Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH TPB

“KELAPARAN DALAM KACAMATA ISLAM”

Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Tahap Persiapan Bersama

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Ariq Budipraja
NPM : 270110170014
Fakultas : Fakultas Teknik Geologi

UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang
telah memberikan rahmat dan karunia sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah tugas
Tahapan Persiapan Bersama (TPB) yang berjudul KELAPARAN DALAM KACAMATA
ISLAM dengan tepat waktu. Makalah ini disusun dengan tujuan bisa mengkaji topik
masalah kelaparan dari sudut pandang agama Islam.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu


proses penyelesaian makalah ini. Dari mulai pihak dosen pemateri mata kuliah TPB sampai
rekan-rekan TPB 14 yang memberi banyak pengaruh dalam proses penyusunan makalah
ini.

Tentunya makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan dan
kekuranga. Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dalam
menuntut ilmu, walau sekecil apapun itu. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa
memudahkan kita dalam menuntut ilmu.

Jatinangor, Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan........................................................................................................... 1-2

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................2

BAB II Pembahasan.......................................................................................................... 3-7

2.1 Kondisi Kelaparan di


Indonesia........................................................................................3

2.2 Kelaparan Dalam Pandangan Agama Islam.....................................................................4

2.3 Cara Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan Umatnya Menghadapi
Masalah
Kelaparan.........................................................................................................................5

2.4 Cara Penanggulangan Masalah Kelaparan dari Kacamata Islam....................................6

BAB III Penutup.........................................................................................................8

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8

3.2 Saran................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kelaparan di Indonesia bukanlah hal yang asing. Sejak tahun 90-an hingga
saat ini terus membayangi negara ini. Hampir setiap daerah di Indonesia ikut serta
menyumbangkan penduduk yang masih hidup kelaparan. Dari mulai ujung barat Provinsi
Nangroe Aceh Darussalam hingga ujung timur Provinsi Papua. Kondisi ini terus menerus
membuat banyak penduduk Indonesia tersiksa karena kelaparan.

Kelaparan juga menjadi masalah kompleks di dunia ini. Berbagai negara di belahan
benua lain masih mengalami hal ini. Setiap harinya ada sekitar 24.000 yang meninggal
karena kelaparan ataupun hal yang berkaitan dengan kelaparan. Kebanyakan dari kematian
ini disebabkan oleh malnutrisi yang kronis akibat dari penderita tidak dapat mendapatkan
makanan yang cukup.

Kelaparan sendiri adalah kondisi dimana seseorang tidak makan dalam waktu yang
cukup lama sehingga dapat menimbulkan penyakit. Kondisi ini juga menunjukan bahwa
seseorang tidak mendapat gizi yang cukup untuk tubuhnya. Kelaparan dapat terjadi karena
kurang tersedianya bahan pangan atau kurangnya kemampuan untuk mendapatkan bahan
pangan yang mencukupi gizi. Salah satu penyebabnya adalah kemiskinan.

Kelaparan pun terjadi juga pada masa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dari cara beliau dan sahabat-sahabatnya (Umar bin Khatab, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan
lainnya) menghadapi masalah tersebut, bisa dijadikan panutan bagi kita umatnya dalam
menghadapi masalah kelaparan di Indonesia. Selain itu kita juga bisa mencontoh perilaku
beliau sebagai pemimpin umatnya dalam menghadapi masalah kelaparan.
1.2 Rumusan Masalah

Agar lebih sistematis, penulis sudah menyusun rumusan masalah dalam makalah
“Kelaparan dalam kacamata Islam” sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi kelaparan penduduk Indonesia?

2. Bagaimana Islam memandang masalah kelaparan?

3. Bagaimana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya


menghadapi masalah kelaparan?

4. Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah


kelaparan ini?

1.1 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :

 Memahami kondisi kelaparan di Indonesia.

 Mengetahui pandangan Islam terhadap kelaparan.

 Mengetahui strategi dan cara Islam menghadapi kelaparan.

 Memberi solusi dari permasalahan kelaparan yang ada.

