Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pasal 33 UUD 1945, yaitu bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat maka pemerintah serta aparatnya harus dapat
mengelola berbagai kekayaan tersebut demi kepentingan bersama.
Penguasaan dan pengolahan kekayaan bumi oleh negara adalah tugas
utama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Pada tugas
tersebut yang terpenting adalah bagaimana menjamin penyediaan energi dan
mineral sesuai kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau dan tetap
memperhatikan lingkungan. Selain itu, KESDM juga harus mengatasi tantangan
pemerintah Indonesia dalam hal energi yaitu mewujudkan peningkatan ketahanan
energi atau bahkan kemandirian energi, sehingga kondisi energi Indonesia tidak
rentan dengan gejolak luar negeri (Renstra KESDM, 2015).
Dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah di KESDM maka dibutuhkan
Pegawai Negeri Sipil yang professional sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
40 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun
1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil yang menyebutkan bahwa
dalam rangka mencapai tujuan nasional, dibutuhkan adanya Pegawai Negeri Sipil
yang profesional dan kompetensi yang memadai, berdaya guna, serta berhasil guna
dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Hal tersebut
dikarenakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam
mengelola kekayaan negara tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan strategis
mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai
sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS. Dengan kata lain PNS mempunyai
peranan dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan. Oleh karena itu, PNS merupakan unsur penting di aparatur negara.
PNS yang memainkan peranan di atas adalah PNS yang memiliki dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya, memiliki kesiapsiagaan fisik dan mental, mampu menjaga

1
sikap dan perilaku disiplin dalam melaksanakan tugas jabatannya, serta memahami
peran dan kedudukannya sebagai pelayan publik professional dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Panduan Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS
Gol III, 2015).
Didalam Perkalan No. 39 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil disebutkan bahwa
untuk dapat membentuk sosok PNS profesional yaitu PNS yang mampu memenuhi
standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya
secara efektif dan efisien perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan
pelatihan (diklat).
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis
diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat Prajabatan. Prajabatan
dilaksanakan untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang
berperan membentuk karakter PNS kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Didalam pasal 10 UU No. 5 tahun
2014 disebutkan bahwa fungsi pegawai ASN adalah sebagai :
a. pelaksana kebijakan publik
b. pelayan publik
c. perekat dan pemersatu bangsa
Untuk menciptakan PNS yang professional, maka pembaharuan pola
penyelenggaraan diklat perlu dilakukan. Hal tersebut dikarenakan sebelumnya
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan memakai pola pembelajaran yang didominasi
oleh metode ceramah sehingga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dalam
membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi nilai dasar
pada diri masing-masing peserta. Oleh karena itu, dilakukan metode baru yang
mengacu pada nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA). Metode baru dilakukan dengan cara peserta mengalami
sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga dapat
merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi
PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya (Perkalan No. 39 Tahun 2014).
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis menyusun rancangan kegiatan
aktualisasi ini, yang nantinya akan dilaksanan di unit tempat bertugas penulis, yaitu
2
di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan
Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Rancangan
kegiatan aktualisasi ini berisi daftar kegiatan aktualisasi, tahapan-tahapan
kegiatannya, identifikasi dan keterkaitannya dengan nilai-nilai dasar ANEKA, teknik
aktualisasi, serta jadwal rencana kegiatan.

1.2 Maksud dan Tujuan Diklat


Maksud diselenggarakannya Diklat Prajabatan Golongan III adalah
terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan peryaratan
pengangkatan untuk menjadi PNS Golongan III.
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintan 101 Tahun 2000,
Diklat Prajabatan Golongan III bertujuan :
a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat
melaksanakan tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian dan
etika PNS.
b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan
perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.

1.3 Profil Organisasi


1.3.1 Sejarah Organisasi
Sejalan dengan perkembangan adanya otonomi daerah dan dalam rangka
menunjang kegiatan pembangunan sektor ESDM dan sesuai Keputusan Presiden
Nomor 165 Tahun 2000 dibentuk Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM dimana
didalamnya terdapat Pusat Diklat Ketenagalistrikan dan Energi Baru, Terbarukan
(KEBT) yang dijabarkan dalam keputusan Menteri ESDM Nomor 150 Tahun 2001
dan terakhir dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 0030 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja ESDM. Adanya restrukturisasi organisasi dengan
Peraturan ESDM Nomor 0018 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, maka Pusat Diklat KEBT berubah
menjadi Pusat Diklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi (KEBTKE). Saat ini Pusat Diklat KEBTKE dipimpin oleh Dra. Indriyati, M.M
sebagai Kepala Pusat Diklat KEBTKE semenjak tahun 2015.

3
1.3.2 Visi dan Misi Organisasi
Visi Pusat Diklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi (Pusdiklat KEBTKE) adalah menjadi suatu lembaga diklat terpadu yang
unggul dan mampu mewujudkan sumber daya manusia professional berdaya saing
dan bermoral dalam lingkungan global dibidang ketenagalistrikan, energi baru,
terbarukan dan konservasi energi.
Misi-misi dari Pusdiklat KEBTKE :
1. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dibidang
ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi;
2. Mengembangkan pusat pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi
secara nasional dan internasional dibidang ketenagalistrikan, energi baru,
terbarukan dan konservasi energi;
3. Mengembangkan standar kediklatan yang mendukung program diklat
berbasis kompetensi sehingga tercipta tenaga profesional yang
bersertifikat secara nasional maupun internasional dibidang
ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi;
4. Meningkatkan sarana dan prasarana diklat ketenagalistrikan, energi baru,
terbarukan dan konservasi energi;
5. Membangun jejaring kerja dengan seluruh jajaran lembaga diklat dan
mitra kerja serta konsumen baik dalam maupun luar negeri dibidang
ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi.

1.3.3 Tugas dan Fungsi Organisasi


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan
dan Konservasi Energi mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan
dibidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pusdiklat KEBTKE menyelenggarakan
fungsi:
1. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program
pengembangan pendidikan dan pelatihan dibidang ketenagalistrikan,
energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.
2. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dibidang ketenagalistrikan, energi
baru, terbarukan, dan konservasi energi.

4
3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dibidang
pendidikan dan pelatihan ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan
konservasi energi.
4. pelaksanaan administrasi Pusdiklat KEBTKE.

1.3.4 Struktur Organisasi


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan
dan Konservasi Energi terdiri atas :
1. Bagian Tata Usaha;
2. Bidang Program dan Kerjasama;
3. Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan;
4. Bidang Standar dan Sarana Prasarana;
5. Kelompok Jabatan Fungsional (Widyaiswara)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusdiklat KEBTKE

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan dari Penulisan Laporan Aktualisasi ini adalah untuk melaksakan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan PNS Golongan III.
Disamping itu, untuk melaksanakan kegiatan Aktualisasi Nilai–Nilai Dasar Profesi
PNS pada saat periode “off campus” yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan
Pelatihan KEBTKE.

Anda mungkin juga menyukai