Anda di halaman 1dari 23

Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

BEDA PENGARUH AUTO STRETCHING DENGAN CONTRACT RELAX


AND STRETCHING TERHADAP PENAMBAHAN PANJANG OTOT
HAMSTRING

M. Irfan, Natalia
Fisioterapi – Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta
Fisioterapi – Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta
Jl. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
muhammad.irfan@indonusa.ac.id

Abstrak
Fleksibilitas merupakan factor penting untuk melakukan suatu gerakan baik dalam
berolahraga ataupun aktivitas fisik lainnya. Akan tetapi, pekerjaan yang berat atau lati-
han fisik yang keras, koordinasi gerakan yang buruk, postur yang jelek, kurang
aktivitas/gerak, gerakan yang monoton dan atau gerakan satu arah, cedera dan nyeri
dapat membuat otot mengalami pemendekan, stiffness dan tightness. Auto stretching
adalah suatu metode penguluran/stretching yang biasa dilakukan pada otot-otot postural
sebagai suatu latihan fleksibilitas yang dilakukan secara aktif oleh klien/pasien. Contract
relax stretching merupakan salah satu teknik dalam proprioceptive neuromuscular
fascilitation (PNF) yang melibatkan kontraksi isometric dari otot yang mengalami spasme/
ketegangan yang diikuti fase relaksasi kemudian diberikan stretching secara pasif dari
otot yang mengalami ketegangan tersebut. Biasanya contract relax stretching ditujukan
pada otot-otot mobilitas. Penelitian ini bersifat quasi eksperimental. Pada penelitian ini
variabel dibagi menjadi dua objek atau kelompok yaitu yang pertama kelompok
perlakuan I yang diberikan perlakuan pemberian auto stretching, sedangkan pada
kelompok perlakuan II diberikan perlakuan pemberian Contract Rilex and Stretching.
Pada kedua kelompok dilakukan pengukuran dengan menggunakan sit and reach test
untuk kemudian dimasukkan kedalam kriteria penilaian panjang otot. Penelitian menun-
jukkan pemberian latihan Auto Stretching memberi pengaruh yang bermakna terhadap
penambahan panjang otot hamstring dengan hasil uji T-Test Related dengan P = 0,00
(P<0,05). Pemberian latihan Contract Relax Stretching memberi pengaruh yang
bermakna terhadap penambahan panjang otot hamstring. uji T-Test Related menun-
jukkan dengan P = 0,00 (P<0,05). Tidak terdapat perbedaan penambahan panjang otot
hamstring yang bermakna antara Auto Stretching dengan Contract Relax Stretching. Hal
ini ditunjukkan dari hasil uji T-Test Independent dengan P = 0,11 (P>0.05).

Kata kunci : Auto Stretching, Contract Relax and Stretching, Panjang Otot

Pendahuluan bilitas yang baik pada jaringan lunak (otot,


Seiring dengan berkembangnya tekno- jaringan pengikat, dan kulit). Mobilitas yang
logi dan ilmu pengetahuan, manusia dituntut dimaksud adalah kemampuan dari sendi untuk
untuk hidup lebih maju mengikuti perkem- melakukan mobilisasi/gerakan tanpa adanya
bangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan hambatan gerak dan bebas dari rasa nyeri.
tersebut, manusia melakukan berbagai macam Fleksibilitas adalah kemampuan suatu jaringan
aktivitas. Aktivitas yang dilakukan tidak ter- atau otot untuk mengulur dan kembali ke ben-
lepas dari gerak, baik itu gerak yang disadari tuk semula. Fleksibilitas otot dipengaruhi oleh
maupun yang tidak disadari. berbagai faktor, diantaranya struktur sendi,
Gerakan hanya dapat terjadi bila ada usia, jenis kelamin, latihan/aktivitas, suhu tu-
suatu kontraksi dari otot-otot yang bersang- buh, serta kehamilan. Bila fleksibilitas otot
kutan. Selain itu, untuk melakukan suatu gera- menurun, akan mengakibatkan kelemahan otot
kan dibutuhkan mobilitas dari sendi dan fleksi-
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 65
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

yang ditandai dengan adanya nyeri pada otot, Auto stretching adalah suatu metode
jaringan konektif atau periosteum. penguluran/stretching yang biasa dilakukan
Kurangnya mobilitas pada otot dalam pada otot-otot postural sebagai suatu latihan
waktu yang lama akan mengakibatkan kontrak- fleksibilitas yang dilakukan secara aktif oleh
tur/pemendekan. Kadang tanpa disadari kon- klien/pasien. Active stretching meningkatkan
taktur/pemendekan otot banyak dialami oleh fleksibilitas secara aktif dan menguatkan otot
masyarakat, terutama pada orang yang sering agonis. Pada saat melakukan auto stretching,
mengeluh nyeri, keterbatasan gerak dan yang komponen yang ada dalam otot yakni golgi
mengalami gangguan posture. Otot yang tendon dan muscle spindle, dirangsang untuk
sering dijumpai mengalami kontraktur/ pemen- melakukan kontraksi pada otot antagonis dan
dekan adalah otot hamstring. relaksasi pada otot agonis sehingga akan diper-
Otot hamstring merupakan otot tipe oleh suatu penguluran yang berarti. Tekanan
I(tonik) atau otot postural, yang berfungsi pada otot agonis saat melakukan peregangan
untuk melakukan gerakan fleksi hip, ekstensi secara aktif akan membantu relaksasi pada
knee, serta membantu gerakan eksternal dan otot yang di regang(antagonis) dengan reci-
internal rotasi hip. Frekuensi pemakaian kerja procal inhibition.
otot yang berlebihan akan mengakibatkan otot Contract relax and stretching merupa-
mengalami kelelahan berupa kontraktur seba- kan salah satu teknik dalam proprioceptive
gai reaksi pemendekan jaringan lunak. Kon- neuromuscular fascilitation (PNF) yang melibat-
traktur yang terjadi pada otot hamstring akan kan kontraksi isometric dari otot yang meng-
menimbulkan nyeri pada daerah posterior alami spasme/ketegangan yang diikuti fase
paha, keterbatasan gerak sendi hip dan lumbal relaksasi kemudian diberikan stretching secara
yang berakibat pada gangguan postur serta pasif dari otot yang mengalami ketegangan
pola jalan. tersebut. Biasanya contract relax and stretching
Untuk mengatasi masalah kontraktur/ ditujukan pada otot-otot mobilitas. Pada con-
pemendekan yang terjadi serta meningkatkan tract relax and stretching, ketika otot berkon-
kerja otot hamstring secara optimal, maka traksi mencapai initial stretch, maka kebali-
dibutuhkan suatu terapi/latihan yang bersifat kannya stretch reflex membuat otot tersebut
mengulur jaringan/otot yang mengalami kon- menjadi relaksasi, dimana relaksasi ini mem-
traktur/pemendekan yang dikenal dengan isti- bantu menurunkan berbagai tekanan dan siap
lah stretching. Stretching merupakan suatu untuk melakukan peregangan selanjutnya.
aktivitas yang sudah banyak diterapkan di
lingkungan masyarakat. Pada saat berolahraga
misalnya, sebelum melakukan aktivitas olah- Panjang Otot Hamstring
raga, biasanya dilakukan pemanasan terlebih Panjang otot hamstring sangat dipenga-
dulu, stretching termasuk di dalamnya. ruhi oleh fleksibilitas otot. Fleksibilitas adalah
Sebenarnya stretching merupakan sua- kemampuan otot untuk memanjang/ mengulur
tu bentuk terapi yang ditujukan untuk meman- semaksimal mungkin sehingga tubuh dapat
jangkan otot yang mengalami pemendekan bergerak dengan ROM yang maksimal tanpa
atau menurunnya alastisitas dan fleksibilitas disertai dengan rasa tidak nyaman/nyeri. Flek-
otot baik karena faktor patologis(trauma, sibilitas merupakan factor penting untuk mela-
infeksi, dsb) maupun yang bersifat fisiologis, kukan suatu gerakan baik dalam berolahraga
yang menghambat lingkup gerak sendi normal ataupun aktivitas fisik lainnya. Setiap individu
yakni berupa kontraktur, perlekatan, pemben- dengan fleksibilitas yang baik pada shoul-
tukan jaringan parut yang mengarah pada dernya, belum tentu memiliki fleksibilitas yang
pemendekan otot, jaringan konektif dan kulit baik pula pada lower back ataupun otot hams-
serta mobilitas jaringan lunak di sekitar sendi. tringnya.
Banyak metode ataupun teknik yang dapat Fleksibilitas berkaitan erat dengan jari-
digunakan dalam melakukan stretching, dianta- ngan lunak seperti ligament, tendon dan otot,
ranya contract rilex stretching dan auto di samping struktur tulang itu sendiri. Biasanya
stretching. peningkatan lemak tubuh seseorang diikuti
66 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

dengan penurunan fleksibilitas. Pada umum- menghasilkan gerak ekstensi(retroversi) sendi


nya, wanita memiliki fleksibilitas yang lebih panggul. M. biceps femoris melakukan fleksi
baik dibandingkan dengan laki-laki. Kurangnya sendi lutut dan rotasi lateralis tungkai bawah
aktivitas pada individu yang in-active membuat yang fleksi. Hanya terjadi rotasi lateralis pada
fleksibilitas otot menurun. Jaringan lunak dan sendi lutut dan karena itu melawan semua otot
sendi menjadi kehilangan ekstensibilitas ketika rotator medialis. Persarafan: N. tibialis (L5-S2)
otot pada posisi memendek dalam waktu yang untuk caput longum, N. peroneus communis
lama. Terbiasa dalam posture tertentu dan (S1-S2) untuk caput breve.
kerja berat yang terus menerus pada ROM M. semitendinosus berasal dari caput
tertentu juga dapat membuat otot memendek bersama yaitu dari tuber ischiadicum dan
akibat adaptasi. Aktivitas fisik dengan ROM berjalan ke facies medialis tibiae bersama-sama
yang cukup luas dapat mencegah hilangnya dengan M. gracilis dan M. sartorius untuk
ekstensibilitas otot. Secara umum, menurunnya bergabung dengan pes anserinus superficialis.
fleksibilitas lebih diakibatkan oleh kebiasaan Disini juga terdapat bursa anserina diantara
bergerak dalam pola tertentu pada seorang permukaan tibia dan tempat perlekatan pada
individu dan pada gerakan tertentu diban- pes anserinus. Otot ini bekerja pada dua sendi,
dingkan dengan usia atau jenis kelamin. Fleksi- yaitu ekstensi pada sendi panggul dan fleksi
bilitas juga berkaitan dengan ukuran tubuh pada sendi lutut serta rotasi medialis tungkai
seseorang, jenis kelamin, usia, dan aktivitas bawah. Persarafan: N. tibialis (L5-S2)
fisik yang dilakukan. M. semimembranosus, berasal dari
Untuk lebih mendalami pemahaman tuberositas ischiadium dan berinsertio pada
kita mengenai penambahan panjang otot condylus medial tibia. Otot ini berhubungan
hamstring, salah satu aspek yang sangat erat dengan M. semitendinosus. Di bawah
penting untuk diperhatikan adalah anatomi dan ligamentum collaterale mediale, tendonya
fisiologi otot hamstring, sendi hip dan sendi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian
lutut itu sendiri. pertama berjalan ke anterior terhadap condy-
lus medialis tibiae, bagian kedua masuk ke
fascia poplitea dan bagian ketiga melan-
Anatomi otot hamstring jutkan diri ke dinding posterior capsula liga-
Hamstring merupakan suatu grup otot mentum popliteum obliquum. Pembagian
sendi hip dan knee yang terletak pada sisi menjadi tiga bagian ini dikenal sebagai pes
belakang paha yang berfungsi untuk gerakan anserinus profundus. Otot ini bekerja pada dua
fleksi lutut, ekstensi hip, dan membantu sendi dan berfungsi mirip M. semitendinosus.
gerakan eksternal dan internal rotasi hip. Grup Otot ini dapat melakukan ekstensi sendi
otot ini terdiri atas beberapa otot yaitu: biceps panggul dan fleksi sendi lutut dengan rotasi
femoris, semitendinosus, dan semimembra- medialis pada sendi lutut. Di antara tendo
nosus. tersebut (sebelum terbagi-bagi) dan caput
M. biceps femoris mempunyai dua mediale M. gastrocnemius terdapat bursa mus-
caput, yaitu caput longum dan caput breve. M. culi semimembranosi, yang kadang-kadang
biceps femoris caput longum bekerja pada berhubungan dengan bursa subtendinei mus-
dua sendi, berasal dari tuberositas ischiadicum culi gastrocnemii medialis. Persarafan: N.
bersama-sama dengan M. semitendinosus. M. tibialis (L5-S2).
biceps femoris caput breve hanya bekerja
pada satu sendi, berasal dari sepertiga tengah
linea aspera labium laterale dan lateralis Fungsi otot hamstring
terhadap septum intermusculare. Penyatuan Fleksi lutut terjadi karena adanya kon-
caput membentuk M. biceps femoris yang traksi otot hamstring yang terdiri dari M.
berinsertio pada caput fibulae. Diantara otot semimembranosus, M. semitendinosus dan M.
dan ligamentum collaterale fibulare sendi lutut biceps femoris, serta M. garcilis, M. sartorius,
terdapat bursa subtendinea musculi bicepitis M. popliteus, dan M. gastrocnemius. Rotasi me-
femoris inferior. Caput longum biceps femoris dialis terjadi karena adanya kontraksi dari otot-
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 67
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

