Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

OLEH : KELOMPOK 6

FATMA NURUL UTAMI : A 251 15 067

HIKMAYANTI : A 251 15 063

RESKIANI : A 251 15 015

YUNARTI PATTILIMA :A 251 15 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat meyelesaikan makalah “Moedel
Pembelajaran Inkuiri” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami berterimakasih kepada Dosen mata kuliah strategi belajar mengajar atas
bimbingannya.

Kami sangat berharap makalah ini akan berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang model-model pembelajaran yang dapat
diterapkan pada ilmu kimia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran, dan ususlan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Palu, 09 september
2016

Penyusun

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ...................................................................................... 1


1.2. Rumusan masalah................................................................................. 2
1.3. Tujuan masalah .................................................................................... 2
1.4. Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

2.1. pengertian pendekata ......................................................................... 3

2.2. pengertian strategi pembelajaran ....................................................... 3

2.4. pengertian model pembelajaran ......................................................... 3

BAB III: PEMBAHASAN

3.1. Pengertian pembelajaran inkuiri ........................................................ 4

3.2. Prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri ................................................. 5

3.3. Penerapan model pembelajaran inkuiri ............................................. 7

3.4. Pengaruh pembelajaran inkuiri .......................................................... 8

BAB IV: PENUTUP

4.1. KESIMPULAN ................................................................................. 9

4.2. SARAN .............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak lepas dari pengaruh era globalisasi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya.
Perkembangan dan perubahan ini menuntut adanya peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya untuk memningkatkan kualitas
pendidikan adalah dengan mengadakan perbaikan dalam proses pembelajaran.
Pengetauan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapakan bukan
hanya seperangkat hasil mengingat fakta, konsep-konsep dan prinsip tetapi
merupakan interpretasi dan konstruksi di dapat melalui proses menemukan
sehingga dapat melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan proses dan
melatih kompotensi psikomotor siswa.

Guru sering menggunakan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan


karakteristik materi, umumnya guru menggunakan model ceramah, sehingga
siswa tidak dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari
cara menemukan fakta, konsep dan prinsip melalui pengalamannya secara
langsung. Jadi, siswa bukan hanya belajar dengan membaca kemudian menghafal
materi pelajarannya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk berlatih
mengembangkan keterampilan proses dan bersikap ilmiah yang memungkinkan
terjadinya proses konstruksi pengetahuan dengan baik, sehingga siswa dapat
meningkatkan pemahaman pada materi yang dipelajari.

4
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan model pembelajaran inkuiri.?
2. Bagaimana implementasi model pembelajaran inkuiri terhadap ilmu kimia
SMA.?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap peningakatan
hasil belajar siswa.?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana model-model pembelajaran inkuiri.
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran inkuiri pada
siswa SMA
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap
peningkatan hasil belajar siswa SMA.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan
tentang model pembelajaran inkuiri dan penerapan model pembelajaran inkuiri
terhadap ilmu kimia pada siswa SMA untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian pendekatan, strategi, metode dan model

A. Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu.

B. Strategi pembelajaran

adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Wina
Senjaya, 2008). Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina
Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran.

C. Metode pembelajaran

dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya ceramah, diskusi, laboratorium, dan debat.

6
D. Model pembelajaran

pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari


awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian model pembelajaran inkuiri


Pembelajaran inkuiri biasa disebut dengan model pembelajaran penemuan.
Pembelajaran inkuiri membuat siswa bia mencari dan menyelidiki suatu masalah
dengan cara yang sistematis, kritis, logis dan di analisis dengan baik. Model
pembelajaran ini akan membuat siswa lebih banyak berdiskusi untuk
memecahkan masalah. Model pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran IPA
karena siswa di tuntut untuk meneliti suatu hal dengan lebih kritis. Disini guru
hanya menjadi fasilitator yang membimng siswa untuk menemukan permasalahan
yang diberikan. Pembelajaran inkuiri berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia
lahir kedunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya
merupakan kodrat manusia sejak ia lahir kedunia. Sejak kecil manusia memiliki
keinginan untuk mengenal segala sesuatu. Hingga dewasa keingintahuan manusia
terus berkembang dengan menggunakan otak dan pikiran. Pengetahuan yang
dimiliki manusia akan bermakna manakala didasari oleh keingintahuan itu dalam
rangka itulah pembelajaran inkuiri di kembangkan. Model pembelajaran inkuiri
akan efektif manakala :
1) Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu
permaslahan yang ingin dipecahkan . dengan demikian dalam model inkuiri
penguasaan materi pembelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran ,
akan tetapi yang lebih dipentingkan adalah proses belajar.
2) Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep
yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
3) Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap
sesuatu .
4) Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemauan dan kemampuan berpikir. Model inkuiri akan kurang berhasil
diterapkan kepada siswa yang memiliki kemampuan berpikir.

