Anda di halaman 1dari 16

EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN SOAL KOGNITIF


BERORIENTASI PADA REVISI TAKSONOMI BLOOM DALAM PEMBELAJARAN
FISIKA

FORMULATION OF LEARNING OBJECTIVES AND COGNITIVE PROBLEM IN


BLOOM TAXONOMY REVISION ORIENTED IN LEARNING PHYSICS

Sri Fatmawati, M.Pd


Program Studi Tadris Fisika STAIN Palangka Raya
srifatmawati84@yahoo.co.id

ABSTRAK
Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan revisi taksonomi Bloom dan
mengaplikasikannya pada pembelajaran fisika terutama dalam perumusan tujuan
pembelajaran fisika dan menyusun butir soal kognitif fisika. Metode penulisan yaitu kajian
literatur terhadap Revisi Taksonomi Bloom. Revisi Taksonomi melakukan pemisahan yang
tegas antara dimensi pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan
dibedakan dalam empat jenis/dimensi pengetahuan yaitu Faktual, Konseptual, Prosedural
dan Metakognif, sedangkan dimensi proses kognitif terdiri dari 6 (enam) proses yaitu
Mengingat (C1), Memahami (C2), Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4),
Mengevaluasi (C5) dan Mencipta (C6). Dimensi proses kognitif ini masing-masing
diklasifikasikan dalam kategori-kategori. Fokus aplikasi revisi taksonomi Bloom dalam
tulisan ini adalah mengkonstruksi tujuan pembelajaran fisika dan butir soal kognitif.
Bagaimanapun para guru/calon guru membutuhkan contoh konkrit dalam mengaplikasikan
revisi taksonomi Bloom dalam pembelajaran fisika. Salah satu topik fisika ditingkat sekolah
menengah pertama yaitu listrik dinamis diambil untuk menjadi contoh dalam tulisan ini.

Kata Kunci: Revisi taksonomi Bloom, pembelajaran fisika, listrik dinamis

ABSTRACT
This paper aims to describe the revised Bloom's taxonomy and apply it in learning
physics, especially in the formulation of learning objectives physics and construct the
cognitive items. The new taxonomy performs distinct separation between the dimensions of
knowledge with dimensions of cognitive processes.
Dimensions of knowledge divided into four types / dimensions of knowledge that is
Factual, Conceptual, Procedural and Metakognif, while the dimensions of the cognitive
process consists of six (6) Given that the process (C1), Understanding (C2), Apply (C3),
Analyze (C4), Evaluating (C5) and Creating (C6). The dimensions of the cognitive process
are classified in categories.
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

The focus of the application of the revised Bloom's taxonomy in this paper is to
construct learning objectives of physics and cognitive items were. However the teachers /
teacher candidates need concrete examples in applying the revised Bloom's taxonomy
learning physics. One of the topics junior high school level physics is dynamic electricity is
taken to be an example in this paper.
Keywords: Revision of Bloom's taxonomy, learning physics, dynamic electric

A. PENDAHULUAN enam kategori pokok dengan urutan :


Kemajuan hasil belajar siswa Pengetahuan (knowledge), Komprehensi
dalam sebuah kegiatan pembelajaran fisika (comphrehension), Aplikasi (Application),
dapat tergambar melalui kegiatan evaluasi sintesis (synthesis), dan Evaluasi
yang mana sebagai dasar pengambilan (Evaluation). Sedangkan dalam Taksonomi
keputusan terhadap kesuksesan siswa yang baru melakukan pemisahan yang tegas
dalam belajar. Permasalahannya adalah antara dimensi pengetahuan dengan
apakah alat evaluasi yang digunakan oleh dimensi proses kognitif. Kalau pada
seorang guru sudah benar atau tidak dalam taksonomi yang lama dimensi pengetahuan
mengukur aspek-aspek yang seharusnya dimasukkan pada jenjang paling bawah
diukur. Evaluasi pendidikan adalah: (1) (Pengetahuan), pada taksonomi yang baru
Proses/kegiatan untuk menentukan pengetahuan benar-benar dipisah dari
kemajuan pendidikan, dibandingkan dimensi proses kognitif. Pemisahan ini
dengan tujuan yang telah ditentukan; (2) dilakukan sebab dimensi pengetahuan
Usaha untuk memperoleh informasi berupa berbeda dari dimensi proses kognitif.
umpan balik (feed back) bagi Pengetahuan merupakan kata benda
1
penyempurnaan pendidikan . Dalam proses sedangkan proses kognitif merupakan kata
pembelajaran fisika, penilaian hasil belajar kerja.
fisika adalah pekerjaan bertingkat dari Revisi Taksonomi Bloom
pengukuran dan penilaian yang berkaitan menekankan pada penggunaan taksonomi
dengan: pengukuran hasil belajar fisika, pendidikan dalam merencanakan
penilaian hasil belajar fisika, dan kurikulum, pembelajaran, asesmen dan
penyimpulan hasil belajar fisika2. kesesuaian diantara ketiganya. Oleh karena
Taksonomi merupakan sebuah itu merupakan suatu hal yang penting
kerangka pikir khusus yang berkaitan mengaplikasikan ini dalam pembelajaran
dengan pengklasifikasian tujuan-tujuan fisika terutama dalam merumuskan tujuan
pendidikan. Perumusan tujuan pendidikan pembelajaran dan menilai hasil belajar
yang jelas dan mudah diukur akan siswa dalam belajar jika ditinjau dari aspek
membantu guru dalam merencanakan kognitif siswa. Rumusan tujuan
kegiatan/aktivitas pembelajaran. Tujuan pembelajaran terkait dengan aktivitas
pembelajaran berkaitan erat dengan belajar dan penilaian hasil belajar.
asesmen yang dibuat. Hal inilah yang Revisi taksonomi Bloom
menjadi perhatian dalam revisi taksonomi menjelaskan bahwa pengetahuan dibedakan
Bloom. Kerangka taksonomi asli dari dalam empat jenis/dimensi pengetahuan
Bloom dan kawan-kawan adalah berisikan yaitu Faktual, Konseptual, Prosedural dan

