Pd
Sekolah : SMKN 3 Luwu Utara
Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins Marzano (2000)
(2005)
catatan: 6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins bukan taksonomi yang hirarkis
Dalam kerangka UbD, pemahaman atau Understanding (dalam enam bentuknya) merupakan capaian belajar yang diharapkan. Namun perlu
dicatat, bentuk pemahaman yang diharapkan tidaklah sama untuk setiap mata pelajaran atau jenjang. Pada pelajaran Matematika misalnya,
kemampuan aplikasi, interpretasi, dan menjelaskan menjadi bentuk pemahaman materi yang paling alami, sesuai bidang. Sedangkan pada bidang
keilmuan sosial, kemampuan menunjukkan empati, dan perspektif dapat juga dimasukkan/ ditambahkan sebagai bukti pemahaman jika perlu.
Pada konteks SMK yang menitikberatkan pada praktik di bengkel atau laboratorium, tentunya bukti pemahaman yang ditargetkan akan berbeda.
Contohnya ketrampilan untuk menghaluskan sebuah produk/ alat/ benda tentunya menekankan pada aspek penerapan. Sejumlah ketrampilan
bahkan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif tetapi juga aspek motorik dan aspek afektif secara proporsional, tergantung pada konteks
pembelajaran. Untuk lebih mengetahui tentang keenam bentuk pemahaman dalam UbD, silakan membaca Bab 2 dari Bahan bacaan MK ini.
Saat penyusunan tujuan atau hasil yang diinginkan dan alur pencapaiannya untuk suatu sesi pembelajaran, mahasiswa juga perlu
mempertimbangkan persoalan konkret yang telah ditemui selama menjadi guru dan yang terkini, ketika mahasiswa melakukan observasi
pembelajaran pada tahap identifikasi masalah. Mahasiswa perlu menganalisis CP dengan melihat kondisi atau konteks pembelajaran yang khas
dari setiap kelas seperti alokasi waktu/ JP, luasan cakupan materi, kemampuan siswa, serta keberagaman dalam kelas.
Misalnya cakupan materi dalam rumusan tujuan pembelajaran dapat disederhanakan atau dibagi ke dalam beberapa sesi pembelajaran jika pada
observasi ditemukan persoalan ketidaktuntasan aktivitas yang berakar pada jumlah materi yang terlalu banyak. Atau, jika teridentifikasi bahwa
siswa belum dapat mengaplikasikan sebuah konsep, teori, atau ketrampilan (misal menghitung volume, menjelaskan gaya, menulis, berenang)
maka guru perlu merumuskan alur kegiatan pembelajaran dalam satu sesi dengan lebih bertahap dari yang mudah ke yang sulit atau dengan
sedikit demi sedikit mengurangi bantuan. Di titik ini, kemampuan untuk menyusun alur pencapaian tujuan pembelajaran menjadi sangat
penting. Bagaimana caranya agar siswa mencapai hasil/ tujuan akhir yang diharapkan, langkah apa sajakah yang diperlukan, bagaimana
urutannya.
Kolom (2) Bukti pemahaman/ penilaian
Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi atau memvalidasi apakah siswa telah mencapai
tujuan/ hasil yang diharapkan yaitu pemahaman. Kolom ini berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain. Draft kisi-kisi dan rubrik
penilaian dapat disertakan di lembar terpisah.
Terkait bukti penilaian, menurut McTighe dan Wiggins (2012), jika seorang siswa mencapai pemahaman, ia akan dapat menunjukkannya dalam
satu atau beberapa jenis pemahaman. Dalam tahap ini, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Melalui tugas/ kinerja otentik dan bukti lain apa
peserta didik akan mendemonstrasikan pemahaman/ pencapaian hasil (tujuan) yang diinginkan? dan Dengan kriteria apa kinerja dan bukti lain
tersebut akan dinilai?
Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan atau kemampuan yang diharapkan. Misalnya,
membuat lemparan bernilai 3 angka pada permainan basket, menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari sudut pandang seorang karakter.
Bukti lain dapat berupa tes, kuis, portfolio dan semacamnya.
Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran
Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan/ pemahaman/ hasil yang
diinginkan. Kegiatan dan aktivitas ini bisa juga sekaligus berfungsi digunakan guru untuk memantau proses belajar siswa, mengetahui hambatan,
dan tingkat penguasaan materi oleh siswa.
Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian dan tujuan tetapi juga aktivitas yang berfungsi
sebagai formative assessment. Asesmen formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan
sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan
dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen formatif merupakan satu kesatuan dengan kegiatan pembelajaran. Asesmen jenis
lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada modul ajar sebuah sesi pembelajaran, tergantung pada cakupan dan tujuan pembelajaran pada sesi
tersebut.
Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode yang dirasa perlu baik secara keseluruhan maupun
sebagian. Bisa juga merupakan penggabungan atau modifikasi langkah satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan mengorganisasikan
metode/ aktivitas belajar, perlu diperhatikan kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap 1 sebelumnya serta .evaluasi dari
alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk memilih sebuah metode atau aktivitas tertentu karena pilihan aktivitas
tentunya sangat tergantung pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan karakteristik peserta didik yang beragam. Namun demikian,
khusus untuk pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan pengembangan perangkat ajar disarankan menggunakan antara lain PjBL, Teaching
Factory (Tefa), Kelas Industri, dan Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses di materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.
Secara umum, dalam mengerjakan LK 2.3 mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB
Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu memperhatikan kesiapan dan keberagaman siswa. Oleh
karena itu, mahasiswa PPG Daljab juga dapat mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk merespon hal tersebut.
Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat pembelajaran dengan tiga komponen utama tersebut,
mahasiswa melengkapi komponen menjadi modul/ RPP lengkap yang siap digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika sekolah telah
menggunakan kurikulum merdeka, komponen modul ajar lengkap yang diharapkan sebagai produk mata kuliah ini terdiri atas 3 komponen
sebagai berikut.
Dari komponen-komponen di tabel, pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dapat dikembangkan dengan menggunakan konsep
understanding dan triggering/ key question pada UbD. Keduanya merupakan bagian integral dalam penentuan hasil yang diinginkan (Topik 1,
langkah 1 UbD-bahan bacaan MK).
Pemahaman bermakna berisi jawaban dari sebagian atau seluruh poin-poin berikut:
1. apa ide besar materi yang siswa harus kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
2. apa detail penting dari materi yang siswa harus pahami dari sebuah unit pembelajaran?
3. kebingungan/ miskonsepsi apa yang mungkin muncul dari sebuah unit pembelajaran?
4. keterampilan/ pengetahuan apa yang siswa akan kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
5. apa yang akhirnya siswa bisa lakukan dari sebuah unit pembelajaran?
Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir pertanyaan-pertanyaan “provokatif’ apa yang akan
menumbuhkan rasa ingin tahu atau pemahaman yang diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan pertanyaan kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Geografi, iklim, dan Bagaimana tempat tinggal kita mempengaruhi cara kita
sumber daya alam di suatu wilayah hidup?
mempengaruhi budaya, ekonomi,
ekonomi, dan gaya hidup penduduknya.
Seni dan budaya saling bergantung satu dengan yang lain; budaya mempengaruhi Dengan cara apa seni mencerminkan serta
kesenian, dan kesenian merefleksikan dan membentuk budaya?
melestarikan budaya.
Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil penting apa yang siswa harus kuasai dalam suatu unit
pembelajaran dua mata pelajaran yang berbeda. Dalam sebuah unit, bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi pemahaman bermakna.
Formulasinya juga dapat disesuaikan dengan karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus memperhatikan kemampuan dan jenjang peserta didik. Namun yang
pasti, pertanyaan pemantik sifatnya benar-benar harus dapat memantik siswa untuk menuju pemahaman yang dituju. Pertanyaan-pertanyaan
seperti “apakah yang kalian ketahui tentang …” atau “sudahkan kalian mengetahui/ mendengar/ membaca….” rasanya tidak akan memantik
pemahaman bermakna. Pada pembelajaran Bahasa dengan materi teks naratif, misalnya, alih-alih bertanya “Pernahkah kalian membaca
cerita…..?” akan lebih baik jika guru menanyakan “Apa yang membuat sebuah cerita bisa menarik?”
B. Kegiatan Inti
1) Orientasi Kepada Masalah
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan awal yang
dimiliki oleh siswa
Apakah kalian pernah mendengar istilah
dokumen?
Apakah kalian pernah membuat sebuah dokumen?
