1 2 3 4 5 6
K (-) - - - - - - -
kgBB
/kgBB
Berdasarkan tabel data di atas terlihat bahwa adanya perbedaan dosis sari buah stroberi
(Fragaria x ananassa) memberikan pengaruh yang berbeda terhadap lama penutupan luka
kornea mata pada kelinci. Adanya pengaruh mulai terlihat dimana lama penutupan luka
kornea mata pada kelinci menjadi lebih cepat, setelah diberikan perlakuan berupa sari buah
Hasil uji normalitas (lampiran) menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh
lebih besar dari taraf nyata (0.051 > 0.05) yang berarti bahwa data variabel menyebar
mengikuti sebaran normal. Hasil uji homogenitas (lampiran) menunjukkan bahwa nilai
signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata (0.983 > 0.05) yang berarti ragam data
lama penutupan luka pada kelinci homogen. Karena asumsi yang melandasi pengujian One
Way ANOVA telah terpenuhi , maka selanjutnya dapat dilakukan uji One Way ANOVA.
Tabel Hasil Uji ANOVA
Keterangan p-value
Berdasarkan hasil analisis ragam pada tabel di atas untuk data lama penutupan luka
kornea mata pada kelinci, menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0,05), dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan lama penutupan luka kornea mata pada kelinci antar
kgBB
kgBB
1.5 kgBB
Dosis 22.4 gram /1.5 1.667 0.037
kgBB
1.5 kgBB
kgBB
Keterangan:
Jika nilai signifikansi (p) <alpha 0.05= ada perbedaan yang signifikan
Jika nilai signifikansi (p) >alpha 0.05= tidak ada perbedaan yang signifikan
Perbandingan data lama penutupan luka kornea mata pada kelinci pada kelompok
kontrol positif berbeda signifikan (bermakna) jika dibandingkan dengan kelompok yang
diberi sari buah stroberi pada dosis 11.2 gram/1.5 kgBB, dan 22.4 gram/1.5 kgBB (p<0.05).
Adanya perbedaan lama penutupan luka kornea mata pada kelinci sebagai pengaruh dari
setiap perlakuan dosis sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) tersebut dapat dilihat pada
10.0
9.2
Rerata lama penutupan luka kornea
9.0
8.0
mata pada kelinci (hari)
7.0
6.0 6.5
5.0
4.0 4.8
3.0
2.0
1.0
0.0
0.0
K (+) Dosis 11.2 gr/1.5 kgBB Dosis 22.4 gr/1.5 kgBB K (-)
Kelompok Perlakuan
Plot respon (main effect) pada grafik di atas menunjukkan besarnya pengaruh dari setiap
perlakuan dan dapat dibentuk urutan dari pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa)
terhadap lama penutupan luka kornea mata pada kelinci dari urutan yang paling lama sampai
Uji Korelasi
Keterangan R p Kesimpulan
kelinci
(Sumber data : Data primer yang diolah)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pemberian sari buah
stroberi (Fragaria x ananassa) dengan lama penutupan luka kornea mata pada kelinci (r = -
0.858, p = 0.000), mempunyai hubungan (korelasi) yang signifikan (p<0.05) dengan arah
korelasi yang negatif (karena koefisien korelasi bernilai negatif). Artinya semakin tinggi
dosis sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) cenderung akan semakin mempercepat lama
Uji Korelasi
Keterangan R p Kesimpulan
kelinci
47
(Sumber data : Data primer yang diolah)
Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pemberian sari buah
stroberi (Fragaria x ananassa) dengan lama penutupan luka kornea mata pada kelinci (r = -
0.858, p = 0.000), mempunyai hubungan (korelasi) yang signifikan (p<0.05) dengan arah
korelasi yang negatif (karena koefisien korelasi bernilai negatif). Artinya semakin tinggi
dosis sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) cenderung akan semakin mempercepat lama
Seberapa besar pengaruh pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) dengan
lama penutupan luka kornea mata pada kelinci, dapat diketahui dengan menggunakan analisis
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier, dengan hasil
Keterangan:
ananassa) terhadapat penutupan luka kornea mata pada kelinci. Nilai 9.0 menunjukkan tanpa
pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) maka lama penutupan luka kornea mata
pada kelinci akan cenderung tetap tinggi secara konstan 9.0 hari (karena koefisien konstanta
bernilai positif). Sedangkan koefisien 0.193 menunjukkan dimana untuk setiap dosis 1
gram/1.5 kgBB akan mempercepat lama penutupan luka kornea mata pada kelinci
48 hingga
0.193 hari.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan dalam bentuk grafik linieritas sebagai
berikut:
Linear Regression
Lama penutupan luka kornea mata (hari)
10.00
7.50
5.00
0.00
Dosis
Berdasarkan grafik linieritas di atas membuktikan adanya linieritas pemberian sari buah
stroberi (Fragaria x ananassa) dengan lama penutupan luka kornea mata pada kelinci
mengarah ke kanan bawah. Artinya semakin tinggi pemberian dosis sari buah stroberi
(Fragaria x ananassa) cenderung akan semakin mempercepat lama penutupan luka kornea
Pengaruh pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) terhadap lama penutupan
luka kornea mata pada kelinci mencapai 73.6%, sedangkan 26.4% keragaman lama
penutupan luka kornea mata pada kelinci tersebut dipengaruhi oleh faktor lain selain dari
pemberian sari buah stroberi, misalnya faktor kemampuan tubuh dalam meregenerasi sel
termasuk dalam proses penyembuhan luka pada kornea mata hewan coba, serta faktor lainnya
misalnya ikatanTNF-α dengan R/TNF di Fas ligan sel kornea, induksi apoptosis, adhesi dan
(2014) ketika proses pengikatan TNF-α terhadap reseptor TNF-α di Fas ligan kornea
kerusakan jaringan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian dan analisis data diatas, dapat
disimpulkan bahwa pemberian dosis sari buah stroberi (Fragaria xananassa) terbukti
mempunyai pengaruh dalam mempercepat penutupan luka kornea mata pada kelinci. Karena
keterbatasan alat dan sarana prasarana yang digunakan, maka belum dapat diketahui efek
samping dari penggunaan dari dosis sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) yang lebih
tinggi. Selain itu juga belum diketahui mengenai mekanisme kerja sari buah stroberi
(Fragaria x ananassa) yang lain, selain dalam penyembuhan luka pada kornea mata. Hal ini
disebabkan adanya keterbatasan waktu dan alat dalam melakukan penelitian. Perlu penelitian
lebih lanjut mengenai senyawa lain yang terkandung didalam sari buah stroberi (Fragaria x