BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengoprasian boiler di PPSDM Migas Cepu, uap yang dihasilkan boiler
harus dijaga pada tekanan tertentu untuk proses kebutuhan penghasil energi listrik
dan proses di kilang minyak. Supaya tekanan bisa dijaga pada nilai tertentu, maka
pada keluaran boiler terdapat manometer untuk memantau nilai tekanan uap yang
dihasilkan boiler. Ketika nilai tekanan pada uap menurun, maka pembakaran harus
diperbesar dengan memperbanyak aliran bahan bakar dengan udara. Sebaliknya,
ketika nilai tekanan pada uap naik, maka pembakaran harus diperkecil dengan
mengurangi aliran bahan bakar dengan udara. Aliran bahan bakar yang dilakukan
untuk mengatur keadaan pembakaran dan untuk menjaga tekanan uap yang dihasilkan
boiler di PPSDM Migas Cepu masih dilakukan dengan manual dengan cara dengan
memutar valve untuk mengalirkan bahan bakar secara perlahan-lahan serta
memperhatikan nilai tekanan di manometer. Hal ini mengindikasikan bahwa kerja
boiler dalam menjaga tekanan uap yang dihasilkan belum optimal dan penggunaan
bahan bakar untuk pembakaran yang belum efisien. Oleh karena itu, diperlukan
pengendali yang bisa memaksimalkan kerja boiler agar dapat menjaga tekanan pada
nilai tertentu dengan penggunaan bahan bakar yang efisien.
1
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Pada Laporan PKL ini akan membahas tentang perancangan serta simulasi sistem
kontrol rasio udara dan bahan bakar pada pembakaran pada Boiler di PPSDM Migas
Cepu dengan pengendali DCS. Pada Laporan PKL ini, diharapakan sistem dapat
berkembang mengikuti perkembangan zaman.
1.2 Tujuan
2
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
BAB II
ORIENTASI UMUM PPSDM MIGAS CEPU
3
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
4
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
FUNGSI :
2.2.1 Humas
Humas memiliki kegiatan tugas jabatan diantaranya :
6
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
1) Membuat konsep sambutan Naskah pidato untuk upacara dan kegiatan lain di
PPSDM Migas.
2) Melakukan koordinasi dan kerjasama unit kerja/Instansi terkait, lembaga
organisasi kewartawanan.
3) Memberikan orientasi umum kepada siswa maupun mahasiswa Kerja Praktek
Lapangan di PPSDM Migas.
4) Mempersiapkan dan mengkoordinasi acara(keprotokoleran), kerjasama dengan
bidang lain.
5) Meliput, menulis, dan mengedit berita untuk buletin.
6) Menerima dan memberikan pengarahan kepada tamu yang mengadakan
kunjungan.
7) Menyusun dan membuat kilas balik tentang PPSDM Migas.
8) Mengagendakan surat masuk, membalas surat dan mengarsip surat-surat PPSDM
Migas.
9) Membuat laporan bulanan kegiatan Humas.
10) Membuat laporan Triwulan kegiatan Humas.
11) Mengkoreksi Laporan Praktek Kerja Lapangan (Bab II).
7
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Pengamanan material seluruh benda yang berada pada PPSDM Migas Cepu.
Dalam pengamanan material ini dikhususkan pada 3 hal, antara lain pagar, pintu
gerbang, dan pencahayaan.
3) Pengamanan informasi
Pengamanan informasi meliputi dokumen-dokumen penting negara atau
perusahaan yang sangat perlu untuk digunakan.
4) Pengamanan oprasional
Pengamanan oprasional meliputi beberapa area/zona, yaitu :
a. Zona pengawasan
Pada zona ini meliputi gerbang atau pos satpam jika ada peserta atau tamu
diwajibkan untuk melapor terlebih dahulu dan jika membawa kendaraan harus
diparkir pada tempat yang telah disediakan.
b. Zona terbatas
Pada zona ini meliputi area Laboratorium perpustakaan, laboratorium instrumen
dan kalibrasi, laboratorium elektronik dan telekomunikasi, dan unit fire safety.
c. Zona terlarang
Pada zona ini meliputi area kilang, dimana tidak setiap orang diijinkan untuk
memasuki area ini, kecuali mendapatkan izin dari kepala security dan pembimbing.
