KEBIJAKAN PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI
Sumedang, 25 Oktober 2017
LANDASAN HUKUM
PERPRES No. 15/2011 Tentang Perubahan Perpres
No 77/2005 Tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi Sebagai Barang Dalam Pengawasan
Permentan No. 69/2016
juncto No. 04/2017 Tentang Kebutuhan dan HET Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian TA 2017 Permenkeu No. 68/2016 Permendag No. 15/2013 Permentan No. 67/2016 Tentang Tata Cara Penyediaan, Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pencairan, dan Pertanggungjawaban Pupuk Bersubsidi Dana Subsidi Pupuk Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani (Mekanisme Penyusunan RDKK)
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
KEBIJAKAN PUPUK BERSUBSIDI
PERPRES No. 15/2011 Tentang Perubahan Perpres No 77/2005 Tentang
Penetapan Pupuk Bersubsidi Sebagai Barang Dalam Pengawasan • Permentan No. 67/2013 • Permenkeu No.68/2016 Tentang (penyusunan RDKK); Tata Cara Penyediaan, Pencairan, • Permentan HET dan Alokasi (jenis dan Pertanggungjawaban Dana & volume); Subsidi Pupuk • Kepmentan HPP • Fungsi sebagai KPA sebagaimana PMK No. 68/2016
• Permendag 15/2013: Pengadaan & • Standar Pupuk (SNI)
penyaluran berbasis RDKK& • Kawalan Industri Pupuk Distribusi; Wilayah tanggungjawab • Pengawasan penyaluran Pupuk Bersubsidi The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia RINGKASAN KEBIJAKAN PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI
Kemendag melaksanakan penyaluran dan pengadaan pupuk
bersubsidi sesuai penetapan alokasi dan HET oleh Kementan, dimana pengaturan tersebut terdiri dari: 1. Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi; 2. Sistem Rantai distribusi pupuk bersubsidi menggunakan pola distribusi tertutup dan relatif pendek; 3. Kriteria sebagai distributor dan pengecer; 4. Pengaturan tanggung jawab dalam pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi diatur secara berjenjang; 5. Ketentuan Stok dan penjualan Pupuk Bersubsidi; 6. Pelaporan Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi; 7. Pengawasan Pupuk Bersubsidi. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia TANGGUNG JAWAB PUPUK INDONESIA DALAM PENGADAAN, PENYALURAN DAN PENGAWASAN PUPUK BERSUBSIDI
KONDISI KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PUPUK
TERTENTU INDONESIA SANKSI 1. Kewajiban Pupuk Indonesia dan Produsen 1.Ketentuan (1) PT.Pupuk Indonesia bertanggung jawab atas pengadaan a.Apabila PT. Pupuk Indonesia dan penyaluran Pupuk Bersubsidi di dalam negeri dari Lini I (Persero) melanggar ketentuan PUPUK INDONESIA sampai dengan Lini IV sesuai prinsip 6 Tepat sesuai pasal 8 sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat (1) dan pasal 9 ayat (1). HOLDING COMPANY 3 ayat (2), Pasal 9, Pasal 10 ayat (1) (PIHC) (2) Produsen bertanggung jawab atas pengadaan dan dan ayat (2), Pasal 11, Pasal 12 ayat penyaluran Pupuk Bersubsidi sesuai dengan Prinsip 6 (enam) (4) dan Pasal 22 dikenakan sanksi • Terdapat Tepat mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV di wilayah tanggungjawabnya sesuai pasal 8 ayat (2). administratif berupa peringatan gangguan tertulis dari Menteri sesuai dengan pengadaan dan (3) PT.Pupuk Indonesia menetapkan Produsen sebagai pasal 26 ayat (1); pelaksana pengadaan dan penyaluran dalam wilayah pasokan pupuk tanggung jawabnya di Propinsi/Kabupaten/ Kota tertentu b.Apabila PT. Pupuk Indonesia bersubsidi dari sesuai pasal 3 ayat (1) dan produsen dapat menunjuk (Persero) tidak mentaati peringatan salah satu distributor wilayah tanggung jawabnya di Kabupaten/ Kota tertulis sebagaimana dimaksud produsen. tertentu sesuai pasal 4 ayat (1) pada ayat (1), dalam jangka waktu 1 (4) Dalam hal keadaan tertentu tidak dapat memenuhi (satu) bulan sejak tanggal surat • Terjadinya kewajiban pengadaan dan ketersediaan stok Pupuk peringatan diterima, Menteri lonjakan Bersubsidi yang disebabkan oleh adanya lonjakan merekomendasikan secara tertulis permintaan permintaan atau adanya gangguan operasi pabrik, PT. Pupuk kepada menteri yang Indonesia (Persero) dapat melakukan: pupuk bersubsidi. menyelenggarakan urusan a. Realokasi pasokan diantara produsen; dan/atau pemerintahan di bidang pertanian b.Importasi. untuk menangguhkan atau tidak sesuai dengan pasal 12 ayat (1) membayarkan subsidi pasal 26 ayat (5) Pelaksanaan importasi yang dilakukan oleh Pupuk (2). Indonesia harus ditetapkan oleh Kementan dan persetujuan dari Kemendag sesuai dengan pasal 12 ayat (1). KEWENANGAN PT. PUPUK INDONESIA
• PT. Pupuk Indonesia (Persero) dapat menetapkan Produsen sebagai
pelaksana pengadaan dan penyaluran Pupuk Bersubsidi dalam wilayah tanggung jawab pengadaan dan penyaluran Pupuk Bersubsidi di Propinsi/ Kabupaten/ Kota tertentu. • Dalam hal keadaan tertentu PT. Pupuk Indonesia dapat melakukan penetapan realokasi pasokan diantara produsen dan/atau melakukan importasi dalam upaya memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani/kelompok petani sesuai alokasi yang ditetapkan.
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia