1. Forum 9 Q: Apakah audit dari pihak eksternal dan internal control dapat membantu performance serta profitabilitas perusahaan, bukankah audit yang dilakukan pihak eksternal perusahaan harus mengeluarkan uang lebih yang mengakibatkan bertambahnya beban biaya yang harus ditanggung perusahaan? A: Audit ada dua macam yaitu audit internal dn eksternal. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disipilin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola. Sedangkan audit eksternal dilakukan guna untuk memerikasa secara berkala terhadap pembukuan dan catatan dari suatu entitas yang dilakukan oleh pihak ketiga secara independen, untuk memastikan bahwa catatan-catatan tersebut telah diperiksa dengan baik, akurat dan sesuai dengan konsep yang mapan, prinsip dan standar akuntansi persyaratan hukum dan memberikan pandangan yang benar dan wajar keadaan keuangan badan. Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa kegiatan audit internal dan external di harapakan dapat meningkatkan performance dan profitibilitas perusahaan. Temuan-temuan yang ada pada saat audit akan menjadi perbaikan di masa yang akan datang sehingga perusahaan bisa lebih compliance dan kompetitif. Meskipun Perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengundang Auditor External yang lebih Independent dengan harapan agar hasil yang didapat bisa diterima oleh semua pihak dan kredibilitas Perusahaan tetap terjaga. Selain itu lembaga auditor yang mempunyai reputasi yang baik akan memberikan penilaian yang lebih dipercaya oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan bisnis dengan perusahaan. Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan tindak lanjut agar proses audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu departemen kontrol internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil Audit baik dari external mapun intenal dengan menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai identifikasi hambatan pelaksanaanya, dan memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut hasil Audit tersebut. 2. Kuis 9 Q: Bagaimana pengaruh audit dan internal control terhadap good governance? A: Audit internal dan pengendalian internal berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pelaksaan good governance. Selanjutnya, secara parsial audit internal dan pengendalian internal berpengaruh signifikan dan positif terhadap pelaksanaan good governance. Hal ini menjelaskan bahwa semakin efektif pelaksanaan audit internal dan semakin kuat pengendalian internal yang dibangun maka akan semakin tinggi pula pelaksanaan good governance. Dengan demikian, penelitian ini secara keseluruhan menjelaskan perlunya fungsi audit internal dan pengendalian internal yang kuat secara beriringan menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip good governance. Kedua aspek tersebut penting dalam meningkatkan pelaksanaan good governance, dimana good governance merupakan tuntutan dari masyarakat dan juga cerminan kinerja suatu organisasi.
B. FORUM DAN KUIS 10
1. Forum 10 Q: Apakah dengan planning dan audit dapat menghilangkan risk management? Atau planning dan audit dapat menimbulkan risk management yang baru, jelaskan! A: Kolaborasi antara fungsi manajemen risiko dan internal audit merupakan sebuah inisiasi yang dapat mendatangkan manfaat pada berbagai jenis perusahaan, manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari kolaborasi tersebut berupa: 1. Memastikan bahwa risiko-risiko kritikal telah diidentifikasi secara efektif; 2. Penggunaan sumber daya langka dengan efisien; 3. Komunikasi yang dalam dan konsisten, terutama pada level Board dan manajemen; 4. Pengertian yang lebih dalam dan penanganan yang terfokus pada risiko yang paling signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari Penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya program planning dan audit risk management diharapakan perusahaan sudah dapat mengindentifikasi berbagai macam resiko dan kemungkinan buruk untuk di deteksi sedini mungkin, dan dapat diambil langkah-langkah yang cepat agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan apa yang ditargetkan atau ingin dicapai oleh perusahaan