PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dismenore merupakan nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Masalah yang sering muncul dalam dismenore adalah tingkat
penurunan nyerinya. Ketika nyeri itu timbul, beberapa efek akan muncul seperti
sakit kepala, mual, sembelit atau diare, dan sering berkemih. Kadang sampai
melainkan gejala. Gejala yang ditimbulkan tidak hanya terbatas pada perut atau
punggung bagian bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha
(Prawirohardjo, 2005).
sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenore dengan 10-15%
54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder (Depkes RI, 2013).
Frekuensi dismenore cukup tinggi hampir 90% wanita mengalami dismenore, 10-
mampu melakukan kegiatan apapun dan ini menurunkan kualitas hidup (Jurnal
Occupation And Environmental Medicine, 2008). Kondisi yang paling sering terjadi
pada wanita usia 30-45 tahun (Calis et al, 2009). Dismenore yang sering terjadi
1
adalah dismenore primer sering terjadi lebih dari 50% diantaranya mengalami nyeri
pada saat menstruasi yang hebat dan 15% biasanya dismenore primer timbul pada
masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun haid pertama dan terjadi pada umur kurang
putus obat, obat yang biasa di gunakan untuk mengurangi rasa nyeri yaitu preparat
kombinasi aspirin, fenasetin, dan kafein,dan lain-lain (James Olson, 2009). Teknik
usapan menggunakan ujung - ujung jari telapak tangan dengan arah gerakan
bernapas dalam dan pelan. selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
belum dapat dijelaskan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan
penyakit atau stres yang berlebihan, tetapi penyebab tersering nyeri haid diduga
karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal. Ada 2 jenis nyeri haid primer dan
2
tersebut diberikan teknik efflurage dan teknik relaksasi napas dalam (Sylvia A price
2006). Terapi napas dalam kepada remaja untuk mengurangi nyeri dengan
atau melulut dengan tangan untuk melancarkan peredaran darah. Dengan teknik
memijat dan tenang berirama, bertekanan lembut ke arah distal atau ke arah
melakukan usapan menggunakan ujung - ujung jari telapak tangan dengan arah
gerakan membentuk pola gerakan seperti kupu - kupu abdomen seiring dengan
abdomen dan meningkatkan relaksasi fisik. Dampak jika terapi tersebut tidak
diberikan maka penderita tidak mampu melakukan kegiatan apapun, tersiksa dan
10 siswi SMA Negeri 2 Wangi - Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi kelas 2 IPA
dan IPS, 6 (11,11%) diantaranya mengatakan sering mengalami nyeri haid yang
berdampak pada aktivitas sehari-hari dan akibat dari nyeri haid tersebut membuat
perasaan tidak nyaman, pusing, dan mual muntah selama menstruasi. Dan 4
(7,40%) siswi lainnya mengatakan sering mengalami nyeri haid sekitar 3-4 hari
3
dengan meminum obat penghilang rasa nyeri dan ada juga yang tetap mengikuti
pelajaran . kemudian data yang diperoleh dari sekolah rata - rata terdapat 12 siswi
yang tidak masuk tiap bulan, 4 diantaranya karena nyeri haid (dismenore).
dan teknik relaksasi napas dalam sebagai terapi alternatif untuk manajemen nyeri
dismenore.
B. Rumusan Masalah
berikut:
1. Apakah teknik effleurage efektif menurunkan dismenore pada remaja putri SMA
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
dalam terhadap penurunan dismenore pada remaja putri SMA Negeri 2 Wangi
4
2. Tujuan Khusus
tindakan teknik efflurage pada remaja putri SMA Negeri 2 Wangi – Wangi
tindakan teknik efflurage pada remaja putri SMA Negeri 2 Wangi – Wangi
tindakan teknik relaksasi napas dalam pada remaja putri SMA Negeri 2
tindakan teknik relaksasi napas dalam pada remaja putri SMA Negeri 2
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
b. Bagi peneliti lain, sebagai dasar atau informasi awal bagi peneliti berikutnya.
