OLEH : KELOMPOK 6
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat meyelesaikan makalah “Moedel
Pembelajaran Inkuiri” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami berterimakasih kepada Dosen mata kuliah strategi belajar mengajar atas
bimbingannya.
Kami sangat berharap makalah ini akan berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang model-model pembelajaran yang dapat
diterapkan pada ilmu kimia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran, dan ususlan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Palu, 09 september
2016
Penyusun
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
BAB I: PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran inkuiri.?
2. Bagaimana implementasi model pembelajaran inkuiri terhadap ilmu kimia
SMA.?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap peningakatan
hasil belajar siswa.?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana model-model pembelajaran inkuiri.
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri pada
siswa SMA
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap
peningkatan hasil belajar siswa SMA.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan
tentang model pembelajaran inkuiri dan penerapan model pembelajaran inkuiri
terhadap ilmu kimia pada siswa SMA untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.
B. Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Wina
Senjaya, 2008). Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina
Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran.
C. Metode pembelajaran
6
D. Model pembelajaran
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
5) Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan
oleh guru.
6) Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.
3.2. Prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari model pembelajaran inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian model pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan
menggunakan model inkuiri bukan di tentukan oleh sejauh mana siswa
dapat menguasai materi pembelajaran, akan tetapi sejauuh mana siswa
beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang
harus di temukan oleh siswa melalui proses pemikiran adalah sesuatu yang
dapat ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap
gagasan yang harus dikembangkan adalah gagasan yang dapat di temukan.
2. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa, maupun dengan guru, bahkan interaksi siswa dan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan
atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa
bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
Kemampuan guru untuk mengatur interaksi memang bukan pekerja yang
mudah. Sering guru terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai
proses interaksi itu sendiri.
3. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam mengunakan model pembelajaran
inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk
menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian
9
dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru bertanya dalam
setiap langkah inkuri sangat di perlukan.
4. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak.
Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal.
5. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah setiap proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala
sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu di berikan
kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan
logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran
yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus di
buktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan
secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang di ajukannya.
3.3. Penerapan model pembelajaran inkuiri
Penerapan model inkuiri terdiri atas empat tahap, yaitu investigasi, penentuan
masalah, identifikasi masalah, penyimpulan atau penyelesaian masalah.
1. Investigasi
Dalam tahap ini siswa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang
perlu dilakuakan kajian dan guru merancang bahan ajar yang mampu
mendorong siswa untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap
permasalahan yang ada, Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena
yang memungkinkan siswa menemukan masalah.
2. penentuan masalah
dalam tahap ini siswa didorong untuk mampu memetakan permasalahan
yang ada. Dari data-data yang dikumpulkan siswa di dorong untuk memetakan
permasalahan. Mengelompokkan masalah sesuai jenisnya, melihat keterkaitan
antara jenis masalah. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang
10
disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan
teka-teki itu. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting, oleh sebab
itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat
berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3. identifikasi masalah
dalam tahap ini guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan
masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan
menyusun prosedur kerja yang tepat. siswa melakukan identifikasi dan
memverifikasi permasalahan, mengembangkan hipotesis, mencari berbagai
alternative pemecahan masalah, dan mengembangakan kesimpulan sementara.
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan.
4. penyimpulan
Dalam tahap ini siswa didorong untuk mencari pemecahan masalah yang
paling tepat. Siswa harus mampu menyimpulkan pemecahan masalah yang
paling baik dan tepat untuk menyelesaikan soal yang ada.
11
permasalahan.
Mendorong siswa aktif Mencipta dan
berpikir , belajar dan mengeksplorasi.
mencipta, serta
mengeksplorasi.
Membimbing dan -memverifikasi dan
mengarahkan siswa memetakan data.
untuk menentukan, -menentukan
memetakan masalah masalah sesuai data
sesuai jenisnya . yang ada .
2. Penentuan masalah Membantu siswa untuk Melihat keterkaitan
melihat keterkaitan antara
antara kelompok/jenis kelompok/jenis
masalah serta membuat masalah dan
pohon permasalahan dan membuat pohon
sejenisnya. permasalahan dan
sejenisnya.
