105 447 1 PB PDF
105 447 1 PB PDF
Rahmawati¹
Fitriani Surya²
No. HP 0813555428082¹
ABSTRAK
agar tetap dapat mempertahankan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perhitungan biaya pesanan dalam menetapkan kelangsungan usahanya, maka perusahaan
harga jual pada Usaha Las Palandan. Analisis dituntut untuk lebih inovatif dan memiliki
penentuan harga pokok penjualan dengan
pendekatan metode Full Costing. Harga pokok strategi yang tepat dan cermat agar mampu
pesanan melalui metode Full Costing pada Usaha
Las Palandan pada tahun 2012 adalah sebesar bertahan dalam persaingan.
Rp. 89.035.000,- sedangkan harga pokok Setiap perusahaan didalam
penjualannya adalah sebesar Rp. 108.000.000,-.
Pada Tahun 2013 harga pokok produksi melalui menjalankan usahanya baik yang bergerak
metode Full Costing Usaha Las Palandan
mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. dalam bidang perdagangan, perindustrian
139.695.000,- sedangkan harga pokok maupun jasa, pasti mempunyai tujuan
penjualannya adalah sebesar Rp. 168.000.000,-.
Peningkatan harga pokok produksi dan harga tertentu, yaitu mendapatkan laba sebesar –
pokok penjualan ini disebabkan karena jumlah
produksi rosban pada Usaha Las Palandan
besarnya dengan menggunakan sumber daya
mengalami peningkatan sehingga semua biaya yang dimiliki seefisien mungkin. Secara garis
yang ada juga mengalami peningkatan.Harga jual
rosban yang harus ditetapkan oleh Usaha Las besarnya bahwa perusahaan didalam
Palandan untuk mendapatkan laba sesuai dengan
menjalankan usahanya selalu diharapkan
targetnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.
1.800.000 perunitnya sedangkan pada tahun 2013 berpedoman pada prinsip ekonomi, yaitu
harga jual rosban yang harus ditetapkan oleh
Usaha Las Palandan untuk mendapatkan laba berusaha mencari laba yang maksimal
sesuai dengan targetnya pada adalah sebesar Rp.
dengan biaya yang seminimal mungkin.
2.000.000 perunitnya.
Kata kunci : Usaha Las Palandan, Penentuan Salah satu upaya yang dapat
Harga Pokok Pesanan.
dilakukan oleh pihak manajemen dalam
PENDAHULUAN mencapai tujuan perusahaan adalah melalui
Perkembangan dunia usaha yang strategi penggunaan modal kerja.
semakin pesat menyebabkan semakin Penggunaan modal kerja memiliki implikasi
ketatnya persaingan usaha baik dalam penting terhadap strategi bersaing
lingkup Nasional, Regional maupun perusahaan.
Internasional. Ketatnya persaingan ini Pada suatu perusahaan, laba yang
menurut para pengusaha untuk mencari cara diharapakan seringkali tidak dapat dicapai
48 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
2. Full Costing
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead pabrik Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
-------------------------------------------------- +
49 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN produksi dari rosban tersebut. Ada dua
metode pendekatan didalam menentukan
Setelah mendapatkan semua data
harga pokok produksi, yaitu :
yang diperlukan oleh peneliti pada Usaha Las
a. Full Costing
Palandan selanjutnya peneliti akan
Metode Full Costing adalah
menganalisis semua data tersebut kemudian
metode penentuan harga pokok
dibahas untuk mendapatkan kesimpulan
produksi yang memperhitungkan
penelitian. Untuk lebih terperinci maka peneliti
semua unsur biaya produksi kedalam
akan menganalisis data tersebut sebagai
harga pokok produksi, yang terdiri dari
berikut:
: biaya bahan baku, biaya tenaga
1. Harga Pokok Penjualan
kerja langsung, dan biaya overhead
HPP adalah istilah yang
pabrik yang bersifat variabel maupun
digunakan pada akuntansi keuangan dan
tetap.
pajak untuk menggambarkan biaya
Sebelum menghitung harga
langsung yang timbul dari barang yang
pokok produksi melalui metode full
diproduksi dan dijual dalam kegiatan
costing pada Usaha Bengkel Las
bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku,
Palandan maka terlebih dahulu harus
tenaga kerja langsung, biaya overhead,
diketahui berapa biaya produksi
biaya pemasaran dan penyusutan aktiva.
barang jadi. Adapun biaya produksi
HPP muncul pada laporan laba rugi
barang jadi Usaha Bengkel Las
sebagai komponen utama dari biaya
Palandan dapat dilihat pada tabel
operasi atau biasa juga disebut sebagai
berikut:
biaya penjualan.
