IMEDIA INDONESIA RABU,2 NOVEMBER 2016
Implementasi UU
Produk Halal Terkendala
Selama ego sektoral
antarlembaga masih
terus berlangsung
seperti saat ini,
masyarakat akan
dirugikan dengan
keberadaan UU JPH.
Pupur Muara
MPLEMENTASI UU No
ES tenting Jaminan
Produk Halal (PH) yang
mengharuskan pada 2019
seluruh produk besertifikat halal
‘masih menemaui banyak Kenda
Ja. Bukan hanya perkara jenis
produk belum semuanya bisa
ihalalkan dalam wakru dekat,
melainkan ada juga persoalan
teknis mengenal koordinasi an
tarinstansi
‘Wald Ketua Majelis Ekonomi
‘dan Xewirausahan Pimpinan Pu-
sat (PP) Muhammadiyah Nadra
tuzzaman Hosen mengakui ada
Deberapa tik krits soal pelaksa-
‘naan UU JPHL Terlebih, pemerin-
tah dalam hal int Kementerian
‘Agama masih menyiapkan struk-
tur keanggotaan Badan Penye-
lenggara JPH (B2JPED.
“Paling utama harus kita per
tikan ialah masa transist ser
‘Akasi halal ke BPJPH. Kalau tidak
dilakukan koordinas! yang balk,
bisa jadi masalah,” ujarnya seat
acara seminar nasional bertajuk
Kesiapan Pemerintah dan Masya-
rakat Menyambut Pemberlakuan
UU PH, di jakarta, kemarin,
‘Menurut Naératuzzaman, agar
tidak terjadi gejolak di masyara-
‘katsaatmasa transis, pihalcpihak
terkait sebatknya berkoordinasi
dan bekerja sama, seperti MUI de-
gan Kemenag, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (Badan POM),
Kementerian Perindustrian, Ke-
menterian Perdagangan, dan
Kementerian Pertanian.
Seandainya nanti semua pro-
uk harus besertiflkat halal dari
_BEJPH,tegesnya, semua pemang-
Jeu kepentingan terkaitharusbisa
senemukansolusijakterurara
smenyanglut keberadaan produk
yang telah besertifikasi hala
“yang demiian tidak mangkin
divarik lagi dari pasaran. Untuk
Yyangbaru, sistematikanya seperd
apa juga harus elas, begitupun
produk impor,” cetusnya
Sementara itu, Direltur Ekseku-
‘if GP Farmasi indonesia Dorodja-
tun Sanusi mengungkapkan,
untuk obat yang masuk kategori
produk yang menurut Pasal 1 UU
JPA wojin beserifkathalal, pada
kenyataannya sekitar 95%96%
Dahan bakunya dimpor dan ti
dak terjamin kahalalanaya. “Ini
alcan sangat sult Karena saimpas
2019 aturan itu diberlakukan,
Dahan bake obat mungkin beturn
rergantikan,” wjarnya
‘Terus dikali
Lebih lanjut, Dorodjatun me-
ngatakan belum ada satu pun
negara kecuali Indonesia yang
rmenerapkan UUPH. Malaysinha-
zya menjadizan serifkasi halal
sebagai voluntary, Pada obat, mi
salnya, hanya disarankan untuk
‘bat bebas.
Dalam menanggapi hal itu,
sekjen Kemenag Nur Syam roene-
askan plhaknya hinggakint ma-
sin melakukan berbagal kein,
Menarut dia, semua produk
tanpa terkecual chat, kosmetia,
smakenan, hingga barang gunaan
yang dipakai wajth besertifka
halal Hanya, belum las apakah
kan ada tolerensisteutidakbagi
setiap produk Khususnya obat
yang mengandung behan dasar
haram dan belum tergantikan.
“Status obat memang masih
torikemenarik, bogitu pun de-
ngan usaha kecil menengah yang
jummiahnya tear dan jika harus
Aisertifikas! halal dan disubslal
ppemerintah tentu butuh dana sa-
gat esar,”cukasnya. (2-1)
puput.mutiara
@mediaindonesia.com