Hirschsprung disease (HD) atau megakolon aganglionik bawaan kelainan inervasi usus, mulai pada sfingter ani interna dan meluas ke proksimal. Total colonic aganglionosis (TCA) jarang pada penyakit Hirschsprung, keadaan aganglionosis pada usus, dimulai dari anus hingga kurang lebih mencapai katup ileosekal Diagnosis TCA masih sulit. Manajemen dan tatalakasana definitif TCA adalah melalui prosedur bedah. • Insidensi penyakit Hirschsprung tidak berkisar 1 diantara 5000 kelahiran hidup
• Insidensi TCA khususnya mencapai 2-13%
kasus, dan merupakan bentuk jarang dari Hirshcprung TCA terjadi adanya aberansi saat pembentukan kolon yang terjadi pada neuroblas sistem saraf enterik selama organogenesis.
Secara umum, Adanya gangguan molekuler
- Menurunnya jumlah neuroblas - Keterkaitan gen yang berpengaruh pada migrasi neuroblas - Neuroblas yang belum berkembang sempurna - Mutasi gen somatis dan germinal - Perubahan lingkungan jaringan lokal PATOGENESIS
Kerusakan sel ganglion
Bisa karena vaskular atau nonvascular
Hipoganglionosis Keadaan saat jumlah sel ganglion < 10x normal dan kerapatan < 5x normal.
Imaturirtas dari sel ganglion
Sel saraf imatur tidak memiliki sitoplasma penghasil dehidrogenase Tidak terjadi diferensiasi menjadi sel Schwann’s dan sel lainnya. Laboratorium Darah (13 Mei 2019) • Tampak dilatasi sistema usus • Bayangan hepar dan lien tak tampak membesar • Tak tampak gambaran mottled sign • Tampak terpasang 1 buah marker di usus Colon In loop 14/5/19 : tak tampak gambaran megacolon congenital Diagnosis pre operasi : Megacolon Kongenital Diagnosis post operasi : Total Colon Tindakan : Laparotomy Eksplorasi + Ileostomy + Biopsi Rectum + Illeum Bayi laki-laki usia 7 hari datang dengan keluhan perut membesar dan tidak BAB sejak 2 hari pasca lahir, muntah
Pemeriksaan fisik, ditemukan , distensi (+), BU
(+) menurun, hipertimpani
Gejala klinis pada total colon aganglion pada
neonatus adalah mekonium keluar terlambat > 24 jam, Tidak dapat buang air besar dalam waktu 24-48 jam setelah lahir,Perut cembung dan tegang, Muntah Neonatal Anak Trias gejala klinis : gejala klinis adalah
mekonium terlambat, konstipasi kronis dan gizi
muntah dan distensi buruk. abdomen. gerakan peristaltik usus di
Pengeluaran mekonium dinding abdomen.
yang terlambat pemeriksaan colok dubur,
merupakan tanda klinis yang feces biasanya keluar
signifikan. menyemprot, konsistensi Muntah dan distensi semi-liquid dan berbau tidak abdomen berkurang jika sedap. mekonium dapat dikeluarkan segera. Case : pada gambaran plain foto dan barium enema Tampak dilatasi sistema usus dan tak tampak gambaran mottled sign plain foto tak tampak kelainan
Tak tampak gambaran megacolon congenital
barium retensi
Pada TCA terdapat 3 gambaran radiologis
gambaran mikrokolon, kolon berbentuk tanda tanya (question-mark shaped colon), dan gambaran kolon normal
Pemeriksaan kontras dapat saja normal diagnosis
TCA ditegakkan apabila gejala obstruksi menetap Laparotomi Ditemukan:
Colon ukuran mengecil,
tampak pucat dan keras pada seluruh colon dan ileum Dilakukan ileostomi Pada pasien ini juga dilakukan pengangkatan dari sebagian colon, ileum dan rectum
Caecum untuk penyerapan nutrisi yang
tidak diserap oleh usus halus
Rectum penyimpanan tempat sementara
feses yang akan disekresikan dan akan merangsang rectum untuk defekasi Tindakan bedah sementara untuk dekompresi abdomen dengan cara membuat kolostomi
Tujuan dari tindakan bedah menghilangkan
usus aganglion dan memperbaiki kualitas hidup pasien
Kompilkasi dari tindakan pembedahan pada
asien TCA diare, gangguan nutrisi, dermatitis perianal dan prolaps ileostomi, fecal soiling Pada kasus ini didapatkan bayi dengan usia 7 hari dengan total colon aganglion, dengan gejala : mekonium keluar terlambat , Tidak dapat buang air besar setelah lahir, perut cembung dan tegang, muntah sesuai dengan trias gejala klinis pada neonatus. Pasien dilakukan colon in loop dengan hasil tidak adanya gambaran megacolon congenital. Kemudian dilakukan laparotomi eksplorasi dan kolostomi untuk dekompresi dan dilakukan pembedahan karena menghilangkan usus aganglion dan memperbaiki kualitas hidup pasien a. Prosedur c. Teknik Soave Swenson