Menghitung harga pokok
penjualan untuk perusahaan manufaktur
menjadi sedikit lebih rumit karena adanya
persediaan bahan baku (Raw Materials)
yang diolah menjadi barang jadi (Finished
Goods). Proses pengolahan dari bahan
baku menjadi barang jadi menimbulkan
cost-cost lain, diantaranya: biaya tenaga
kerja langsung dan overhead produksi,
yang dimana untuk tiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan. Sebelum
menentukan harga pokok penjualan
terlebih dahulu dihitung harga pokok
50 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
Tabel 1
Biaya Produksi Barang Jadi Usaha Las Palandan Tahun 2012-2013
Biaya Perunit
No Full Costing
2012 2013
1 Biaya Bahan Baku Rp. 52.560.000 Rp. 89.040.000
Biaya Tenaga Kerja
2 Rp. 15.600.000 Rp. 26.880.000
Langsung
Biaya Overhead
3 Rp. 3.600.000 Rp. 6.500.000
Variabel
4 Biaya Tetap Rp. 17.275.000 Rp. 17.275.000
Total Rp. 89.035.000 Rp. 139.695.000
Sumber : Data Usaha Las Palandan, 2014
diketahui bahwa biaya bahan baku bahwa penggunaan bahan baku setiap
52.560.000 dan pada tahun 2013 begitu pula dengan penggunaan biaya
Sedangkan biaya tenaga kerja langsung kerja langsung, biaya overhead produksi
adalah sebesar Rp. 26.880.000. Dan biaya – biaya produksi untuk barang jadi
biaya overhead produksi pada tahun pada usaha las palandan, peneliti
2012 adalah sebesar Rp. 3.600.000 dan kemudian menentukan harga pokok
pada tahun 2013 adalah sebesar penjualan melalui metode Full Costing
6.500.000. Dan untuk biaya tetap pada untuk tahun 2012 dan 2013. Adapun
tahun 2012 adalah sebesar Rp. rinciannya dapat dilihat pada tabel
17.275.000.
51 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
Tabel 2
Harga Pokok Pesanan melalui Metode Full Costing Usaha Las Palandan tahun
2012-2013
Tahun
No Keterangan
2012 2013
1 Pembelian Bahan Baku Rp. 52.560.000 Rp. 89.040.000
2 Upah Tenaga Kerja Langsung Rp. 15.600.000 Rp. 26.880.000
3 Biaya Overhead Produksi Rp. 3.600.000 Rp. 6.500.000
4 Biaya Tetap Rp. 17.275.000 Rp. 17.275.000
Harga Pokok Pesanan Rp. 89.035.000 Rp. 139.695.000
Dari tabel di atas dapat diketahui adalah dengan cara melihat biaya yang
baku pada usaha las palandan pada suatu produk, jika perusahaan telah
52.560.000, upah tenaga kerja perusahaan untuk rugi akan dapat ditekan.
langsung Rp. 15.600.000, biaya Harga jual yang ditetapkan harus mampu
biaya tetap Rp. 17.275.000. Pada tahun menghasilkan laba jangka panjang
2013 pembelian bahan baku melalui sehingga dapat menghasilkan return yang
metode Full Costing pada Usaha Las wajar bagi para pemilik perusahaan serta
overhead produksi Rp. 6.500.000 dan ingin didapatkan oleh perusahaan dalam
Pada dasarnya penetapan harga Usaha Las Palandan untuk setiap produk
52 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
pokok produksi yaitu dengan metode Full produksi Full Costing dapat dilihat pada
Tabel 3
Penjualan Pesanan Pada Usaha Las Palandan Tahun 2012-2013
= Rp. 18.965.000
x 100 %
Rp. 108.000.000
= 17,56%
53 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
= Rp. 28.305.000
Rp. 168.000.000 x 100 %
= 16,84%
Tahun
Rincian
2012 2013
Tabel 5
Penjualan Pesanan Pada Usaha Las Palandan Tahun 2012-2013
SIMPULAN
54 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014
Vol. 01 No. 02 Juli 2014 Halaman 48-55
JURNAL AKUNTANSI ISSN 2339-1502
SARAN
55 | J u r n a l M a n a j e m e n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2014