Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN “s”

DENGAN CA TESTIS PRE KEMOTERAPI DI RUANG


LONTARA 1 ATAS DEPAN RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIRO HSODO

Nama mahasiswa : Hendri Dunan Mampori NIM : 17 04 038


Ruangan : Lontara 1 Atas Depan Tgl Pengkajian : 13/2/2016
Tangaal MRS :

I. IDENTITAS
A. Klien
Nama Pasien : Tn “S”
Tempat / TTL :
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Sudah menikah
Jumlah anak : 1 orang
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa digunakan : Indonesia dan daerah Ambon
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wira Swasta
Alamat : Ambon
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny “ S”
Alamat : Ambon
Pekerjaan : Dosen
Hubungan pasien : Istri
II. DATA MEDIK
A. Dikirim : UGD
B. Diagnosa Medik : Ca Testis pre Kemoterapi
III. STATUS KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada lipatan paha
B. Status Kesehatan Saat Ini
Pasien mengatakan Nyeri meningkat saat menggerakkan badan sebelah kiri, dirasakan
terus menerus / continiu, pada daerah selangkag sebelah kiri dan menuju ke permukaan
inguinal, dengan skala nyeri 5 dari 10, selama 10 menit. .
C. Alasan Masuk Rumah Sakit
Perjalanan Penyakit saat ini pasien mengatakan awalnya pasien merasa demam semua
badan, pasien mengatakan muncul benjolan dan pembengkakan pada testis kiri
kemudian pasien memeriksakan ke rumah sakit di Ambon kurang lebih 1 stengah
tahun yang lallu dan didiaknosis tumor testis kemudian pasien dirawat. Selama pasien
dirawat sempat dilaksanakan pembedahan pengangkatan tumor pada tgl 6 /6 /2016.
Tiga bulan setelah tindakan pembedahan pasien kembali ke rumahsakit dengan
keluhan benjolan kembali muncul dan dilakukan tindakan pembedahan kedua pada
tanggal 9/9/2016 dan menunjukkan tidak ada penyembuhan setelah di biobsi
ditemukan bahwa pasien menderita ca Testis, kemudian pasien dirujuk ke rumah sakit
wahidin sudirohusodo pada bulan 10 tahun 2016.
D. Status Kesehatan Masa Lalu
 Penyakit yang pernah dialami : Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat
penyakit Asma, jantung, Hipertensi, maupun DM. Pasien terkadang hanya
terkenah flu dan batuk .
 Perna Dirawat : Pasien mengatakan sebelumnya perna dirawat di Rumah sakit di
Ambon
 Alergi Obat/ Makanan : Pasien mengatakan tidak makan daging, yang dimakan
hanya ikan, dan sayuran
 Kebiasaan : Pasien mengatakan memiliki kebiasaan olahraga, pasien mengatakan
ada riwayat merokok dan mengkonsumsi Alkohol hanya pada usia muda, sekarang
sudah tidak lagi.
E. Genogram