Bagian unit keamanan PPSDM Migas Cepu dibagi menjadi beberapa kepala unit,
antara lain :
1) Kepala Unit Investigasi
2) Kepala Unit Pengamanan Fisik
3) Kepala Unit Operasi
4) Kepala Unit Pembinaan Anggota
5) Kepala Unit Administrasi dan Logistik
8
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
9
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
10
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
BAB III
11
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
di Surabaya dengan membayar ganti rugi sebesar F. 10000 dan F. 0.1 untuk tiap peti
(37,5 liter minyak tanah dari hasil pengilangan).
Penemuan sumur minyak bumi bermula di desa Ledok oleh Mr. Adrian Stoop.
Januari 1893, ia menyusuri Bengawan Solo dengan rakit dari Ngawi menuju Ngareng
Cepu dan akhirnya memilih Ngareng sebagai tempat pabrik penyulingan minyak dan
sumurnya dibor pada Juli 1893. Daerah tersebut kemudian dikenal dengan nama
Kilang Cepu. Selanjutnya, berdasarkan akta No. 56 tanggal 17 Maret 1923 DPM
diambil alih oleh BPM (Bataafsche Petroleum Maarschappij) yaitu perusahaan
minyak milik Belanda.
3.2 Periode zaman Jepang (tahun 1942-1945)
Periode zaman Jepang, dilukiskan tentang peristiwa penyerbuan tentara Jepang
ke Indonesia pada perang Asia Timur yaitu keinginan Jepang untuk menguasai
daerah-daerah yang kaya akan sumber minyak, untuk keperluan perang dan
kebutuhan minyak dalam negeri Jepang.
Terjadi perebutan kekuasaan Jepang terhadap Belanda, para pegawai perusahaan
minyak Belanda ditugaskan untuk menangani taktik bumi hangus instalasi penting,
terutama kilang minyak yang ditujukan untuk menghambat laju serangan Jepang.
Namun akhirnya, Jepang menyadari bahwa pemboman atas daerah minyak akan
merugikan pemerintah Jepang sendiri.
Sumber-sumber minyak segera dibangun bersama oleh tenaga sipil Jepang,
tukang-tukang bor sumur tawanan perang dan tenaga rakyat Indonesia yang
berpengalaman dan ahli dalam bidang perminyakan, serta tenaga kasar diambil dari
penduduk Cepu dan daerah lainnya dalam jumlah besar. Setelah Belanda menyerah
dan Cepu diduduki oleh Jepang maka lembaga itu dibuka kembali dengan nama
“Shokko Gakko”.
Lapangan minyak Cepu masih dapat beroperasi secara maksimal seperti biasa
dan pada saat itu Jepang pernah melakukan pengeboran baru di lapangan minyak
Kawengan, Ledok, Nglobo, dan Semanggi.
12
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
13
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
14
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Kedudukan PPT Migas dibawah Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi,
Departemen Pertambangan dan Energi yang merupakan pelaksana teknis minyak dan
gas di bidang pengembangan tenaga perminyakan dan gas bumi.
Keberadaan PPT Migas ditetapkan berdasarkan Kepres No. 15/1984 tanggal 18
Maret 1984, dan struktur organisasinya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi No.1092 tanggal 05 November 1984.
3.4 Periode 2001-2016
Tahun 2001 PPT Migas Cepu diubah menjadi Pusdiklat Migas (Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi) Cepu sesuai Surat Keputusan Menteri ESDM
(Energi dan Sumber Daya Mineral) nomor 150 Tahun 2001 dan telah diubah
Peraturan Menteri ESDM nomor 030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005. Kemudian
diperbarui Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2010 tanggal 22 November 2010.
3.5 Periode 2016-sekarang
Sesuai Peraturan Menteri No. 13 tahun 2016 tentang organisasi dan tata kerja
kementrian energi dan sumber daya mineral, Pusdiklat Migas Cepu berubah nama
menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas Bumi
(PPSDM Migas) Cepu.