otot rotator medialis yang terdiri dari M. Semi- berarti (pada akhirnya rotasi) dari M. tensor
membranosus, M. semitendinosus, M. gracilis, fasciae latae.
M. sartorius dan M. popliteus. Rotasi lateralis Fungsi fleksi lutut, ekstensi hip, mau-
dilakukan oleh M. biceps femoris, hampir meru- pun gerakan eksternal dan internal rotasi hip
pakan satu-satunya rotator lateralis paha dan dengan menggunakan beban tubuh, beban
mengimbangi semua otot yang bekerja sebagai yang dihasilkan sangat besar seperti: jumping,
rotator medialis.bila tungkai tidak menompang melompat, berjalan, berlari, mengangkat, men-
beban ia akan dapat bantuan yang kurang dorong dan menarik.

(a) (b) (c) (d)

Sumber: Hasil Pengolahan Data


Gambar 1
Otot-otot Hamstring
(a) M. biceps femoris caput longum, (b) M. Biceps femoris caput breve,
(c) M. Semitendinosus, (d) M. Semimembranosus.

Fisiologi otot Setiap serat/serabut otot merupakan satu


Otot adalah jaringan yang terbesar sel otot yang berinti banyak, memanjang,
dalam tubuh. Secara umum otot dibagi men- silindris dan diliputi oleh membran sel yang
jadi tiga jenis yaitu; otot skeletal, otot jantung dinamakan sarcolemma. Mereka mendapat
dan otot polos. Namun yang akan dibahas persarafan dari saraf-saraf cranial atau
dalam kajian teori penelitian ini adalah otot spinal, dan dikontrol secara sadar. Jenis
skeletal. otot ini mengandung baik akhiran-akhiran
a) Struktur Otot Skeletal saraf nyeri, maupun proprioseptor-proprio-
Otot merupakan suatu jaringan yang dapat septor. Fungsi utamanya ialah untuk gera-
dieksitasi yang kegiatannya berupa kon- kan-gerakan tubuh dan untuk memperta-
traksi, sehingga otot dapat digunakan hankan sikap tubuh. Suatu otot mempunyai
untuk memindahkan bagian-bagian skelet parenchima yang terdiri dari serabut-
yang berarti suatu gerakan dapat terjadi. serabut otot dan satu jaringan ikat. Setiap
Hal ini terjadi karena otot mempunyai ke- serabut dikelilingi oleh suatu jaring halus
mampuan untuk ekstensibilitas, elastisitas, yang terdiri dari serabut-serabut jaringan
dan kontraktilitas. ikat retikuler dan beberapa serabut kolagen
Otot rangka tersusun dari serat-serat yang dan elastin yang dikenal sebagai endomi-
dikenal dengan buiding blok “balok penyu- sium dan ini yang memisahkan tiap-tiap sel
sun” sistem otot. Dalam tubuh manusia dari sel-sel lainnya. 12 sampai 20 serabut
terdapat lebih dari 500 otot skeletal dan otot disatukan menjadi berkas-berkas yang
merupakan otot yang membentuk 40%- disebut fasciculi yang masing-masing dipi-
50% tubuh. Otot ini terdiri dari serabut otot sahkan satu dengan yang lainnya oleh
(muscle fiber) yang merupakan sebuah sel perimisium, yaitu suatu lapisan tipis dari
yang panjang dan mengandung banyak serabut-serabut kolagen dan elastik. Perimi-
inti. Panjangnya dapat melebihi 30 cm dan sium ini juga mencangkup semua jaringan
diameternya sekitar 0,01 sampai 0,1 mm. ikat yang membungkus beberapa fasciculi
68 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

menjadi kelompok-kelompok yang lebih dan kepalanya tersusun dari rantai-rantai


besar, dan yang membentuk sekat-sekat tipis dari bagian-bagian ujung rantai tebal
fibrous di dalam otot. Seluruh otot akhirnya yang berupa gugus amino. Kepala miosin
dibungkus oleh suatu lapisan jaringan ikat mempunyai bagian yang berikatan dengan
yang disebut sebagai epimisium/fascia. Di aktin (aktin binding site) dan bagian yang
dalam ketiga jenis pembungkus ini berjalan bersifat katalitik yang dapat menghidrolisis
pembuluh-pembuluh darah dan limfa dan ATP. Setiap filamen tersusun berselang-
serabut-serabut saraf. Serabut otot rangka seling antara aktin dan miosin serta sejajar
tersusun dari miofibril yang terbagi dalam antara masing-masing jenis filamen. Karena
beberapa filamen serat. Sedangkan fila- letaknya yang sejajar tersebut serta pem-
men-filamen tersebut terbentuk dari pro- biasannya terhadap cahaya yang tidak
tein-protein kontraktil dibagi dalam dua sama, maka kelihatan serabut otot ini
jenis yaitu; filamen tipis dan filamen tebal. terdiri dari bagian melintang (bands) yang
Filamen tipis merupakan polimer yang disebut bagian I bands dan bagian A bands.
terdiri dari dua rantai aktin yang memben- Bagian I bands kelihatan lebih terang/isotop
tuk double helix yang panjang, tersusun terhadap cahaya polimerisasi mengandung
dari aktin, tropomiosin, dan troponin. Tiap filamen aktin dan bagian A bands yang
filamen tipis mengandung 300-400 molekul terlihat lebih gelap/anisotrop terhadap
aktin dan 40-60 molekul tropomyosin. cahaya mengandung filamen miosin serta
Molekul-molekul tropomyosin merupakan sebagian dari filamen aktin yang letaknya
filamen-filamen panjang yang terletak di bersisian dengan filamen miosin. Filamen-
sepanjang alur diantara dua rantai aktin. filamen ini lekat pada membran atau garis Z
Molekul troponin merupakan unit-unit bulat dan bagian antara dua membran Z ini
kecil dengan jarak tertentu di sepanjang disebut sarkomer. Jika serabut otot tere-
molekul tropomyosin. Aktin, memiliki berat gang normal, panjang sarkomer kira-kira 2
molekul 43.000, tropomiosin, yang memiliki mikron dan dalam keadaan ini terdapat
berat molekul 70.000 dan troponin yang filamen aktin dan miosin yang letaknya
memiliki berat molekul antara 18.000- bersisian (overlap), sedangkan jika otot itu
35.000 yang terdiri dari troponin I, troponin diregang ujung sesama filamen aktin men-
T, troponin C). Troponin I/inhibitory jauh dan timbullah daerah terang di tengah
troponin/TNI menghalangi interaksi miosin bagian A. Inilah yang disebut zone H.
dan aktin. Troponin T/tropomiosin troponi/ Dalam keadaan kontraksi zone H tidak akan
TNT mengikat komponen lain troponin terlihat, karena perubahan panjang sar-
pada tropomiosin dan troponin C/calcium komer berkisar 1,6 mikron sampai 2 mi-
binding troponin/TNC mengandung tempat kron. Di tengah dari zone H terdapat garis
pengikatan Ca 2+ yang akan memicu kon- lintang yang disebut sebagai garis M. Garis
traksi. Dengan perbandingan antara keti- M merupakan tempat pembalikan polaritas
ganya adalah 7:1:1 yang berarti setiap 7 molekul miosin disetiap filamen tebal. Di
molekul aktin disertai oleh 1 molekul tempat-tempat tersebut ditemukan hubu-
troponin dan 1 molekul tropomiosin. ngan silang yang tipis yang menjaga kete-
Sedangkan filamen tebal tersusun dari raturan susunan filamen tebal. Miofibril
miosin dengan berat molekul 460.000 dan berada dalam suatu lingkungan yang terdiri
berdiameter kurang lebih dua kali diameter dari enzim protein dan mineral yang disebut
filamen tipis. sarkoplasma. Di dalam sarkoplasma ter-
Pada filamen tebal, jenis miosin yang dapat suatu jaringan yang letaknya sejajar
terdapat dalam otot adalah bentuk miosin dengan fibril berbentuk longitudinal yang
II dengan dua kepala berbentuk globular disebut retikulum sarkoplasma, disamping
dan ekor yang panjang. Kepala dan leher itu terdapat pula tubulus yang letaknya
molekul-molekul miosin membentuk ikatan tegak lurus terhadap serabut otot yang
silang (cross-link) dengan aktin. Miosin disebut tubulus transversal atau tubulus T.
mempunyai rantai tebal dan rantai tipis, Retikulum sarkoplasma dan tubulus T
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 69
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