G1 58 48 73 59

28 19 36
G2

34 34

G3 7
 Ayah dan ibu pasien masi hidup masing-masing berumur 58 dan 48 tahun, tidak
sedang menderita penyakit. Ayah dan ibu istri pasien juga masih hidup masing-
masing berumur 73 dan 59 tahun.
 Pasien adalah laki-laki berumur 34 tahun anak pertama dari tiga bersaudara dan
memiliki 1 saudara laki-laki dan 1 perempuan yang masing-masing berumur 28 dan
19 tahun. Istri pasien berumur 34 tahun, adalah anak kedua dari dua orang
bersaudara, saudara laki-lakinya berumur 36 tahun.
 Pasien memiliki satu orang anak laki-laki berumur 7 tahun, untuk saat ini tidak
tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Pasien tinggal bersama dengan
istrinya.
IV. POLA KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
A. Pola Nafas
Oksigenasi
Dirumah : Pasien mengatakan tidk ada gangguan pernafasan, sesak (-)
Di Rumah sakit : Pasien mengatakan tidak sesk, tidak terpasang alat bantu pernafasan,
tidak ada nafas tambahan, tidak ada pergerakan cupping hidung, RR= 20 x/menit
B. Pola Nutrisi (Makanan dan Minuman)
 Kebiasaan makan dan minum di rumah : Pasien mengatakan nafsu makan baik,
dimana pasien makan 3 kali sehari denan komposisi Nasi, Ikan, dan sayur, kadang
makan buah.
 Pasien minum air putih, 7-8 gelas sehari dan minum kopi 1 cangkir sehari.
 Program diet di RS :
 Intake Makanan :
Pasien mengatakan 3x sehari mendapatkan makanan dari RS, hanya dapat
menghabiskan ½ porsi makan, dengan komposisi nasi, sayur, ikan dan buah
pisang, dan pepaya. Pasien mengatakan hanya makan sedikit langsung sudah
merasa kenyang dan muntah jika terlalu banyak, pasien mengatakan tidak ada
nafsu makan.
Pasien mengatakan dul sebelum sakit berat badan pasien 90 kg, dan sekarang
setelah sakit berat badan turun menjadi 60 kg.
Intake Cairan:
 Pasien mengatakan dapat menghabiskan 1 botol air mineral, kurang lebih 500 ml,
selain itu pasien juga terpasang infus NaCL 0.9 %, dengan 20 tts/mnt.
C. Pola Eliminasi
1. Bung Air besar
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dipagi hari, dengan
konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, bauh khas feses, darah(-), lender
(-), nyeri (-)
b. Setelah Sakit : pasien mengatakan masih bisa BAB seperti biasa, 1 kali sehari
tapi dengan konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, bauh khas feses,
darah(-), lender (-), nyeri (-)

2. Buang Air Kecil


a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya BAK kira-kira dengan frekuensi 5 kali sehari,
dengan konsistensi cair, warna kuning, bau khas urin, darah(-), lender (-), nyeri
(-)
b. Setelah Sakit
Pasien mengatakan masi bisa BAK seperti biasa, frekuensi 4-5 x/hari, dengan
konsistensi cair, bauh khas urin, darah(-), lender (-), nyeri (-)
D. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Klien 0 1 2 3 4
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi ROM 
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
Keterangan : Pasien mengatakan tidak bisa bergerak karena merasa nyeri pada daerah
benjolan dan takut keluar darah pada daerah luka jika melakukan pergerakan.
E. Pola Tidur dan Istirahat
1. Sebelum sakit
Pasien mengatakan bisa tidur lebih dari 8 jam sehari, pasien jarang tidur siang ,
dan saat malam pasien tidur daari jam 21.00 dan bangun biasa jam 6 pagi, saat
bangun beasa segar dan tidak menggunakan obat-batan untuk membantu tidur.
Kebiasaan sebelum tidur membaca buku.
2. Saat Sakit
Pasien mengatakan tidur kurang dari 8 jam sehari, tetapi kadang-kadang terbagun
dimalam hari karena keadaan disekitarnya sering rebut misalnya ada yang
membuka pintu langsung terbangun, tidur pada pukul 22.00 dan biasa terbagun
pada jam 2 subuh. Pasien mengatakan tidurnya tidak memuaskan dan tidak
berkualitas.
Pasien tampak lemas, terlihat ngantuk, pasien sesekali tertidur dan tiba-tiba
bangun. Pola tidur siang 1-2 jam.
F. Pola Kebersihan Diri
Kemampuan Klien 0 1 2 3 4
Mandi 
Toiletting 