15
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
BAB IV
SV MV
16
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Primary sensing
transmiter element
4.1.3 Controller
Controller merupakan peralatan utama dalam pengendalian suatu variabel proses.
disini terjadi proses pengolahan sinyal input pengendalian dari transmitter. Kontroller
akan membandingkan sinyal input dengan setting value yang kita kehendaki apabila
sinyal input terlalu terlalu besar dari setting value yang diberikan maka controller
akan berusaha memperkecilnya dan begitu sebaliknya.
a. Proporsional (P) Controller
17
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
18
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
19
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Dari semua tipe pengedali yang telah dibahas di atas, beberapa hal penting adalah
PB yang kecil akan membuat pengendali yang lebih sensitif dan cenderung
membawa loop berosilasi.
Sedangkan untuk PB besar akan meninggalkan offset yang besar pula. Dan Ti
yang kecil bermanfaat untuk menghilangkan offset, tetapi juga dapat membawa
sistem pengendali menjadi lebih sensitif dan lebih mudah berisolasi. Sedangkan
Ti yang besar cenderung membuat respon menjadi lambat.
20
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
21
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
22
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
23
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
130
125
120
115
110
105
50 60 70 80 90 100
Naik Suhu (Celcius)
Turun Pengukuran Standard
24
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
25
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
2. Mengatur air supply dengan memutar regulator air supply sampai 20 psi.
3. Atur regulator input sehingga level di water column pada posisi minimum (0
%).
4. Amati pressure gauge output dan catat hasilnya.
5. Atur regulator input sehingga level di water column pada posisi maksimum
(100 %).
6. Amati pressure gauge output dan catat hasilnya.
7. Ulangi langkah 3 sampai dengan 6 untuk nilai 25%, 50% dan 75%.
8. Apabila terjadi deviasi lakukan adjustment dengan cara :
8.1 Lakukan langkah no 3 dan no 4, kemudian atur zero adjuster pada
transmitter menggunakan obeng
8.2 Lakukan langkah no 5 dan no 6, kemudian atur span adjuster pada
transmitter menggunakan kunci
26
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
8.3 Ulangi langkah 8.1 dan 8.2 beberapa kali sehingga menunjukkan hasil
yang tepat.
8.4 Ulangi langkah no 4 sampai dengan 8 dan catat hasilnya.
E. Perhitungan
Besarnya sinyal output transmitter, secara perhitungan dapat dicari dengan
rumus:
terukur−min . range
Output =
( span )
spansignal +min . range
terukur−min . range
=
( span
(15−3) +3 )
terukur−min . range
=
( span
12 +3 )
F. Data Hasil Praktikum
Output
Input Error
Persentase (%) Percobaan Perhitungan
(inch H2O) (psi)
(psi) (psi)
20 0 2.5 3 0.5
30 25 5.75 6 0.25
40 50 8.85 9 0.15
50 75 12 12 0
60 100 15.2 15 0.2
27
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Percobaan Perhitungan
(inch H2O) (psi)
(psi) (psi)
20 0 3 3 0
30 25 6 6 0
40 50 9 9 0
50 75 12 12 0
60 100 15 15 0
G. Grafik Percobaan
Grafik Perbandingan Input dan Output
D/P Cell Pneumatic Level Transmitter
16
14
12
(inch H2O)
10
8
Input
6
4
2
0
20 30 40 50 60
Output (Psi)
Grafik 4.6 Perbandingan Input dan Output D/P Cell Pneumatic Level Transmitter
4.2.3 PRAKTIKUM TROUBLE SHOOTING CONTROL
VALVE
Tujuan
1. Memasang Control Valve dengan benar
28
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
29
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
30
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
jika terjadi kesalahan saat proses pengontrolan. Valve ini banyak digunakan di
perusahaan perminyakan, karena dilihat dari sifatnya yang akan menutup saat
terjadi kesalahan control.
Kesimpulan
1. Control valve yang diuji memiliki sifat ATO (Air To Open).
2. Control valve digunakan untuk mengatur aliran dan pengaman pada plan
pengendalian.
A. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini peserta mampu :
a. Menggambarkan grafik hubungan antara bukaan valve (stroke) dengan flow rate.
b. Menentukan jenis plug dari control valve
c. Mengamati penyimpanan (histerisis) dari control valve.