1.1 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan dari makalah ini adalah :

 Dapat mengetahui definisi tentang kelaparan

 Dapat mengetahui kondisi kelaparan di Indonesia

 Dapat mengetahi penyebab dan akibat kelaparan

 Dapat mengetahui sikap dan perilaku menghadapi kelaparan dalam


pandangan Islam
 Dapat mengetahui pandangan Islam terhadap masalah kelaparan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Kelaparan di Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kelaparan adalah kondisi


menderita lapar karena tidak ada yang dimakan atau kekurangan makanan. Sedangkan
menurut wikipedia, kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih
membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun
tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah
besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan,
konflik politik, maupun kekeringan cuaca.

Di Indonesia sendiri, tingkat kelaparan masih dalam level yang serius menurut
Global Hunger Index (GHI) 2016. GHI dibuat dengan tujuan untuk mengukur tingkat
kelaparan secara global. Indeks GHI dibuat oleh International Food Policy Research
Institute (IFPRI), yaitu lembaga yang melakukan riset di bidang kekurangan gizi dan
kelaparan di negara berkembang. Semakin besar nilai GHI, maka semakin parah
kondisi kelaparannya. Ada empat indikator dalam penentuan besar angka GHI.
Indikatornya yaitu berat badan dan tinggi badan anak dibawah lima tahun, angka
kematian anak dibawah umur lima tahun, dan kondisi kekurangan gizi seluruh
penduduk. Di Indonesia sendiri, tingkat angka GHI mengalami penurunan. Namun
masih dalam tingkat yang serius. Jika dibandingkan dengan negara lain di Asia
Tenggara, angka GHI Indonesia hanya lebih baik dari Laos. Negara Asia Tenggara
satu-satunya dengan angka GHI rendah adalah Malaysia. Singapura tidak masuk
karena merupakan negara maju. Berikut tabel angka GHI Indonesia dan negara
tetangga tahun 2016.
NEGARA ANGKA GHI STATUS
Laos 28,1 Serius
Indonesia 21,9 Serius
Kamboja 21,6 Serius
Filipina 19,9 Sedang
Vietnam 14,5 Sedang
Thailand 11,8 Sedang
Malaysia 9,7 Rendah
Food and Agriculture Organization (FAO) juga melakukan riset tentang kelaparan
di Indonesia. Dari hasil penelitian yang mereka lakukan, sekitar 19,4 juta penduduk
Indonesia masih mengalami kelaparan. Khususnya wilayah timur Indonesia, yaitu Nusa
Tenggara Timur dan Papua. Penyebab utamanya kemungkinan besar adalah
kemiskinan. Meski demikian, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
Indonesia sudah berhasil mengurangi jumlah penduduk yang kelaparan hingga
setengahnya. Masih banyak yang harus Indonesai lakukan untuk terus memberantas
kelaparan di negara ini, terutama di wilayah timur karena masih banyak penduduk yang
kekurangan bahan pangan.

2.2 Kelaparan dalam Pandangan Agama Islam

Agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa


sallam adalah agama yang sempurna. Islam telah memberi aturan dan pedoman
terhadap seluruh problematika kehidupan. Mulai aspek ibadah, akidah, akhlaq, rumah
tangga, dan lainnya. Manusia yang telah lahir di dunia akan mendapatkan berbagai
rahmat dan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sekuat apapun iman seseorang, akan
selalu ada ujian yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan untuk hambanya. Ujian
tersebut bisa berupa ketakutan, kehilangan, kelaparan, kemiskinan, dan yang lainnya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk kehidupan di
dunia dan di akhirat nanti. Untuk kali ini yang akan dibahas adalah kelaparan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman dalam QS Al-Baqarah : 155 yang