0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan bisa mansi 2 x sehari pagi dan sore, dengan
menggunakan sabun, keramas tiap kali mandi, gosok gigi, dan memotong kuku 1
kali seminggu.
b. Setelah sakit : Pasien mengatakan sejak masuk rumahsakit, mandi 2 kali sehari
pagi dan sore degan dilap air hangat oleh keluarganya, tidak menggunakan sabun,
pasien mengatakan tidak mampu mencapai kamar mandi, jarang gosok gigi, dan
jarang potong kuku. Pasien tampak tidak bersih
G. Pola Rasa Aman
a. Sebelum Sakit : paasien mengatakan merasa aman bila dirumah dan dilingkungan
sekitarnya .
b. Saat Sakit : Selama pasien dirawat, pasien merasa aman karena tempat tidurnya
terpasang pengamanm dan selalu dijaga oleh keluarganya, pasien juga mengataan
percaya dengan tenaga medis tentang penanganan penyakitnya.
H. Pola Komunikasi/Hubungan Dengan Orang Lain
a. Sebelum Sakit : Pasien enggunakan bahasa daerah Ambon maupun bahasa
Indonesia. hubungan pasien dengan rang lain dangat baik. Walaupun pasien
mempunyai masalah, pasien mampu mengesampingkan masalah pribadinya
shingga hubungan dengan sekitar tetap baik.
b. Setelah Sakit : Pasien dan keluarganya kooperatif dengan tenaga medis. Kata-
katanya jelas dan dapat dimengerti dan orientasi terhadap pertanyaan baik, jika
ditanya mampu menjaab dengan baik (nyambung, pasien terbuka dan mau
mengutarakan keluhannya. Pasien menggunakan bahasa Indonesia.
I. Pola Seksualitas
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan.
b. Setelah sakit : Pasien mengatakan sejak sakit pasien tidak melakukan hubungan
seksualitas, sulit melakukan hubungan seksual, pasien mengatakan focus pada
penyembuhan penyakit dan tidak terfikir untuk berhubungan seksual. Pasien
mengatakan fungsi ereksi masi ada.
Pasien mengetahui hubungan penyakitnya dengan perubahan pola seksualitas.
F. Pola Mekanisme Koping Dan Toleransi Terhadap Steres
Pasien mengatakan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di rumah sakit,
mampu bertahan terhadap tekanan yang datang. Pasien tidak menyatakan ungkapan
penolakan terhadap dirinya, pasien tidak ada pikiran tindakan nekat terhadap dirinya.
Pasien megetakan keadaannya akan segera membaik setelah melakukan pengobatan
dan ini hanyalah proses pembaikan.
J. Pola Beribadah
a. Sebelum Sakit : pasien mengatakan sembahyang setiap hari, dan hari besar agama.
b. Setelah sakit : Pasien megatakan sejak dirawat pasien berdoa pada malam hari
sebelum tidur.
K. Pola Rekreasi
a. Sebelum Sakit : Pasien mengatakan sering ekreasi dengan keluarga setiap akhir
pecan atau hari libur
b. Setelah Sakit : Selama dirawat pasien mengatasi kebosanannya dengan mengobrol
dengan keluarganya.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum :
Compos mentis
GCS ( Gaslow Coma Scale) :
Verbal : 5,
Psikomotor : 6
Mata : 4
B. Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 P : 20 x/i
N : 80 x/I S : 36 0C
C. Keadaan Fisik
1. Kepala
 Rambut : Keadaaan rambut tidak ada, kepala tampak botak, rontok (+),
 Mata
Tidak ada kotoran mata, tidak juling, rabun ada, Bentuk simetris, konjungtiva
anemis
 Hidung
Bentuk simetris, secret tidak ada, polip tidak ada, pergerakan cupping hidung
tidak ada.
 Mulut
Bentuk : simetris, mukosa sedikit pucat dan kering, gigi engkap, tidak ada
pendarahan gusi
 Telinga
Bentuk simetris antara kiri dan kanan, Tidak ada gangguan pendengaran, tidak
menakai alat bantu pendengaran, tidak tampak adanya serumen, tidak ada
infeksi.
 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada nyeri tekan, mampu menggerakkan
leher dengan baik, kaku kuduk juga tiak ada.
2. Thorax
Bentuk thorax pasien simetris kiri dan kanan
Paru-paru :
Frekuensi : Normal, 20 x/mnt
Bunyi : Berirama, tidak ada bunyi tambahan ( ronchi, wheezing)
Jantung :
Frekuensi detak jantung normal , 80 x/mnt, bunyi berirama
3. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada massa pada kuadran kanan atas,
Bising Usus 7 kali / mnt, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah , suara
perkusi Timpani.
4. Genitalia
Terdapat benjolan pada daerah testis bagian kiri bekas pembedahan memanjang ke
inguinal kiri kurang lebih 10 cm disertai darah. Nyeri masi dirasakan dengan skala
5 dari 10
5. Integumen
Secara umum kulit pasien tampak kering, turgor kulit baik, tidak ada edema, pada
pelipatan paha ke testis terdapat luka pmbedahan dan benjolan sepanjang 10 cm
terbalut dengan gaas dan plester bersih, tidak ada darah , dan tidak ada pus.
6. Ekstremitas
a. Atas : Terpasang infus NaCL 0.9 % di tangan kanan pasien, luka tidak ada,
tampak kotorke hitaman pada kedua telapak tangan. Kekuatan otot: 5
b. Bawah : Kaki kiri dan kanan panjangnya sama, edema tidak ada, varises tidak
ada, luka pada selangkang sebelah kiri , Kekuatan otot 5 kanan dan 3 kiri