5
2. Manfaat praktis
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu intervensi yang dilakukan di
Dismenore.
c. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukan bagi pihak SMA
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi remaja
dengan SMP atau SMA. Seorang remaja putri identik dengan perubahan dan
masalah yang terjadi pada dirinya diusia remaja. Masa Remaja merupakan
masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, selama masa remaja
2009).
tahun 2007, remaja adalah laki-laki dan perempuan yang belum kawin dengan
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya
7
kematangan, biasanya mulai dari usia 14 tahun pada pria dan usia 12 tahun
pada wanita. Masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung
pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan
yang pesat ini berlangsung pada usia 11-16 tahun pada laki-laki dan usia 10-15
N., 2006). Menstruasi atau haid adalah perdarahan periodic dan siklik dari
Masaroh, 2009).
atau beberapa gejala yang disebut kumpulan beberapa gejala sebelum haid.
Sekitar 80 % wanita mengalami gangguan fisik dan emosi menjelang masa ini,
8
2. Tahap – Tahap Perkembangan
perkembangan remaja:
menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang
dewasa.
dirinya, selai itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu
memilih yang sama peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri,
pria harus membebaskan diri dari Oedipus complex (perasaan cinta pada
kawan-kawan.
9
c. Remaja akhir (late adolescent)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai
lain.
10
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
4) Memiliki citra.
2009).
jenis.
tua.
11
8) Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk
keluarga.
1. Definisi Menstruasi
dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari
antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulai haid berikutnya. Hari mulainya
perdarahan disebut hari pertama siklus, karena jam mulainya haid tidak
diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari ostium uteri eksternum tidak
2004).
Panjang siklus haid yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang
klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja pada beberapa
perempuan tetapi juga pada perempuan yang sama. Rata-rata panjang siklus
haid pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada perempuan usia 43 tahun
panjang siklus haidnya 27,1 hari dan pada perempuan usia 55 tahun siklus
haidnya adalah 51,9 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia antara
12
25-32 hari, dan sekitar 97% perempuan yang berovulasi siklus haidnya berkisar
antara 18-42 hari. Jika siklusnya kurang atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur,
Lama haid biasanya antara 3-5 hari, ada yag 1-2 hari diikuti darah sedikit-
sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada umumnya lamanya 4-6
hari, tetapi antara 2-8 hari masih dianggap normal. Pada setiap perempuan
biasanya lama haid itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc.
Pada perempuan yang lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak.
Perempuan dengan anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih
yaitu:
a. Fase menstruasi
disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale.
Rata-rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6 hari). Pada
Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar
13
b. Fase ploriferasi
berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid,
misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus
32 hari menjadi setebal ±3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula,
yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari
14
3. Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Siklus Menstruasi
a. Faktor Enzim
b. Faktor Vaskuler
15
dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan
c. Faktor Prostaglandin
1. Definisi dismenore
satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari berbagai
Dismenore adalah nyeri selama haid yang dirasakan di perut bawah atau
di pinggang, bersifat seperti mulas - mulas, seperti ngilu, dan seperti ditusuk-
pada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi dan
wanita nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi (Proverawati &
Misaroh, 2009).
16
Dismenore atau yang lebih dikenal dengan nyeri haid adalah keluhan
yang sering dialami wanita, kejadian nyeri haid ini memang cukup tinggi dan
penyakit ini juga sudah lama dikenal (Indriani, 2008). Menurut Manuaba
aktifitas sehari-hari.
2. Jenis Dismenore
a. Dismenore Primer
pada alat-alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu
setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-
anovulator yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri timbul tidak
pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa
2003).
17
b. Dismenore Sekunder
stenosis serviks, neoplasma ovarium atau uterus, dan polip uters, IUD juga
pada alat reproduksi. Nyeri dapat terasa sebelum, selama, dan sesudah
beda, dimana hal itu muncul rasa tidak nyaman, letih, sakit yang dapat
namun ada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode
18
dengan kadar nyeri berbeda-beda. Dismenore secara siklik dibagi menjadi tiga
a. Dismenore Ringan
sampai 2 hari.
b. Dismenore Sedang
Dismenore ini membuat klien memerlukan obat penghilang ras nyeri dan
c. Dismenore Berat
dapat disertai sakit kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan, mual.
a) Faktor Kejiwaan
tidak mendapatkan penerangan yang baik tentang proses haid maka mudah
gangguan haid seperti dismenore (Hurlock, 2007). Remaja dan ibu-ibu yang
19
emosinya tidak stabil lebih mudah mengalami nyeri menstruasi (Proverawati &
Misaroh, 2009).
b) Faktor Konstitusi
Faktor konstitusi erat hubunganya dengan faktor kejiwaan dan juga dapat
berkontraksi.
d) Faktor Endokrin
Misaroh, 2009).