1 2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Supriyadi, Kajian Penilaian Pencapaian Belajar
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009. h.2 Fisika, IMSTEP, UNY, 2003,h .3
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

Metakognif, sedangkan dimensi proses berpikir untuk tugas-tugas yang beragam


kognitif terdiri dari 6 (enam dimensi) yaitu agar lebih adaptif4.
Mengingat (C1), Memahami (C2),
Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4),
Mengevaluasi (C5) dan Mencipta (C6). B. TUJUAN
Dimensi proses kognitif ini masing-masing Tulisan ini bertujuan
diklasifikasikan dalam kategori-kategori. mendeskripsikan revisi taksonomi Bloom
dalam evaluasi pembelajaran fisika sekolah
Walaupun secara definisi menengah terutama dalam menyusun soal-
pengetahuan dan dimensi proses kognitif soal fisika yang mengacu pada ranah revisi
secara jelas dituliskan dalam buku Revisi taksonomi Bloom.
Taksonomi Bloom, akan tetapi dalam hal
aplikasi konkritnya dalam evaluasi
C. METODE
pembelajaran fisika masih perlu diperinci Metode yang digunakan oleh
dalam contoh-contoh nyata. Sehingga penulis sesungguhnya lebih dekat hanya
diharapkan akan mudah digunakan oleh pada kajian literatur, penulis berusaha
para pendidik/guru fisika dan calon guru mendeskripsikan revisi taksonomi Bloom
fisika. Taksonomi yang asli telah diakui ke dalam bahasa yang lebih sederhana dan
secara luas dan umum digunakan dalam mengaplikasikannya dalam penyusunan
negara. Taksonomi revisi menuntut untuk soal-soal evaluasi pembelajaran fisika di
dipahami pada tingkat yang lebih tinggi dan tingkat sekolah menengah.
secara mendalam oleh pendidik, dan
berbagai disiplin ilmu perlu dibangun
D. DESKRIPSI REVISI
dalam literatur untuk memungkinkan guru
TAKNOMOMI BLOOM
sekolah dapat memanfaatkan versi revisi. Dalam bidang pendidikan tujuan-
Dari aspek ini, kurikulum harus direvisi dan tujuan yang dirumuskan mengindikasikan
pelaksana -guru harus dilatih3. apa yang guru inginkan pada siswa
Revisi tersebut telah dirasakan mempelajarinya. Pembelajaran yang
positif oleh akademik staf Departemen dilakukan oleh guru dimaksudkan
Kurikulum dan Pengajaran, dan mencapai tujuan pembelajaran. Saat ini
penerapannya dalam bidang memperoleh rumusan tujuan pendidikan oleh Badan
pengakuan. Pengetahuan metakognitif Nasional Standar Pendidikan (BNSP)
memungkinkan siswa untuk melakukan tertuang dalam Standar Isi dan diperinci
lebih baik dan belajar lebih banyak. Siswa dalam Standar Kompetensi (SK) dan
mengetahui strategi yang berbeda untuk Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan
belajar, berpikir, dan pemecahan masalah mata pelajaran dan tingkat satuan
dapat menggunakan pengetahuan mereka pendidikan. Guru diberikan tugas
dan siswa mengetahui kekuatan mereka menyusun indikator-indikator ataupun
sendiri dan kelemahan dapat menyesuaikan tujuan pembelajarannya yang lebih mudah
kognisi mereka sendiri dan

3
Omer Faruk Tutkun dkk. 2012. Bloom’s 4
Kuram ve Uygulamada Eğitim Bilimleri,
Revized Taxonomy and Critics on It. 2011, Educational Sciences: Theory &
TOJCE: The Online Journal of Practice - 11(2), Spring , 767-772
Counselling and Education - July Eğitim Danışmanlığı ve Araştırmaları
2012, Volume 1, Issue 3 İletişim Hizmetleri Tic. Ltd. Şti.
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