artinya adalah “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.” Maksud dari ayat ini adalah Allah
Subhanahu wa Ta'ala memberitahu bahwa Dia akan memberikan ujian bagi hambanya.
Kadang berupa kebahagiaan dan kadang berupa kesulitan. Dalam ayat ini disebutkan
kesulitan tersebut berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-
buahan. Hakikat dari ujian yang Allah berikan adalah untuk menyeleksi hamba-
hambanya. Barang siapa yang sabar dalam menghadapi ujian ini, niscaya akan
mendapatkan pahala dan barang siapa yang putus asa, akan ditempa dengan hukuman
dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maksud dari kata sabar disini adalah percaya bahwa
ujian datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan percaya takdir dari Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Kesabaran menunjukan kekuatan hati dari seorang muslim,
karena ujian yang diberikan tidak lepas dari ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Sehingga, jika tidak sabar justru menunjukan kecacatan dalam keimanan seseorang.
Serta dalam ujian yang Allah berikan mengandung banyak manfaat. Diantaranya
adalah mendapat pahala dan dihapuskan dosa-dosa. Selain kesabaran, sebagai hamba-
Nya juga harus memohon pertolongan, perlindungan, dan bergantung hanya kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2.3 Cara Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan Umatnya Menghadapi
Masalah Kelaparan

Dalam menghadapi masalah kelaparan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa


sallam, memberikan berbagai jalan. Diantaranya adalah :

1. Bekerja

Setiap orang Islam diwajibkan untuk mencari nafkah. Mencari nafkah atau bekerja
merupakan senjata umat Islam dalam memberantas kemiskinan. Dalam Islam, seseorang
yang bekerja tidak boleh dihalang-halangi dalam memperoleh upahnya. Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wa sallam juga menyampaikan bahwa melakukan ikhtiar atau berusaha
dulu lalu baru melakukan tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setiap orang Islam
bertanggung jawab jika terjadinya kelaparan. Bentuk tanggung jawab itu diantaranya
mengusahakan tercukupinya lapangan pekerjaan, mempersiapkan tenaga ahli untuk
mengurus dan memelihara. Bila sebagian umat sudah melaksanakannya, maka lepaslah
dosa. Tapi, jika tidak ada yang melaksanakannya maka seluruh umat Islam menanggung
dosa tersebut.

2. Mencukupi Keluarga yang Lemah


Selain bekerja, umat Islam juga diwajibkan untuk membantu dan menolong
saudaranya yang lemah tidak sanggup bekerja. Islam mengajarkan konsep bagi
keluarga yang mampu agar saling melengkapi dengan keluarga yang tidak mampu.
Islam mewajibkan agar keluarga yang kaya dan mampu untuk memberi nafkah bagi
keluarga miskin dan tidak mampu. Hal ini tentunya akan menciptakan jaminan sosial
bagi keluarga yang tidak mampu.

3. Zakat

Allah telah memberikan hak harta yang tetap bagi orang-orang miskin dari orang-orang
kaya. Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an

‫ضةة ممنن‬ ‫ب نوابلنغاَمرمميِنن نومفيِ نسمبيِمل س‬


‫ام نواببمن السسمبيِمل ِ فنمريِ ن‬ ‫ت لمبلفهقننرامء نوابلنمنساَمكيِمن نوابلنعاَمممليِنن نعلنبيِنهاَ نوابلهمنؤلسفنمة قههلوُبهههبم نومفيِ الررنقاَ م‬ ‫إمنسنماَ ال س‬
‫صندنقاَ ه‬
‫اه نعمليِمم نحمكيِمم‬‫ام ِهَّلل نو س‬
‫س‬

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha mengetahui, Maha bijaksana.” [at-Taubah/9:60]

4. Sedekah Sukarela

Salah satu akhlaq terpuji dari seorang muslim adalah memberi tanpa diminta, suka
memberikan secara sukarela. Sifat ini muncul bukan karena haus kepopuleran atau
untuk pamer belaka, tapi sifat ini muncul sebagai motivasi bagi umat muslim lainnya.
Rasulullah telah mencontohkan sifat ini kepada umatnya. Hal ini berarti Rasulullah
telah meletakan pondasi wakaf sosial yang dampaknya akan terus terasa bagi seluruh
masyarakat jika seluruh umatnya terus menerapkannya. Ini juga merupakan bukti nyata
kepedulian sosial antar masyarakat yang ditunjukan umat muslim.