B. Dasar Teori
Hubungan stroke (bukaan valve) terhadap flow rate tergantung dari jenis
plugnya yang akan mempengaruhi karakteristik dari kontrol valve. Pada dasarnya
ada 3 (tiga) jenis karakteristik dari kontrol valve:
1. Linear.
2. Quick opening.
3. Equal percentage.
31
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
32
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
33
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
C. Data Percobaan.
Tabel 1 bukaan 0% sampai dengan 100%
Bukaan valve (stroke) Time naik Flow Rate “Q=V/t”
“MV” (%) “t” (sec) (m3/sec)
0 - -
10 - -
20 224 0.175312
30 76 0.516709
40 54 0.727221
50 46 0.853694
60 43 0.913254
70 40 0.981748
80 37 1.061349
90 36 1.090831
100 35 1.121997
34
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
90 36 1.090831
80 37 1.061349
70 40 0.981748
60 42 0.934998
50 45 0.872665
40 52 0.755191
30 71 0.553097
20 173 0.226994
10 - -
0 - -
Table 4.5Kalibrasi Control Valve Turun
Grafik Percobaan
35
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
1.00
Flow Rate (m3/sec)
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
20 30 40 50 60 70 80 90 100
Flowrate NaikValve (MV)Flowrate
Bukaan (%) Turun
36
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
BAB V
TUGAS KHUSUS
Boiler
Boiler adalah bejana bertekanan dengan bentuk dan ukuran yang didesain
untuk menghasilkan uap panas atau steam.Steam dengan tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Secara umum boiler dapat digambarkan seperti Gambar 2.1.
Proses boiler secara sederhana dapat digambarkan seperti proses memasak air,
dimana dalam pemasakan air dibutuhkan sumber energi panas. Pemanasan diperoleh
dari pemanasan bahan bakar padat, cair, gas, ataupun dari tenaga listrik dan tenaga-
tenaga lainnya.
37
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
3. Proses pemanasan sehingga uap jenuh menjadi uap panas lanjut (superheated
steam).
Fungsi boiler yaitu sebagai penghasil uap ini didalam dunia perminyakan
digunakan untuk:
1. Klasifikasi Boiler
Fire tube boiler (boiler pipa api) yaitu gas hasil pembakaran berada dalam
pipa sedangkan air disekeliling luarnya.
Water tube boiler (boiler pipa air) yaiutu air yang dipanaskan berada dalam
bejana sedangkan gas hasil pembakaran di luar pipa.
2.posisi dapur
Internal furnace,yaitu boiler yang kedudukan furnacenya berada didalam
ketel.
Eksternal furnace,yaitu boiler yang kedudukan furnace berada diluar ketel.
3.jumlah tube
single tube boiler,yaitu boiler yang hanya mempunyai satu pipa.
38
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Multi tube boiler,yaitu boiler yang memiliki dua atau lebih pipa
4.bentuk dan letak pipa
Natural circulation,yaitu sirkulasi yang terjadi dalam boiler terjadi secara alami.
forse circulation,yaitu sirkulasi yang terjadi dalam boiler terjadi secara paksa
(menggunakan pompa sirkulasi).
7.pemanas
39
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
40
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
1. Peralatan utama
2. Peralatan keamanan
3. Peralatan penunjang
Peralatan utama
a) Drum
Berfungsi sebagai penampung air umpan yang merupakan bahan baku serta
sebagai temoat steam yang telah terbentuk.selain itu juga sebagai body dari boiler.
b) Lorong api
Lorong api berbentuk gelombang untuk memperluas pemanasan sehingga
mempercepat pembentukan steam dan juga agar tidak mudah retak jika terjadi
pemuaian atau pengerutan.
c) Tube/pipa
Berfungsi sebagai tempat haluan api atau gas panas dari ruang bakar
41
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
e) Burner
Merupana alat pengabut bahan bakar dibentuk menjadi partikel-partikel kecil dan
bercampur dengan udara sehingga mudah terbakar (flammable).
f) Blower fan
Berfungsi menydiakan udara untuk proses pembakaran di ruang bakar.
g) Cerobong asap
Berfungsi untuk mengluarkan gas sisa pembakaran yang telah keluar dari fire tube
fase ketiga,cerobong asap boiler wanson mempunyai ketinggian 12m dan telah
memenuhi syarat ISO 14001.