20
b. Penggunaan kompres hangat diharapkan dapat meningkatkan relaksasi
otot - otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan serta
Tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu
7. Dampak Dismenore
Perlu diwaspadai jika nyeri haid terjadi terus menerus setiap bulannya
dalam jangka waktu yang lama, karena kondisi itu merupakan salah satu gejala
sebagai dismenore primersaat tidak ada sebab yang dapat dikenali dan
(Sastrowardoyo, 2007).
21
D. Tinjauan Umum Tentang Tehnik Effleurage
1. Definisi Effleurage
pada praktisi. Ritme yang mengalir membuat tubuh klien relaks dan
mengenai tubuh klien melalui tangannya. Tekanan yang dilakukan pada saat
efflurage sebaiknya lebih besar saat gerakkan menuju jantung dan lebih ringan
distal menuju proksimal dengan kedalaman yang sesuai keadaan jaringan dan
Kata effelurage berarti mengusap, dan manipulasi ini dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :
drainase pembulu darah vena dan pembulu darah limfatik dan bekerja
reaksi sensori baik sedatif maupun stimulatif dan arah kerjanya tidak
pertahanan di sistem saraf, yang dikenal dengan teori gate control. Teori gate
22
control menggunakan stimulasi serabut saraf yang mentransmisikan sensasi
Sentuhan tidak m enstimulasi reseptor non nyeri di area reseptor yang sama
dengan reseptor nyeri yang khusus, tetapi dapat memberikan efek melalui
sistem control desenden (Smeltzer dan Bare, 2003). Input stimulus dari
dengan sinyal nyeri yang di transmisikan oleh serabut saraf berdiameter kecil,
menutup gerbang (gate) nyeri, dan mencegah transmisi nyeri lebih lanjut ke
(sebagai mana dapat diukur melelui denyut nadi, tekanan darah, dan
perubahan denyut nadi) dan kadar hormon (diukur melalui kadar kartisol)
Usapan effleurage melancarkan aliran darah dalam pembulu darah. Hal ini
mempercepat pertukaran darah yang kurang oksigen dan zat-zat buangan dari
23
sehingga transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan berlangsung lebih cepat
(Rosser, 2004).
Efflurage pada perut dan punggung bagian bawah adalah sebagai berikut :
b. Tuangkan minyak atau lotio pada telapak tangan. (Minyak atau lotion
digunakan agar tidak terjadi iritasi kulit saat permukaan kulit diberikan
d. Pijat punggung bagian bawah klien dengan gerakkan berawal dari tengah
area lumbal dari titik terendahnya menuju arah ke perut. Gunakan kedua
Jangan biarkan tangan terangkat dari kulit klien. Lanjutkan pola gerakkan
h. Pijat abdomen klien dengan gerakan berawal dari sisi bokong bagian atas
melengkung kebawah dan berakhir pada akhir midlien di atas pubis. Ulangi
dua kali gerakkan dengan awal gerakkan semakin ke atas sehingga pada
gerakkan ketiga pijat dimulai dari area dibawah rusuk. Ulangi gerakan
24
i. Lakukan usapan melintasi abdomen dari arah kiri ke kanan klien denagan
pola dari atas ke bawah hingga mencakup semua bagaian abdomen. Ulangi
1) Memperlancar menstruasi
intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi
paru dan meningkatkan oksigen darah (Smeltzer & Bare, 2002). prinsip yang
mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi napas dalam terletak pada
fisiologis sistem saraf otonom yang merupakan bagian dari sistem saraf perifer
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada remaja bagaimana cara
25
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Brunner dan
Suddarth, 2002).