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Pemeriksaan Lab

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


HEMATOLOGI
WBC 3.21 4.00-10.0 103/L
RBC 3.56 4.00-6.00 106/mm3
HGB 10.2 12.0-16.0 g/dL
HCT 31.4 37.0-48.0 %
MCV 88.2 80.0-97.0 µm3
MCH 28.7 26.5-33.5 Pg
MCHC 32.5 31.5-35.0 g/dL
PLT 214 150-400 103/mm3
RDWsd 62.7 10.0-18.0 g/dL
MPV 10.6 13.0-43.0 µm3
PCT 0.23 0,15-0,50 %
PDW 11.4 10.0-18,0 %
Koagulasi 4,00-10,0 10 /mm3
3

PT 10.5 10-14 Detik


INR 0.96 ….
APTT 35.4 22.0-30.0 Detik
KIMIA DARAH
GDS 103 140 mg/dl
Penanda jantung
CK 107.00 L(<190)P(<167) U/L
CK-MB 10.5 <25
Imonoserologi lain U/L
Troponin l 0.03 < 0.01
Fungsi Ginjal ng/ml
Ureum 19 10-50
Kreatinin 1.26 L(<1.3;P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati mg/dl
SGOT 26 <38
SGPT 37 <41 U/L
Elektrolit U/L
Natrium 138 136-145
Kalium 4.3 3.5-5.1 Mmol/l
Klorida 100 97-111 Mmol/l
Mmol/l

Medikasi :
1. Ranitidin 50 mg/ iv
2. Dexametason 1 amp
3. Ondosentron 8 mg/iv
4. Deladryl 1 amp
Regimen Kemoterapi
 Muna 700 mg dalam Nacl 0.9 %
 Ifofamid 2250 mg dalam NACL 0.9 %
 Cisplatin 16 mg dalam Nacl 0.9%
 Muna 700 mg dalam Nacl 0.9% 100 cc
 Muna 700 mg dalam Nacl 0.9% 100 cc

ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1 DS :
 Pasien mengatakan Nyeri pada Nyri akut berhubungan dengan agen
selangkang kiri muncul adanya cidera biologis (Pertumbuhan
benjolan disertai darah abnormal Jaringan)
 Nyeri dirasakan secara terus
menerus setiap saat
DO :
 Skala Nyeri 5 dari 0-10
 Pasien tampak gelisah
 GCS : E4, V5, M6 = 15
 TTV
TD: 120/80
P: 20 x/mnt
N : 80 x/mnt
S: 36 0C