dipahami dan diukur berdasarkan dari SK 2) Kategorisasi dengan kerangka berpikir


dan KD. ini membantu para pendidik
Jika dalam taksonomi Bloom hanya memikirkan berbagai kemungkinan
memiliki satu dimensi, sedangkan dalam pendidikan
taksonomi revisi ini memiliki dua dimensi 3) Kategorisasi dengan kerangka pikir ini
yaitu proses kognitif dan pengetahuan., membantu para pendidik melihat
Dalam revisi taksonomi Bloom ada hubungan integral antara proses
beberapa hal yang mennjadi fokus utama kognitif yang inheren dalam tujuan
diantaranya bagaimana memilih dan pendidikan
merancang instrumen-instrumen asesmen 4) Mampu menjawab pertanyaan tentang
yang menghasilkan informasi yang akurat asesmen.
tentang seberapa bagus hasil belajar siswa Terdapat perbedaan antara aktivitas
sehingga guru dapat yakin bahwa tujuan, dan tujuan pembelajaran. Aktivitas
aktivitas pembelajaran dan asesmennya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
saling bersesuaian. Tujuan menentukan hasil-akibat-akibat dan
SK dan KD yang dirumuskan oleh perubahan-perubahan yang diharapkan.
BNSP masih bersifat umum dan belum Aktivitas-aktivitas pembelajaran seperti
terukur, sehingga guru perlu merumuskan membaca buku, mendengarkan, melakukan
indikator/tujuan pencapaian hasil belajar eksperimen, berkaryawisata-semua ini
siswa yang lebih rinci. Tabel taksanomi merupakan cara untuk mencapai
dapat dipakai untuk mengkategorikan tujuan.Untuk merumuskan tujuan
tujuan-tujuan, supaya guru-guru menarik pembelajaran, harus diketahui terlebih
kesimpulan yang tepat tentang tujuan- dahulu pengetahuan dan proses kognitif
tujuan pendidikan. Jika guru menggunakan yang mesti dipelajari dan dimiliki.
tabel taksonomi, maka mereka dapat secara
jelas melihat tujuan-tujuan pembelajaran 1) Dimensi Pengetahuan
dan hubungan-hubungan diantara tujuan- Revisi taksonomi pendidikan
tujuan itu. Contohnya adalah salah satu Bloom menetapkan bahwa jenis-jenis
standar kompetensi (SK) mata pelajaran Pengetahuan terdiri dari: Pengetahuan
fisika tingkat SMP Kelas VII yaitu: Faktual, Pengetahuan Konseptual,
“memahami peranan usaha, gaya, dan Pengetahuan Prosedural, Pengetahuan
energi dalam kehidupan sehari-hari dan Metakognitif.
salah satu kompetensi dasar (KD) adalah
mengidentifikasi jenis-jenis Pengetahuan Faktual; Pengetahuan
gaya,penjumlahan gaya dan pengaruhnya tentang elemen-elemen yang terpisah dan
pada suatu benda yang dikenai gaya”. SK mempunyai ciri-ciri tersendiri potongan-
dan KD dalam rumusan di atas masih potongan informasi.. Pengetahuan faktual
bersifat umum dan perlu diperjelas agar berisikan elemen-elemen dasar yang harus
mudah dalam menyusun asesmennya dan diketahui siswa jika mereka akan
guru dapat menarik kesimpulan yang benar mempelajari suatu disiplin ilmu atau
mengenai SK dan KD tersebut. menyelesaikan masalah dalam disiplin ilmu
Tujuan pendidikan perlu tersebut. Pengetahuan Faktual terdiri dari
dikategorikan karena beberapa alasan: pengetahuan terminologi (knowledge of
1) Kategorisasi dalam kerangka berpikir terminology) (Aa) dan tentang detail-detail
ini memungkinkan para pendidik dan elemen-elemen yang spesifik
mengkaji tujuan-tujuan pendidikan dari (knowledge of specific details and element)
kaca mata siswa (Ab). Pengetahuan tentang Terminologi
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

melingkupi pengetahuan tentang label dan Perbedaan antara subjenis pengetahuan Bc


simbol verbal dan nonverbal (misalnya dengan Bb adalah titik tekan Bc pada
kata, angka, tanda, dan gambar). serangkaian prinsip dan generalisasi yang
Pengetahuan tentang detail-detail dan disusun sedemikian rupa sehingga
elemen-elemen yang spesifik merupakan membentuk sebuah teori, model dan
pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, struktur.
orang, tanggal, sumber informasi, dan Pengetahuan Prosedural adalah
semacamnya. Pengetahuan ini meliputi pengetahuan tentang bagaimana melakukan
semua informasi yang medetail dan sesuatu. Pengetahuan ini mencakup
spesifik. Terminologi jamaknya pengetahuan tentang keterampilan dan
mempresentasikan konvensi dan algoritme, teknik dan metode dan juga
kesepakatan dalam suatu bidang sedangkan perihal kriteria-kriteria yang digunakan
fakta mempresentasikan temuan-temuan untuk menentukan dan/menjustifikasi
yang diperoleh bukan berdasarkan “kapan melakukan sesuatu” dalam ranah-
kesepakatan dan tidak dimaksudkan ranah dan disiplin-disiplin ilmu tertentu.
sebagai alat berkomunikasi. Dengan kata lain bahwa pengetahuan
Pengetahuan Konseptual prosedural merupakan pengetahuan tentang
mencakup pengetahuan tentang kategori, beragam “proses”. Jenis pengetahuan ini
klasifikasi, dan hubungan antara dua atau mencakup pengetahuan tentang
lebih kategori atau klasifikasi. Pengetahuan Pengetahuan tentang keterampilan khusus
tentang “bentuk-bentuk pengetahuan yang yang berhubungan dengan suatu bidang
lebih kompleks dan terorganisasi” Jenis tertentu dan pengetahuan tentang
pengetahuan ini mencakup pengetahuan algoritme (Ca), Pengetahuan tentang teknik
tentang klasifikasi dan kategori (Ba), dan metode yang berhubungan dengan
Pengetahuan tentang prinsip dan suatu bidang tertentu (Cb), dan
generalisasi (Bb) dan Pengetahuan tentang Pengetahuan tentang kriteria untuk
teori, model dan struktur (Bc). Subjenis menentukan kapan suatu prosedur tepat
pengetahuan Ba meliputi kategori, kelas, untuk digunakan(Cc),
divisi, dan susunan yang spesifik dalam Subjenis Pengetahuan Ca
disiplin ilmu. Kategori dan klasifikasi mencakup pengetahuan tentang
menciptakan hubungan-hubungan antara keterampilan khusus yang diperlukan untuk
elemen-elemen. Subjenis pengetahuan Bb bekerja dalam suatu bidang ilmu atau
mencakup pengetahuan tentang abstraksi tentang algoritme yang harus ditempuh
tertentu yang meringkas hasil-hasil untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
pengamatan terhadap suatu fenomena. Beberapa contoh pengetahuan yang
Prinsip dan generalisasi merangkum termasuk hal ini, misalnya: pengetahuan
banyak fakta dan peristiwa spesifik, tentang keterampilan menimbang,
mendeskripsikan proses dan interelasi pengetahuan mengukur suhu air yang
diantara detail-detail ini dan dididihkan dalam beker gelas, dan
menggambarkan proses dan interelasi pengetahuan tentang memipet. Subjenis
diantara klasifikasi dan kategori. Subjenis Pengetahuan Cb mencakup pengetahuan
pengetahuan Bc ini merupakan rumusan- yang pada umumnya merupakan hasil
rumusan yang abstrak dan dapat konsensus, perjanjian, atau aturan yang
menunjukkan interelasi dan susunan berlaku dalam disiplin ilmu tertentu.
banyak detail, klasifikasi dan kategori, dan Pengetahuan tentang teknik dan metode
prinsip dan generalisasi yang spesifik. lebih mencerminkan bagaimana ilmuwan
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

