Tes darah bisa mengukur kadar kolesterol, termasuk HDL. Kapan dan seberapa sering
harus mendapatkan tes ini tergantung pada usia, faktor risiko, dan riwayat keluarga Anda.
Rekomendasi umum adalah:
Dengan kolesterol HDL yang lebih tinggi maka akan lebih baik, karena tingkat HDL
yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit arteri koroner dan stroke. Seberapa tinggi HDL
tergantung pada usia dan jenis kelamin:
Ada bebera faktor penyebab yang mengakibatkan tingkat HDL dalam tubuh seseorang
menjadi rendah, di antaranya adalah karena kurang berolahraga, obesitas, serta kebiasaan
merokok.
Jika tingkat HDL yang dimiliki baik oleh pria atau wanita di bawah angka tersebut, maka
waspadalah karena ada berbagai ancaman akibat kekurangan HDL, seperti :
a. Pembekuan darah
Tingkat HDL (High Density Lippoprotein) yang rendah akan dapat berakibat
meningkatkan resiko terjadinya pembekuan darah. Pembentukan bekuan darah yang
terjadi di arteri karotid dan koroner akan mengakibatkan peningkatan resiko serangan
jantung dan stroke.
b. Pembentukan plak di arteri
Ketika seseorang memiliki kadar HDL yang terlalu rendah, maka kondisi tersebut
akan menyebabkan proses pembuangan LDL dalam darah menjadi terhambat. Itu artinya,
akan terjadi jumlah LDL yang tidak terkendali, dan hal itu akan menyebabkan terjadinya
pembentukan plak di arteri serta terhambatnya proses oksigenasi dalam darah.
Terbentuknya plak di arteri berpotensi untuk menghambat aliran darah ke semua organ
tubuh, termasuk otak, jantung, serta ginjal.
c. Menyebabkan Inflamasi (peradangan)
Jika kondisi seperti itu terus berlangsung, maka lama kelamaan plak di pembuluh
darah (arteri) akan terakumulasi, dan akhirnya akan menimbulkan terjadinya peradangan
atau inflamasi.
d. Pecahnya pembuluh darah
Setelah terjadinya inflamasi pada pembuluh darah dan tingkat HDL masih saja
rendah, maka kondisi tersebut akan mengganggu kelancaran peredaran sel-sel darah
merah dan sel-sel darah putih menuju organ tubuh lainnya yang membutuhkan, karena
sel-sel darah tersebut terjebak di daerah yang mengalami inflamasi (peradangan). Jika
kondisi tersebut dibiarkan saja, maka besar kemungkinan akan terjadi pecahnya
pembuluh darah yang akhirnya akan menyebabkan terjadinya perdarahan internal.
e. Aterosklerosis
Daerah arteri tidak hanya akan mengalami dampak penumpukan plak yang dapat
menyumbatnya saja, akan tetapi jika tingkat HDL terus menurus rendah, maka besar
kemungkinan daerah tersebut juga akan mengalami pengapuran (aterosklerosis) di mana
kondisi tersebut akan semakin memperparah penyumbatan yang terjadi di arteri. Dan
tahukah Anda hal buruk apa yang bisa terjadi akibat aterosklerosis ini? American Hearth
Association telah menyatakan bahwa aterosklerosis merupakan salah satu faktor
penyebab beberapa kondisi kesehatan seperti bahaya gagal ginjal, serangan jantung,
maupun gejala gagal jantung.
f. Terjadinya disfungsi ereksi
Tidak hanya organ kardiovaskular saja yang akan terkena dampak dari rendahnya
tingkat HDL dalam tubuh, akan tetapi dampak negatif tersebut juga akan berimbas ke
organ tubuh lainnya, salah satunya adalah alat kelamin pria. Masih menurut American
Hearth Association, bahwa mereka menyatakan bahwa tingkat HDL yang terlalu rendah
dalam tubuh akan memicu penurunan aliran darah ke organ seks pria, yang pada
akhirnya akan menurunkan tingkat kepuasan mereka dalam berhubungan seks, yaitu
terjadinya disfungsi ereksi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang ingin meningkatkan kadar
HDL dalam darahnya, yaitu :
Sumber :
Bibliography
Axe, J., 2018. How to Increase ‘Good’ HDL Cholesterol. [Online]
Available at: https://draxe.com/hdl-cholesterol/
[Accessed 25 February 2018].
https://halosehat.com/gizi-nutrisi/panduan-gizi/akibat-kekurangan-hdl