sesuai tujuan awal perusahann tersebut di bangun, sehingga dapat terlaksana dengan baik. 2. Kuis 10 Q: Bagaimana membuat Risk Management? Dan apakah perlu sebuah organisasi membuat risk management? A: Suatu Organisasi dalam pelaksanaannya perlu membuat Risk Management hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi dalam perusahaan/organisasi diperlukan suatu sistem dan mekanisme tertentu yang dapat menuntun organisasi dalam mengatasi permasalahan yang muncul. Salah satu sistem yang dapat dijalankan adalah manajemen risiko. Dari pengertian manajemen risiko di atas, tujuan implementasi manajemen risiko adalah menciptakan sistem atau mekanisme dalam organisasi sehingga risiko yang bisa merugikan organisasi bisa diantisipasi dan dikelola untuk tujuan meningkatkan nilai perusahaan. Namun yang lebih utama dalam keberhasilan pengelolaan risiko pada suatu organisasi adalah kesadaran seluruh karyawan tentang pentingnya pengeloaan risiko itu sendiri. Untuk itu perlu dikembangkan budaya organisasi dengan salah satu nilai-nilai yang dipegang adalah prudent atau kehati-hatian yang dalam hal ini memasukan elemen risiko sebagai bagian dari perencanaan. Untuk itu didalam suatu perencanaan kegiatan atau program disamping harus mempertimbangkan tiga hal berikut ini : Strategi : tujuan yang diharapkan dari program atau kegiatan tersebut Operasional: bagaimana program atau kegiatan tersebut dijalankan (meliputi pendanaan, unit yang terlibat atau bertanggung jawab dan bagaimana mengevaluasinya) Risiko: dalam hal ini perlu mempertimbangakn konsekuensi-konsekuensi apa yang mungkin terjadi (indentifikasi risiko) dan selanjutnya mengukur risiko dari konsekuensi konsekuensi yang mungkin terjadi dan terakhir bagaimana cara menghindari risiko atau konsekuensi tersebut.
C. FORUM DAN KUIS 11
1. Forum 11 Q: Dengan berbedanya kompensasi yang diberikan organisasi kepada eksekutif ataupun direktur apakah dapat memberikan keuntungan bagi organisasi? dan bagaimanakah perusahaan dapat menentukan kompensasi yang tepat bagi eksekutif dan direktur? A: Kompensasi manajemen Eksekutif tidak berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan, hal ini berarti tinggi rendahnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja Perusahaan. Hal ini dikarenakan Perusahaan yang ukurannya besar akan membayar kompensasi lebih besar jika dibandingkan dengan Perusahaan yang jauh lebih kecil, Tetapi Perusahaan yang lebih besar belum tentu mempunyai kinerja Keuangan (ROE) lebih besar, karena ROE bagus ketika perusaaan dapat memaksimalkan Perolehan laba dari modal yang ada. Selain itu pengelompokan manajemen eksekutif setiap Perusahaan berbeda-beda, ada yang hanya dewan Komisaris, dan direktur utama yang termasuk dalam manjemen eksekutif, dan ada Perusahaan lain yang menyatakan bahwa yang termasuk dalam manajemen eksekutif dalah dewan direksi, direktur utama, komite audit, dan manajemen kunci lainnya. 2. Kuis 11 Q: Berbedanya secara signifikan antara direktur ataupun eksekutif dengan employee sehinga menimbulkan kecemburuan social. Anda sebagai pihak manajemen penyelesaian apa yang dilakukan manajemen terhadap permasalahan tersebut. A: Adanya perbedaan kompensasi antara Eksekutif dan Employee, dikarenakan karena adanya perbedaan tanggung jawab dan pengambilan keputusan. Eksekutif merupakan pemimpin tertinggi sebuah perusahaan, sehingga sangat mungkin mereka mendapatkan paket kompensasi substansial. Selain itu, keahlian dan pengalaman mereka memungkinkan mereka untuk mengembangkan dan mengarahkan implementasi strategi kompetitif. Sedangkan employee adalah eksekutor yang mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab atau keputusan dari para Eksekutif. Caranya agar tidak terjadi kecemburuan sosial karena adanya perbedaan Kompensasi yang cukup besar adalah, direktur ataupun ekskutif bersama jajaran BOD membaut suatu kebijakan yang dimana menguntungkan juga bagi karyawan, dengan memberikan bonus, kompensasi, ataupun tunjangan lainnya sebagai salah satu cara untuk merangsang agar para karyawan tetap bersemangat dalam bekerja dan menghasilkan profit bagi perusahaan. Dengan demikian diharapakan tidak akan terjadinya kecemburun sosial.