42
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
drum ketel.
e) Katub induk (Main steam valve)
Katub induk ini berfungsi untuk mengatur bukaan pada saat uap dari ketel akan
dialirkan ke steam distributor header
f) Peluit bahaya (alarm)
Alat ini berfungsi untuk memberi tanda apabila ketel kekurangan air (level atau
permukaan air pada batas minimum yang telah ditentukan).
g) Lubang lalu orang (Manhole)
Lubang lalu orang ini berfungsi untuk keluar masuknya orang pada saat ketel
mengalami perbaikan, pembersihan dan pemeriksaan.
h) Pelat Cap (Name plate)
Dalam undang-undang uap pasal 12 setiap ketel harus mempunyai plat cap sesi empat
dengan ukuran 80 x 140 mm. Pada plate cap tersebut harus tertera dengan jelas :
1.Nama pabrik pembuat ketel
2. Tahun pembuatannya
3. Tekanan kerja yang diijinkan
4. Seri nomor
5. Negara tempat pabrik pembuat ketel
i) Katub Pengisi Ketel
Katub ini berfungsi untuk mengatur level air di dalam ketel.
Peralatan penujang
Agar boiler dapat bekerja sesuai dengan kondisi operasi yang diinginkan,maka
diperlukan sarana dan peralatan penunjang.peralatan penujang tersebut yaitu:
a) Sand filter
Berfungsi untuk menjernihkan dan menyaring kotoran-kotoran yang terkandung
didalam air.
43
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
b) Softener
Alat yang berguna untuk melunakkan air dengan cara pertukaran ion agar air umpan
boiler memenuhi syarat.
d) Pompa air
Di unit boiler ada 3 buah pompa sentrifugal yang berfungsi sebagai boster pump dan
water pump.
f) Kompresor
Berfungsi untuk memproduksi udara bertekanan yang dibutukan untuk keperluan
peralatan instrumentasi pada boiler,kilang dan untuk keperluan back wash pada
proses penjernihan air.
g) Accumulator
Berfungsi sebagai penampung uap sementara sebelum didistribusikan.
h) Instrument
Berfungsi untuk mengatur operasi pengolahan dan sebagai pengendali variable
proses.
44
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Fungsi DCS
DCS berfungsi sebagai alat untuk melakukan kontrol suatu loop sistem
dimana satu loop dapat mengerjakan beberapa proses control.
Berfungsi sebagai pengontrol otomatis .
Sarana pengumpul dan pengolah data agar didapat output proses yang tepat.
DCS digunakan sebagai alat control suatu proses. Untuk mempelajari suatu sistem
kontrol dengan DCS, harus dipahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan loop
sistem, dimana pada suatu loop sistem terdiri dari :
45
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
DCS terhubung dengan sensor dan actuator serta menggunakan setpoint untuk
mengatur aliran material dalam sebuah plant/proses. Sebagai contoh adalah
pengaturan setpoint control loop yang terdiri dari sensor tekanan, controller, dan
control valve. Pengukuran tekanan atau aliran ditransmisikan ke kontroler melalui I/O
device. Ketika pengukuran variable tidak sesuai dengan set point (melebihi atau
kurang dari setpoint), kontroller memerintahkan actuator untuk membuka atau
menutup sampai aliran proses mencapai set point yang diinginkan.
Kelebihan DCS
– Informasi variable proses dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan user
Secara umum komponen dari DCS terdiri dari 3 komponen dasar yaitu:
Operator Station, Control Module, dan I/O module.
46
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Control modul adalah pusat kontrol atau sebagai otak dari seluruh pengendalian
proses. Control modul melakukan proses komputasi algoritma dan menjalankan
ekspresi logika.
Pada umumnya control module berbentuk blackbox yang dapat ditemui di control
room. Control module biasanya menggunakan mode redundant untuk meningkatkan
kehandalan control.
Fungsi dari control module adalah mengambil input variable yang akan dkontrol.
