Anda di halaman 1dari 4

Shania Rada C 161610101002

Jevina Sicilia 161610101120


LO 1 : Mekanisme Sensasi Suhu
BAB I
PENDAHULUAN
Rongga mulut dianggap cermin kesehatan umum seseorang. Lidah merupakan salah
satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh.
Lidah terletak di dalam mulut. Lidah berwarna merah dan permukaannnya tidak rata. Lidah
terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi
untuk melakukan semua gerakan lidah. Otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada
bagian-bagian sekitarnya serta membantu melakukan gerakan menekan makanan pada langit-
langit dan gigi, kemudian mendorongnya masuk ke faring.14 Lidah merupakan kumpulan otot
rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup oleh membran mukosa (selaput lendir). Selaput
lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang merupakan
akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah. Saraf-saraf
pengecap inilah yang dapat membedakan rasa makanan. Jumlah papila pada setiap orang belum
tentu sama. Biasanya perempuan memiliki papila lebih banyak daripada laki-laki. Orang yang
mempunyai banyak papila akan lebih peka terhadap rasa.

Gambar 1. Otot Eksternal dan Internal Lidah

1.1 Pembuluh Darah dan Saraf Lidah


Arteri berasal dari arteri carotis externa. Arteri sublingualis berlanjut ke depan untuk
mensuplai darah ke glandula sublingualis musculus Mylohyoid dan mukosa membran mulut
menuju vena Jugularis interna. Di bawah lidah, mukosa membran ini membentuk frenulum
lingualis untuk mengarahkan pergerakan lidah. Vena Lingualis merupakan vena commitantes
mendampingi arteri Lingualis menuju vena Lingualis interna. Ada vena Lingualis profundus,
vena Lingualis dorsalis, dan vena commitantes yang berasal dari percabangan nervus
hypoglossi. 14 Saraf-saraf yang berperan pada lidah adalah nervus facial (VII), nervus
glossopharyngeal (IX), dan nervus vagus (X). Jalur syaraf pengantar ke otak adalah dari nervus
lingualis menuju chorda tympani (VII) dari 2/3 anterior lidah, melalui nervus X dari pharynx
dan epiglottis atau melalui nervus IX dari 1/3 lidah posterior lidah.
1.2 Jalan Kerja Impuls Pengecap dari Lidah ke Otak
Tiga saraf cranial yang memainkan peranan dalam pengantaran impuls dari lidah ke
otak, yaitu nervus facial (VII) pada bagian 2/3 anterior lidah, nervus glossopharyngeal (IX)
pada bagian 1/3 posterior lidah, dan nervus vagus (X) pada pharynx dan epiglottis. Diawali
dari taste buds pada lidah, impuls menyebar sepanjang nervus facial dan dari 1/3 posterior lidah
melalui nervus glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus
vagus. Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus
traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus
medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex
serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus yang akan memberi persepsi
pengecapan yang dirasa.
1.3 Fisiologi Lidah
Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan
lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih sensitif dirasakan pada daerah ujung depan
lidah, rasa asin paling baik diapresiasi pada pinggir depan lidah, rasa asam paling baik diterima
di sepanjang samping/tepi lidah dan sensasi pahit dapat dideteksi dengan sangat baik pada
sepertiga belakang lidah. Keempat rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer. Selain
itu, ada rasa kelima yang telah teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada L-
glutamat.1 1. Rasa Manis Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula,
glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen, dan
garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat yang menyebabkan rasa
manis merupakan zat kimia organik; satu-satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis
merupakan garam-garam tertentu dari timah hitam dan berillium.
1.3.1 Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion hidrogen maupun
intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritma konsentrasi ion hidrogen. Oleh
sebab itu, makin asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.
1.3.2 Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion sodium. Kualitas
rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya karena beberapa jenis garam
juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin.
1.3.3 Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia, tetapi zat-zat yang
memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat organik. Pembagian kelas zat yang
sering menyebabkan rasa pahit adalah: (1) Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan
(2) alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin,
kafein, striknin, dan nikotin.
1.3.4 Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami mempunyai ciri
khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya, termasuk sinergisme peningkat rasa antara
dua senyawa umami, L-glutamat dan 5'ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama
setelahnya. Umami adalah rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-
glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).

Gambar 2. Letak Reseptor Rasa pada Lidah


BAB II
PEMBAHASAN

Secara umum proses penghantaran sensasi rasa dan suhu adalah sama, ujung saraf
pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan demikian zat-zat kimia
yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak dan merangsang ujung-ujung serabut saraf
pengecap kemudian timbul impuls yang akan menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus
glossopharyngeal (IX). Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X).
Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus
solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis
kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum
di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap
makanan yang masuk ke dalam mulut kita.21 Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai
proses spesifik, artinya rasa oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi
pada saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi
setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda.

Gambar 3. Proses Rangsang Pengecap dari Taste Bud


sampai dipersepsikan di Thalamus

DAFTAR PUSTAKA
1. Repository undip

Anda mungkin juga menyukai