8
5) Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan
oleh guru.
6) Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.
3.2. Prinsip-prinsip pembelajaran inkuiri
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari model pembelajaran inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian model pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan
menggunakan model inkuiri bukan di tentukan oleh sejauh mana siswa
dapat menguasai materi pembelajaran, akan tetapi sejauuh mana siswa
beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang
harus di temukan oleh siswa melalui proses pemikiran adalah sesuatu yang
dapat ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap
gagasan yang harus dikembangkan adalah gagasan yang dapat di temukan.
2. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa, maupun dengan guru, bahkan interaksi siswa dan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan
atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa
bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
Kemampuan guru untuk mengatur interaksi memang bukan pekerja yang
mudah. Sering guru terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai
proses interaksi itu sendiri.
3. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam mengunakan model pembelajaran
inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk
menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian

9
dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru bertanya dalam
setiap langkah inkuri sangat di perlukan.
4. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak.
Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal.
5. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah setiap proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala
sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu di berikan
kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan
logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran
yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus di
buktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan
secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang di ajukannya.
3.3. Penerapan model pembelajaran inkuiri
Penerapan model inkuiri terdiri atas empat tahap, yaitu investigasi, penentuan
masalah, identifikasi masalah, penyimpulan atau penyelesaian masalah.
1. Investigasi
Dalam tahap ini siswa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang
perlu dilakuakan kajian dan guru merancang bahan ajar yang mampu
mendorong siswa untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap
permasalahan yang ada, Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena
yang memungkinkan siswa menemukan masalah.
2. penentuan masalah
dalam tahap ini siswa didorong untuk mampu memetakan permasalahan
yang ada. Dari data-data yang dikumpulkan siswa di dorong untuk memetakan
permasalahan. Mengelompokkan masalah sesuai jenisnya, melihat keterkaitan
antara jenis masalah. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang

10
disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan
teka-teki itu. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting, oleh sebab
itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat
berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3. identifikasi masalah
dalam tahap ini guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan
masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan
menyusun prosedur kerja yang tepat. siswa melakukan identifikasi dan
memverifikasi permasalahan, mengembangkan hipotesis, mencari berbagai
alternative pemecahan masalah, dan mengembangakan kesimpulan sementara.
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan.
4. penyimpulan
Dalam tahap ini siswa didorong untuk mencari pemecahan masalah yang
paling tepat. Siswa harus mampu menyimpulkan pemecahan masalah yang
paling baik dan tepat untuk menyelesaikan soal yang ada.

Kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran


No Tahap pembelajaran Kegiatan guru Kegiatan siswa
1. Investigasi Memberikan -membaca
permasalahan yang permasalahan
terkait dengan secara umum
pembelajaran pada siswa. - menganalisis
masalah
- mengumpulkan
data
Mendorong dan Melakukan
membimbing siswa pengkajian /
melakukan pengkajian investigasi terhadap
/investigasi terhadap permasalahan

11
permasalahan.
Mendorong siswa aktif Mencipta dan
berpikir , belajar dan mengeksplorasi.
mencipta, serta
mengeksplorasi.
Membimbing dan -memverifikasi dan
mengarahkan siswa memetakan data.
untuk menentukan, -menentukan
memetakan masalah masalah sesuai data
sesuai jenisnya . yang ada .
2. Penentuan masalah Membantu siswa untuk Melihat keterkaitan
melihat keterkaitan antara
antara kelompok/jenis kelompok/jenis
masalah serta membuat masalah dan
pohon permasalahan dan membuat pohon
sejenisnya. permasalahan dan
sejenisnya.

Membantu siswa Melakukan


melakukan identifikasi identifikasi
dan verifikasi masalah . permasalahan,
mengembangkan
hipotesis, mencari
berbagai alternative
pemecahan dan
mengembangkan
kesimpulan
sementara.