(sistem T) ini membentuk suatu sistem Disamping tendon-tendon terdapat pula


yang disebut dengan sistem sarkotubuler. membran-membran fibrous putih mengkilat
Sistem T tubulus transversal yang meru- yang banyak menyerupai tendon-tendon
pakan kelanjutan dari membran serat otot, pipih, dinamakan aponeurosis. Mereka ter-
membentuk suatu kisi yang ditembus oleh diri dari satu susunan padat berkas-berkas
fibril-fibril otot. Retikulum sarkoplasma kolagen yang tersusun sejajar yang hanya
yang membentuk tirai tidak beraturan dise- mempunyai sedikit sekali pembuluh-pem-
keliling tiap fibril, melebar dibagian ujung- buluh darah. Tendines dan aponeurosis
nya ini dinamakan dengan sisterna terminal merupakan bagian-bagian dari otot-otot,
yang sangat berdekatan dengan sistem T dan mereka dipergunakan oleh otot-otot
ditempat-tempat pertemuan pita A dan pita untuk mewujudkan efek kontraksinya, oleh
I. Ditempat-tempat ini sistem T dan sis- karena mereka berada langsung di dalam
terna retikulum sarkoplasma yang berada garis tarikan perototan. Mereka adalah
dikedua sisinya dinamakan triads. Fungsi penghubung-penghubung otot dengan tu-
sistem T yang merupakan kelanjutan dari lang atau kulit, dan tempat-tempat melekat
sarkolema adalah menghantarkan potensial mereka ini disebut sebagai origo dan
aksi dengan kecepatan tinggi dari membran insertio.
sel ke seluruh fibril di otot. Retikulum Origo tidak ikut bergerak pada waktu otot-
sarkoplasma berperan dalam proses perpin- nya berkontraksi sehingga dinamakan juga
dahan Ca 2+ dan metabolisme otot. punctum fixum. Insertio adalah bagian otot
Bagian tengah otot yang kontraktil disebut rangka, yang ototnya melekat dengan
venter sedangkan bagian ujung yang tidak perantaraan tendo, yang bergerak bilamana
kontraktil yang menghubungkan venter de- ototnya berkontraksi. Oleh karena itu, maka
ngan sebuah tulang atau kulit disebut seba- insertio disebut juga sebagai punctum
gai tendon. Hampir seluruh otot rangka mobile.
berawal dan berakhir pada tendo dimana
serat-serat otot rangka tersusun sejajar
diantara ujung-ujung tendo sehingga akan Jenis-Jenis Serabut Otot
terjadi reaksi saling menguatkan daya Perbedaan ukuran panjang dan dia-
kontraksi setiap unit. Tendines ini adalah meter otot dalam tubuh menyebabkan karak-
tali-tali fibrous putih mengkilat, yang pan- teristik kontraksi dari setiap otot juga berbeda
jang dan tebalnya bervariasi, kadang-ka- tergantung dari fungsi otot itu sendiri. Berda-
dang bulat dan kadang-kadang pipih, sarkan karakteristik metabolisme dan kecepa-
mampu menahan kekuatan yang besar, tan kontraksinya maka serabut otot pada otot
fleksibel, dan tidak elastis. Mereka terdiri skeletal dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe
dari berkas-berkas fibrous putih dan kola- umum serabut otot yaitu; serabut otot tipe I
gen yang tergabung erat antara yang satu atau sering disebut dengan slow twitch
dengan yang lainnya, dan serabut-sera- oxidative fiber dan serabut otot tipe IIB sering
butnya tersusun sejajar. Masing-masing dengan fast twitch glycolytic fiber. Selain itu,
berkas diliputi oleh selubung halus terbuat terdapat serabut otot Tipe 2 (fast-twitch
dari jaringan ikat fibroelastik yang disebut oxidative glycolytic) yang merupakan gabungan
sebagai periotenonium internum. dari kedua serabut otot tipe I dan tipe IIB.
Gabungan berkas-berkas ini selanjutnya Tipe 1 (slow twitch oxidative) atau otot
dibungkus oleh periotenonium externum tonik. Disebut juga red muscle karena ber-
dan melekat pada pembungkus tulang yang warna lebih gelap dari otot lainnya. Otot merah
disebut dengan periostium. Pembungkus- yang berespon lambat dan mempunyai masa
pembungkus ini mempunyai hanya sedikit laten panjang, beradaptasi pada kontraksi yang
sekali pembuluh-pembuluh darah, bahkan lama, serabut ototnya kecil, lebih banyak
pada tendon-tendon yang kecil tidak ada mengandung mitokondria sehingga sangat lam-
sama sekali, tetapi mereka mengandung bat mengalami kelelahan, dan memungkinkan
serabut-serabut saraf sensorik. untuk dapat menghasilkan energi yang lebih
70 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

banyak, metabolisme aerobic (oxidative), ber- (glycolytic), berfungsi sebagai mobilisasi (ber-
fungsi untuk mempertahankan sikap tubuh. gerak) dan berfungsi khusus untuk gerakan
Patologi pada tipe otot ini cenderung tegang halus dan terampil.. Patologi pada tipe otot ini
dan memendek diantaranya adalah otot-otot cenderung lemah dan atrofi diantaranya adalah
postural seperti m. quadratus lumborum, group otot-otot perut, otot gastroknemius, otot glu-
ekstensor trunk yang terdiri diantaranya adalah teus maksimus dan minimus, otot peroneal,
m. erector spine, m. longisimus thoraksis, m. otot tibialis anterior, otot extra ocular, dan
rotatores, m. multifidus, group fleksor panggul otot-otot tangan.
yang meliputi : m. illiopsoas, m. tensor fascia Tipe 2 (fast-twitch oxidative glycolytic).
latae, m. rektus femoris, group eksorotasi Disebut juga pink muscle karena berasal dari
panggul yang meliputi m. piriformis, m. Adduk- dua macam serabut yaitu serabut otot tipe 1
tor panggul, group hamstring dan m. Gastro- yang kelelahannya lambat dan serabut tipe 2B
cnemius dan soleus. yang kelelahannya sangat cepat. Otot tipe 2
Tipe 2B (fast twitch glycolytic) atau otot memiliki kelelahan rata-rata intermediate
phasik. Disebut juga white muscle karena (sedang), serabut ototnya kecil-besar, metabo-
berwarna lebih pucat, durasi kontraksi yang lisme dengan aerobik-anaerobik (oxidative
singkat, serabut ototnya besar, sedikit me- glycolytic), kekuatan motor unit tinggi, dan
ngandung mitokondria sehingga cepat meng- myofibril ATPase tinggi.
alami kelelahan, metabolisme dengan anaerob
Tabel 1
Klasifikasi Otot
Serabut otot I II IIB
SO FOG FG
(Slow O) (Fast O & G) (Fast G)
Motor unit tipe S FR FF
Histochemical profiles :
Myofibril ATPase
NADH dehydro Low High High
SDH High Medium-High Low
Glycogen High Medium-High Low
Phosphorylase Low High High
Capillary supply Low High High
Fiber diameter Rich Rich Sparse
Small Medium-Small Large
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Guyton (1997) telah mengidentifikasi perbe- oksigen ekstra, besarnya jumlah mitokondria,
daan serabut fast twitch fibers dan slow twitch juga sangat membantu metabolisme oksidatif,
fibers sebagai berikut: serabut-serabut mengandung sejumlah besar
Serabut otot fast-twitch fibers: serabut-serabut mioglobin, suatu protein yang mengandung
lebih besar untuk kekuatan kontraksi yang besi serupa dengan hemoglobin sel-sel darah
besar, retikulum sarkoplasma yang luas sehing- merah. Mioglobin bergabung dengan oksigen
ga cepat melepaskan ion-ion kalsium untuk dan menyimpannya di dalam sel otot sampai
memulai kontraksi otot, enzim glikolitik yang oksigen tersebut diperlukan oleh mitokondria.
banyak untuk pengeluaran energi yang cepat Menurut Jack H Wilmore, ada 2 tipe
memulai proses glikolitik. Persediaan darah serabut otot yang utama, yaitu serabut slow
yang tidak terlalu luas karena metabolisme twitch dan serabut fast twitch. Kedua tipe
oksidatif tidak begitu penting. serabut tersebut di dalam suatu otot tunggal.
Serabut otot slow twitch fibers: sera- Serabut otot fast twitch terdiri dari serabut
but-serabutnya lebih kecil, juga disaraf oleh yaitu serabut fast twitch tipe a dan serabut fast
serabut saraf yang lebih kecil, system pem- twitch tipe b. Pada umumnya sebagian besar
buluh darah lebih luas untuk menyediakan otot tersusun secara kasar oleh 50% serabut
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 71
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

slow twitch, 25% serabut fast twitch tipe a, kekuatan motor unit yang rendah, tahan
25% serabut otot fast twitch tipe b. Namun terhadap kelelahan, memiliki kapasitas aerobik
demikian, prosentase tersebut sangat ber- yang tinggi. Sedangkan serabut fast twitch tipe
variasi pada setiap orang dan setiap otot. a dan tipe b memiliki karakteristik yang ber-
Serabut otot slow twitch memiliki karakteristik beda pula. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
tertentu, yaitu menghasilkan kontraksi yang tabel di bawah ini:
lambat (kecepatan kontraktil yang lambat),

Tabel 2
Karakteristik struktural dan fungsional dari tipe serabut otot
Karakteristik Tipe serabut
ST FT a FT b
Serabut otot per motor neuron 10-180 300-800 300-800
Ukuran motor neuron Kecil Besar Besar
Kecepatan konduksi saraf Lambat Cepat Cepat
Kecepatan kontraksi (ms) 110 50 50
Tipe myosin ATPase Lambat Cepat Cepat
Perkembangan reticulum sarkoplasma Rendah Tinggi Tinggi
Gaya motor unit Rendah Tinggi Tinggi
Kapasitas aerobic (oksidatif) Tinggi Sedang Rendah
Kapasitas an aerobic (glikolitik) Rendah Tinggi Tinggi
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Ket : ST→ serabut slow twitch
FT a → serabut fast twitch tipe a
FT b → serabut fast twitch tipe

Adapun tipe dari otot Hamstring adalah otot nosin trifospat) yang dihasilkan dalam
dengan tipe slow twitch / tipe I / SO yang kondisi aerob maupun anaerob. Energi
berfungsi sebagai stabilisator atau memperta- tersebut juga digunakan untuk pembentu-
hankan sikap tubuh dengan kecepatan kon- kan/penyusutan myofibril cross bridges dan
traktil lambat, kekuatan motor unit yang ren- menimbulkan sliding/gerakan antara fila-
dah, tahan terhadap kelelahan, memiliki men kontraktil aktin dan miosin.
kapasitas aerobik yang tinggi, serta bila terjadi 2) Penguraian karbohidrat dan lipid
patologi cenderung untuk tegang dan memen- Dalam keadaan istirahat dan selama kerja
dek, secara mikroskopik otot ini berwarna ringan, otot menggunakan lipid dalam ben-
merah. tuk asam lemak bebas (free fatty acids/
FFA) sebagai sumber energi. Bila intensitas
kerja meningkat, penyediaan energi yang
Energi dan metabolisme otot dibutuhkan dengan cepat tidak dapat
Kontraksi otot membutuhkan energi, diperoleh hanya dari lipid, sehingga pema-
dan otot disebut sebagai mesin pengubah kaian karbohidrat menjadi penting sebagai
energi kimia menjadi energi mekanik. Sumber komponen campuran bahan bakar otot.
energi yang dapat segera digunakan adalah
derivat fosfat organik berenergi tinggi yang Glukosa sebagai hasil pemecah karbo-
terdapat dalam otot. Selain itu sumber utama hidrat yang berada dalam darah masuk ke
energi diperoleh dari metabolisme intermedier dalam sel dan mengalami degradasi melalui
karbohidrat-lipid dan hidrolisis ATP yang serangkaian reaksi kimia menjadi piruvat. Sum-
menghasilkan energi untuk kontraksi. ber glukosa intra sel lain yang berarti juga
1) Hidrolisis ATP sumber piruvat adalah glikogen, suatu polimer
Sumber energi otot yang dibutuhkan pada karbohidrat yang terdapat dalam jumlah sangat
saat berkontraksi berasal dari ATP (ade- banyak di dalam hati dan otot rangka. Proses