Nilai variable tersebut akan dikalkulasi. Hasil dari kalkulasi ini akan dibandingkan
dengan set point yang sudah ditentukan. Set point ini adalah nilai yang diharapkan
sebuah proses. Jika hasil kalkulasi berbeda dengan set point, nilai tersebut harus
dimanipulasi sehingga mencapai set point yang sudah ditentukan. Hasil manipulasi
nilai akan dikirim ke input output modul dan untuk disampaikan ke aktuator.
I/O Module merupakan interface antara control module dengan field instrument. I/O
module berfungsi mengubah sinyal dari digital ke analog dan sebaliknya.
47
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Dalam sistem pembakaran di Boiler, perbandingan antara udara dan bahan bakar
memerankan peranan yang penting dalam kualitas pembakaran. Jumlah udara yang
terlalu sedikit, akan menyebabkan terlalu sedikit oksigen yang digunakan untuk
mengubah bahan bakar hidrokarbon menjadi karbon dioksida dan air. Jumlah udara
terlalu sedikit juga berarti pemborosan bahan bakar, karena tidak semua bahan bakar
yang digunakan terbakar dan menjadi energi. Selain itu jumlah udara yang terlalu
banyak juga akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Hal ini disebabkan
karena kelebihan oksigen dan nitrogen akan menyebabkan terserapnya energi dalam
pembakaran dan sisa gas buang ini akan dibuang melewati stack, sehingga sebagian
energi yang dihasilkan akan terbuang dan menyebabkan tekanan operasi menurun.
Kondisi pembakaran dapat ditinjau dari sisa oksigen yang dihasilkan. Prosentase
oksigen pada gas sisa untuk pembakaran yang optimal untuk bahan bakar gas alam
berada di rentang 1.5% - 3 %. Untuk menjaga perbandingan jumlah udara dan bahan
bakar pada nilai yang optimal dengan menggunakan air/fuel ratio control (ratio
antara udara/bahan bakar).
Boiler adalah salah satu peralatan yang banyak digunakan dalam industri proses
sebagai penghasil uap pada tekanan tertentu. Dalam suatu sistem boiler, untuk
menjaga tekanan uap pada nilai yang diinginkan, dilakukan dengan mengatur
besarnya pembakaran, yaitu dengan cara mengatur besarnya aliran bahan bakar dan
udara yang masuk ke ruang bakar. Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 adalah diagram
proses serta diagram blok perancangan sistem kontrol rasio udara dan bahan bakar
pada boiler.
48
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
49
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Keterangan :
Pset : Setpoint Pressure FIC : Flow Indicator Controller
P : Pressure FT : Flow Transmitter
PIC : Pressure Indicator Controller CVF : Control Valve fuel
50
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
flow bahan bakar turun yang diikuti oleh flow udara. Penurunan flow kedua
komponen pembakaran ini akan mengurangi pembakaran di ruang bakar sehingga
pressure dari uap akan turun hingga mencapai nilai yang diinginkan di setpoint PIC
11.
BAB VI
Kesimpulan
Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada Pusdiklat Migas Cepu adalah :
51
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
DAFTAR PUSTAKA
Adila, Virtu. 2013. Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler
Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR).
Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Haiming Qiu dan Ming Rao. 1993. Process Control Engineering. Pennsylvania:
gordon and breach science publishers
Jack, Hugh. 2001. Dynamic System Modeling and Control. Michigan: Padnos School
of Engineering.
Lennart Ljung dan Torkel Glad. 1994. Modeling of Dynamic Systems. New Jersey:
PTR Prentice Hall.
52
Laporan Kuliah Kerja Nyata - Praktek
PPSDM Migas Cepu
Santoso M.H, Handi., Nazaruddin,Yul Y., Muchtadi, Farida I,Martin. 2007. Boiler
Performance Optimization Using Fuzzy Logic Controller. Teknik Fisika
Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sudiono, Kodar. 2010. Perancangan Sistem Kontrol dan Optimasi Rasio Udara dan
Bahan Bakar pada Boiler di Pt. Petrokimia Gresik Berbasis Jaringan Syaraf
Tiruan dan Algoritma Genetik. Surabaya: Skripsi Teknik Fisika Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
53