12
3. Identifikasi Mendorong siswa Mengembangkan
mengembangkan hipotesis.
hipotesis.
Mendorong siswa Mencari berbagai
mencari berbagai alternative
alternative pemecahan pemecahan
masalah. masalah.
Mendorong siswa untuk Menyimpulkan
mencari pemecahan pemecahan masalah
masalah yang paling yang paling baik
tepat / sesuai. dan tepat untuk
menyelesaikan soal
yang ada.
4. Penyimpulan Membimbing dan Menetapkan
membantu siswa kesimpulan yang
menetapkan suatu paling tepat.
kesimpulan yang paling
tepat.
Model pembelajaran inkuiri dapat diterapkan pada materi sifat koligatif
larutan karena mengandung konsep yang sederhana dan dapat di eksperimenkan
dengan peralatan yang sederhana. Pertama, guru akan membuka pelajaran,
memberikan penjelasan mengenai materi seperti pengertian larutan, pelarut, zat
terlarut, titik beku, dll. Kemudian, mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika kita memasukkan satu plastic air sirup dan
satu plastic air minum ke dalam freezer, manakah yang lebih dlu membeku.?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan menarik perhatian siswa dan memotivasi
untuk belajar. Selanjutnya, guru akan membagikan LKM yang berisi pertanyaan-
pertanyaan dari pertanyaan tersebut siswa akan mulai mengumpulkan informasi
untuk menemukan jawaban serta membuat kesimpulan sementara. Untuk
membuktikan hipotesis mereka melakukan percobaan sifat koligatif larutan.
Setelah itu, siswa menganalisis data hasil hasil percobaan, membuat pembahasan

13
atas hasil yang mereka peroleh dengan membandingkan pada literature yang ada
untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang mereka buat.
3.4. Pengaruh pembelajaran inkuiri terhadap pemahaman konsep ilmu
kimia
Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang dasar
filosofinya konstruktivisme, karena selama proses pembelajaran siswa
membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran inkuiri dirancang dengan
tujuan untuk mengembangkan siswa supaya memiliki kemampuan ilmiah, dan
juga memotivasi melakukan keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran inkuiri siswa terlibat secara mental dan fisik untuk
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Inkuiri memberikan siswa
pengalaman-pengalaman belajar nyata dan aktif. Siswa dilatih bagaimana
memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memperoleh keterampilan.
Kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran seperti observasi,
merumuskan pertanyaan, membuat hipotesis, mengumpulkan data,dan
menyimpulkan ini akan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
dan pemahaman konsep siswa.
Strategi pembelajaran inkuiri memberikan peluang kepada siswa untuk
memaksimalkan aktivitas belajarnya karena belajar bukan hanya mengingat
sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning howto think).
Adanya peningkatan pemahamankonsep siswa dapat dipengaruhi olehsuasana
belajar di luar kelas yangmenarik,lebih mendorong siswa memperoleh hasil
belajar yang lebih baik, juga membantu siswa dalam memahami konsep yang
abstrak karena siswa dapat melihat langsung kejadian yang mereka pelajari,
sehingga hasil pemahaman konsep siswa dapat meningkat.
3.5. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inkuiri
1. Keunggulan
a) model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang , sehingga pembelajaran melalui strategi ini
dianggap lebih bermakna.

14
b) model pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c) model pembelajaran inkuiri merupakan model yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
2. kelemahan
a) jika model pembelajaran inkuiri sebagai model pembelajaran , maka akan
sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b) model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur
oleh kebiasaan siswa dalam belajar
c) kadang-kadang dalam mengimplementasikannya , memerlukan waktu
yang panjang sehingga guru sering sulit menyesuaikannya dengan waktu
yang telah ditentukan .

15
BAB IV

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Strategi pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber
belajar bukanlah yang satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat
menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator,
pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
5.2. SARAN

Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inquiry harus
mengikuti prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki,
karena strategi pembelajaran inquiry ini sangat membutuhkan waktu yang
panjang.
Karena makalah ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran yang
membangun agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah
selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/view/752/53
8

http://journal.trunojoyo.ac.id/penasains/article/download/1334/1154

WENA, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif. Jakarta timur: PT Bumi


Aksara

17

Anda mungkin juga menyukai