72 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008


Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

penguraian glukosa (glikolisis) dapat terjadi dan H2O, tetapi di otot juga terdapat senyawa
secara aerob maupun anaerob. phosphat berenergi tinggi lain yang dapat
(a) Glikolisis aerob memasok energi yang dibutuhkan (untuk jang-
Proses dimana piruvat memasuki asam ka pendek). Senyawa posfat tersebut adalah
sitrat yang mengandung cukup oksigen dan phosphorylkreatine yang dihidrolisis menjadi
mengalami metabolisme melalui siklus ini kreatin dan grup posfat dengan melepas
dan dinamakan jalur enzim pernafasan sejumlah energi. Dalam keadaan istirahat
menjadi CO2 dan H2O. Karakteristik pada sebagian ATP di mitokondria akan melepaskan
sistem aerob adalah: posfat pada kreatin, sehingga terbentuk sim-
(1) Menggunakan glikogen, lemak, dan panan phosphorylkreatine. Pada waktu kerja
protein sebagai bahan bakar. phosphorylkreatine mengalami hidrolisis di
(2) Membutuhkan oksigen tempat pertemuan kepala miosin dengan aktin,
(3) ATP di sintesis di mitokondria, mampu membentuk ATP dari ADP yang menyebabkan
memetabolisme oksigen dan substansi proses kontraksi dapat berlanjut. Karakteristik
lain yang dihubungkan dengan jumlah pada sistem ATP-PC adalah:
dan konsentrasi mitokondria dan sel. (a) Phosphorylkreatine dan ATP disimpan di
(4) Kapasitas maksimal sistem ini besar sel otot.
(90.0 mol ATP). (b) Phosphorylkreatine merupakan bahan ba-
(5) Power maksimal sistem ini kecil (1.0 kar kimia.
mol ATP/menit) (c) Tidak membutuhkan oksigen.
(6) Sistem ini dominan digunakan setelah (d) Ketika otot istirahat suplai ATP-PC terisi
beberapa menit exercise. kembali.
(b) Glikolisis anaerob (e) Kapasitas maksimal sistem ini kecil (0.7
Bila pasokan oksigen tidak mencukupi, mol ATP).
piruvat tidak masuk kedalam siklus asam (f) Power maksimal sistem ini besar (3.7 mol
trikarboksilat (siklus krebs), melainkan ATP/menit).
direduksi menjadi laktat. Proses ini ber- (g) Sistem energi ini digunakan pada aktifitas
kaitan dengan hasil akhir dari sejumlah dengan daya ledak dan waktu pendek.
kecil ikatan fosfat berenergi tinggi, tetapi Energi ini digunakan pada 30 detik latihan
proses ini tidak membutuhkan oksigen. berat.
Karakteristik pada sistem anaerob:
(1) Menggunakan glikogen sebagai bahan
bakar. Osteokinematik
(2) Tidak membutuhkan oksigen. Osteokinematik adalah gerak sendi yang
(3) ATP di sintesis di sel otot. dilihat dari gerak tulangnya saja. Pada osteo-
(4) Menghasilkan asam laktat. kinematik hip joint gerakan yang terjadi berupa
(5) Kapasitas maksimal sistem ini inter- gerak rotasi spin dan rotasi putar.
mediate (12 mol ATP). Sendi paha (hip joint) merupakan termasuk
(6) Power maksimal sistem ini intermediate dalam ball and socked joint dengan tiga derajat
(16 mol ATP). kebebasan gerak. Fleksi-ekstensi terjadi pada
(7) Sistem energi ini digunakan pada bidang sagital di sekitar axis medio-lateral
aktifitas dengan intensitas sedang dan dengan gerak rotasi spin tidak murni. Abduksi-
waktu yang pendek. Energi ini diguna- adduksi terjadi dalam bidang frontal di sekitar
kan pada 30-90 detik exercise. axis antero-posterior dengan gerak rotasi spin.
Eksternal rotasi-internal rotasi terjadi pada
bidang transversal di sekitar axis vertikal
Phosphorylkreatine dengan gerak rotasi spin pada posisi tungkai
ATP disintesa ulang dari ADP dengan ekstensi. Sirkumduksi merupakan gabungan
penambahan satu grup posfat. Sebagian energi gerakan dimana tungkai dianggap sebagai per-
yang dibutuhkan untuk reaksi endotermik ini mukaan kerucut yang tidak beraturan dan
diperoleh dari penguraian glukosa menjadi CO2 apexnya terletak pada caput femoris. ROM
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 73
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

pasif gerak fleksi umumnya sekitar 90°-140°. arah anterior dan sliding ke arah posterior.
Ekstensi berkisar 10°-30° dalam batas nor- Pada gerak abduksi, gerakan caput femoris
malnya. ROM pasif gerak abduksi umumnya rolling kearah caudal dan sliding kearah cranial.
sekitar 30° dan gerak adduksi berkisar 15° Pada gerak adduksi, gerakan caput femoris
dalam batas normalnya. Gerak rotasi yang ter- rolling kearah cranial sliding kearah caudal.
besar terjadi pada posisi hip ekstensi, dimana Pada gerak eksternal rotasi, gerakan caput
eksternal rotasinya sebesar 90° dan internal femoris spin kearah medial dan pada gerakan
rotasinya sebesar 80°. internal rotasi, gerakan caput femoris spin
Sendi tibiofemoral merupakan sendi kearah lateral.
kondiloid ganda dengan dua derajat kebebasan Permukaan sendi pada femur lebih be-
gerak. Fleksi-ekstensi terjadi pada bidang sagi- sar dari pada tibia, ini biasanya terjadi pada
tal di sekitar axis medio-lateral dengan gerak saat kondisi weight bearing. kondilus femoral
rotasi ayun. Eksternal rotasi-internal rotasi harus melakukan gerak rolling dan sliding
terjadi pada bidang transversal di sekitar axis untuk tetap berada di atas tibia. Pada gerak
vertikal dengan gerak rotasi spin pada posisi fleksi dengan weight bearing, kondilus femoris
kaki menekuk. Inkongruen dan asimetris dari rolling ke arah posterior dan sliding ke arah
sendi tibiofemoral dikombinasikan dengan anterior. Pada gerak ekstensi, kondilus femo-
aktifitas otot dan penguluran ligamen akan ralis rolling ke arah anterior dan sliding ke arah
menghasilkan gerak rotasi secara otomatis. posterior. Pada akhir gerak ekstensi, gerakan
Gerak rotasi yang terjadi secara otomatis ini dihentikan pada kondilus femoralis lateral, tapi
terdapat secara primer pada gerak ekstensi sliding pada kondilus medial tetap berlanjut
yang ekstrim sebagai gerak perhentian dari untuk menghasilkan penguncian sendi.
kondilus lateral yang pendek tetapi terjadi Pada gerakan aktif non weight bearing,
secara kontinue pada condilus yang lebih permukaan sendi pada tibia yang konkaf mela-
panjang. Selama akhir dari ROM gerak ekstensi kukan gerak slide pada kondilus femoral yang
aktif, rotasi yang terjadi secara otomatis diha- konveks dengan arah gerakan searah sumbu
silkan seperti mekanisme dari putaran screw tulang tibia. Kondilus tibia melakukan gerak
(mur) atau penguncian (locking) dari lutut. slide ke arah posterior pada kondilus femoral
Untuk memulai gerak fleksi, penguncian lutut saat fleksi. Selama ekstensi dari gerak full fleksi
harus terbuka dengan rotasi yang berlawanan. kondilus tibia bergerak ke arah anterior pada
ROM pasif gerak fleksi umumnya sekitar 130°- kondilus femoral. Patela bergeser ke arah
140°. Hiperekstensi berkisar 5°-10° dalam superior saat ekstensi, dan bergeser ke inferior
batas normalnya. Gerak rotasi yang terbesar saat fleksi. Beberapa gerak rotasi patela dan
terjadi pada posisi lutut fleksi 90°, dimana tilting yang terjadi berhubungan dengan gerak
lateral rotasinya sebesar 45° dan medial sliding saat fleksi dan ekstensi.
rotasinya sebesar 15°.

Proses pemendekan otot


Arthokinematik Tightness, kaku pada otot membatasi
Arthrokinematik adalah gerakan yang gerak ROM normal kita. Pada kasus-kasus
terjadi pada permukaan sendi. Pada arthro- tertentu fleksibilitas yang buruk dapat menjadi
kinematik gerakan yang terjadi berupa gerak factor utama yang menyebabkan nyeri pada
roll dan slide. Dari kedua gerak tersebut dapat otot dan sendi. Hal ini berarti fleksibitas yang
diuraikan lagi menjadi gerak traksi-kompresi, buruk sangat menyulitkan kita dalam ber-
translasi, dan spin. aktivitas, sebagai contoh saat membungkukkan
Pada gerak aktif, permukaan caput fe- badan ke bawah. Jika otot tidak dapat ber-
moris yang konveks melakukan gerak rolling kontraksi dan relaxasi secara efisien, akan
dan slide pada acetabulum yang berbentuk mengakibatkan menurunnya performa dan
konkaf. Pada gerak fleksi caput femoris rolling kurangnya control gerakan pada otot. Pemen-
ke arah posterior dan sliding ke arah anterior. dekan serta otot yang tight juga akan meng-
Pada gerak ekstensi, caput femoris rolling ke
74 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

akibatkan hilangnya kekuatan dan tenaga saat sar panjang otot yang dihasilkan penguluran
melakukan aktivitas fisik. yang diberikan pada otot tersebut.
Sebagian kecil presentase kasus Pada saat otot terulur maka spindel otot
tightness, kekakuan pada otot dapat meng- juga terulur. Spindel otot akan melaporkan
hambat sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang perubahan panjang dan seberapa cepat peru-
baik sangat diperlukan dalam pengambilan bahan panjang itu terjadi serta memberikan
oksigen dan nutrisi yang adekuat pada otot. sinyal ke medula spinalis untuk meneruskan
Sirkulasi darah yang buruk akan meng- informasi ini ke susunan saraf pusat. Spindel
akibatkan otot menjadi lebih cepat lelah dan otot akan memicu stretch refleks atau refleks
akhirnya kemampuan tubuh untuk pulih sete- miostatis untuk mencoba menahan perubahan
lah melakukan latihan berat dan proses per- panjang otot yang terjadi oleh golgi tendon
baikan otot menjadi terganggu. Hal ini me- dengan cara otot yang diulur tadi kemudian
mungkinkan seseorang beresiko tinggi untuk berkontraksi. Semakin tiba-tiba terjadi peruba-
mengalami cidera, merasa tidak nyaman pada han panjang otot maka akan menyebabkan
otot, hilangnya performa dan meningkatnya otot berkontraksi semakin kuat.
resiko untuk cidera berulang. Ketika otot diulur/di-stretch, baik
Pada saat otot memendek, komponen dengan auto stretching maupun contract relax
yang ada dalam otot yaitu myofibril(aktin dan stretching, otot tersebut akan dibiarkan terulur
myosin), sarkomer serta fascia kehilangan eks- dalam jangka waktu tertentu baru kemudian
tensibilitas serta fleksibilitasnya, dimana fila- rileks sehingga komponen yang ada dalam otot
men-filamen aktin dan myosin yang tumpang akan ikut terulur. Pada saat melakukan auto
tindih bertambah dan karena itu jumlah ikatan stretching, otot antagonis(group otot pada sisi
silang akan bertambah, jumlah sarkomer yang tidak di-stretch) dan otot agonis(otot
berkurang serta terbentuknya abnormal cross- yang akan di-stretch) keduanya relax. Secara
link dan adanya taut band pada serabut otot perlahan dan lembut, gerakan tubuh mening-
yang pada akhirnya membuat otot memendek. katkan tekanan pada group otot yang akan di-
Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan stretch. Tekanan pada otot agonis saat pere-
segera maka akan mempengaruhi kekuatan gangan secara aktif akan membuat otot mudah
otot berupa berkurangnya feksibilitas otot yang terulur, dimana muscle spindle tidak tersti-
normal, perubahan hubungan panjang dan mulasi optimal dan stimulasi optimal terjadi
tegangan otot yang menyebabkan kelemahan pada golgi tendon, sehingga akan diperoleh
otot, pemendekan otot dan keterbatasan suatu penguluran yang berarti. Pemberian auto
gerak sendi yang pada akhirnya akan menim- stretching yang dilakukan secara perlahan juga
bulkan nyeri dengan intensitas yang lebih akan menghasilkan peregangan pada sarkomer
hebat pada saat otot diulur. sehingga peregangan akan mengembalikan
elastisitas sarkomer yang terganggu. Pada
contract relax stretching, ketika otot ber-
Proses pemanjangan otot kontraksi mencapai initial stretch, maka keba-
Tingkat fleksibilitas otot sangat menen- likannya stretch reflex membuat otot tersebut
tukan ukuran panjang otot itu sendiri. Pada menjadi relaksasi (reverse innervation), dimana
saat otot berkontraksi dan relaksasi, akan relaksasi ini membantu menurunkan berbagai
terjadi perubahan panjang dari otot tersebut. tekanan dan siap untuk melakukan perega-
Kekuatan total dari sebuah otot yang berkon- ngan/penguluran pada otot tersebut.
traksi adalah merupakan hasil dari sejumlah Salah satu alasan untuk memperta-
serabut otot yang berkontraksi, sehingga hankan suatu penguluran dalam jangka waktu
panjang total yang dihasilkan oleh otot yang yang lama adalah pada saat otot dipertahankan
diulur adalah juga merupakan hasil dari pengu- pada posisi terulur maka spindel otot akan
luran sejumlah serabut otot. Dalam hal ini terbiasa dengan panjang otot yang baru dan
berarti semakin banyak serabut otot yang akan mengurangi sinyal tadi. Secara bertahap
terulur maka akan menyebabkan semakin be- reseptor stretch akan terlatih untuk membe-
rikan panjang yang lebih besar lagi terhadap
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 75
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