2 DS:
 Pasien mengatakan tidak ada Resiko Ketidak seimbangan Nutrisi
nafsu makan kurang dari kebutuhan berhubungan
 Pasien mengatakan tidak dengan Kurangnya asupan makanan
menghabiskan makanan yang
disediakan
 Pasien mengatakan muntah jika
makan banyak
 Pasien mengatakan sebelum
sakit BB nya 90 kg sekarang
menjadi 60 kg
DO :
 BB : 60 kg
 TB : 164 cm
 IMT : 22. 3
 Makanan hanya habis stenga
porsi setiap hari
 Pasien tampak lemah
 Memuntahkan makanan
3 DS: Gangguan Pola Tidur berhubungan
 Pasien mengatakan tidurnya dengan Halangan Lingkungan
kurng dari 8 jam
 Pasien mengatakan sering
terjaga saat tidur dimalam hari
 Pasien mengatakan tiba-tiba
bangun saat ada yang buka pintu
 Keadaan ribut disekitar
menggangu tidur nya
 Tidur jam 22.00 dan terbagun
pukul 2.00 pagi
DO
 Pasien tampak mengantuk
 Keadaan lemas tidak bertenaga
4 DS: Hambatan Mobilitas Fisik
 Pasien mengatakan tidak mampu berhubungan dengan Nyeri
mencapai kamar mandi
 Mandi 2 kali sehari hanya
dengan di lap air hangat oleh
istri pasien tidak menggunakan
sabun
 Jarang gosok gigi dan potong
kuku
DO :
 Pasien tampak tidak bersih
 Nilai kemampuan : 2 ( dibantu
orang lain)

5 DS : Devisit perawatan diri : Mandi


berhubungan dengan Kelemahan
 Pasien mengatakan tidak mandi
2 kali sehari dengan hanya di lap
dengan air
 Pasien mengatakan tidak mampu
mencapai kamar mandi
 Pasien mengatakan jarang gosok
gigi dan potong kuku
DO :
 Tampak tidak bersih
 Tampak hanya dibantu oleh
keluarga
 Tampak kehitaman pada dan
tidak bersih pada ekstremitas
atas.
6 DS: Ketidak efektifan pola seksual
 Pasien mengatakan sejak sakit berhubungan dengan Hambatan dalam
tidak ada melakukan hubungan berhubungan
seksual
 Sulit melakukan hubungan
seksual
 Pasien mengatakan focus pada
penyembuhan penyakit dan tidak
terpikir untuk
 Fungsi ereksi masi ada
DO:
 Tampak Luka pembedahan pada
sekitar alat reproduksi
 Adanya benjolan bercampur
darah pada selangkang sebelah
kiri menuju inguinal.
 Terpasang Perban pembalut luka

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Nyri akut Setelah dilakuakan 1. Observasi tanda-tanda
berhubungan dengan tindakan keperawatan vital
agen cidera biologis selama 3 x 24 jam 2. Catat lokasi,
(Pertumbuhan diharapkan tingkat nyeri karakteristik, frekuensi,
abnormal Jaringan) dapat berkurang, dengan kualitas, beratnya nyeri
Kriteria hasil : dan faktor pencetus
1. 210201 melaporkan 3. Gunakan tehnik
nyeri tidak ada relaksasi napas dalam,
2. 210204 Panjang bimbingan imajinasi,
episode nyeri dan aktivitas teraupetik
berkurang 4. Menjelaskan penyebab
3. 210206 Ekspresi nyeri dan pentingnya
Nyeri Wajah tidak ada melaporkan kepetugas
terhadap perubahan
karateristik nyeri
5. Penatalaksanaan
Program kemoterapi