sebagai kotoran hasil pembakaran dan saat kita menghirup napas kita
dirancang dan dijalankan untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan
Latihan napas dalam bukanlah bentuk dari latihan fisik, ini merupakan
tehnik jiwa dan tubuh yang bisa ditambahkan dalam berbagai rutinitas guna
mendapatkan efek relaks. Praktik jangka panjang dari latihan pernapasan dalam
akan memperbaiki kesehatan. Bernapas pelan adalah bentuk paling sehat dari
Latihan napas dalam ini akan membantu anda relaks,karena saat anda
membaik dan lebih banyak oksigen mengalir ke otak (Rieske Ken, 2005).
26
3. Metode Dasar Pernapasan
Menurut Faiza Audah, 2011 metode dasar pernapasan terdiri atas empat bagian
yaitu :
a. Pernapasan perut
Perhatikan perut anda. Saat menarik napas, perut akan menggembung dan
tidak sadari adalah pada saat menarik napas justru perut mengempis.
bisa melakukannya dengan duduk di atas kursi atau duduk bersila di lantai.
27
b. Pernapasan Dada
terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat,
udaranya menjadi lebih kecil dari udara atmosfer sehingga udara masuk.
Ekspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi, tulang
rusuk akan tertarik ke posisi semula, volume rongga dada mengecil, tekanan
udara rongga dada meningkat, tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi
perhatian anda arahkan ke bagian dada. Pada saat menarik napas dada
latihan dan istirahat tetap sama yaitu duduk tegak bukan berdiri atau lainnya.
c. Pernapasan Pundak
Caranya sama seperti napas perut dan dada. Kali ini arahkan
bagian pundak atau dada atas sehingga pudak akan naik. Saat
menghembuskan napas pundak turun lagi ke posisi biasa. Posisi latihan ini
juga sama dengan latihan napas perut dan dada. Anda boleh duduk di kursi
28
d. Pernapasan Lengkap
dalam paru-paru. Oleh karena itu disebut juga pernapasan sempurna. Untuk
sendiri dan salah caranya. Mungkin pada awalnya anda akan merasa sulit,
tetapi kalau anda sudah terbiasa maka hal itu akan berlangsung secara
ototmatis.
Lakukan tehnik ini berulang-ulang sampai anda sudah terbiasa dan wajar.
Tujuan relaksasi napas dalam adalah untuk mencapai ventilasi yang lebih
29
5. Manfaat relaksasi Napas Dalam
a. Meredakan stres
Menarik napas secara dalam dapat merupakan salah satu hal yang terbaik
untuk meringankan rasa stres, sehingga pikiran kembali fokus dan jernih.
Ketika menarik napas dengan dalam, Anda mengirimkan sinyal kepada otak
untuk tenang dan rileks. Kemudian otak meneruskan sinyal tersebut ke tubuh,
30
c. Memperbaiki sirkulasi darah
d. Membantu Detoksifikasi
organ tubuh. Karena ketika kita menarik napas dengan dalam, dapat
tubuh Anda.
hormon endorfin. Ini adalag sejenis zat yang memberikan rasa nyaman dan
juga merupakan pereda rasa sakit alami. Hormon ini juga dapat membuat
otot-otot menjadi lebih rileks. Otot yang tegang meruoakan penyebab utama
asma.
31
membantu pencernaan, sehingga pada akhirnya membantu meningkatkan
g. Relaksasi Perut
dapat merelaksasi perut dan membantu perut Anda untuk bergerak dengan
tepat. Jadi, jika Anda sedang mengalami pergejolakan di dalam perut cobalah
untuk menarik napas dengan dalam, terutama ketika Anda sedang berada di
toilet.
32
c. Letakan satu tangan di atas perut dan satu tangan di atas dada.
d. Tarik napas pelan-pelan dan dalam melalui hidung masuk ke dalam perut
relaks, desingkan udara seperti angin, mulut, hidung, rahang anda akan
mengecilkan perut.
f. Lanjutkan napas dalam selama 10-15 menit, setiap kali, satu atau dua kali
sehari.