otot. Hal ini tidak terlepas dari adanya proses lambat. Untuk melanjutkan perkembangan
adaptasi dalam tubuh manusia. pada tahap ini adalah sangat penting untuk
Adaptasi merupakan karakteristik uta- menentukan kondisi stagnasi, apakah ter-
ma pada otot skeletal sebagai respon dari jadi pengurangan panjang otot, pengu-
latihan, perubahan akut dapat terjadi pada rangan volume dan intenistas atau pengu-
sistem, organ atau sel. Pada latihan stretching rangan currebt adaptive reserve (CAR)
dengan auto stretching ataupun dengan con- pada tubuh yang terjadi sekitar 18-22
tract relax stretching akan memberikan dam- minggu.
pak atau respon terhadap otot. Adaptasi yang
dapat terjadi setelah latihan diantaranya
adalah adaptasi neurologikal, adaptasi struk- Adaptasi Struktural
tural dan adaptasi metabolik. Adaptasi struktural pertama pada stret-
ching exercise untuk menambah panjang otot
adalah bertambahnya panjang jaringan itu
Adaptasi Neurologikal sendiri. Fleksibilitas otot yang meningkat atau
Pada orang tak terlatih yang memulai penambahan panjang otot skeletal dengan
program latihan penguluran pertama kali akan stretching exercise dapat dilihat sebagai adap-
merasakan penambahan panjang otot secara tasi struktural yang utama. Kompensasi ini
dramatis. Peningkatan ini akan berlanjut secara merupakan penyesuaian untuk meningkatkan
linier selama 8-12 minggu. Mekanisme yang kapasitas otot dalam menghasilkan regangan
mendominasi pada awal latihan penguatan sehingga otot dapat lebih fleksible.
adalah adaptasi neurologi secara alami. Adap- Panjang otot secara langsung berhu-
tasi ini dapat terjadi dengan atau tanpa bungan dengan sintesis material selular, teru-
peningkatan cross sectional area. Faktor utama tama pada protein elemen kontraktil. Pening-
pada stretching exercise untuk menambah katan jumlah protein kontraktil terjadi secara
panjang otot dengan meningkatkan fleksibilitas paralel terhadap peningkatan jumlah volume
otot adalah pengetahuan dan koordinasi. mitokondria dalam sel otot. Di dalam sel, mio-
Adaptasi neurologi yang terjadi mengalami fibril menjadi bertambah ukuran dan jumlah
tahapan sebagai berikut. serta penambahan sarcomer terbentuk sebagai
(1) Peningkatan koordinasi inter-muscular. Hal sintesa protein yang di percepat dan secara
ini meningkatkan kerjasama antara grup bersamaan menurunkan kerusakan protein.
otot yang berbeda agar terjadi peningkatan Dampak utama yang tampak pada bertam-
efisiensi gerakan koordinasi. Perubahan ini bahnya panjang otot adalah meningkatnya
terjadi selama 2-3 minggu pertama setelah fleksibilitas serta elastisitas jaringan.
latihan rutin.
(2) Peningkatan koordinasi intara-musculer.
Hal ini meningkatkan kerja sama serabut Adaptasi Metabolik
otot untuk meningkatkan produksi tenaga. Pada adaptasi metabolik terdapat tiga
Perubahan ini terjadi selama 4-6 minggu. enzim kompleks yang terlibat dalam adaptasi
(3) Peningkatan fleksibilitas otot. Adaptasi ini stretching exercise,yaitu phosphokreatine ATP
merupakan restrukturisasi pada jaringan kompleks, glikolisis/glikogenolosis kompleks
otot sebagai peningkatan fungsional pada dan lipolisis kompleks. Adaptasi ini merupakan
massa otot. Otot menambahkan elemen adaptasi yang berkaitan dengan sistem energi
kontraktil dan meningkatkan integritas yang digunakan selama latihan.
struktural. Penambahan jaringan konektif
ini meningkatkan ketahanan jaringan ter-
hadap cidera. Adaptasi ini terjadi pada 2-5
bulan setelah adaptasi awal stretching Stretching
exercise. Stretching atau peregangan merupakan
(4) Stagnasi (setelah 5 bulan). adaptasi struk- istilah umum yang digunakan untuk menggam-
tural dan fungsional mulai menjadi lebih barkan suatu manuver terapeutik yang ber-

76 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008


Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

tujuan untuk memanjangkan struktur jaringan kekuatan dan stabilitas normal yaitu orang-
lunak yang memendek secara patologis orang tertentu berperan aktif dalam olahraga
maupun non patologis sehingga dapat mening- yang memerlukan fleksibilitas berlebihan.
katkan ROM. Pada umumnya stretching dibagi Overstretch menjadi abnormal ketika struktur
dalam dua kelompok yaitu aktif stretching penopang sendi dan kekuatan otot disekitar
(peregangan aktif) latihan fleksibilitas dan pasif sendi tidak cukup dan tidak dapat memper-
stretching (peregangan pasif). Ada beberapa tahankan stabilitas sendi dan posisi fungsional
tipe stretching yaitu: auto stretching (pere- selama aktivitas. Kondisi ini seringkali dikenal
gangan aktif) latihan fleksibilitas, stretching sebagai “stretch weakness”.
pasif dan contract relax stretching. Ada 2 hal Sebelum menerapkan teknik stretching
yang perlu diperhatikan dalam melakukan ada beberapa konsep dasar dan konsep
stretching, yaitu: neurofisiologis yang berperan penting saat
terjadi stretching otot. Beberapa konsep dasar
stretching telah dibahas pada materi yang
Fleksibilitas membahas tentang otot seperti konsep sistem
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk muskuloskeletal, komposisi otot, proses ter-
menggerakan sendi atau beberapa sendi jadinya suatu kontraksi otot, jenis serabut otot,
melalui ROM yang bebas nyeri. Fleksibilitas dan jaringan penghubung, kerja kelompok otot,
bergantung pada ekstensibilitas otot, yang tipe kontraksi otot. Selanjutnya akan dibahas
menyebabkan otot dapat melewati suatu sendi tentang konsep dasar dan konsep neurofisio-
dengan relaks, memanjang dan berada dalam logis lain yang berperan penting saat terjadi
medan gaya stretch. Arthrokinematik dari sendi stretching otot seperti propioseptor, stretch
yang bergerak serta kemampuan jaringan refleks dan komponennya, reaksi pemanjangan
konektif periartikular untuk berubah bentuk otot dan juga resiprokal inhibisi.
(memanjang) juga mempengaruhi ROM sendi
dan fleksibilitas secara keseluruhan. Seringkali
istilah “fleksibilitas” digunakan merujuk lebih Propioseptor
spesifik pada kemampuan unit muskuloten- Akhir suatu serabut saraf yang mene-
dinogen untuk memanjang sebagaiman seg- rima seluruh informasi tentang sistem musku-
men tubuh atau sendi bergerak melalui ROM loskeletal dan menyampaikannya kepada sis-
penuh. tem saraf pusat dikenal dengan nama propio-
Fleksibilitas dinamik merupakan aktif septor. Propioseptor juga disebut dengan nama
ROM sendi. Aspek fleksibilitas ini bergantung mekanoreseptor yang merupakan sumber dari
pada derajat ROM sendi yang dihasilkan oleh seluruh propiosepsi yaitu persepsi tentang
kontraksi otot dan besarnya tahanan jaringan gerak dan posisi tubuh. Propioseptor mende-
yang terulur selama pergerakan aktif. teksi setiap perubahan gerak dan posisi tubuh,
Fleksibilitas pasif merupakan derajat tegangan atau usaha yang terjadi di dalam
ROM sendi yang secara pasif dapat digerakkan tubuh. Propioseptor dapat ditemukan diseluruh
melalui ROM yang ada dan bergantung pada akhir serabut saraf pada sendi, otot, dan
ekstensibilitas otot dan jaringan konektif yang tendon. Propioseptor yang berhubungan
melewati dan mengelilingi sendi. Pasif fleksi- dengan stretching otot terletak di tendon dan
bilitas biasanya merupakan prasyarat untuk di serabut otot.
dinamik fleksibilitas, tetapi tidak mutlak. Ada dua jenis serabut otot yaitu serabut
intrafusal dan serabut ekstrafusal. Serabut eks-
trafusal merupakan satu-satunya yang me-
Overstretch ngandung miofibril sehingga sering disamakan
Overstretch adalah suatu peregangan artinya dengan serabut otot. Sedangkan sera-
melampaui ROM normal sendi dan jaringan but intrafusal disebut sebagai spindel otot dan
lunak disekitarnya, sehinga menghasilkan terletak sejajar dengan serabut ekstrafusal.
hipermobilitas. Overstretch diperlukan bagi Pada saat serabut ekstrafusal memanjang
orang-orang tertentu yang sehat dengan maka serabut intrafusal juga memanjang
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 77
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

(spindel otot juga ikut memanjang). Spindel lembut, maka golgi tendon akan terstimulasi
otot atau reseptor stretch merupakan optimal, sehingga penguluran akan terjadi pada
propioseptor pertama dan terutama di dalam serabut otot serta fascia dimana jumlah sar-
otot. Propioseptor kedua yang ikut berperan komer bertambah dan fascia terulur.
selama proses stretching otot terjadi berlokasi
di tendon dekat dengan akhir serabut otot
yang disebut dengan golgi tendon organ. Tipe
ketiga dari propioseptor disebut dengan paci-
nian corpuscle. Masing-masing dari ketiga
propioseptor tadi akan dijelaskan dan dibahas
lebih lanjut di bawah ini:

