Anda di halaman 1dari 2

A.

Analisis Statistika

Data penelitian yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan uji t-

independent yang merupakan uji parametrik dengan program SPSS 17.00. Uji

ini digunakan bila skor kedua kelompok tidak berhubungan satu sama lain.

Adapun syarat uji t-independent adalah data berskala numerik, terdistribusi

secara normal, dan variansi kedua kelompok dapat sama atau berbeda (untuk 2

kelompok). Untuk mengetahui bahwa data terdistribusi normal atau tidak,

maka dilakukan uji normalitas. Suatu data dikatakan mempunyai sebaran

normal jika didapatkan nilai p > 0,05 pada masing-masing kelompok tersebut.

Uji normalitas yang dilakukan pada masing-masing sebaran data dapat

dilakukan dengan cara deskriptif ataupun analitik. Cara analitik memiliki

tingkat objektivitas dan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan

deskriptif sehingga dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk

(Dahlan, 2005).

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data dengan Shapiro-Wilk

Data Nilai p Keterangan

Tonsilitis Kronik 0,595 Distribusi normal

Non Tonsilitis Kronik 0,348 Distribusi normal

Sumber : Data primer, 2011

Tabel di atas menunjukkan sebaran data yang di uji normalitas datanya

dilakukan dengan Shapiro-Wilk Test, dengan ketentuan bila signifikan hitung >

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal,

33
34

demikian sebaliknya bila nilai signifikan hitung < 0,05 maka data tidak

terdistribusi secara normal. Karena nilai p untuk nilai tonsilitis kronik adalah

0,595 (p > 0,05) dan non tonsilitis kronik adalah 0,348 (p > 0,05) maka sebaran

data kelompok tonsilitis kronik dan non tonsilitis kronik tersebut normal.

Anda mungkin juga menyukai