D. FORUM DAN KUIS 12
1. Forum 12 Q: Apakah dengan menjalankan Good Corporate Governance (GCG) tanpa harus melaksanakan governance rating sudah cukup bagi corporate untuk menjalankan good corporate governance? ataukah good corporate governance dapat dijalankan dengan menggunakan governance rating? A: Penerapan prinsip GCG dalam dunia usaha saat ini merupakan suatu tuntutan agar perusahaan- perusahaan tersebut dapat tetap eksis dalam persaingan global. Penerapan GCG dalam suatu perusahaan sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan strategis. Konsep GCG yang berkembang saat ini mengakibatkan berdirinya lembaga- lembaga yang melakukan fungsi penilaian dan pemeringkatan terhadap penerapan GCG. Lembaga pemeringkatan internasional yang melakukan penilaian dan pemeringkatan terhadap penerapan GCG. penelitian yang dilakukan oleh Drobetz et al. yang mengembangkan CG Rating berdasarkan hasil respons kuesioner yang diambil dari perusahaan- perusahaan di Jerman. Hasil dari penelitian tersebut yaitu ada hubungan antara persentase kepemilikan dengan CG rating. Semakin banyak investor dan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap perusahaan menyebabkan perusahaan harus selalu menerapkan praktik GCG dengan konsisten. Oleh sebab itu, umur perusahaan dapat mempengaruhi GCG rating. 2. Kuis 12 Q: Buatlah frame work dalam merancang hingga mengimplematasikan governance rating? Jelaskan! A: Prinsip dasar corporate governance dari OECD didasarkan pada empat standar utama yang mencakup fairness, transparency, accountability dan responsibility. Sistem governance yang berbeda menyatakan kalau tujuan perusahaan dalam jalan berbeda, tergantung pada yang mana perhatian utama yang diambil sebagai fokus utama: Harapan social/Stakeholder Berapa negara fokus pada kebutuhan untuk memenuhi harapan sosial, umumnya kebutuhan karyawan dan stakeholder lainnya (termasuk diantaranya supplier, kreditor, pajak dan komunitas dimana perusahaan beroperasi). Pendekatan ini seringkali disebut dengan perspektif stakeholder, dimana perusahaan didirikan dan dioperasionalkan untuk tujuan memaksimumkan kesejahteraan pihak lainnya (stakeholder) yang berhubungan dengan perusahaan. Pandangan ini menonjol di Eropa (seperti Jerman, Francis dan Belanda) dan beberapa Negara di Asia. Hak pemilik perusahaan/Shareholder Negara lainnya menekankan pada hak pemilik perusahaan dan fokus pada tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan untuk pemilik saham dalam jangka yang panjang. Pendekatan ini seringkali disebut dengan perspektif shareholder dimana perusahaan didirikan dan dioperasionalkan untuk tujuan memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham sebagai akibat dari investasi yang dilakukannya. Pada intinya, corporate governance yang efektif: Mengedepankan penggunaan resource yang efisien dalam perusahaan dan ekonomi yang lebih besar. Sehubungan dengan hal ini, tata kelola yang efektif harus membantu melindungi dan meningkatkan resource yang langka, serta tetap membantu untuk memastikan kalau kebutuhan sosial dipenuhi. Membantu dalam memberi keyakinan kalau perusahaan patuh (compliance) dengan hukum, regulasi dan harapan masyarakat. Berhubungan dengan usaha untuk mengurangi korupsi dalam perjanjian bisnis. Meskipun corporate governance tidak mencegah korupsi, setidaknya corporate governance yang efektif dapat membuat praktek korupsi lebih susah dilakukan dan memungkinkan praktek korupsi dapat ditemukan lebih awal. E. FORUM DAN KUIS 13 1. Forum 13 Q: Corruption and fraud dapat terjadi bukan hanya di government tetapi juga dapat terjadi diberbagai corporation, anda sebagai pihak manajemen hal apakah yang akan anda lakukan agar dapat mencegah dan dapat menghindari terjadinya Corruption and fraud? Jelaskan. A: Untuk melakukan pencegahan fraud atau penipuan, setidaknya ada tiga upaya yang harus dilakukan yaitu: 1) Membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah benturan kepentingan, confidential disclosure agreement dancorporate security contract. 2) Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi, standarisasi kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition. 3) Membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self sssessment, internal auditor dan eksternal auditor. Sedangkan cara yang bisa dilakukan dalam mengatasi korupsi adalah sebagai berikut: Menciptakan supremasi hukum yang kuat Menciptakan kondisifitas nyata disemua daerah Menciptakan Pendidikan Anti Korupsi Membangun Pendidikan moral sedini mungkin Pembekalan pendidikan agama/religi secara intensif 2. Kuis 13 Q: Jika Corruption and fraud telah terjadi di perusahaan tempat anda bekerja saat ini, anda diberikan wewenang untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka hal apakah yang akan anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? A: Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan corruption and Fraud Menciptakan internal control yang bagus, kontrol internal yang bagus, paling tidak, harus mencakup kontrol lingkungan yang bagus, sistem akuntansi yang bagus, dan kontrol prosedur (aktivitas) yang juga bagus. Kuncinya, kontrol lingkungan harus mencakup integritas; nilai etika dan kompetensi sumber daya manusia (SDM); gaya dan filosofi manajemen; gaya manajemen dalam mengalokasikan wewenang, tanggung jawab, dan pengembangan SDM; serta perhatian dan arahan dewan direksi. Membangun rintangan bagi terjadinya kolusi, jika fraud terjadi disertai dengan kolusi, akan lebih sulit untuk bisa mendeteksinya. Dan, karena kolusi biasanya dibangun dalam waktu yang tidak singkat, cara yang jitu adalah merotasi personel (job transfer) secara periodik. Mengefektifkan aktivitas pengendalian dengan mereview kinerja, melakukan pengolahan informasi, pemisahan tugas, dan meningkatkan kultur organisasi Mengefektifkan fungsi internal audit, walaupun internal auditor tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi, namun ia harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan saksama sehingga diharapkan mampu mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-saran yang bermafaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.
F. FORUM DAN KUIS 14
1. Forum 14 Q: Menurut saudara kapan sebuah organisasi dapat mengantisipasi kemungkinan conflict of interest, apakah pada saat awal berdirinya organisasi yang mulai adanya conflict of interest, ataukah pada saat telah berjalan dimana conflict of interest telah bermunculan ataupun pada saat berkembangnya organisasi dimana conflict of interest telah semakin besar? Dan kenapa? A: Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat diminimalisir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dengan individu, baik individu pimpinan maupun individu karyawan, konflik individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dapat merugikan kepentingan organisasi. Yang terpenting adalah mengembangkan pengetahuan yang cukup dan sikap yang positif terhadap konflik, karena peran konflik yang tidak selalu negatif terhadap organisasi. Seorang pimpinan akan dapat mengendalikan konflik yang akan selalu ada, dan bila mungkin menggunakannya untuk keterbukaan organisasi dan anggota organisasi yang dipimpinnya. Penyeselaian dari konflik adalah dengan cara menimbulkan sikap dalam diri masing-masing, yaitu rasa saling menghormati, menghargai dan rasa toleransi yang bisa menghindarkan kita dari permasalahan yang menyebabkan terjadinya suatu konflik.