Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dewi Megalia

NIM : 855763614
Kelas : C PGSD BI
Semester :I
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD (PDGK 4105)
1. Rancanglah sebuah kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar, indikator
dan tujuan pembelajran yang akan dicapai oleh siswa di kelas anda. Jelaskan pendekatan, strategi,
metode dan teknik yang anda gunakan dalam pembelajaran tersebut.
Jawab :

SEKOLAH : SD NEGERI 23 TALANGKELAPA KABUPATEN BANYUASIN

KELAS / SEMESTER : IV / I

TEMA : PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP (TEMA 3)

SUB TEMA :I

PEMBELAJARAN KE : 4 (Bahasa Indonesia dan Pkn)

ALOKASI WAKTU : 2 X 30 MENIT

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

BAHASA INDONESIA

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


1. Menentukan kosakata yang berhubungan 1.a Menyebutkan kegiatan yang dilakukan di
dengan hak dan kewajiban terhadap tumbuhan pagi hari
melalui teks bacaan atau eksplorasi lingkungan
1.b Mengidentifikasi kata yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban terhadap tumbuhan
1. c Melengkapi kata yang sesuai dengan hak
dan kewajiban terhadap tumbuhan
2. Menyampaikan penjelasan ciri-ciri 2.c Melakukan percakapan tentang hak dan
pertanyaan yang baik untuk wawancara dalam kewajiban terhadap tumbuhan
Bahasa Indonesia
PKN

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3. Mengenali hak dan kewajiban 3.a Mengidentifikasi hak dan kewajiban
terhadap tumbuhan
4. Menceritakan hak dan kewajiban 3. b Membedakan hak dan kewajiban

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengamati gambar suasana pagi hari dan lingkungan di sekitar sekolah, Siswa mampu
membedakan hak dan kewajiban terhadap tumbuhan (kognitif)

2. Setelah membaca teks hak dan kewajiban terhadap tumbuhan, siswa dapat mengidentifikasi
kata-kata yang berhubungan dengan hak dan kewajiban terhadap tumbuhan dengan tepat (kognitif)

3. Setelah mengamati gambar, siswa dapat melengkapi kata-kata yang sesuai gambar hak dan
kewajiban dengan tepat (kognitif)

4. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menempelkan gambar kegiatan saat pagi hari secara
urut dengan tepat (psikomotor)

5. Dengan mengamati gambar hak dan kewajiban terhadap tumbuhan, siswa dapat melafalkan hak
dan kewajiban (psikomotor)

METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar,


mengkomunikasikan

Model : Cooperative learning

Metode : Tanya jawab, pengamatan, diskusi dan ceramah


2. Jelaskan kelemahan dan kelebihan dari strategi pembelajaran ekspository dan heuristri
kemudian yang manakah yang lebih memberikan dampak berfikir tingkat tinggi pada siswa?
Berikut alasannya!

Jawab :

Melalui pembelajaran eskpository, guru mencari materi pelajaran serta guru yang mengolahnya
serta membuat rangkuman. Siswa hanya menerima dan mencatat pembelajaran dari guru.
Kelemahan strategi pembelajaran ini yaitu siswa menjadi pasif karena hanya menerima apa saja
yang disampaikan guru. Sedangkan kelebihannya yaitu strategi ini cocok diterapkan bagi siswa
pedalaman yang tidak memiliki akses terhadap sumber belajar .

Melalui pembelajaran heuristri, yang mengolah materi pelajaran adalah siwa, sehingga guru
berperan sebagai pembimbing saja dalam kegiatan belajar siswa. Kelemahan strategi pembelajaran
ini yaitu cukup memakan waktu yang lebih lama dan tidak semua siswa dapat berpikir cepat dan
ada beberapa siswa yang terbiasa dengan metode ceramah. Sedangkan kelebihannya yaitu strategi
ini mendukung siswa berperan aktif dalam pembelajaran sehingga siswa terbiasa menjadi lebih
kreatif, kritis, inovatif, percaya diri, terbuka dan mandiri.

Berdasarkan kedua strategi pembelajaran tersebut, metode pembelajaran heuristri lebih


memberikan dampak berfikir tingkat tinggi pada siswa, karena pada metode pembelajaran heuristri
adanya strategi discovery (penemuan) dan inquiry (kritis dan analitis) yang membentuk siswa
mencari dan mengolah pengetahuan.

3. Pembelajaran di Sekolah Dasar kelas tinggi banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis
masalah , menyelidiki, meneliti dan membandingkan. Jelaskan alasannya? Kemudian,
pembelajaran seperti apa yang harus diberikan dikelas rendah namun bisa menstimulus berpikir
tingkat tinggi?

Jawab :

Pembelajaran di Sekolah Dasar kelas tingg telah banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis
masalah , menyelidiki, meneliti dan membandingkan karena menurut Piaget, siswa kelas tinggi
yang telah mencapai usia 11 tahun telah memahami fase perkembangan operasional formal, yang
artinya perkembangan kognitif yang menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki kemampuan
berpikir tinggi atau berpikir ilmiah.

Esensi pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran konkret yaitu suatu pembelajaran yang
dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa yang berkenaan dengan fakta
atau kejadian di sekitar lingkungan siswa. Guru berperan penting dalam menstimulus respon
pembelajaran karena siswa kelas rendah masih kurang terfokus dalam konsentrasi, kecepatan
belajar dan aktivitas belajar sehingga diperlukan kegigihan seorang guru dalam mengupayakan
pembelajaran yang efektif. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran tematik, siswa mendapatkan
pengalaman bermakna dalam proses pembelajaran sehingga mampu memahami konsep secara
utuh dan tematis.

4. Jelaskan perbedaan inquiri yurispudensi, inquiry social dan inquiry ilmiah ?

Jawab :

Inquiri yurispudensi dirancang agar siswa terlatih untuk mampu diskusi antarsiswa dalam
membahas permasalahan yang diberikan atau mampu mengambil sikap terhadap permasalahan
tersebut. Model ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa mampu menerima
dan mengingat materi pelajaran yang disampaikan guru sehingga meningkatkan kemampuan dan
daya berpikir siswa.

Inquiry social adalah metode belajar yang mengharuskan siswa untuk menemukan jawabannya
tanpa bantuan khusus, guru hanya sebagai sumber informasi bagi data yang diperlukan.
Selebihnya, siswa dituntut lebih banyak belajar sendiri dan berusaha mengembangkan kreatifitas
dalam pengembangan masalah yang dihadapinya

Sedangkan inquiry ilimiah adalah metode pembelajaran yang membawa siswa ke proses ilmiah
dengan mengumpulkan, menganalisis data, mengkomunikasikannya dan mempertahankan hasil
atau kesimpulan. Inquiry ilmiah adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada
situasi eksperimen atau percobaan sendiri sehingga siswa terlatih berpikir secara krits dan
menemukan jawaban dari suatu masalah.

Anda mungkin juga menyukai