1) Meredakan stress
5) Relaksasi perut
F. Tinjauan Empiris
1. Menurut hasil penelitian yang dilakukan ( Iin Zuliyati Fauziyah, 2013) yang
33
mengalami penurunan 3 tingkat yaitu sebanyak 18 orang (38,3%) dan
(20%) dari 30 orang, dannyeri Berat 2 orang (7%) dari 30 orang. Ini
34
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
wanita pada tiap bulannya. Normalnya siklus menstruasi yaitu 28 hari dan lama
Dismenore adalah nyeri selama haid yang dirasakan di perut bawah atau di
pinggang, bersifat seperti mulas - mulas, seperti ngilu, dan seperti ditusuk-tusuk.
farmakologis adalah dengan melakukan teknik efflurage dan teknik relaksasi napas
dismenore. Sebelum dilakukan teknik efflurage dan teknik relaksasi napas dalam
nyeri haid diukur begitu pula sesudah dilakukan teknik efflurage dan teknik
35
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghebuskan napas
kerangka konsep yang menjadi variabel independen dan variabel dependen yang
Teknik Efflurage
Penurunan
Dismenore
Teknik Relaksasi
Napas Dalam
Kompres Hangat
Obat-obat analgetik
Kererangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Tidak teliti
36
Gambaran kerangka konsep efektivitas teknik efflurage dan teknik relaksasi
C. Variabel Penelitian
Wakatobi.
dismenore pada remaja putri di SMA Negeri 2 Wangi – Wangi Selata Kabupaten
Wakatobi.
pinggang pada remaja putri siswi SMA wangi – wangi selatan yang mengalami
2. Nyeri adalah kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan yang bersifat
37
Kriteria objektif :
Skala Nyeri
Skala 5-7 : nyeri sedang, nyeri yang menekan dan mengganggu, rasa
dan perih sekali, nyeri yang tidak dapat dilukiskan dengan rasa
panas.
Skala 8-9 : Nyeri berat ; Nyeri yang sangat sehingga tidak dapat melakukan
Skala 10 : Nyeri berat sekali ; Nyeri yang tidak terkontrol, nyeri yang hebat
pada remaja puteri dengan cara pijat punggung bagian bawah klien dan
bagian bawah abdomen klien dismenore selama 3-5 menit dengan 10 langkah.
4. Teknik relaksasi napas dalam adalah upaya yang dilakukan untuk penurunan
dismenore pada remaja putri dengan cara tarik napas melalui hidung dan
38
E. Hipotesisi Penelitian
1. Teknik Efflurage
39
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
menggunakan dua kelompok subjek. Dimana kelompok tersebut akan dipilih pada
tertentu dan dilihat hasil atau outcome yang terjadi, lalu hasilnya dianalisis dan
dibandingkan satu sama lain dengan maksud untuk mengidentifikasi mana yang
lebih cepat menurunkan nyeri haid antar pemberian teknik efflurage dan teknik
Teknik efflurage O1 X O2
40
Keterangan :
1. Waktu
14 Juni 2014
2. Lokasi
41
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
n = N
N(𝑑2 ) + 1
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
n = 54
54(0,12 ) + 1
= 54
54(0,01) + 1
42
= 54
1,54
= 35
Sampel dari penelitian ini diambil dari remaja putri yang mengalami
2 IPS dan IPA. yang memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan. Besar sampel
yang diteliti adalah 35 remaja putri dan pada sampel ini di bagi menjadi dua
atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan dalm penelitian ini
kebetulan dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia dan
dapat digunakan sebagai sampel bila responden yang ditemui ini cocok
sebagai sumber data, sehingga dari jumlah sampel 35 remaja putri ditetapkan
putri untuk kelompok eksperimen teknik relaksasi napas dalam (Agus riyanto,
2011).
43
a. Kriteria Inklusi
Kabupaten Wakatobi.