dalam bidang tersebut berpikir dan a. Mengingat berarti mengambil


memecahkan masalah yang dihadapi. pengetahuan tertentu dari memori
Beberapa contoh pengetahuan jenis ini jangka panjang. Jika tujuan
misalnya, pengetahuan tentang metode pembelajaran adalah menumbuhkan
penelitian yang sesuai untuk suatu kemampuan untuk meretensi materi
permasalahan sosial dan pengetahuan pelajaran, maka kategori proses kognitif
tentang metode ilmiah. Subjenis yang tepat adalah mengingat. Meretensi
Pengetahuan Cb mencakup pengetahuan materi pelajaran sama seperti materi
tentang kapan suatu teknik, strategi, atau yang diajarkan boleh jadi Pengetahuan
metode harus digunakan. Siswa dituntut faktual, Konseptual, Prosedural,
bukan hanya tahu sejumlah teknik atau Metakognitif
metode tetapi juga dapat 1) Mengenali (mengidentifikasi) ;
mempertimbangkan teknik atau metode mengambil pengetahuan yang
tertentu yang sebaiknya digunakan dengan dibutuhkan dari memori jangaka
mempertimbangkan situasi dan kondisi pannjang untuk
yang dihadapi saat itu. membandingkannya dengan
informasi yang baru saja diterima.
Pengetahuan Metakognitif
Format Asesmen: Format benar-
mencakup pengetahuan mengenai kognisi
salah atau pilihan ganda,
secara umum, kesadaran akan dan
menjodohkan
pengetahuan mengenai kognisi sendiri.
2) Mengingat Kembali; mengambil
Pengetahuan ini meliputi pengetahuan
kembali pengetahuan yang
strategis, pengetahuan tentang proses-
dibutuhkan dari memori jangak
proses kognitif, termasuk pengetahuan
panjang. Format Asesmen: essay
kontekstual dan kondisional serta
atau soal cerita
pengetahuan diri.
b. Memahami
Memahami adalah mengkonstruksi
2) Kategori-kategori Dalam Dimensi makna dari materi/ pesan-pesan
Proses Kognitif pembelajaran termasuk apa yang
diucapkan, ditulis, dan digambar/
Dimensi kedua dari revisi ataupun grafis oleh guru.
taksonomi Bloom adalah Dimensi proses Menumbuhkan kemampuan
kognitif yang terdiri dari 6 (enam) dimensi mentransfer. Proses-proses Kognitif
proses yaitu mengingat (remember), meliputi: menafsirkan, mencontohkan,
memahami (understand), mengaplikasikan mengklasifikasikan, merangkum,
(applicating), menganalisis (analyzing), menyimpulkan, membandingkan dan
mengevaluasi (evaluating) dan mencipta menjelaskan.
(create). Kategori yang pertama 1) Menafsirkan
menekankan retensi sedangka kategori Mengubah informasi dari satu
kelima yang lain lebih menekankan bentuk ke bentuk lain, gambar dari
transfer. Tujuan pembelajaran yang kata-kata, kata-kata jadi gambar,
menumbuhkan kemampuan untuk angka jadi kata-kata, nama lain:
mengingat cukup mudah dirumuskan tetapi menerjemahkan, memfrasakan,
tujuan-tujuan yang mengembangkan menggambarkan, dan
kemampuan untuk mentrasfer lebih sulit mengklarifikasi. Format
dirumuskan, diajarkan dan diases. Assesment: Format tes, jawaban
singkat (siswa mencari jawaban)
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