2 Resiko Ketidak Setelah dilakukan 1. Dorong pasien untuk


seimbangan Nutrisi tindakan keperawatan mendiskusikan makanan
kurang dari kebutuhan selaa 3x24 jam Status yang disukai bersama
berhubungan dengan Nutrisi terpenuhi , dengan dengan ahli gizi.
Kurangnya asupan kriteria hasil: 2. Observasi selama dan
makanan 1. 100402 Asupan setelah pemberian makanan
makanan terpenuhi /makanan ringan untuk
Pengetahuan: Diet yang meyakinkan bahwa
disarankan 1802 intake/asupan makanan
2. 180201 Diet yang yang cukup tercapai dan
dianjurkan dipertahankan.
3. 180202 Mengetahui 3. Ajarkan dan dukung
banyak manfaat diet konsep nutrisi yang baik
4. 180223 Porsi makan dengan klien dan orang
yang dianjurkan terdekat klien dengan tepat
terpenuhi 4. Monitor toleransi menelan
terhadap makanan
5. Kolaborasi dengan tim
kesehatan yang lain untuk
mengembangkan rencana
perawatan dengan
melibatkan klien dan orang
terdekan dengan tepat.

3 Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan 1. Monitor dan catat pola tidur
berhubungan dengan tindakan keperawatan pasien dan jumlah jam tidur
halangan lingkungan selama 3x 24 jam pola 2. Anjurkan pasien untuk
tidur pasien dapat teratasi memantau pola tidur
dengan kriteria hasil : 3. Sesuaikan lingkungan untuk
Tidur 0004 meningkatkan tidur
1. 000401Jam tidur tidak 4. Bantu untuk menghilangkan
terganggu situasi stress sebelum tidur
2. 000404Kualitas tidur 5. Bantu pasien untuk
tidak terganggu membatasi tidur siang
3. 000408 Perasaan seger dengan menyediakan
setelah tidur aktivitas yang
4. 000410 Mudah meningkatkan kondisi
bangun pada saat yang terjaga.
tepat
4 Hambatan Mobilitas Setelah dilakukan 1. Periksa tingkat ketidak
Fisik berhubungan tindakan keperawatan nyamanan bersama pasien,
dengan Nyeri selama 3x24 jam ambulasi catat pearubahan dalam
pasien terpenuhi dengan catatan medis pasien,
kriteria hasil: imformasikan petugas
1. 020001 mampu kesehatan lain yang
menopang berat badan merawat pasien.
2. 020002 Berjalan 2. Dukung aktifitas tidur yang
dengan langkah yang adekuat untuk membantu
efektif penurunan nyeri
3. 020003 Berjalan 3. Gunakan tindakan
dengan pelan pengontrol nyeri sebelum
nyeri bertambah berat
4. Berikan obat sebelum
melakukan aktifitas untuk
meningkatkan partisipasi,
namun evaluasi mengenai
bahaya dari sedasi.
5. Posisikan sesuai dengan
body aligmen yang tepat
6. Tempatkan matras atau
kasur teraupetik dengan
cara yang tepat.
5 Devisit perawatan diri Setelah dilakukan 1. Pertimbangkan budaya
: Mandi berhubungan tindakan keperawatan pasien saat
dengan Kelemahan selama 3 kali 24 jam mempromosikan aktivitas
pasiean mampu perawatan diri
melakukan perawatan diri 2. Pertimbangkan usia pasien
mandi, dengan kriteria saat mempromosikan
hasil: aktivitas perawatan diri
1. 030114 Mampu 3. Monitor integritas kulit
mencuci badan bagian pasien
atas 4. Letakkan handuk, sabun,
2. 030113 Mencuci atau hal lain yang
wajah diperlukan di sisi tempat
3. 030115 Mencuci tidur atau kamar mandi
badan bagian bawah 5. MEnganjurkan pasien
menggunakan air dengan
suhu yang nyaman
6 Ketidak efektifan pola Setelah dilakukan 1. Bantu pasien untuk
seksual berhubungan tindakan keperawatan mengidentifikasi
dengan Hambatan selama 3 kali 24 jam kemungkinan
dalam berhubungan pasiean mampu Hambatan perkembangan situasi krisis
dalam berhubungan yang akan terjadi dan efek
seksual dengan kriteria dari krisis yang bisa
hasil: berdampak pada pasien
1. 120702 Menunjukkan 2. Berikan informasi
perasaan yang jelas mengenai harapan-harapan
tentang orientasi yang realistis
seksual 3. Bantu untuk memutuskan
2. 120703 Menunjukkan siapa yang akan
kenyamanan dengan memecahkan masalah
orientasi seksual 4. Tentukan harapan citra diri
3. 120707 Menantang pasien didasarkan pada
gambaran negative tahap perkembagan.
tentang seksualitas diri 5. Monitor apakah pasien
4. 130513 Menggunakan mampu melihat bagian
dukungan sosial yang tubuh mana yang berubah.
tersedia
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tgl. Jam. Implementasi Evaluasi
Diag.
1 12/2/ 7.00 1. Mengobservasi tanda- S: Pasien mengatakan nyeri
2018
tanda vital muncul benjolan disertai
Hasil : darah.
TD: 120/80 mmhg O:
N: 85 x/i - Pasien tampak
P: 20 x/i meringis
S: 36 0C - Skala nyeri 5 dari 10
2. mencatat lokasi, A: Masalah belum teratasi
karakteristik, frekuensi, P: Pertahankan dan Lanjutkan
kualitas, beratnya nyeri intervensi
dan faktor pencetus 1. Observasi TTV
Hasil: 2. Catat lokasi,
Yeri bertambah saat karakteristik,
bergerak , pada frekuensi, kualitas,
selangkang kiri menjalar dan skala nyeri
ke inguinal, dirasakan 3. Gunakan teknik
terus menerus dengan relaksasi dan
skala 5, selama 10 mnt bimbingan
3. Menggunakan tehnik imajinasi
relaksasi napas dalam, 4. Jelaskan penyebab
bimbingan imajinasi, dan nyeri dan
aktivitas teraupetik pentingnya
Hasil: melaporkan
mengajarkan teknik terhadap
napas dalam perubahan
mengajarkan pengalihan karaktristik nyeri
focus terhadap nyeri 5. Tatalaksana
4. Menjelaskan penyebab pembe10rian obat
nyeri dan pentingnya anti nyeri
melaporkan kepetugas
terhadap perubahan
karateristik nyeri
Penatalaksanaan
pemberian obat anti
nyeri
Hasil:
Nyri diakibatkan
adanya Pertumbuhan
yang abnormal pada
bekas operasi.