12
3. Identifikasi Mendorong siswa Mengembangkan
mengembangkan hipotesis.
hipotesis.
Mendorong siswa Mencari berbagai
mencari berbagai alternative
alternative pemecahan pemecahan
masalah. masalah.
Mendorong siswa untuk Menyimpulkan
mencari pemecahan pemecahan masalah
masalah yang paling yang paling baik
tepat / sesuai. dan tepat untuk
menyelesaikan soal
yang ada.
4. Penyimpulan Membimbing dan Menetapkan
membantu siswa kesimpulan yang
menetapkan suatu paling tepat.
kesimpulan yang paling
tepat.
Model pembelajaran inkuiri dapat diterapkan pada materi sifat koligatif
larutan karena mengandung konsep yang sederhana dan dapat di eksperimenkan
dengan peralatan yang sederhana. Pertama, guru akan membuka pelajaran,
memberikan penjelasan mengenai materi seperti pengertian larutan, pelarut, zat
terlarut, titik beku, dll. Kemudian, mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika kita memasukkan satu plastic air sirup dan
satu plastic air minum ke dalam freezer, manakah yang lebih dlu membeku.?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan menarik perhatian siswa dan memotivasi
untuk belajar. Selanjutnya, guru akan membagikan LKM yang berisi pertanyaan-
pertanyaan dari pertanyaan tersebut siswa akan mulai mengumpulkan informasi
untuk menemukan jawaban serta membuat kesimpulan sementara. Untuk
membuktikan hipotesis mereka melakukan percobaan sifat koligatif larutan.
Setelah itu, siswa menganalisis data hasil hasil percobaan, membuat pembahasan
13
atas hasil yang mereka peroleh dengan membandingkan pada literature yang ada
untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang mereka buat.
3.4. Pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap pemahaman konsep ilmu
kimia
Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang dasar
filosofinya konstruktivisme, karena selama proses pembelajaran siswa
membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran inkuiri dirancang dengan
tujuan untuk mengembangkan siswa supaya memiliki kemampuan ilmiah, dan
juga memotivasi melakukan keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran inkuiri siswa terlibat secara mental dan fisik untuk
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Inkuiri memberikan siswa
pengalaman-pengalaman belajar nyata dan aktif. Siswa dilatih bagaimana
memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memperoleh keterampilan.
Kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran seperti observasi,
merumuskan pertanyaan, membuat hipotesis, mengumpulkan data,dan
menyimpulkan ini akan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
dan pemahaman konsep siswa.
Strategi pembelajaran inkuiri memberikan peluang kepada siswa untuk
memaksimalkan aktivitas belajarnya karena belajar bukan hanya mengingat
sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning howto think).
Adanya peningkatan pemahamankonsep siswa dapat dipengaruhi olehsuasana
belajar di luar kelas yangmenarik,lebih mendorong siswa memperoleh hasil
belajar yang lebih baik, juga membantu siswa dalam memahami konsep yang
abstrak karena siswa dapat melihat langsung kejadian yang mereka pelajari,
sehingga hasil pemahaman konsep siswa dapat meningkat.
3.5. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inkuiri
1. Keunggulan
a) model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang , sehingga pembelajaran melalui strategi ini
dianggap lebih bermakna.
14
b) model pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c) model pembelajaran inkuiri merupakan model yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
2. kelemahan
a) jika model pembelajaran inkuiri sebagai model pembelajaran , maka akan
sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b) model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur
oleh kebiasaan siswa dalam belajar
c) kadang-kadang dalam mengimplementasikannya , memerlukan waktu
yang panjang sehingga guru sering sulit menyesuaikannya dengan waktu
yang telah ditentukan .
15
BAB IV
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber
belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat
menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator,
pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
5.2. SARAN
Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inquiry harus
mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki,
karena strategi pembelajaran inquiry ini sangat membutuhkan waktu yang
panjang.
Karena makalah ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran yang
membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah
selanjutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/view/752/53
8
http://journal.trunojoyo.ac.id/penasains/article/download/1334/1154
17