3. Kesadaran komposmentis
4. Kooperatif
b. Kriteria Eksklusi
D. Pengumpulan Data
Sebagai instrument untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar
wawancara dan lembar observasi untuk mengukur tingkat nyeri dismenore saat
a. Skala Nyeri
44
b. Minyak atau lotion
c. Handuk
d. Stopwatch
1. Pengambilan Data
a. Wawancara
yang biasanya dilakukan di rumah responden atau tempat lain yang sesuai
b. Lembar Observasi
lembar observasi dlakukan dua kali yaitu sebelum diberikan teknik efflurage
dan teknik relaksasi napas dalam dan langsung setelah diberikan teknik
45
2. Teknik Pengolahan Data
2005).
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
Data yang telah dikumpulkan, dibuat dalam bentuk tabel dan di analisis
(SPSS).
3. Analisa Data
effleurage dan atau eratnya teknik relaksasi napas dalam. perbedaan dua
variabel yaitu varibel bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal. Dengan
menghubungkan sampel yang sama dengan signifikan p ≤ 0,05 artinya jika hasil
berikut :
46
Rumus paired test:
t= 𝑀𝑑
√Ʃ𝑥 2 𝑑
N(N – 1)
Keterangan:
Ʃ𝑑
Md =
𝑁
akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud dan tujuan
47
penelitian. Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
pengumpulan data yang diisi subjek, tetapi hanya diberikan kode tertentu, demi
3. Kerahasiaan (confidentiality)
48
BAB V
1. Letak geografis
kawasan hijau hutan lindung Sara Mandati, tepatnya di selatan pulau Wangi-
lebih 206,02 km2 dan jumlah penduduk 27.252 jiwa (Wakatobi Dalam Angka,
2013).
2. Visi Sekolah
3. Misi Sekolah
49
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan ekstrakurikuler dalam rangka
berkarya.
4. Motto :
seluruhnya yaitu 15000 m2, luas bangunan yaitu 1440 m2 serta panjang
50
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
a. Umur
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Siswa di SMA Negeri 2 Wangi-
Wangi Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
No Umur (tahun)
Jumlah Persentase (%)
1 16 tahun 17 48,6
2 17 tahun 18 51,4
Total 35 100
51
b. Kelas
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Kelas Siswi di SMA Negeri 2 Wangi-
Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
No Kelas XI
Jumlah Persentase (%)
1 IPA 17 48,6
2 IPS 18 51,4
Total 35 100
adalah kelas IPS sebanyak 18 responden (51,4%) dan yang paling sedikit
2. Analisis Univariat
sebagai berikut:
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Skala Dismenore Sebelum dan
Setelah Perlakuan (Efflurage) Pada Remaja Putri di SMA Negeri 2
Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
teknik efflurage yang mengalami nyeri paling banyak adalah nyeri skala 1
nyeri paling banyak adalah nyeri 10 responden dan paling sedikit adalah
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Skala Dismenore Sebelum dan
Setelah Perlakuan (Teknik Relaksasi Napas Dalam) Pada Remaja Putri
di SMA Negeri 2 Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
53
8 5 3
9 5 4
1 0 1
8 2 6
8 5 3
5 1 4
6 0 6
8 4 4
2 0 2
4 1 3
4 1 3
4 3 1
2 0 2
napas dalam, yang mengalami nyeri paling banyak adalah nyeri skala 4
yang paling banyak adalah skala nyeri 6 responden dan paling sedikit
putri
Tabel 5
Efektivitas Teknik Efflurage Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja Putri
di SMA Negeri 2 Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
SD = Standar Deviasi
54
Tabel 5 menunjukkan terjadinya penurunan remaja putri sebelum
dengan standar deviasi ± 1,45 dengan nilai uji t-paired = 5,343 (p = 0,000).
Tabel 6
Efektivitas Teknik Napas Dalam Terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja
Putri di SMA Negeri 2 Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Tahun 2014
SD = Standar Deviasi
perlakuan dan sesudah perlakuan yakni pemberian teknik napas dalam pada
remaja putri dengan perbedaan rata-rata (teknik napas dalam) sebesar 3,00
dan standar deviasi sebesar 1,45 dengan nilai uji t-paired = 8,746 (p = 0,000).