3) Membimbing Penyelidikan
1. Secara berkelompok, peserta didik mencari sumber
referensi pemecahan solusi dengan media internet
(Collaboration, Critical Thingking- 4C) (Content
Knowledge- TPACK)
6) Membimbing Penyelidikan
1. Secara berkelompok, peserta didik mencari sumber
referensi pemecahan solusi dengan media internet
(Collaboration, Critical Thingking- 4C) (Content
Knowledge- TPACK)
7) Mengembangkan dan Menyajikan karya
1. Peserta didik berdiskusi untuk menghasilkan solusi
pemecahan masalah
2. Peserta didik Menyusun solusi permasalahan yang
diberikan dan membuktikan dengan buku sumber
(Critical Thingking, Problem Solving Skill - 4 C)
3. Peserta didik mempresentasikan hasil dari solusi
C. PENUTUP
Oleh:
NAMA : BUSMAN K
NO. UKG : 239017495057
SEKOLAH : SMKN 3 LUWU UTARA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024
MODUL AJAR
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun Busman K, S.Pd
Nama Instansi SMK N e g e r i 3 L u w u U t a r a
Kelas X
Fase E
Mata Pelajaran Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Elemen Dokumen Berbasis Digital
Tahun Disusun 2024
Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Jenjang SMK
Alokasi Waktu 2 JP x 45 menit = 90 menit
Jumlah Pertemuan 1 pertemuan
Model Pembelajaran Problem Based Leraning
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Kompetensi Awal
Peserta didik telah memahami tentang Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengoperasikan
computer/aplikasi perangkat lunak, berkomunikasi verbal dan nonverbal, kemampuan bekerja
dalam tim/kelompok.
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan pengertian dokumen dan jenis-
jenis dokumen.
A. KOMPONEN INTI
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1 Pertemuan tatap muka = 2 JP x 45 menit = 90 menit
Elemen 5 : Dokumen Berbasis Digital
A PENDAHULUAN
1 Guru memberi salam pembuka 15 menit
Guru meminta peserta didik memimpin berdoa
3) Membimbing Penyelidikan
1. Secara berkelompok, peserta didik mencari sumber referensi
pemecahan solusi dengan media internet (Collaboration,
Critical Thingking- 4C) (Content Knowledge- TPACK)
6) Membimbing Penyelidikan
1. Secara berkelompok, peserta didik mencari sumber referensi
pemecahan solusi dengan media internet (Collaboration,
Critical Thingking- 4C) (Content Knowledge- TPACK)
Refleksi
1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat
mengerjakan semua tugas yang diberikan ?
Refleksi Guru 2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan
pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan
pembelajaran?
1. Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran
hari ini?
Refleksi Peserta 2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan
Didik pembelajaran?
3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan
pembelajaran?
BUSMAN K, S.Pd
(239017495057)
SMK NEGERI 3 LUWU UTARA
TAHUN AJARAN
2023/2024
BAHAN AJAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS (MPLB)
KELAS X
ELEMEN
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E peserta didik mampu menjelaskan pengertian dokumen dan jenis-
jenis dokumen.
Tujuan pembelajaran
A. Pengertian Dokumen
Secara etimologis kata dokumen berasal dari kata bahasa Inggris document yang diambil dari
bahasa Latin documentum yang berarti kertas atau dokumen resmi. Kata documentum
diturunkan dari kata docere atau docile yang artinya mengajar. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), dokumen adalah surat tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti
keterangan.
Pengertian lain dokumen adalah barang cetakan atau naskah karangan yang dikirim melalui
pos. Disamping itu dokumen juga diartikan sebagai rekaman suara, gambar dalam film dan
sebagainya yang dapat dijadikan bukti keterangan. Menurut Schuermeyer (1935) dalam
Aufgaben und Methoden der Dokumentation (1935) dokumen diartikan sebagai materi untuk
memperluas pengetahuan dalam studi atau perbandingan. Sedangkan menurut Dupuy-Brient
dalam Qu’est-ce que la documentation (1951) dokumen diartikan sebagai bukti fisik
terorganisir atau tersusun Secara umum dokumen merupakan sebuah catatan atau tangkapan
dari sebuah peristiwa sehingga informasi tentang hal tersebut tidak akan hilang. Dengan
demikian dokumen adalah informasi yang berupa catatan, gambar, rekaman suara atau film.
Sebuah dokumen agar dapat menjadi sebuah informasi maka dokumen tersebut harus melalui
proses yang disebut dokumentasi.
