• Pengambilan komponen
bangunan, a.l:
– pencabutan atau
perusakan papan duga air
– pengambilan besi/pisau
(pelimpah) pada bangunan
Cipoletti/Thompson
– pengambilan kawat
bronjong
– pengambilan daun pintu
Hal-hal Yang Harus Dihindarkan
• Perusakan bangunan
irigasi, a.l:
– merusak dan merendahkan
bangunan sadap untuk
memperoleh air lebih
banyak
Hal-hal Yang Harus Dihindarkan
• Membuang sampah,
a.l:
– di bangunan irigas
– di saluran irigasi
– membuang batang
pisang
– limbah industri
– limbah rumah tangga
Beberapa hal yang menjadi penyebab
terjadinya pelanggaran
• petani tidak patuh dan tidak sabar menunggu
giliran air
• operasi tidak tepat sehingga ada petani yang
tidak mendapat jatah air
• petani di bagian hulu mengambil air
berlebihan
• pasokan air kelompok tersebut memang
kurang
Beberapa cara penyelesaian permasalahan
• pengerukan lumpur
sehingga saluran/
bangunan dapat berfungsi
normal
• perbaikan celah/retakan
serta meninggikan tanggul
• perbaikan pintu air dan
lining
• pengecatan pintu air
• perbaikan kecil pada
jaringan irigasi
Pemeliharaan darurat
• Kegiatan ini dilaksanakan bila terjadi
bencana alam dan harus dilaksanakan
dalam waktu yang cepat agar fungsi
jaringan irigasi dapat dikembalikan
• Tergantung pada tingkat kerusakannya,
maka pelaksana kegiatan pemeliharaan
ini bisa petani, pengurus P3A, atau
petugas pemerintah
Pemeliharaan darurat
Sangat Sederhana
ULU – ULU
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
KETUA / BADAN
WAKIL KETUA PEMERIKSA
SEKRETARIS BENDAHARA
ANGGOTA / PETANI
Kompleks
KETUA / BADAN
WAKIL KETUA PEMERIKSA
SEKRETARIS BENDAHARA
ANGGOTA / PETANI
Tugas 10
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
• Pelajari dan diskusikan dalam kelompok apa itu P3A,
tujuan, peran dan manfaatnya. Kemudian ungkapkan
secara skematik dalam kalimat sendiri.
• Rencanakan sistem kelembagaan dari daerah irigasi
yang telah anda rancang.
• Tugas dikerjakan secara kelompok.
• Secara pribadi masing-masing ditulis tangan dalam
buku yang terbendel rapi. Diserahkan pada saat
perkuliahan berikutnya
Tugas 11
Tugas Komprehensif
• Tujuan dari tugas komprehensif: perencanaan lengkap sistem
jaringan irigasi dan drainase ini adalah memberi kesempatan
kepada mahasiswa/i untuk mengembangkan dan
mengaplikasikan pengetahuan teori tentang irigasi dan bangunan
air yang didapat dalam perkuliahan irigasi/bangunan air 1.
• Tujuan-tujuan utama setelah pertugasan ini yaitu agar
mahasiswa/i dapat membuat:
– Suatu rencana sistem jaringan irigasi dan drainase dari suatu
daerah irigasi kecil, lengkap dengan kebutuhan air irigasi,
dimensi saluran irigasi/drainasi untuk pertanian di lahan
kering dan lahan basah
– Suatu konsep sederhana pengelolaan dan operasional sistem
irigasi untuk pertanian di lahan kering dan basah
• Buatlah perencanaan sistem jaringan irigasi dan drainase untuk
suatu daerah yang akan dikembangkan menjadi penghasil padi
pada musim hujan dan jagung/kacang-kacangan pada musim
kemarau
• Perencanaan sistem jaringan irigasi dan drainase meliputi:
– Tata letak jaringan irigasi dan drainase (saluran irigasi dan
drainase termasuk bangunan-bangunan yang diperlukan)
– Petak-petak tersier dengan batas-batasnya dan lokasi
pengambilan air irigasi serta pembuangan air drainase.
– Potongan memanjang dari saluran primer dan salah satu
saluran sekunder dengan dilengkapi ketinggian air yang
dibutuhkan, dimensi saluran dan potongan melintang untuk
beberapa tempat penting.
– Contoh perhitungan dimensi saluran yang ada..