Muscle Spindel
Adalah organ sensoris utama pada otot
yang terdiri dari serabut kecil intrafusal yang
terletak sejajar dengan serabut ekstrafusal.
Spindel otot atau reseptor stretch merupakan Sumber: www.drscott cady.com
propioseptor utama di dalam otot. Spindel otot Gambar 1
terdiri dari dua serabut yang sensitif terhadap Golgi Tendon dan Spindel Otot
perubahan panjang otot. Spindel otot berfungsi
memonitor kecepatan dan durasi penguluran
sehingga pada saat otot terulur maka serabut Pacinian Corpuscle
intrafusal dan ekstrafusal akan terulur. Pada Merupakan tipe ketiga dari propioseptor
saat otot di stretch secara aktif dengan per- yang terletak dekat dengan golgi tendon organ
lahan dan lembut, spindel otot tidak ters- dan bertanggung jawab untuk mendeteksi
timulasi optimal. Bila di stretch secara tiba-tiba, perubahan gerak dan tekanan dalam tubuh.
maka spindle otot akan terstimulasi dan
berkontraksi dan menahan perubahan panjang
pada otot karena adanya stretch reflex pada Stretch Refleks dan Komponennya
muscle spindle. Pada saat otot terulur maka spindel otot
juga terulur. Spindel otot akan melaporkan
perubahan panjang dan seberapa cepat peru-
Golgi Tendo Organ bahan panjang itu terjadi serta memberikan
Adalah suatu mekanisme proteksi yang sinyal ke medula spinalis untuk meneruskan
menginhibisi kontraksi otot dan memiliki tres- informasi ini ke susunan saraf pusat. Spindel
hold yang sangat lambat untuk melaju setelah otot akan memicu stretch refleks yang biasa
otot berkontraksi serta mempunyai treshold disebut juga dengan refleks miostatis untuk
yang tinggi saat dilakukan penguluran secara mencoba menahan perubahan panjang otot
pasif. Golgi tendo organ dikelilingi oleh ujung yang terjadi dengan cara otot yang diulur tadi
serabut ekstrafusal yang peka terhadap kemudian berkontraksi. Semakin tiba-tiba ter-
tegangan otot yang disebabkan oleh pem- jadi perubahan panjang otot maka akan
berian pasif stretching. Pada saat otot berkon- menyebabkan otot berkontraksi semakin kuat.
traksi akan mengakibatkan peningkatan tega- Fungsi dasar spindel otot ini membantu
ngan pada tendon dimana golgi tendon memelihara tonus otot dan mencegah cidera
terletak. Golgi tendon organ sensitif terhadap otot.
perubahan tegangan dan menilai rata-rata Salah satu alasan untuk memperta-
tegangan dalam otot. Bila penyebaran tega- hankan suatu penguluran dalam jangka waktu
ngan meluas maka golgi tendon organ melaju yang lama adalah pada saat otot dipertahankan
dan menimbulkan rileksasi otot. Ketika otot di pada posisi terulur maka spindel otot akan
stretch secara aktif dengan perlahan dan terbiasa dengan panjang otot yang baru dan
78 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

akan mengurangi sinyal tadi. Secara bertahap Respon mekanik otot terhadap pere-
reseptor stretch akan terlatih untuk mem- gangan bergantung pada myofibril dan sar-
berikan panjang yang lebih besar lagi terhadap komer otot. Setiap otot tersusun dari beberapa
otot. serabut otot. Satu serabut otot terdiri atas
Stretch refleks mempunyai dua beberapa myofibril. Serabut myofibril tersusun
komponen yaitu komponen statis dan kom- dari beberapa sarkomer yang terletak sejajar
ponen dinamis. Komponen statis ditemukan di dengan serabut otot. Sarkomer merupakan unit
sepanjang pada saat otot terulur. Komponen kontraktil dari myofibril dan terdiri atas filamen
dinamis ditemukan hanya pada akhir saat otot aktin dan miosin yang saling tumpang tindih.
diulur dan responnya menyebabkan perubahan Sarkomer memberikan kemampuan pada otot
panjang otot yang segera. Alasan yang untuk berkontraksi dan relaksasi, serta
mendasari stretch refleks mempunyai dua mempunyai kemampuan elastisitas jika dire-
komponen adalah karena terdapat dua serabut gangkan.
otot intrafusal yaitu serabut rantai nuklear Ketika otot secara pasif diregang, maka
(nuclear chain fibers) yang bertanggung jawab pemanjangan awal terjadi pada rangkaian kom-
untuk komponen statis dan serabut tas nuklear ponen elastis (sarkomer) dan tension mening-
(nuclear bag fibers) yang bertanggung jawab kat secara drastis. Kemudian, ketika gaya rega-
untuk komponen dinamis. ngan dilepaskan maka setiap sarkomer akan
Serabut rantai nuklear (nuclear chain kembali ke posisi resting length. Kecende-
fibers) panjang dan tipis dan segera meman- rungan otot untuk kembali ke posisi resting
jang pada saat diulur. Pada saat serabut ini length setelah peregangan disebut dengan
diulur saraf stretch refleks akan meningkatkan elastisitas.
tingkat sinyalnya yang diikuti dengan segera Respon neurofisiologi otot terhadap
peningkatan panjang otot. Hal ini merupakan peregangan bergantung pada struktur muscle
komponen statis stretch refleks. Serabut tas spindle dan golgi tendon organ. Ketika otot
nuklear (nuclear bag fibers) berkumpul dite- diregang dengan sangat cepat, maka serabut
ngah otot sehingga mereka lebih elastis. Nerve afferent primer merangsang α (alpha) motor-
ending stretching pada serabut ini terbungkus neuron pada medulla spinalis dan memfasilitasi
di daerah tengah yang memanjang dengan kontraksi serabut ekstrafusal yaitu mening-
cepat saat serabut otot terulur. Daerah tengah katkan ketegangan (tension) pada otot. Hal ini
bagian luar adalah kebalikannya beraksi seperti dinamakan dengan monosynaptik stretch
terisi cairan kental yang menghambat kece- refleks. Tetapi jika peregangan dilakukan se-
patan penguluran dan kemudian memanjang di cara lambat pada otot, maka golgi tendon
bawah pengaruh tegangan otot yang panjang. organ terstimulasi dan menginhibisi ketegangan
Jadi ketika menginginkan penguluran yang pada otot sehinggga memberikan pemanjangan
cepat pada serabut ini daerah tengah luar pada komponen elastik otot yang paralel.
memanjang dan daerah tengah menjadi sangat
memendek.
Indikasi dan Kontraindikasi Stret-
ching
Respon Mekanik dan Neurofisiologi Indikasi
Pada Otot Terhadap Stretching a. Miostatik kontraktur: merupakan kasus
Stretching yang diberikan pada otot yang paling sering terjadi biasanya tanpa
maka akan memiliki pengaruh yang pertama disertai patologis pada jaringan lunak (soft
akan terjadi pada komponen elastin (aktin dan tissue) dan dapat diatasi dengan gentle
miosin) dan tegangan dalam otot meningkat stretching exercise dalam waktu yang
dengan tajam, sarkomer memanjang dan bila pendek misalnya pada otot hamstring, otot
dilakukan terus-menerus otot akan beradaptasi rektus femoris dan otot gastroknemius.
dan hal ini hanya bertahan sementara untuk b. Scar Tissue Contracture Adhession: paling
mendapatkan panjang otot yang diinginkan sering terjadi pada kapsul sendi bahu dan
(Kischner & Colby, 1990). bila pasien menggerakkan bahu terdapat
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 79
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

nyeri sehingga pasien cenderung melaku- ngan benar oleh pasien itu sendiri pada otot
kan imobilisasi akibatnya kadar glikoamino- atau kelompok otot yang mengalami pemen-
glikans dan air dalam sendi berkurang dekan. Adapun tujuan dari pemberian auto
sehingga fleksibilitas dan ekstensibilitas stretching adalah untuk mencegah dan atau
sendi berkurang. mengurangi kekakuan serta memanjangkan/
c. Fibrotic Adhession: kasus yang lebih berat mengulur struktur jaringan lunak (soft tissue)
dari kondisi kedua di atas karena biasanya yang berkaitan dengan spasme sehingga dapat
bersifat kronis dan terdapat jaringan fibro- meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS). Auto
tik sepeti pada kondisi tortikolis. stretching merupakan stretching yang efektif,
d. Ireversibel Kontraktur: biasanya digunakan karena berpengaruh terhadap semua otot yang
untuk mengembalikan lingkup gerak sendi membatasi gerakan.
dengan tindakan operatif karena dengan Teknik auto stretching merupakan as-
penanganan manual tidak menghasilkan pek penting dari program latihan di rumah
dampak yang baik. (home program) dan merupakan penatalak-
e. Pseudomiostatik Kontraktur: Pada umum- sanaan terapi jangka panjang pada beberapa
nya diakibatkan gangguan pada susunan gangguan muskuloskeletal. Pemberian edukasi
saraf pusat sehingga mengakibatkan gang- terhadap pasien tentang cara yang aman
guan sistem muskuloskeletal. melakukan prosedur auto stretching di rumah
sangat penting untuk pencegahan injuri
Kontraindikasi kembali atau mencegah terjadinya disfungsi di
a. terdapat fraktur yang masih baru pada masa akan datang. Adapun prinsip untuk
daerah hip joint, mengaplikasikan auto stretching adalah sebagai
b. post immobilisasi yang lama karena otot berikut :
sudah kehilangan tensile strength, 1. Posisi awal harus aman dan stabil
c. ditemukan adanya tanda-tanda inflamasi 2. Fungsi dari otot atau grup otot yang
akut. sebenarnya adalah harus selalu dihitung.
3. Latihan harus selalu terkontrol dan mem-
punyai dampak yang sesuai (diharapkan).
Manfaat Stretching 4. Otot atau grup otot harus dalam keadaan
1. Meningkatkan lingkup gerak sendi. terulur di berbagai posisi dan memanjang
2. Menghilangkan spasme otot. sebisa mungkin sehingga dapat mencapai
3. Meningkatkan panjang jaringan lunak (soft batas dari mobilitas normal.
tissue).
4. Meningkatkan komplians jaringan sebagai Prinsip-prinsip vital ini yang membuat auto
persiapan pertandingan (Vujnovich dan stretching efektif dan aman. Auto stretching
Dawson, 1994). membantu bergerak dengan mudah dan lebih
baik. Tidak ada reaksi perlindungan yang
Ada beberapa tipe stretching yang digunakan ditimbulkan dan tidak terdapat resiko over-
dalam penambahan panjang otot hamstring, stretch atau kerobekan pada otot jika stret-
yaitu auto stretching (aktif stretching) dan ching dilakukan secara perlahan dan lembut.
contract relax stretching. Untuk mengetahui
tingkat efektifitas antara auto stretching dan
contract relax stretching pada penambahan Respon Neurofisiologis Otot terhadap
panjang otot hamstring, maka berikut ini akan Auto Stretching
dipaparkan mengenai auto stretching dan con- Secara umum auto stretching dilakukan
tract relax stretching. untuk mendapatkan penambahan panjang dari
otot dan jaringan ikat. Jaringan ikat mem-
butuhkan waktu 20 detik untuk mencapai efek
Auto Stretching rileksasi sedangkan otot membutuhkan waktu 2
Auto Stretching merupakan stretching menit untuk dapat mencapai efek rileksasi. Efek
aktif dimana teknik stretching dilakukan de- auto stretching jangka panjang pada manusia
80 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