Dari uraian di atas maka dapat diartikan bahwa dokumentasi adalah suatu aktivitas yang
menggunakan atau berkaitan dengan masalah dokumen itu sendiri atau fisik dokumen yang
meliputi mencari, mengumpulkan, mengolah hingga menghasilkan keterangan untuk dijadikan
sebuah dokumen baik secara manual maupun elektronik.
1. Syarat dokumen
Sebagai sebuah dokumen tentu memiliki syarat atau kriteria tertentu. Persyaratan sesuatu
dikatakan dokumen menurut Susan Dupuy-Briet dalam Ramdani (2021) adalah:
a. Ada materialnya, artinya memiliki wujud fisik.
b. Memiliki intensionalitas, artinya sebuah dokumen itu mempunyai objek tujuan atau maksud
yang dapat diperlakukan sebagai bukti.
c. Objek merupakan proses, artinya untuk menjadi sebuah dokumen harus mengalami sebuah
proses.
d. Memiliki posisi fenomenologis, artinya suatu objek dipersepsikan sebagai dokumen.
2. Ciri-ciri dokumen
Dokumen harus menyajikan informasi tertulis tentang kebijakan proses dan prosedur, dengan
demikian sebuah dokumen akan memiliki karakteristik tertentu, agar dapat disebut sebagai sebuah
dokumen. Ciri-ciri dokumen adalah:
a. Mengomunikasikan informasi kepada semua orang yang
membutuhkan.
b. Perlu diperbaharui atau dilakukan pemeliharaan.
c. Harus diubah ketika kebijakan, proses atau prosedur berubah.
d. Memiliki format untuk merekam dan melaporkan informasi sesuai standar.
3. Fungsi dokumen
Melihat pengertian dokumen di atas maka fungsi dokumen dalam organisasi dapat dibedakan
menjadi dua (Prawiro 2020), yaitu:
a. Fungsi dokumen secara umum
1) Menyediakan informasi tentang isi dokumen bagi pengguna.
2) Memberikan alat bukti dan data akurat mengenai keterangan
dokumen.
3) Melindungi dan menyimpan fisik serta isi dokumen.
4) Menghindari kerusakan terhadap dokumen.
5) Mempersiapkan isi dokumen sebagai bahan penelitian para
ilmuwan.
6) Mengembangkan koleksi dokumen bagi bangsa dan negara.
7) Memberikan jaminan keutuhan dan keotentikan informasi dan
data yang ada dalam dokumen.
4. Tujuan dokumen
Seperti yang telah disebutkan dalam pengertiannya, maka tujuan adanya dokumen adalah untuk
mendapatkan pengakuan dan keterangan pengetahuan serta bukti yang kuat mengenai suatu hal.
5. Peranan dokumen
Peranan dokumen dalam bidang manajemen dan layanan bisnis antara lain.
a. Membantu pelayanan di bidang dokumentasi.
b. Menerbitkan jurnal publikasi dokumentasi.
c. Mengadakan konferensi seminar ilmiah.
d. Membantu perkembangan ilmu pengetahuan.
e. Membuat dan mengembangkan metode pengolahan dokumen.
f. Membuat dan mengembangkan katalog.
B. Jenis Dokumen
Jenis dokumen dalam pelaksanaan manajemen perkantoran dan layanan bisnis akan banyak
dijumpai dalam praktiknya, namun dari berbagai jenis dokumen tersebut dapat dikelompokkan
menjadi beberapa macam.
1. Menurut pemakaiannya
Dokumen menurut pemakaiannya dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a. Dokumen pribadi yang menyangkut kepentingan perorangan,
seperti KTP, SIM, Akta Kelahiran, ijazah.
b. Dokumen Niaga, merupakan dokumen yang berkaitan dengan kepentingan perniagaan atau
transaksi bisnis, seperti SIUP, kwitansi, surat perjanjian jual beli dan lainnya yang berkaitan
dengan kegiatan transaksi dan kegiatan bisnis.
c. Dokumen pemerintah, merupakan dokumen yang berisi tentang informasi yang dikeluarkan
melalui badan pemerintah, seperti peraturan perundang-undangan, peraturan presiden, menteri,
gubernur, wali kota, dan bupati.
d. Dokumen sejarah adalah surat-surat penting yang digunakan sebagai bukti peristiwa di masa
lampau, seperti Pancasila, Teks Proklamasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyowati, ST. 2021. Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis. Jakarta: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direkttorat
Sekolah Menengah Kejuruan.
