Anda di halaman 1dari 12

MASALAH POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI

DI KAWASAN ASIA TENGGARA


(PENGANTAR EKONOMI MAKRO)

Disusun Oleh:
Nama : Dewi Megalia
NIM : 01031381621188
Kelas :C

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNSRI
KAMPUS PALEMBANG

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan karunia dan
anugerah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Masalah
Pokok Pembangunan Ekonomi di Kawasan Asia Tenggara”. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro yang diberikan oleh Pak Tatang Abdul Madjid S, M.Si, Ph.d selaku dosen
pembimbing, juga untuk lebih memperluas pengetahuan mengenai permasalahan
pembangunan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Makalah ini berisikan tentang permasalahan pokok yang menghambat pembangunan


ekonomi di berbagai negara. Permasalahanya mencakup tingkat kependudukan dan
kemiskinan, produktivitas tenaga kerja dan pengangguran serta pendapatan negara sebagai
modal pembangunan ekonomi dengan tujuan agar dapat memperluas pengetahuan bagi
Penulis dan semua pembaca dalam menganalisa dan mengkaji berbagai permasalahan pokok
pembangunan negara dengan harapan kita sebagai generasi muda dapat berkontribusi dalam
menanggulangi permasalahan ekonomi di negara berkembang.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun
Penulis pun menyadari akan keterbatasan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu jika didapati
adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kritik
serta saran dari dosen pembimbing bahkan semua pembaca sangat diharapkan untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini
dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Amiin.

Palembang, Februari 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang........................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 4

C. Tujuan........................................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................... 5

A. Masalah Tingkat Kependudukan dan Kemiskinan.............................................................. 5

B. Masalah Produktivitas Tenaga Kerja.................................................................................... 6

C. Masalah Pengangguran..............................................................,,.............................................. 7

D. Masalah Pendapatan Negara sebagai Modal Pembangunan.............................................. 8

E. Kebijakan Mempercepat Pembangunan...................... ............................................................... 9

F. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi................................................................ 10

BAB III
PENUTUP........................................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan................................................................................................................................ 11

B. Saran.......................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di
segala bidang. Pembangunan merupakan proses pengolahan sumber daya alam dan
pendayagunaan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi secara berkelanjutan
dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu bangsa. Pembangunan
senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju
suatu kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

Di dalam hal ini, negara berkembang menjadi suatu pokok bahasan dalam pelaksanaan
pembangunan. Negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada
perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas
primer yang tidak menentu. Di Asia Tenggara, mayoritas negaranya masih tergolong negara
berkembang kecuali Singapura. Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah
pun masih tergolong negara berkembang, dilihat dari pendapatan perkapita negara Indonesia
tahun 2016 yang masih rendah dibanding dengan pendapatan perkapita negara Asia Tenggara
lainnya.

Oleh karena itu, berbagai aspek permasalahan yang menghambat pembangunan ekonomi
perlu dikaji dan dianalisis sebagai upaya mengatasi peningkatan permasalahan ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana dampak tingkat kependudukan dan kemiskinan terhadap pembangunan


ekonomi?
2. Bagaimana dampak produktivitas tenaga kerja terhadap pembangunan ekonomi?
3. Bagaimana dampak permasalahan pengangguran terhadap pembangunan ekonomi?
4. Bagaimana aspek pendapatan negara sebagai modal pembangunan ekonomi?
5. Apa kebijakan yang mempercepat pembangunan?
6. Apa dampak positif dan negatif dari pembangunan ekonomi?

C. TUJUAN

1. Mengetahui dampak jumlah kependudukan dan kemiskinan terhadap pembangunan


ekonomi di negara Asia Tenggara.
2. Mengetahui dampak produktivitas tenaga kerja terhadap pembangunan ekonomi di
negara Asia Tenggara.
3. Mengetahui dampak permasalahan pengangguran terhadap pembangunan ekonomi di
negara Asia Tenggara.
4. Mengetahui aspek pendapatan negara sebagai modal pembangunan ekonomi.
5. Mengetahui kebijakan mempercepat pembangunan.
6. Mengetahui dampak positif dan negatif dari pembangunan ekonomi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Pembangunan dalam konteks negara selalu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat kearah yang lebih baik yang merata. Pembangunan mempunyai
hubungan yang erat dengan masalah. Karena titik tolak pembangunan dimulai dari tindakan
mengurangi masalah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan untuk mencapai
suatu tingkatan yang layak.