didapatkan bahwa individu yang melakukan menghasilkan peregangan pada sarkomer


auto stretching dengan durasi 15-20 detik sehingga peregangan akan mengembalikan
bersamaan dengan bernapas selama 3-4 kali elastisitas sarkomer yang terganggu.
menunjukkan panjang otot yang maksimum. Auto stretching dapat yang dapat men-
Apabila suatu otot terulur dengan sangat cepat cegah dan atau mengurangi kekakuan dan
maka spindel otot berkontraksi untuk meng- perasaan yang tidak nyaman. Auto stretching
hantarkan rangsangan serabut afferen primer merupakan stretching yang efektif, karena
yang menimbulkan ekstrafusal melaju dan berpengaruh terhadap semua otot hamstring
tegangan otot meningkat. Peristiwa ini disebut yang membatasi gerakan.
monosinaptik refleks stretch. Sedangkan jika
otot diulur dengan kekuatan yang sedang dan
perlahan-lahan maka laju golgi tendo organ Prosedur Latihan Auto Stretching :
dan inhibisi dalam otot menyebabkan sarkomer Posisi awal
memanjang. Dalam penerapan prosedur auto a. Dimulai pada posisi kneeling, dengan
stretching pasien menunjukkan suatu kontraksi tempatkan kaki kiri anda pada cushion,
isotonik dari otot yang mengalami pemen- kaki kanan ke depan dengan lutut menu-
dekan, secara aktif otot memanjang. Alasan kuk.
penerapan teknik ini adalah bahwa kontraksi b. Luruskan hip kiri, dan condongkan tubuh
isotonik yang dilakukan saat auto stretching bagian atas ke depan tanpa membungkuk,
dari otot yang mengalami pemendekan akan pelvis tetap menghadap lurus ke depan.
menghasilkan otot memanjang secara maksi-
mal tanpa perlawanan. Adanya kontraksi isoto-
nik akan membantu menggerakkan stretch Stretching
reseptor dari spindel otot untuk segera meng- a. Geser lutut kiri ke belakang sehingga kaki
ulur panjang otot yang maksimal. Golgi tendon kanan benar-benar lurus dan rasakan peng-
organ akan terlibat dan menghambat ketega- uluran disepanjang belakang paha kanan.
ngan otot bila otot sudah mengulur maksimal b. Tekan tumit kanan kebawah lantai, tahan
sehingga otot dapat dengan mudah dipan- selama 5 detik.
jangkan. c. Relax, luruskan lutut kanan dan geser lutut
kiri kebelakang sampai batas semampu
anda, mungkin sedikit lebih jauh.
Mekanisme Penambahan Panjang d. Ulangi sampai anda tidak merasakan
Otot dengan Auto Stretching stretch lagi dan otot merasakan tight. Ta-
Pemberian auto stretching dapat han stretch akhir ini selama 15 detik hingga
mengurangi iritasi terhadap saraf Aδ dan saraf 1 menit atau lebih. Tindakan ini dilakukan
tipe C yang menimbulkan nyeri akibat adanya sebanyak 8 kali pengulangan.
abnormal cross link. Hal ini dapat terjadi
karena pada saat diberikan auto stretching
serabut otot ditarik keluar sampai panjang Contract Relax Stretching
sarkomer penuh. Ketika hal ini terjadi maka Contract relax stretching merupakan
akan membantu meluruskan kembali beberapa kombinasi dari tipe stretching isometrik dengan
serabut atau abnormal cross link pada otot stretching pasif. Dikatakan demikian karena
yang memendek. teknik contract relax stretching yang dilakukan
Auto stretching dapat bermanfaat pada memberikan kontraksi isometrik pada otot yang
serabut otot yang mengalami pemendekan. memendek dan kemudian dilanjutkan dengan
Serabut otot yang terganggu akan menyebab- rileksasi dan stretching pasif pada otot terse-
kan penurunan elastisitas otot akibat adanya but. Adapun tujuan dari pemberian contract
taut band dalam serabut otot. Sarkomer seba- relax stretching adalah untuk memanjangkan/
gai komponen elastis di dalam serabut otot mengulur struktur jaringan lunak (soft tissue)
akan mengalami gangguan. Pemberian auto seperti otot, fasia tendon dan ligamen yang
stretching yang dilakukan secara perlahan akan memendek secara patologis maupun non pato-
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 81
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

logis sehingga dapat meningkatkan lingkup yang maksimal. Golgi tendon organ dapat
gerak sendi (LGS) dan mengurangi nyeri akibat terlibat dan menghambat ketegangan otot
spasme, pemendekan otot/ akibat fibrosis. sehingga otot dapat dengan mudah dipan-
jangkan.

Respon Neurofisiologis Otot terhadap


Contract Relax Stretching Klasifikasi dan Metode Contract Relax
Secara umum contract relax stretching Stretching :
dilakukan untuk mendapatkan efek rileksasi 1) Contrac relax stretching pasif: merupakan
dan pengembalian panjang dari otot dan tindakan contrat relax stretching yang
jaringan ikat. Jaringan ikat membutuhkan dilakukan dengan kekuatan dari luar tubuh
waktu 20 detik untuk mencapai efek rileksasi yaitu dengan bantuan fisioterapis yang
sedangkan otot membutuhkan waktu 2 menit diaplikasikan secara manual atau dengan
untuk dapat mencapai efek rileksasi. Efek alat bantu mekanik.
contract relax stretching jangka panjang pada 2) Contract relax stretching aktif: merupakan
manusia didapatkan bahwa individu yang metode contract relax stretching yang
mendapatkan contract relax stretching dengan dilakukan secara aktif dengan kekuatan
durasi 15-45 detik menunjukkan panjang otot pasien sendiri yang bertujuan untuk meng-
yang maksimum. Contract relax stretching inhibisi otot yang spasme dan memendek.
dengan durasi 20 dan 30 detik dapat mencapai
efek yang maksimal pada minggu ke-7 dan
contract relax stretching dengan durasi 10 Respon Otot Terhadap Contract Relax
detik mencapai efek maksimal pada minggu Stretching
ke-10 sedangkan contract relax stretching Contract relax stretching pada otot
yang diberikan dengan durasi 30 detik dapat dasarnya terjadi pada komponen elastik (aktin
menghasilkan efek maksimal pada minggu dan miosin) dan tegangan dalam otot
keenam dan ketujuh. meningkat dengan tajam, sarkomer meman-
Apabila suatu otot terulur dengan jang dan bila hal ini dilakukan terus-menerus
sangat cepat maka spindel otot berkontraksi otot akan beradaptasi dan hal ini hanya
untuk menghantarkan rangsangan serabut bertahan sementara untuk mendapatkan
afferen primer yang menimbulkan ekstrafusal panjang otot yang diinginkan (Kischner &
melaju dan tegangan otot meningkat. Peristiwa Colby, 1990). Contract relax stretching yang
ini disebut monosinaptik refleks stretch. dilakukan pada serabut otot pertama kali
Contract relax stretching yang dilakukan mempengaruhi sarkomer yang merupakan unit
dengan kecepatan tinggi dapat meningkatkan kontraksi dasar pada serabut otot. Pada saat
tegangan dalam otot. Sedangkan jika otot sarkomer berkontraksi area yang tumpang
diulur dengan kekuatan yang sedang dan per- tindih antara komponen miofilamen tebal dan
lahan-lahan maka laju golgi tendo organ dan komponen miofilamen tipis akan meningkat.
inhibisi dalam otot menyebabkan sarkomer Apabila terjadi penguluran (stretch) area yang
memanjang. Dalam penerapan prosedur con- tumpang tindih ini akan berkurang yang
tract relax stretching pasien menunjukkan menyebabkan serabut otot memanjang. Pada
suatu kontraksi isometrik dari otot yang meng- saat serabut otot berada pada posisi meman-
alami ketegangan sebelum secara pasif otot jang yang maksimum maka seluruh sarkomer
dipanjangkan. Alasan penerapan teknik ini terulur secara penuh dan memberikan doro-
adalah bahwa kontraksi isometrik yang diberi- ngan kepada jaringan penghubung yang ada
kan sebelum stretching dari otot yang meng- disekitarnya. Sehingga pada saat ketegangan
alami ketegangan akan menghasilkan rileksasi meningkat serabut kolagen pada jaringan
sebagai hasil dari autogenic inhibition. Adanya penghubung berubah posisinya di sepanjang
kontraksi isometrik akan membantu mengge- diterimanya dorongan tersebut. Oleh sebab itu
rakkan stretch reseptor dari spindel otot untuk pada saat terjadi suatu penguluran maka
segera menyesuaikan panjang panjang otot serabut otot akan terulur penuh melebihi
82 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

panjang serabut otot itu pada kondisi normal Ketika hal ini terjadi maka akan membantu
yang dihasilkan oleh sarkomer. Ketika pengu- meluruskan kembali beberapa kekacauan sera-
luran terjadi hal ini menyebabkan serabut yang but atau akibat abnormal cross links pada
berada pada posisi yang tidak teratur dirubah ketegangan akibat pemendekan otot.
posisinya sehingga menjadi lurus sesuai de- Adanya kontraksi isometrik pada inter-
ngan arah ketegangan yang diterima. Peru- vensi contract relax stretching akan membantu
bahan dan pelurusan posisi ini memulihkan menggerakkan stretch reseptor dari spindel
jaringan parut scarred untuk kembali normal. otot untuk segera menyesuaikan panjang otot
Pada saat otot diulur beberapa dari maksimal. “Rachel Poon merekomendasikan
serabutnya akan memanjang tetapi beberapa dalam penerapan contract relax stretching
serabut otot yang lain mungkin berada pada lamanya kontraksi isomterik yang diberikan
posisi yang diam. Panjang yang dihasilkan di adalah 6-8 detik”. Pada kontraksi isometrik ini
dalam otot tergantung kepada jumlah serabut terjadi penurunan stroke volume jantung,
otot yang terulur. Hal tersebut sesuai dengan diafragma menekan organ dalam dan pem-
Syner Stretch yaitu kantong-kantong kecil yang buluh darah yang ada di dalamnya sehingga
menahan serabut otot menyebar di sepanjang menekan darah agar keluar dari organ dalam.
otot tubuh yang terulur dan serabut otot yang Pada kontraksi isometrik selama 6 detik yang
lainnya. Kekuatan total dari sebuah otot yang diikuti dengan inspirasi maksimal akan meng-
berkontraksi adalah merupakan hasil dari aktifkan motor unit maksimal yang ada pada
sejumlah serabut otot yang berkontraksi, seluruh otot. Menurut Jacobson kontraksi mak-
sehingga panjang total yang dihasilkan oleh simal ini juga akan menstimulus golgi tendo
otot yang diulur adalah juga merupakan hasil organ sehingga memicu rileksasi otot setelah
dari penguluran sejumlah serabut otot kontraksi (reverse innervation) yang menye-
sehingga semakin banyak serabut otot yang babkan terjadinya pelepasan adhesi yang
terulur maka akan menyebabkan semakin terdapat di dalam intermiofibril dan tendon
besar panjang otot yang dihasilkan penguluran dengan perbandingan 2:3.
yang diberikan pada otot tersebut. Pada metode contract relax stretching
rileksasi setelah kontraksi isometrik maksimal
Mekanisme Penambahan Panjang dilakukan selama 9 detik dimana dalam proses
Otot dengan Contract Relax Stret- ini diperoleh rileksasi maksimal yang difasilitasi
ching oleh reverse innervation tadi. Proses rileksasi
Mekanisme penambahan panjang otot yang diikuti ekspirasi maksimal akan memu-
hamstring dengan intervensi contract relax dahkan perolehan pelemasan otot. Apabila
stretching adalah dengan kontraksi isometrik dilakukan peregangan secara bersamaan pada
pada contract relax stretching akan mening- saat rileksasi dan ekspirasi maksimal maka
katkan rileksasi otot melalui pelepasan anal- diperoleh pelepasan adhesi yang optimal pada
gesik endogenus opiat sehingga nyeri regang jaringan ikat otot (fasia dan tendo). Pada inter-
dapat diturunkan atau dihilangkan. Adanya vensi contract relax stretching dengan adanya
komponen stretching pada contract relax kontraksi isometrik dengan inspirasi dalam dan
stretching maka panjang otot dapat dikem- stretching yang diikuti ekspirasi maksimal yang
balikan dengan mengaktifasi golgi tendon dilakukan dengan ritmis menimbulkan reaksi
organ sehingga rileksasi dapat dicapai dan pumping action yang ritmis pula sehingga akan
nyeri akibat ketegangan otot dapat diturunkan membantu memindahkan produk sampah/ zat-
dan mata rantai viscous circle dapat dipu- zat iritan penyebab nyeri otot kembali ke
tuskan. Pemberian intervensi contract relax jantung.
stretching dapat megurangi iritasi terhadap
saraf Aδ dan C yang menimbulkan nyeri akibat Prosedur Aplikasi Contract relax
adanya abnormal crosslinks dapat diturunkan. stretching
Hal ini dapat terjadi karena pada saat diberikan 1. Posisi pasien tidur terlentang di bed dan
intervensi contract relax stretching serabut otot pastikan pasien merasa nyaman dengan
ditarik keluar sampai panjang sarkomer penuh. posisi tersebut.
Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 83
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