dan pilihan ganda (siswa memilih 6) Membandingkan


jawaban) Melibatkan proses mendeteksi
2) Mencontohkan persamaan dan perbedaan antara
Mencontohkan melibatkan proses dua atau lebih objek, peristiwa, ide,
indetifikasi cirri-ciri pokok dari masalah, atau situasi seperti
konsep ataupun prinsip umum. menentukan bagaimana suatu
Nama lain: mencontohkan, peristiwa terkenal. Format
mengilustrasikan. Format Asesmen: Pemetaan.
Assesment: Format tes, jawaban 7) Menjelaskan, membuat dan
singkat (siswa mencari jawaban) menggunakan model sebab akibat
dan pilihan ganda (siswa memilih dalam sebuah sistem. Format
jawaban) asesmen: Tugas-tugas penalaran,
3) Mengklasifikasikan penyelesaian masalah, desain ulang,
Melibatkan proses medeteksi cri- dan prediksi .
ciri atau pola-pola yang sesuai c. Mengaplikasikan yaitu melibatkan
dengan contoh dan konsep atau penggunaan prosedur-prosedur tertentu
prinsip tersebut. Format Asesment: untuk mengerjakan soal latihan atau
Tes Jawaban singkat, siswa diberi penyelesaian masalah.
contoh dan diharuskan membuat Mengaplikasikan berkaitan erat dengan
konsep atau prinsip yang sesuai pengetahuan Prosedural. Proses
dengan contoh. Tes Pilihan ganda, kognitif terdiri dari mengeksekusi
siswa diberi suatu contoh dan (ketika tugas hanya soal latihan) dan
kemudian diharuskan memilih mengimplemantasi (ketika tugas
konsep atau prinsip dari pilihan- merupakan masalah yang tidak
pilihan konsep atau prinsip. Atau familiar). Dalam mengimplementasikan
siswa diberi sejumlah contoh dan memahami pengetahuan konseptual
diharuskan menentukan manakah merupakan prasyarat mengaplikasikan
yang termasuk dalam suatu kategori pengetahuan prosedural.
dan manakah yang tidak, atau 1) Mengeksekusi, diasosiasikan
diharuskan menempatkan satuu dengan penggunaan keterampilan
contoh ke dalam salah satu dari dan algoritme ketimbang dengan
banyak kategori. teknik dan metode
4) Merangkum Contoh Asesmen: Siswa diberi
Proses membuat ringkasan tugas yang familier dan dapat
informasi. Nama lain merangkum dikerjakan dengan prosedur yang
adalah menggeneralisasi dan telah diketahui
mengabstraksi. Format Asesmen: 2) Mengimplementasikan, siswa
Tes jawaban singkat atau pilihan memilih dan menggunakan sebuah
ganda yang berkenaan dengan prosedur untuk menyelesaikan tugas
penentuan tema atau pembuatan yang tidak familier.
rangkuman. d. Menganalisis
5) Menyimpulkan, menemukan pola Menganalisis berarti melibatkan proses
dalam sejumlah contoh. Nama lain: memecah-mecah materi jadi bagian-
mengekstrapolasi, menginterpolasi, bagian penyusunnya dan menentukan
memprediksi dan menyimpulkan. hubungan-hubungan antar bagian itu
Format Asesmen: Tes melengkapi, dan hubungan antara bagian-bagian
tes analogi, dan tes pengecualian
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

tersebut dan keseluruhan struktur atau memeriksa proses dan produk yang
tujuan. diberikan kepada siswa atau oleh
1) Membedakan, melibatkan proses siswa sendiri.
memilah milih bagian-bagian yang 2) Mengkritik, melibatkan proses
relevan atau penting dari sebuah penilaian suatu produk atau proses
struktur. Membedakan berbeda berdasarkan kriteria dan standar
dengan membandingkan dalam eksternal. Nama lain menilai.
penggunaan konteks untuk Contoh. Menilai kelebihan-
menentukan mana informasi yang kelebihan suatu produk atau proses
relevan dan tidak. Format berdasarkan kriteria atau standar-
assessment: Soal-soal jawaban standar baku atau buatan sendiri.
singkat atau pilihan. Mengevaluasi alasan suatu
2) Mengorganisasikan, melibatkan hipotesis, menilai metode mana
proses mengidentifikasi elemen- yang terbaik dalam menyelesaikan
elemen komunikasi atau situasi dan masalah. Format Asesmen:
proses mengenali bagaimana Mengkritik hipotesis atau
elemen-elemen ini membentuk pendapatnya sendiri atau orang lain
sebuah struktur yang koheren. f. Mencipta
Format asesmen: Melibatkan proses Mencipta adalah memadukan bagian-
sebuah struktur (mis. Garis besar, bagian untuk membentuk sesuatu yang
tabel, matriks, atau struktur baru dan koheren atau membuat suatu
organisasi). Asesmen berupa produk yang orisinal. Mencipta
jawaban singkat, atau soal pilihan. melibatkan proses menyusun elemen-
3) Mengatribusikan, ketika siswa elemen jadi sebuah keseluruhan yang
menentukan sudut pandang, koheren dan fungsional. Meminta siswa
pendapat, nilai atau tujuan dibalik membuat sebuah produk baru dengan
komunikasi. mengorganisasi sejumlah elemen atau
Format Asesmen: memberikan bagian jadi suatu pola atau struktur yang
materi tulisan atau lisan kemudian tidak pernah ada sebelumnya. Mencipta
meminta siswa membuat atau dalam pengertian ini, walaupun
memilih deskripsi tentang sudut mencakup tujuan pendidikan untuk
pandang, pendapat dan tujuan menciptakan produk yang khas tetapi
penulis atau pembicara. juga untuk menciptakan produk yang
e. Mengevaluasi semua siswa dapat akan melakukannya
Mengevaluasi didefinisikan sebagai dalam pengertian menyintesiskan
membuat keputusan berdasarkan informasi atau materi untuk membuat
kriteria dan standar. Kriteria-kriteria sebuah keseluruhan yang baru, seperti
yang paling sering digunakan adalah dalam menulis, melukis, membangun.
kualitas, efisiensi, dan konsistensi. Proses mencipta dapat dibagi jadi tiga
1) Memeriksa melibatkan proses tahap:
menguji inkonsistensi atau Tahap I, Penggambaran masalah yang
kesalahan internal dalam suatu di dalamnya siswa berusaha memahami
operasi atau produk. Contoh : siswa tugas asesmen dan mencari solusi,
belajar menetukan apakah perencanaan solusi, mengkaji
kesimpulan seorang ilmuwan sesuai kemungkinan dan membuat rencana
dengan data observasi atau tidak. yang dapat dilakukan, eksekusi sosial
Format Asesmen: tugas-tugas yang di dalamnya siswa berhasil
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