5. Menatalaksana
pemberian obat anti
nyeri
Hasil:
2 12/2 07.30 1. Menentukan apa yang S: Pasien mengatakan masih
2018 menjadi preferensi lemas tidak bertenaga, Pasien
mengatakan tidak suka bubur
makanan bagi pasien
saring
Hasil: Makan Nasi dan
ikan O: Pasien tampak terbaring
lemas, Bicara pelan,
2. Tentukan munculnya
Bubur hanya habis kurang
suara perut dari (1/2) Porsi
Hasil: Terdengar adanya
A: Masalah Belum Teratasi
suara perut
3. Berikan pilihan P: Lanjutkan intervensin
makanan sambil 1. Tentukan apa yang
menawarkan bimbingan menjadi preferensi
terhadap pilihan yang makanan bagi pasien
lebih sehat 2. Tentukan munculnya
4. Memonitor toleransi suara perut
menelan terhadap 3. Ciptakan lingkungan
makanan yang memungkinkan
Hasil :
Muntah makanan disajikan
5. Memonitor toleransi sebaik mungkin
peningkatan diet 4. Monitor toleransi
Hasil : menelan terhadap
Makan nasi biasa makanan
5. Monitor toleransi
peningkatan diet
3 12 / 2 08.00 1. Memonitor dan S: Pasien mengatakan susah
2018 mencatat pola tidur tidur, dan sering terjaga saat
malam
pasien dan jumlah jam
tidur O: Pasien tampak
Hasil : mengantuk, sesekali
menguap, berbicara pelan
Pola tidur tidak teratur,
A: Masalah tidak teratasi
tidur 2-3 jam / hari
2. Menganjurkan pasien P: Lanjutkan intervensi :
untuk memantau pola
1. Monitor dan catat pola
tidur
tidur pasien dan jumlah
Hasil: Pasien memantau
jam tidur
pola tidurnya sendiri
2. Anjurkan pasien untuk
3. Menyesuaikan
memantau pola tidur
lingkungan untuk
3. Sesuaikan lingkungan
meningkatkan tidur
untuk meningkatkan
Hasil: Lampu dimatikan
tidur
pada jam tidur
4. Bantu untuk
4. Membantu untuk
menghilangkan situasi
menghilangkan situasi
stress sebelum tidur
stress sebelum tidur
5. Bantu pasien untuk
Hasil : Berdoa sebelum
membatasi tidur siang
tidur
dengan menyediakan
5. Membantu pasien untuk
aktivitas yang
membatasi tidur siang
meningkatkan kondisi
dengan menyediakan
terjaga.
aktivitas yang
meningkatkan kondisi 6. Bantu pasien untuk
terjaga. duduk disis tempat
tidur untuk
Hasil: Pasien tidak tidur
mempasilitasi
saat pagi hingga siang penyesuaian sikap
6. Membantu pasien untuk tubuh