– Konsep pengelolaan dan operasional sistem irigasi
Data dan kriteria yang diberikan
• Peta kontur dari lokasi proyek.
• Jaringan sistem irigasi dan drainase terpisah dan air mengalir
secara gravitasi.
• Air untuk memenuhi kebutuhan irigasi diambilkan dari sungai
yang ada di dekat lokasi proyek tersebut sebesar 1.5 l/det/ha.
• Jarak petak sawah dan desa di mana petani tinggal tidak lebih
dari 3 km.
• Debit sungai cukup untuk memenuhi kebutuhan air irigasi.
• Pemberian air irigasi dengan dasar mingguan dan efisiensi untuk
seluruh sistem saluran irigasi: E = 0.70.
• Data untuk saluran drainase: modulus drainase: Dm = 20 mm/hari
Tata Letak Jaringan Irigasi dan Drainase
MC
S
D
S
D
• Alinyemen akan lebih ekonomis bila level air
adalah serendah mungkin untuk saluran
irigasi/pembawa dan setinggi mungkin untuk
saluran drainase/pembuang
Alinyemen Vertikal dari
Saluran-saluran
• Level air pada saluran pembawa harus cukup tinggi untuk
mengairi lokasi yang tertinggi dan pada saluran pembuang harus
cukup rendah untuk membuang air pada lokasi yang terendah.
• Biaya pemeliharaan sistem serendah mungkin.
• Keseimbangan antara „cut“ dan „fill“ agar cukup ekonomis, tetapi
perlu dihindari perencanaan saluran pembawa pada daerah „fill“
karena sulit untuk konstruksi dimana akan menyebabkan
kesulitan kebocoran air.
• Saluran irigasi/pembawa digambar dari kiri ke kanan dengan
kilometer nol dari poin „intake“ atau pengambilan dan saluran
drainase/pembuang digambar dari kanan ke kiri dengan kilometer
nol dari titik „outfall“ atau pembuang akhir
Petak-petak Tersier
• Bentuk dan luas petak tersier sebaiknya mengikuti
batasan-batasan tertentu agar operasi jaringan irigasi
menjadi tidak sulit. Pengalaman menunjukkan bahwa
bentuk yang baik adalah mendekati empat persegi
panjang dengan perbandingan panjang dan lebarnya
antara 1 – 1½.
• Luas petak yang dianjurkan pada keadaan normal
adalah:
– pada tanah datar: 200 – 300 ha
– pada tanah agak miring: 100- 200 ha
– pada tanah perbukitan: 50 – 100 ha
Beberapa saran yang dianjurkan dalam kriteria desain
petak tersier
• Luas petak tersier sedapat mungkin diseragamkan
• Pemberian air untuk suatu petak tersier harus melalui satu
tempat; dapat diatur dan diukur dengan baik
• Batas-batas petak tersier harus jelas dan tegas, diusahakan
menggunakan batas-batas yang semula sudah ada, misalnya:
parit alam, jalan desa, jalan raya, jalan kereta api dll.
• Semua bidang sawah dalam petak tersier itu harus dapat
menerima air dari tempat pemberian air
• Petak tersier diharapkan merupakan satu kesatuan yang dimiliki
satu desa saja
• Air kelebihan yang tidak berguna harus dapat dibuang dengan
baik melalui saluran pembuang yang terpisah dengan saluran
pemberi
25 November 2014
Susun:
• Peta wilayah studi desa? Kelurahan? Kecamatan?
Kabupaten?
• Tata guna lahan eksisting lahan kosong/tidur yang
akan direncanakan, mana pemukiman? Mana akses
jalan umum
• Data sekunder: hujan (minimal 10 tahun)
• Hasil diskusi rencana pengembangan jenis agrobisnis
draft rencana daerah pertanian lahan kering dan lahan
basah
• Analisis ketersediaan-kebutuhan-neraca air
• Rencana jaringan irigasi/dranase dan bangunan irigasi
02 Desember 2014
• Gambar rencana sistem jaringan irigasi dan
drainase
• Bendel Laporan Perencanaan Daerah Irigasi
09 dan 16 Desember 2014
• Ujian Akhir Semester
Bagaimana lahan ini menjadi lahan
produktif yang mendukung ketahanan
pangan?
Selamat bekerja!
Tuhan memberkati!