melaksanakan rencana dengan baik. format jawaban singkat, membuat


Tahap ini dinamakan Tahap Divergen, alternatif atau hipotesis.
memikirkan berbagai solusi ketika b) Merencanakan (medesain) melibatkan
berusaha memahami tugas. proses metode penyelesaian masalah
Tahap II, berpikir konvergen, siswa yang sesuai dengan kriteria masalah.
merencanakan metode solusi dan Format Asesmen: Merencanakan dapat
mengubahnya menjadi aksi diases dengan meminta siswa mencari
Tahap III, melaksanakan rencana solusi yang realistis, mendeskripsikan
dengan mengkonstruksi solusi rencana penyelesaian masalah,
(memproduksi) Proses kognitif memilih rencana penyelesaian masalah
mencipta terdiri dari Merumuskan, yang tepat. Contoh: Siswa dapat
merencanakan, dan memproduksi memaparkan langkah dalam
a) Merumuskan menyelesaikan soal trigonometri
Melibatkan proses menggambarkan c) Memproduksi (Mengkonstruksi)
masalah dan membuat pilihan atau Melibatkan proses melaksanakan
hipotesis yang memenuhi kriteria rencana untuk menyelesaikan masalah
tertentu. Nama lain membuat yang memenuhi spesifikasi tertentu.
Hipotesis. Format Asesmen: Jawaban Format asesmen: Tugas untuk
singkat yang meminta siswa membuat merancang. Contoh. Siswa membuat
skema rencana untuk sekolah baru.

E. Analisis Tujuan Pembelajaran dan Butir Soal Fisika Mengacu pada Revisi
Taksonomi Bloom
Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Kompetensi Dasar: Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Langkah pertama adalah menganalisis jenis pengetahuan apa saja yang terdapat pada Standar
Kompetensi (SK) ataupun Kompetensi Dasar (KD).

Tabel 1. Jenis-jenis pengetahuan yang ada dalam SK dan KD yang dirumuskan


No. Jenis Pengetahuan Contoh
Simbol-simbol dalam Listrik Dinamis:
1. Pengetahuan Faktual
- simbol besaran tegangan listrik adalah V dan
a. Pengetahuan tentang
satuannya adalah volt (V)
Terminologi (Aa)
- simbol besaran arus listrik adalah I dan
melingkupi pengetahuan
satuannya adalah ampere (A)
tentang label dan simbol
- simbol hambatan listrik adalah R dan satuannya
verbal dan nonverbal
adalah ohm (Ω)
(misalnya kata, angka,
- simbol hambatan jenis adalah ρ dan satuannya
tanda, dan gambar
adalah ohm meter (Ωm)
b. Pengetahuan tentang
detail-detail dan elemen-
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

No. Jenis Pengetahuan Contoh


elemen yang spesifik (Ab) - simbol luas penampang kawat adalah A dan
merupakan pengetahuan satuannya adalah meter kuadrat (m2)
tentang peristiwa, lokasi, Pengetahuan tentang peristiwa , orang, tahun
orang, tanggal, sumber terkait Listrik Dinamis:
informasi, dan - George Simon Ohm ahli fisika berkebangsaan
semacamnya Jerman pada tahun 1826 menyelidiki tentang
hubungan kuat arus dan beda potensial dimana
V~I
Pengetahuan Konseptual - Beda potensial (V) sebanding dengan kuat arus
2.
Pengetahuan konseptual (I)
mencakup pengetahuan V
- Hukum Ohm R 
tentang klasifikasi dan I
kategori (Ba), Pengetahuan - Hasil bagi antara beda potensial antara ujung-
tentang prinsip dan ujung penghantar dan kuat arus yang melaluinya
generalisasi (Bb) dan dinamakan hambatan listrik (R)
Pengetahuan tentang teori, - Hambatan listrik suatu kawat pengahantar
model dan struktur (Bc) adalah: sebanding dengan panjang kawat dan
hambatan jenis bahan kawat serta berbanding
terbalik dengan luas penampang kawat dan
hambatan jenis bahan kawat.
l
- R
A
- Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik
cabang sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik cabang tersebut
- Hukum Kirchhoff  I masuk   I keluar

Pengetahuan Prosedural Contoh pengetahuan prosedural pada materi listrik


3.
Jenis pengetahuan ini dinamis adalah:
mencakup pengetahuan - langkah-langkah dalam mencari hubungan
tentang Pengetahuan tentang antara kuat arus dan beda potensial melalui
keterampilan khusus yang percobaan
berhubungan dengan suatu - langkah-langkah dalam menerapkan hukum
bidang tertentu dan pengetahuan Ohm, hukum Kirchhoff
tentang algoritme (Ca), - langkah-langkah dalam menentukan hambatan
Pengetahuan tentang teknik dan pengganti pada rangkaian listrik
metode yang berhubungan
dengan suatu bidang tertentu
(Cb), dan Pengetahuan tentang
kriteria untuk menentukan
kapan suatu prosedur tepat
untuk digunakan(Cc),
Pengetahuan Metakognitif Pengetahuan Metakognitif. Guru ingin tahu kapan
4.
harus menggunakan strategi mnemonic untuk
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

No. Jenis Pengetahuan Contoh


menghafal nama hukum, rumus, dan bagian
lainnya.