duduk disis tempat tidur


untuk mempasilitasi
penyesuaian sikap tubuh
Hasil : Pasien belum
mampu duduk di
samping tempat tidur
4 12/2 08.30 1. Mengkaji komitmen S: Pasien mengatakan masih
2018 pasien untuk berjalan lemah , tidak mampu berdiri

dan menggunakan posur


O: Tampak terbaring,
tubuh yang benar Rentang gerak terbatas
Hasil:
A: Masalah Belum Teratasi
Pasien komitmen
menggunakan postur P: Lanjutkan Intervensi :
tubuh benar 1. Kaji komitmen pasien
2. Mendorong pasien untuk berjalan dan
untuk duduk ditempat menggunakan posur
tidur, disamping tempat tubuh yang benar
tidur atau di kursi 2. Dorong pasien untuk
sebagai mana yang duduk ditempat tidur,
dapat ditoleransi disamping tempat tidur
Hasil: Pasien belum atau di kursi sebagai
mampu duduk di tempat mana yang dapat
tidur ditoleransi
3. membantu pasien untuk 3. Bantu pasien untuk
berdiri dan ambulasi berdiri dan ambulasi
dengan jarak tertentu dengan jarak tertentu
Hasil : Pasien tidak 4. Bantu pasien untuk
mampu berdiri membangun
4. Membantu pasien untuk pencapaian yang
membangun pencapaian realistis untuk ambulasi
yang realistis untuk jarak.
ambulasi jarak. 5. Dorong ambulasi
Hasil: Pasien mencapai independen dalam
kamar mandi dengan batas aman.
kursi roda
5. Mendorong ambulasi
independen dalam batas
aman.
Hasil : tidak bisa jalan
sendiri
5 12/2 09.30 1. Memandikan pasien S: Pasien mengatakan sulit
2018 dengan menggunakan mencapai kamar mandi

tissue basah
O: Pasien tampak tidak
Hasil: Pasien kelihatan mampu mecapai kamar
bersih mandi, Rambut masi belum
terawatt
2. Mengajarkan pasien
posisi mandi yang benar A: Masalah belum teratasi
Hasil: Pasien
P: Lanjutkan Intervensi
mengetahui posisi
1. Mandikan pasien
mandi yang digunakan
dengan menggunakan
seperti duduk di kursi
tissue basah
saat mandi
2. Ajarkan pasien posisi
3. Menganjurkan pasien
mandi yang benar
untuk mencuci rambut
3. Anjurkan pasien
sesering kali
untuk mencuci
Hasil: Pasien bersedia
rambut sesering kali
mencuci rambut
4. Anjurkan pasien
4. Menganjurkan pasien menggunakan air
menggunakan air dengan suhu yang
dengan suhu yang nyaman

nyaman
Hasil:
Menggunakan air hangat

Anda mungkin juga menyukai