Berbagai permasalahan pembangunan di negara berkembang harus ditanggulangi untuk


dapat mewujudkan pembangunan yang lebih baik. Masalah pokok itu memiliki beberapa
subtansi yang sangat kompleks. Pembahasanya mencakup masalah tingkat kependudukan dan
kemiskinan, produktivitas tenaga kerja, pengangguran dan pendapatan negara. Subtansi-
subtansi tersebutlah yang akan dipaparkan dalam pembahasan ini.

A. Masalah Tingkat Kependudukan dan Kemiskinan

Data diatas menjelaskan jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara dengan persentase
pertumbuhan penduduknya. Persentase pertumbuhan penduduk yang tinggi didominasi oleh
negara Laos (2,3%), Filipina (2,2%) dan Malaysia (2,1%).

5
Pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang terampil.
Jika jumlah penduduk tinggi, namun tidak dapat membantu pendapatan negara maka hal itu
hanya akan menyebabkan tingkat angka kemiskinan suatu negara meningkat.

Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Hampir
di setiap negara, kemiskinan selalu terpusat di tempat-tempat tertentu, yaitu biasanya di
pedesaan atau di daerah-daerah yang kekurangan sumber daya. Persoalan kemiskinan juga
selalu berkaitan dengan masalah-masalah lain, misalnya lingkungan.

Strategi Kebijakan Dalam Mengurangi Kemiskinan


(1) Pembangunan Pertanian
Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan pengurangan
kemiskinan di Indonesia. Peningkatan pendapatan pedesaan dihasilkan dari adanya revolusi
teknologi dalam pertanian padi, termasuk pembangunan irigasi.
(2) Pembangunan Sumber Daya Manusia
Perbaikan akses terhadap konsumsi pelayanan sosial merupakan alat kebijakan
penting dalam strategi pemerintah secara keseluruhan untuk mengurangi kemiskinan dan
memperbaiki kesejahteraan penduduk. Pendidikan (formal dan non formal) dapat berperan
penting dalam mengurung kemiskinan melalui pelatihan golongan miskin dengan
keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia.
(3) Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
LSM memiliki peran yang lebih besar di dalam perancangan dan implementasi program
pengurangan kemiskinan, karena fleksibelitas dan pengetahuan mereka tentang komunitas
yang mereka bisa. Ketelibatan aktif dari LSM di dalam program – program pemerintah akan
meningkatkan partisipasi masyarakat. Keterlibatan LSM – LSM juga dapat meringankan
biaya finansial dan staf dalam pengimplementasian program padat – karya untuk mengurangi
kemiskinan.

B. Masalah Produktivitas Tenaga Kerja

6
Dari data diatas dapat disimpulkan tingkat produktivitas tenaga kerja negara
Singapura menduduki peringkat tertinggi dibanding dengan ke-4 negara lainnya. Dengan
jumlah tenaga kerja yang paling sedikit, Singapura mampu mengungguli negara lain dengan
tingkat produktivitas tenaga kerja yang tinggi. Sedangkan Indonesia yang memiliki jumlah
tenaga kerja terbanyak masih menduduki tingkat produktivitas tenaga kerja yang rendah.
Kualitasnya sumber daya manusia yang rendah menghasilkan produktivitasnya rendah, yang
pada gilirannya upahnya pun rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini karena
rendahnya pendidikan, nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena
keturunan.

Hal ini menjadi pembelajaran bagi negara lain untuk memaksimalkan peranan tenaga
kerja yang terampil dan berpendidikan agar mampu menciptakan angka produktivitas tenaga
kerja yang tinggi.

C. Masalah Pengangguran

Tingkat Pengangguran Di Wilayah ASEAN Tahun 2015

Kamboja 0,5 %
Thailand 0,8 %
Laos 1,9 %
Vietnam 2,3 %
Singapura 2,8 %
Malaysia 3,2 %
Myanmar 4,0 %
Indonesia 6,2 %
Filipina 6,5 %
Brunei Darussalam 6,9 %
Sumber : 2016 © Databoks, Katadata Indonesia.

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah
tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah.
Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya tinggi. Karena
pengangguran merupakan masalah negara saat ini yang sejak turun temurun belum teratasi.
Pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap kemiskinan.

Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara


Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya).
Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.

7
D. Masalah Pendapatan Negara sebagai Modal Pembangunan

Dari data diatas menjelaskan pendapatan perkapita negara Asia Tenggara dalam 5
tahun terakhir menunjukkan Singapura dengan nilai pendapatan perkapita tertinggi yaitu
sebesar US$ 57,238.
Salah satu syarat penting yang perlu dilakukan dalam mengembangkan perekonomian
suatu negara adalah mewujudkan modernisasi dalam kegiatan ekonomi. Perkembangan dan
modernisasi suatu negara memerlukan modal yang besar. Infrastruktur harus dibangun,
sistem pendidikan harus dikembangkan, kegiatan perusahaan dan industri juga harus
dikembangkan.
Pendapatan masyarakat yang sangat rendah mengakibatkan tidak terdapat insentif
untuk mengembangkan ekonomi modern karena pasaran terbatas akibat pendapatan rendah
dan tabungan yang terbatas. Untuk itu setiap negara perlu berusaha meningkatkan pendapatan
perkapita agar mampu bersaing dengan negara lain.

Upaya Penanggulangan rendahnya tingkat pendapatan perkapita :


Untuk mengatasi rendahnya tingkat pendapatan penduduk, pemerintah telah melakukan
beberapa langkah, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.

a) Memberikan subsidi keluarga miskin melalui berbagai program sosial.

b) Memberi keringanan biaya pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.

c) Meningkatkan standar upah buruh atau upah minimum kota.

d) Memberikan modal atau pinjaman lunak dan pelatihan kepada para pengusaha mikro dan
pengusaha kecil agar dapat bertahan atau dapat lebih berkembang.

e) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial.

8
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadaan penduduk sangat
memengaruhi dinamika pembangunan dalam suatu negara.

E. Kebijakan Mempercepat Pembangunan

1. Kebijakan diversifikasi kegiatan ekonomi


Negara berkembang yang miskin dan rendah pendapatan perkapitanya biasanya
merupakan negara pertanian tradisional yang sangat rendah produktivitasnya. Produktivitas
yang rendah ini merupakan penyebab pendapatan yang rendah tersebut. Dengan demikian
untuk memajukan ekonominya, negara berkembang perlu melakukan pembaruan dalam corak
kegiatan ekonomi masyarakat. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memodernkan
kegiatan ekonomi yang ada.

2. Mengembangkan infrastruktur
Berbagai jenis infrastruktur diperlukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
operasinya. Perkembangan infrastruktur haruslah selaras dengan perkembangan ekonomi.
Semakin maju suatu perkonomian, semakin banyak infrastuktur diperlukan. Dengan
demikian mengembangkan infrastruktur harus secara terus menerus dilakukan dan harus
diselaraskan dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai dan yang inin diwujudkan dimasa
depan.

3. Meningkatkan Tabungan dan Investasi


Pendapatan masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah,
sedangkan pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang
dilakukan . Kekurangan investasi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat
menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu satu syarat penting yang perlu dilakukan
untu mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan tabungan
masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini sistem bank perlu dikembangkan. Sistem bank dan
institusi keuangan lain dan pasaran keuangan seperti pasaran saham, dapat memberikan
sumbangan penting kepada usaha meningkatkan tabungan.
Pada tahap awal pembangunan tabungan dapat diciptakan masyarakat adalah jauh
lebih rendah dari biaya yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan. Oleh sebab itu
pinjaman dan sumber keuangan lain dari luar negara diperlukan. Biasanya pinjaman terutama
diperlukan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang perlu disediakan untuk
mendorong perkembangan kegiatan ekonomi. Tabungan yang diciptakan didalam negeri tidak
dengan sendirinya mewujudkan pembangunan. Diperlukan kegiatan investasi untuk
menggunakan tabungan tersebut.
Investasi :
Menarik investor asing selalu dilakukan berbagai negara sebagai salah satu usaha
untuk mempercepat perkembangan investasi. Menggalakan penanaman modal asing akan
memberikan beberapa sumbangan penting dalam pembangunan yaitu: penanaman modal
asing akan menyediakan modalnya sendiri, memindahkan teknologi kepakaran lain ke negara
yang didatanginya, meningkatkan penggunaan teknologi modern, dan kerap kali usaha yang
dilakukan dapat meningkatkan ekspor.

4. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat

9
Individu yang memperoleh pendidikan cenderung akan memperoleh pendapatan yang
lebih tinggi . Seterusnya kepada masyarakat secara keseluruhan, peningkatan dalam taraf
pendidikan memberi manfaat yang mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sumbangan dari
taraf pendidikan yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu: manajemen perusahaan
perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien, penggunaan teknologi modern
dalam kegiatan ekonomi dapat lebih cepat berkembang, pendidikan yang lebih tinggi
meningkatkan daya pemikiran masyarakat , dan berbagai pakar, tenaga ahli dan tenaga kerja
terampil yang diperlukan dalam berbagai kegiatan ekonomi dapat disediakan.

Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif
maupun negatif.

 Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

• Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih


lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

• Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang


dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.

• Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

• Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian


dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi
yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.

• Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini,
dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan
demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

• Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya
kerusakan lingkungan hidup.

• Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

• Hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pencapaian pembangunan ekonomi diperlukan upaya yang efektif dalam


mencapainya. Telah kita ketahui berbagai hambatan dalam mencapai pembangunan ekonomi.
Permasalahan kemiskinan, tingkat kependudukan, produktivitas tenaga kerja, pengangguran
yang menjadi dampak terhadap pendapatan negara. Dari makalah ini disimpulkan :

1. Tingkat kependudukan dan kemiskinan negara berkembang masih tergolong tinggi.


2. Produktivitas tenaga kerja negara di Asia Tenggara masih rendah.
3. Tingkat pengangguran yang tinggi berdampak pada kemiskinan
4. Permasalahan ekonomi harus ditanggulangi dalam upaya peningkatan pendapatan
negara dan pembangunan ekonomi.

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik
terus. Setiap negara sedang berupaya melaksanakan pembangunan ekonomi untuk
kesejahteraan masyarakat.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan


ekonomi, suatu negara sebaiknya mengelola dengan baik sumber daya manusia, sumber daya
alam, sumber daya modal, serta keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya.
Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi melalui
jumlah dan kualitas penduduk. Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang
potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi rill. Dan dengan memiliki kemampuan
mengkoordinasi faktor produksi, pengetahuan, dan teknologi serta mengkombinasikan faktor-
faktor produksi akan sangat membantu usaha peningkatan pendapatan negara. Negara
berkembang harus selalu berupaya untuk mengurangi tingkat permasalahan ekonomi agar
tercipta pembangunan ekonomi yang efisien.

11
DAFTAR PUSTAKA
World Bank. Februari 2016, Peringkat GNI per kapita, metode Atlas dan yang berbasis
PPP dalam http://data.worldbank.org/data-catalog/GNI-per-capita-Atlas-and-PPP-table

Sukirno, Sadono. 2015. “Makroekonomi Teori Pengantar”. Depok: PT Rajagrafindo


Persada.

Pobersonic, “Indikator Pertumbuhan / Growth dan Pembangunan / Development Ekonomi


Indonesia”, dalam https://pobersonaibaho.wordpress.com/2012/03/26/indikator-
pertumbuhan-growth-dan-pembangunan-development-ekonomi-indonesia/ (26 Maret 2012)

P. Eko Prasetyo, 2009. Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta. Beta Offset

P. Todaro, Michael, Pembangunan Ekonomi(edisi ke-5, cetakan 1&2), (Jakarta: Bumi


Aksara. 2000).

Karl E. Case dan Ray C. Fair, 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta. Erlangga.

Hal Hill (2002), Ekonomi Indonesia, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Subandi (2005), Sistem Ekonomi Indonesia, Bandung: ALFABETA

BPS, (2013). Laporan Tahunan Badan Pusat Statistik, (Online) (http://www.bps.go.id,diakses


04 November 2013)

https://www.academia.edu/4979947/FOREIGN_DIRECT_INVESTMENT_FDI_DAN_MASALAH_PENGANGGURA
N_STUDI_EMPIRIK_KEBIJAKAN_INDUSTRI_DI_INDONESIA

http://www.berpendidikan.com/2015/06/rendahnya-tingkat-pendapatan-perkapita-di-
indonesia.html

http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/03

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167

12

Anda mungkin juga menyukai