Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhammad Ariq Budipraja

NPM: 270110170014
Fakultas: Teknik Geologi

Tanpa Kelaparan
Kelaparan adalah kondisi dimana tubuh kurang mendapat makanan atau
kekurangan pangan. Sementara menurut FAO (Food and Agriculture Organization),
kekurangan makanan atau kekurangan gizi yang dapat menimbulkan malnutrisi.
Malnutrisi adalah kondisi medis serius pada seseorang akibat tidak mendapatkan semua
nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Malnutrisi bisa mengakibatkan kurang gizi
(undernourishment). Hal tersebut dapat terjadi karena kualitas makanna yang kurang
baik dan kuantitas makanan yang tidak mencukupi.

Indeks Kelaparan Global / Global Hunger Index adalah penentu dari tingkat
kelaparan suatu negara. Semakin tinggi angka indeks, artinya semakin parah kondisi
kelaparan. Ada beberapa komponen indikatornya, yang pertama adalah tingkat orang
yang kekurangan gizi atau nutrisi. Selanjutnya, tingkat anak-anak yang kurang gizi
(tinggi dan berat badan kurang untuk seumuran mereka). Yang ketiga, tingkat anak-
anak dibawah usia 5 tahun yang mengalami kekerdilan (stunting). Yang terakhir adalah
tingkat kematian anak dibawah usia 5 tahun.

Dalam video yang saya saksikan, terlihat pemandangan di negara Somalia. Tepatnya
di Magadish Hospital. Dalam video itu terlihat bahwa Somalia adalah negara yang
mengalami konflik. Di rumah sakit tersebut banyak balita (usia 2-5 tahun) yang
mengalami stunting. Padahal tidak jauh dari Somalia terdapat negara Saudi Arab dan
Uni Emirat Arab, yang merupakan negara maju. Lalu apa sebab utamanya kelaparan di
Somalia? Jawabannya adalah konflik tersebut. Negara yang mengalami konflik, akan
memiliki kesulitan akses pangan. Dari situlah muncul kelaparan yang melanda Somalia.
Menurut saya, solusi yang dapat diterapkan adalah menghentikan konflik yang ada di
negara tersebut. Dengan dihentikannya konflik tersebut, maka akses dan dsitribusi
pangan akan lebih mudah dilakukan.

Selanjutnya, timbul pertanyaan Kenapa masih banyak orang kelaparan? Ada lima
poin penyebab utama kelaparan. Yang pertama adalah kemiskinan. Kemiskinan disini
menimbulkan kesulitan dalam mendapatkan sumber daya makanan. Lalu yang kedua
adalah konflik dan ketidakstabilan politik, contohnya seperti yang terjadi di Somalia
tadi. Yang ketiga adalah perubahan iklim dan bencana alam. Contohnya jika terjadi
gempa bumi, maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan sulitnya mencari bahan
pangan. Yang keempat adalah pertumbuhan populasi. Semakin tingginya pertumbuhan
jumlah manusia tidak diimbangi dengan bahan pangan yang tersedia. Dan yang terakhir
adalah diskriminasi. Contohnya, diskriminasi kulit hitam pada zaman dulu. Orang yang
berkulit hitam dulu seringkali haknya dirampas oleh orang-orang kulit putih. Pada masa
itu orang kulit putih disebut golongan yang terbaik.

Sementara itu dalam pandangan Islam, Allah telah memerintahkan beberapa amalan
yang dapat membantu orang-orang kelaparan. Salah satunya adalah dengan cara qurban
yang diadakan setahun sekali. Bagi orang-orang yang tidak sanggup membeli daging
sapi atau kambing, bisa mendapatkannya dengan gratis lewat qurban tersebut. Lalu ada
amalan zakat dan infaq yang bisa membantu dari segi ekonomi untuk membeli makanan
bagi orang yang kurang mampu. Allah juga menganjurkan bagi orang-orang yang
kelaparan untuk bersyukur, bersabar, bertawakal, dan berikhtiar terhadap rezeki yang
telah Allah berikan kepada hamba-Nya.

Pancasila pun memiliki pandangan tersendiri dalam menyikapi kelaparan. Dalam


sila ke-2 yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab berhubungan dengan
Pasal 27 Ayat 2 UUD RI 1945 yang berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak. Maksudnya adalah bahwa setiap warga negara
Indonesia berhak mendapat pemenuhan sandang, pangan, dan papan yang mencukupi
sehingga bisa hidup sejahtara tanpa mengalami kelaparan. Lalu dalam sila ke-5
Pancasila yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berhubungan
dengan UUD RI 1945 Pasal 28 H Ayat 1 bahwa : "Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan". Maksudnya adalah tiap orang berhak
hidup dalam keadilan dengan sejahtara tanpa mengalami kelaparan.

United Nation membuat program untuk menyelesaikan permasalahan ini yang


disebut Zero Hunger Challange. Program ini memiliki visi :

1. Harus tidak ada kelaparan


2. Pria, wanita, dan anak-anak memiliki hak yang sama dalam mendapat makanan
3. Wanita diberdayakan
4. Keluarga petani diprioritaskan
5. Sistem pangan dimanapun berkelanjutan dan fleksibel

Program ini juga memiliki target akhir yaitu:


1) Tidak ada anak dibawah usia 2 tahun yang mengalami kekerdilan (stunting)
Dalam 1000 hari usia awal anak harus dipenuhi gizinya dengan baik agar tidak
mengalami stunting.
2) Pangan selalu tersedia
3) Sistem pangan yang berkelanjutan
4) Kenaikan produktivitas dan penghasilan bagi petani kecil
2,5 milliar orang jadi petani kecil yang menghasilkan 80% makanan di dunia.
Mereka berpenghasilan 1,25 US Dollar/hari. Maka dari itu kita harus memberi
support kepada para petani kecil.
5) Tidak ada makanan yang terbuang sia-sia
1/3 dari seluruh makanan di dunia (1,3 milliar ton) terbuang sia-sia oleh toko,
rumah, dan industri di negara berkembang.

Dari semua hal yang telah saya jelaskan, tentu saja hal tersebut akan sia-sia
jika tidak dilakakun aksi yang nyata. Jangan takut untuk memulai, karena
perjalanan dengan jutaan mil, dimulai dari sebuah langkah. Dan selalu lakukan
aksi nyata kapanpun dan dimanapun.

Anda mungkin juga menyukai