2.1 Cara Penanggulangan Masalah Kelaparan dari Kacamata Islam

Hal pertama yang dapat menanggulangi kelaparan yang pertama adalah memberantas
kemiskinan. Dengan cara mendukung pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat bagi
masyarakat luas secara berkesinambungan. Islam juga mendukung distribusi makanan
secara merata di seluruh wilayah. Sehingga tercipta persebaran makanan yang merata.
Selain itu bagi masyarakat yang miskin, dapat berusaha dengan bekerja agar dapat
mencukupi kebutuhan makanan sehari-hari. Dalam hal ini, masyarakat yang mampu dan
pemerintah wajib berpartisipasi dengan memberi bantuan kepada masyarakat yang kurang
mampu. Bagi umat muslim juga dapat membantu dengan metode yang dianjurkan
Rasulullah, seperti zakat, infaq, ataupun sedekah. Pemerintah pun wajib memberi bantuan
bagi masyarakat yang kelaparan jika masih terdapat di negara tersebut. Orang-orang yang
mampu di negara tersebut juga wajib untuk membagi hartanya kepada yang kurang mampu
agar tercipta pemerataan dalam hal ekonomi. Sehingga dapat mencukupi kebutuhan
pangan yang dibutuhkan sehari-hari.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelaparan di Indonesia masih menjadi masalah yang sangat mengkhawatirkan di


Indonesia. Hal ini terlihat dari data dan fakta yang menunjukan tingkat kelaparan yang
tinggi. Kelaparan terjadi karena banyak faktor, diantaranya adalah kemiskinan dan
kurangnya bahan pangan. Banyak orang menderita dikarenakan kelaparan yang terjadi.

Islam sebagai agama yang mengatur semua aspek dalam kehidupan manusia sudah
sepatutnya memiliki pandangan dalam menghadapi masalah kelaparan. Dengan mengacu
pada Al-Qur’an dan hadits Rasulullah, Islam mengajarkan cara mengatasi dan melewati
masalah kelaparan. Selain dapat mengatasi masalah kelaparan, cara yang diajarkan pun
dapat memberi pahala untuk di akhirat nanti.

3.2 Saran

Setelah mengetahui kondisi tingkat kelaparan di Indonesia yang masih termasuk


mengkhawatirkan, sudah sepatutnya menimbulkan rasa kesadaran kita. Rasa kesadaran ini
tentunya harus hadir dari berbagai pihak. Pihak pemerintah harus bisa membuat kebijakan
agar bahan pangan dapat tersebar merata ke seluruh Indonesia. Tentunya dengan harga
yang terjangkau pula. Pemerintah juga harus bisa memberantas kemiskinan di Indonesia
agar setiap masyarakat dapat membeli dan mencukupi kebutuhan pangannya sehari-hari.

Masyarakat yang berkecukupan juga harus membantu pihak masyarakat yang


kurang mampu dalam mencukupi kebutuhan makanan. Bantuan tersebut bisa berupa uang
atau bahan pangan. Dengan saling merangkul seperti ini akan tercipta pemerataan sosial.
Bagi masyarakat yang kurang mampu juga harus berusaha dengan cara bekerja untuk dapat
memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelaparan

Utama, Ahadian. Penelitian FAO 19,4 juta Penduduk Indonesia Masih Mengalami
Kelaparan. Diakses dari https://www.voaindonesia.com/a/pemelitian-fao-sembilan-belas-
koma-empat-juta-penduduk-indonesia-masih-mengalami-kelaparan/2817021.html

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Syariat Islam dalam Mengentaskan Kemiskinan.
Diakses dari https://almanhaj.or.id/3470-syariat-islam-memberikan-solusi-dalam-
mengentaskan-kemiskinan.html

Naelufar, Diyah. Kelaparan di Indonesia Masih Level Serius. Diakses dari


http://news.liputan6.com/read/2890073/kelaparan-di-indonesia-masih-level-serius

Anda mungkin juga menyukai