Selanjutnya menganalisis Kompetensi adalah “Menganalisis percobaan listrik


Dasar (KD) kata kerja dan frasa benda dinamis dalam suatu rangkaian serta
dalam kaitannya dengan kategori dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-
Tabel Taksanomi. Kompetensi Dasar mata hari”,
pelajaran fisika SMP kelas IX salah satunya

Tabel 2. Kata Kerja dan Frase yang ada dalam SK dan KD


Kata Kerja dan Frase Kategori Proses Kognitif
Menganalisis
Kata Kerja “Menganalisis”
Percobaan Listrik Dinamis (Pengetahuan
Frasa” percobaan listrik dinamis dalam suatu
Prosedural)
rangkaian” dan “penerapannya dalam
Listrik Dinamis (Pengetahuan Faktual
kehidupan sehari-hari”
danPengetahuan Konseptual)

Kompetensi dasar tersebut perlu


dijabarkan dalam tujuan pembelajaran yang Jika tujuan-tujuan pembelajaran ini
lebih rinci dan mudah diukur, yaitu sebagai dianalisis menggunakan tabel taksonomi
berikut: maka dapat ditinjau berdasarkan pada
1) Mengingat kembali hubungan V, I, dan dimensi pengetahuan dan dimensi proses
R dalam hukum Ohm kognitif. Tujuan 1),5), dan 7) termasuk
2) Menganalisis hasil percobaan hubungan dalam dimensi pengetahuan konseptual dan
V, I dan R dimensi kognitif mengingat (C1). Tujuan
3) Memahami hubungan hubungan V, I 4), 6) dan 8) termasuk dalam dimensi
dan R kognitif menganalisis (C4) tetapi memiliki
4) Mengaplikasikan hukum Ohm dalam dimensi pengetahuan yang berbeda, tujuan
suatu rangkaian listrik 4) dan 6) termasuk dimensi pengetahun
5) Mengingat kembali faktor-faktor yang prosedural sedangkan tujuan 8) termasuk
mempengaruhi besarnya hambatan dimensi pengetahuan konseptual. Tujuan 4)
6) Menganalisis hasil percobaan arus dan 9) adalah termasuk dimensi kognitif
listrik pada rangkaian bercabang sampai mengapikasikan (C3) dan dimensi
ditemukan  I masuk   I keluar pengetahuan prosedural. Tujuan 2)
termasuk dimensi kognitif memahami (C2)
7) Mengenal rangkaian seri dan paralel
dan dimensi pengetahuan konseptual.
8) Membedakan rangkaian seri dan paralel
Tujuan-tujuan pembelajaran ini
9) Menentukan besar hambatan pengganti
digambarkan dalam tabel taksonomi
pada rangkaian seri dan parallel
sebagai berikut:
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

Tabel 3. Tabel Taksanomi


Dimensi Proses Kognitif
Dimensi
Pengetahuan Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta

Faktual

Konseptual

Prosedural

Metakognitif

Guru dalam mencapai tujuan-tujuan Tujuan Pembelajaran adalah


pembelajaran ini perlu juga merumuskan menentukan besar hambatan pengganti
aktivitas-aktivitas pembelajaran. Aktivitas pada rangkaian seri dan paralel
pembelajaran yang berbeda dilakukan guru, Aktivitas 1 = Aktivitas untuk membantu
misalnya pada umumnya manakala siswa- siswa mengklasifikasikan
siwa mengimplementasikan rumus-rumus jenis-jenis masalah
ilmiah, pertama siswa:
1) Mengidetifikasi jenis masalah yang Aktivitas 2 = Aktivitas untuk membantu
mereka hadapi siswa memilih rumus-rumus
2) Memilih rumus yang dapat yang tepat
menyelesaikan masalahnya Aktivitas 3 = Aktivitas untuk membantu
3) Menggunakan prosedur yang siswa mengimplementasikan
menyertakan rumus untuk prosedur yang tepat
menyelesaikan masalahnya
Aktivitas 4 = Aktivitas-aktivitas untuk
Mengimplementasikan melibatkan membantu siswa mengingat
Pengetahuan Konseptual Dan Prosedural. kembali strategi-strategi
Aktivitas pembelajaran akan metakognitif
membantu siswa mengkonstruksi dan Aktivitas 5 = Aktivitas-aktivitas untuk
menguasai kedua jenis pengetahuan membantu siswa
tersebut. Siswa dapat melakukan kesalahan mengimplementasikan
dalam mengklasifikasikan, membedakan, strategi metakognitif
dan mengimplementasikan, sehingga guru
dapat menekankan pengetahuan Aktivitas 6 = Aktivitas-aktivitas untuk
metakognitif. Contoh. Siswa diajarkan membantu siswa memeriksa
strategi-strategi untuk memonitor apakah implementasi prosedurnya
keputusan-keputusan dan pilihan mereka Aktivitas 7 = Aktivitas-aktivitas untuk
masuk akal. Kerap kali membantu siswa mengkritik
mengimplementasikan melibatkan proses ketepatan solusinya.
penentuan pilihan, sehingga siswa perlu
diajari memeriksa dan mengkritik, ini
berada dalam kategori mengevaluasi.
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