BUSMAN K, S.Pd
(239017495057)
SMK NEGERI 3 LUWU UTARA
TAHUN AJARAN
2023/2024
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
BUSMAN K, S.Pd
(239017495057)
SMK NEGERI 3 LUWU UTARA
TAHUN AJARAN
2023/2024
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD DISKUSI)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan diskusi kelompok, presentasi dan tanya
jawab, siswa berkolaborasi dengan guru sehingga dapat :
1. Peserta Dididk mampu Menjelaskan pengertian dokumen.
2. Peserta Didik mampu Mengidentifikasi jenis-jenis dokumen
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. ………….
2. ………….
3. ………….
4. ………….
C. PETUNJUK BELAJAR
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5orang siswa.
2. Berdiskusilah dengan anggota kelompok untuk mengerjakan tugas.
3. Mencari sumber informasi dari buku pelajaran dan internet
4. Konsultasikan dan diskusikan dengan guru dalam mengerjakan tugas
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain
memberikan tanggapan
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Lengkapi kolom keterangan berikut dengan mengisi deskripsi dokumen beserta
contohnya berdasarkan jenis dokumen yang dimaksud.
No. Jenis Contoh Dokumen
Dokumen
Jenis dokumen menurut
pemakaiannya
Persiapan
1 Kehadiran peserta didik
dalam kelas
2 Penyelesaian Masalah
3 Kesesuaian
Penyelesaian Masalah
dengan modul
6. Dalam persidangan suatu perkara harus ada bukti diri pelapor dan
terlapor berupa KTP dan dokumen lainnya yang memperkuat kasus
tersebut masuk ke persidangan. Dalam hal ini semua dokumen
yang dilampirkan merupakan bukti otentik dari perkara tersebut.
Untuk itu dokumen dalam hal ini merupakan....
A. Peran dokumen
B. Tujuan dokumen
C. Fungsi dokumen
D. Ciri dokumen
E. Syarat dokumen
Capaian
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Materi Kela Level Indikator Soal Bentu Nomor
s Kogniti k Soal
f Soal
Pada akhir fase E 1. Peserta Didik mampu 1. Pengertian X L1/ P 1
peserta didik mampu dokumen C4 G
Menjelaskan pengertian
2. Jenis-Jenis X L1/ P 2
menjelaskan
dokumen Dokumen C4 G
dokumen berbasis
X L1/ P 3
digital, menjelaskan 2. Setelah memahami
C4 G
pengertian dokumen, dokumen berbasis digital X L1/ P 4
mengidentifikasi C4 G
peserta didik diharapkan
jenis-jenis dokumen. X L2/ P 5
dapat mengidentifikasi C3 G
jenis-jenis dokumen X L2/ P 6
C4 G
X L2/ P 7
C2 G
X L3/ P 8
C3 G
X L3/ P 9
C4 G
X L3/ P 10
C4 G
Luwu Utara, Januari 2024
Penyusun Soal
BUSMAN K, S.Pd.
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Nama Tanggu K
Disiplin Kerjasama Komunikati
N Peser ng SK
f
o ta Jawab OR E
Didik T
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Pedoman Penilaian:
Skala Penilaian : 1 s/d 4
Nilai = Jumlah skor perolehan x 100
Jumlah skor maksimum
Keterangan : 4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Keterangan Penilaian:
81 – 100 (Sangat Baik)
71 – 80 (Baik)
61 – 70 (Sedang)
51 – 60 (Kurang)
Di bawah 61 (Sangat Kurang)
INDIKATOR PENILAIAN SIKAP
Indikator DISIPLIN
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Indikator KERJASAMA
a. Menyelesaikan tugas bersama-sama
b. Berperan serta melakukan diskusi
c. Membantu menyampaikan gagasan
d. Berbagi Bersama dalam menangani permasalahan
Indikator KOMUNIKATIF
o berlkomunikasi secara efektif dan efisien
o menyampaikan pesan dengan baik
o penggunaan Bahasa yang secara social dapat diterima
o berkomunikasi yang tidak menyinggung perasaan orang lain
SOAL REMIDIAL DAN
PENGAYAAN
A. Soal Remidial
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
B. Soal Pengayaan
Lakukan diskusi dengan teman kelompokmu mengenai pengertian dan jenis-jenis
dokumen yang kalian temukan di lingkungan sekolah kalian. Tuliskan jawaban
dalam sebuah artikel.