Hal ini menunjukkan bahwa teknik napas dalam efektif dalam menurunkan
55
C. Pembahasan
napas dalam efektif dalam menurunkan dismenore pada remaja putri di SMA
1. Teknik efflurage
paling banyak adalah nyeri ringan sebanyak 12 responden (29,4%) dan yang
faktor antara lain umur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua
responden berumur 16-17 tahun. Disminore pada umur yang masih muda
cenderung mengalami nyeri menstruasi yang lebih parah dari pada yang
lebih tua, karena yang lebih muda sering mengalami gangguan psikologisnya
dan progesteron.
Hal tersebut sesuai dengan Yatty (2008) bahwa nyeri pada dismenore
56
katekolamin yang mengakibatkan vosokontriksi pemicu iskemia terhadap
semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim
dikirim lewat serabut A-δ, serabut yang menghantarkan nyeri cepat, yang
paling banyak adalah nyeri ringan sebanyak 9 responden (50%) dan yang
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada responden yang tidak
penurunan skala nyeri sedang ke skala ringan dan 5 responden nyeri berat
Hal ini sesuai dengan teori Gate Control yang dikemukan oleh Wall
57
sebuah pertahanan dibuka dan implus dihambat saat sebuah pertahanan
Priharjo (1996), menjelaskan bahwa paling tidak ada tiga hal penting
skala nyeri yaitu posisi yang tepat, pikiran yang tenang dan lingkungan yang
tenang. Kondisi - kondisi tersebut juga terjadi pada responden jika teknik
relaksasi nafas dalam dilakukan secara baik ditambah dengan pikiran yang
dan napas dalam pada remaja putri dengan perbedaan rata-rata (teknik
58
efflurage) sebesar 1,88 dengan standar deviasi ± 1,45 dengan nilai uji t-
sebesar 3,00 dan standar deviasi sebesar 1,45 dengan nilai uji t-paired =
8,746 (p = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa teknik efflurage dan teknik
napas dalam efektif dalam menurunkan dismenore pada remaja putri di SMA
kuat mempengaruhi sirkulasi darah pada jaringan yang paling dalam dan di
otot-otot merupakan teknik masase yang aman, mudah, tidak perlu banyak
alat, tidak perlu biaya, tidak memiliki efek samping dan dapat dilakukan
sendiri atau dengan bantuan orang (Nisofa, 2002). Namun demikian ternyata
Memijat bagian perut merupakan hal yang sangat riskan bagi orang-
orang yang tidak mempunyai ketrampilan mencukupi. Hal ini juga karena
59
harus dilakukan saat pemijatan, sehingga kadang-kadang malah terasa sakit
saat dipijat.
disebabkan oleh kejang otot uterus. Gejalanya dimulai dari nyeri pada saat
awitan menstruasi. Nyeri dapat tajam, tumpul, siklik, atau menetap, dapat
Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang
iskemia terhadap kerusakan sel. Kontraksi disritmik yang timbul akibat terjadi
dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan
rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit.
60
Dismenore primer terjadi akibat dipicunya kontraksi uterus yang kuat oleh
saat menstruasi. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah kekuatan dinding
wanita yang sangat peka terhadap perubahan hormonal dan terhadap faktor
faktor psikologis. Apalagi bila seorang wanita peka terhadap kedua duanya
hingga menopause pada usia dewasa akhir. Perubahan fisiologis ini tidak
hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi (Arifin S, 2007).
61
Terdapat 2 jenis nyeri haid primer dan sekunder. Dismenore primer tidak
adalah kelainan kandungan. Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari
hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati
dikarenakan secara psikologis tidak ada rasa takut tidak seperti halnya teknik
effleurage, sehingga lebih merasa nyaman dan tidak takut. Selain itu alat
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ernawati dkk (2010) yang
terapi efflurage teradap penurunan nyeri haid pada siswi di Madrasah Aliyah
62
BAB VI
A. Kesimpulan
dan teknik napas dalam efektif menurunkan dismenore pada remaja putri di SMA
B. Saran
effleurage dan teknik napas dalam dapat menurunkan nyeri pada saat
bekerja.
4. Setiap individu harus mampu mengenali timbulnya suatu stressor yang akan
muncul baik dari dalam maupun dari luar dirinya serta dari lingkungan dimana
dia tinggal.
63
5. Semoga penelitian ini kelak bisa dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti lain
disminore.
64