Contoh asesmen dimensi proses kognitif materi listrik dinamis. Soal-soal berikut diambil dan
diadaptasi dari buku fisika SMP kelas 3 semester 11
Dimensi Proses Kognitif Mengingat (C1)
 Jelaskan hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I)!
 Jumlah kuat arus masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
dari titik cabang tersebut, merupakan bunyi hukum…
 Sebutkan satuan besaran hambatan listrik!

 Tentukan yang mana dari rangkaian listrik berikut merupakan rangkaian listrik seri dan
paralel!

R R R b
a b a
R

V
+V
+ -

(Rangkaian………) (Rangkaian………)

 Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang keluar
dari titik cabang. Siapakah yang pertama kali mengemukankan pernyataan tersebut?

Dimensi Proses Kognitif Memahami (C2)


 Apakah hambatan listrik kawat pendek tebal lebih besar daripada hambatan listrik kawat
panjang tipis?
 Apakah hambatan total rangkaian lebih besar atau lebih kecil ketika lebih banyak
komponen listrik ditambahkan dalam suatu rangkaian parallel?
 Hasil pengamatan hubungan antara kuat arus dan beda potensial untuk dua jenis kawat
yang diperoleh dari suatu percobaan dilaboratorium ditunjukkan pada tabel berikut:

Beda Kuat arus


potensial (ampere)
(volt)

1,0 0,2

2,0 0,4

1
Marthen kanginan, 2003, Fisika SLTP, Jakarta, Erlangga
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

3,0 0,6

4,0 0,8

5,0 1,0

Dari hasil pengamatan tersebut buatkan grafik hubungan beda potensial (V) dan
kuat arus (I)!
 Daftar dibawah ini menyatakan hubungan antara kuat arus (I), hambatan listrik (R), dan
Tegangan (V).

V (volt) R (ohm) I(ampere)

2 2 1,00

2 4 0,50

2 8 0,25

2 10 0,20

Dari daftar dapat disimpulkan bahwa kuat arus listrik…

Dimensi Proses Kognitif Menerapkan (C3)


 Hitung hambatan pengganti antara A dan B pada rangakaian berikut!

A
3Ω 6Ω 6Ω B A 6Ω B

 Pada gambar rangkaian di bawah ini , berapakah besarnya arus I2 ?


I1=2,5 A

I=5 A
I2=?
I3= 1 A

Dimensi Proses Kognitif Menganalisis (C4)


 Tabel di bawah ini merupakan lima jenis kawat yang mempunyai hambatan yang sama:
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

Kawat Panjang Luas Penampang


x y
(1)
2x y
(2)
0,5x 3y
(3)
0,2x 2y
(4)
5x 0,5y
(5)

l
R dengan R = hambatan kawat (Ω); ρ = hambatan jenis (Ωm); l = panjang kawat
A
(m); A = luas penampang (m2)

Berdasarkan tabel di atas, kawat yang mempunyai hambatan jenis terbesar adalah…
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)

Dimensi Proses Kognitif Mengevaluasi (C5)


 Rangkaian mana yang terbaik untuk alat-alat listrik dirumahmu: seri atau parllel?

Dimensi Proses Kognitif Mencipta (C6)


 Diagram berikut ini menunjukkan suatu rangkaian. Di kedudukan manakah dari (1),
(2), (3) atau (4), sebuah sakelar harus dipasang sedenikian sehingga kedua lampu dapat
dihubungkan (on) dan diputuskan (off) pada saat yang bersamaan?

(1) (2)
(3) (4)

F. KESIMPULAN Dimensi proses kognitif ini masing-masing


Revisi taksonomi Bloom menjelaskan diklasifikasikan dalam kategori-kategori.
bahwa pengetahuan dibedakan dalam Pengembangan tujuan dan aktivitas
empat jenis/dimensi pengetahuan yaitu pembelajaran serta soal-soal fisika masih
Faktual, Konseptual, Prosedural dan perlu ditingkatkan, guna membantu guru
Metakognif, sedangkan dimensi proses dan calon guru memahami revisi taksonomi
kognitif terdiri dari 6 (enam dimensi) yaitu Bloom dengan benar. Pengaplikasian
Mengingat (C1), Memahami (C2), pengetahuan metakognisi dalam
Mengaplikasikan (C3), Menganalisis (C4), pembelajaran fisika membutuhkan kajian
Mengevaluasi (C5) dan Mencipta (C6). literatur yang mendalam.
EduSains Volume 1 Nomor 2 ISSN 2338-4387

DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta..
Omer Faruk Tutkun dkk. 2012. Bloom’s Revized Taxonomy and Critics on It. TOJCE: The
Online Journal of Counselling and Education - July 2012, Volume 1, Issue 3
Marthen Kanginan, 2003, Fisika SLTP, Erlangga, Jakarta
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, 2010, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Bloom. Pustaka Belajar, Yogyakarta
Supriyadi, 2003, Kajian Penilaian Pencapaian Belajar Fisika, IMSTEP, UNY.

Anda mungkin juga menyukai