2. Jelaskan prosedur, tujuan dan efek contract Hasil


relax stretching yang dirasakan. Pengambilan sampel dilakukan dengan
3. Daerah yang menjadi target terapi terlihat menggunakan purposive sampling yaitu popu-
jelas tanpa terhalang pakaian. lasi yang datang ke klinik fisioterapi yang
4. Posisi terapis berada disamping pasien, memenuhi kriteria diminta kesediaannya untuk
posisi pasien relax. dijadikan sampel serta mengikuti program lati-
5. Fisioterapis menggunakan bahu dan kedua han. Sebelum diberikan perlakuan sampel
tangannya untuk melakukan stretch de- terlebih dahulu dilakukan pengukuran panjang
ngan cara didorong ke depan dengan otot untuk mengetahui jumlah penambahan
menggunakan berat badan selama 6 detik panjang otot hamstring. Selanjutnya sampel
dan pasien diminta untuk inspirasi kemu- diberikan program latihan sebanyak 10 kali
dian setelah itu rileks sambil melakukan selama 2 minggu dan kemudian dilakukan
ekspirasi panjang sementara terapis mela- pengukuran penguluran otot hamstring kembali
kukan stretch selama 9 detik. Tindakan tadi untuk menentukan keberhasilan dari latihan
dilakukan sebanyak 8 kali pengulangan. yang diberikan.
Terdapat dua kelompok perlakuan
sampel yaitu perlakuan I yang diberi latihan
stretching otot hamstring dengan menggu-
nakan latihan auto stretching dan kelompok
perlakuan II diberi latihan stretching otot
hamstring dengan menggunakan latihan con-
tract relax stretching. Selanjutnya dilakukan
identifikasi data menurut jenis kelamin.
Sumber: Brad Walker, 2007
Gambar 2
Contract Relax Stretching otot hamstring

Tabel 3
Distribusi sampel menurut jenis kelamin
Jenis kelamin Kelompok perlakuan I Kelompok perlakuan II total

N % N % N %
Laki-laki 2 6.66% 2 6.66% 4 13.33%
Perempuan 13 43.33% 13 43.33% 26 86.66%
Jumlah 15 50% 15 50% 30 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 4
Distribusi sampel menurut criteria penilaian
Kriteria Penilaian Kelompok perlakuan I Kelompok perlakuan II total

N % N % N %
Fair ((-7) - 0) 5 16,66% 7 23,33% 12 40%
Poor ((-14) – (-8)) 3 10% 3 10% 6 20%
Very Poor (< -15) 7 23,33% 5 16,66% 12 40%
Sumber: Hasil Pengolahan Data

84 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008


Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

Tabel 5 Tabel 6
Nilai penambahan panjang otot hamstring pada Nilai penambahan panjang otot hamstring pada
kelompok perlakuan I sebelum dan sesudah kelompok perlakuan II sebelum dan sesudah
latihan latihan
Sampel Kelompok perlakuan I Sampel Kelompok perlakuan II
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
perlakuan perlakuan perlakuan perlakuan
1 -5 4 1 -13 -0,5
2 -7,5 -3 2 -9 -0,5
3 -13 -1 3 -0,5 9
4 -17,5 0 4 -19,5 -4
5 -6 -1 5 -6 -3
6 -20 -4,5 6 -6,5 -1,5
7 -18,5 -7,5 7 -15,5 -4,5
8 -11 5 8 -2 2
9 -17 -2,5 9 -6 -1
10 -3 1,5 10 -24 -15
11 -6,5 -1 11 -1 8,5
12 -5,5 3,5 12 -8,5 1,5
13 -21 -6 13 -7 -2
14 -19,5 -4 14 -15 -2
15 -17,5 -3 15 -25 -14
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan data yang terkumpul dari penam-
bahan panjang otot hamstring pada kelompok
Berdasarkan data yang terkumpul dari penam- perlakuan II, diperoleh nilai mean sebelum
bahan panjang otot hamstring pada kelompok latihan sebesar -10,57 dengan Standar Deviasi
perlakuan I, diperoleh nilai mean sebelum sebesar 7,85. Sedangkan nilai mean sesudah
latihan sebesar -12,57 dengan Standar Deviasi latihan meningkat menjadi -1,80 dengan
sebesar 6,46. Sedangkan nilai mean sesudah Standar Deviasi sebesar 6,49.
latihan meningkat menjadi -1,30 dengan Perbandingan rata-rata nilai kelompok
Standar Deviasi sebesar 3,64. perlakuan I dengan perlakuan II divisuali-
sasikan dalam grafik dibawah.

Grafik 1
Nilai mean jumlah penambahan panjang otot perlakuan I dan perlakuan II
sebelum dan sesudah latihan
0 Perlakuan I

Perlakuan II
-5

-10
Skala peningkatan

-15

-20
Sebelum Latihan Sesudah Latihan

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 85


Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

Uji hipotesa pada penelitian ini ditujukan untuk bahwa terdapat perbedaan jumlah panjang
menentukan apakah setelah diberikan latihan otot hamstring yang sangat bermakna antara
selama 10 kali ada perbedaan penambahan sebelum dan sesudah pemberian Contract
panjang otot hamstring sebelum dan sesudah Relax Stretching.
latihan pada masing - masing kelompok perla- Untuk mengetahui pengaruh pemberian
kuan. Selain itu penelitian juga ingin menge- Auto Stretching dengan Contract Relax Stret-
tahui apakah ada perbedaan hasil latihan pada ching terhadap penambahan panjang otot
kelompok perlakuan I yang menggunakan Auto hamstring, maka dilakukan uji statistik meng-
Stretching dengan kelompok perlakuan II yang gunakan uji T-Test Independent.
menggunakan Contract Relax Stretching. Untuk Berdasarkan hasil Uji T-Test Indepen-
itu uji statistik yang digunakan dent dari selisih nilai penambahan panjang otot
Untuk mengetahui apakah sampel ber- hamstring pada kelompok perlakuan I dan
asal dari populasi yang berdistribusi normal, kelompok perlakuan II didapatkan nilai P =
maka dilakukan uji normalitas distribusi data 0,11. Hal ini berarti Ho diterima atau Ha
dengan menggunakan one sampel kolmogorov ditolak. Berdasarkan hal tersebut dapat disim-
smirnov pada data kedua kelompok perlakuan pulkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh
dengan nilai sebagai berikut : yang signifikan dalam pemberian Auto
Stretching dengan Contract Relax Stretching
Tabel 7 terhadap penambahan panjang otot hamstring.
Hasil uji statistic Hal ini disebabkan adaptasi yang terjadi
pada kedua kelompok perlakuan adalah sama.
One Sample Kolmogorov-Smirnov Nilai P Selain itu kurangnya disiplin latihan dalam diri
Auto Stretching 0,853
sampel serta berbagai macam aktivitas sampel
yang tidak dapat di kontrol menyebabkan hasil
Contract Relax Stretching 0,649 penelitian yang didapat menjadi kurang
optimal.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kemampuan otot atau group otot untuk
memanjang atau mengulur ditingkatkan
dengan suatu latihan. Banyak teknik dan meto-
Berdasarkan table 7 menunjukan bahwa sam- da yang dapat digunakan untuk menambah
pel berasal dari populasi yang berdistribusi panjang otot. Metoda-metoda ini sangat ber-
normal (P>0,05). beda dalam banyak hal, namun semua hal
Untuk mengetahui pengaruh pemberian tersebut akan menetukan jenis latihan yang
Auto Stretching terhadap penambahan panjang akan digunakan, baik aktif maupun pasif.
otot hamstring, maka dilakukan uji statistik Jenis-jenis latihan, khususnya latihan
dengan menggunakan uji T-Test of related. auto stretching menghasilkan penambahan
Berdasarkan hasil uji T-Test Related panjang yang lebih besar pada panjang otot
dari data data tersebut didapatkan nilai P = walaupun belum bermakna. Penambahan pan-
0,00 dimana P<0,05. Hal ini berarti Ho ditolak jang otot pada tahap awal ini dapat terjadi
dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan pada orang tidak terlatih selama pemberian
bahwa terdapat perbedaan jumlah panjang latihan selama 2 minggu yang dilakukan seca-
otot hamstring yang bermakna antara sebelum ra rutin sebanyak 5 kali seminggu.
dan sesudah pemberian Auto Stretching.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian
Contract Relax Stretching terhadap penam- Kesimpulan
bahan panjang otot hamstring, maka dilakukan Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
uji statistik menggunakan uji T-Test Related. bahasan maka kesimpulan yang dapat diambil
Berdasarkan hasil uji T-Test Related adalah sebagai berikut:
dari data data tersebut didapatkan nilai P = 1. Pemberian latihan Auto Stretching memberi
0,00 dimana P < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak pengaruh yang sangat bermakna terhadap
dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan penambahan panjang otot hamstring.
86 Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
Beda Pengaruh Auto Stretching dengan Contract Relax and Stretching terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring

2. Pemberian latihan Contract Relax Stret- Ericton James “Myofascial Pain and
R,
ching memberi pengaruh yang sangat ber- Fibromyalgia”, Advances in Pain
makna terhadap penambahan panjang otot Reserarch and Therapy Welcome 17,
hamstring. New York, 1990.
3. Tidak terdapat perbedaan penambahan
panjang otot hamstring yang bermakna Priguna Shidarta, ”Sakit Neuromuskuloskeletal
antara Auto Stretching dengan Contract Dalam Praktek Umum”, Jakarta, 1983.
Relax Stretching
Putz R, Pabst R, ”Sobotta Atlas Der Anatomie
Des Menschen Band 2“, Urban &
Daftar Pustaka Schwarzenberg, 2000.
Plarzer, Wirner, “Atlas Berwarna dan Teks
Anatomi Manusia : Sistem Lokomotor.”, Prentice, William E, “Therapeutic Modulities for
Edisi ke-6 Alih Bahasa H.M. Symsir, Sports Medicine and Athletic Traning”,
Hipokrates, Jakarta, 1997. (fifth edition), Mc. Graw Mill, Nort
Carolina, USA, 1999.
Ganong WK, ”Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”,
Edisi 14, Cetakan I, Penerbit Buku Subiayakto, Haryono, ”Statistik 2 Seri Diktat
Kedokteran EGC, Jakarta, 1992. Kuliah”, Gunadarma, Jakarta, 1994.

Satyanegara, “The Theory and Therapy of Deusen, Julia Van, et all, “Assessment in
Pain”, Jakarta, 1978. Occupational Therapy and Physical
Therapy”, W.B. Saunders Company,
Philadelphia, 1997.

Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008 87

Anda mungkin juga menyukai