Anda di halaman 1dari 31

PENDEKATAN, STRATEGI, DAN MODEL DALAM PEMBELAJARAN

oleh: Aan As’ari


PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran adalah sebuah titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
Pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya merupakan salah satu hal
penting yang harus dipahami oleh setiap guru, mengingat proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi multiarah antarsiswa, guru,
dan lingkungan belajar. Karena itu pembelajaran harus diatur sedemikikan
rupa sehingga akan diperoleh dampak pembelajaran secara langsung
(instructional effect) ke arah perubahan tingkah laku sebagaimana
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Sebagai suatu teknologi pendidikan, pembelajaran terdiri dari berbagai


komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Diantara
komponen tersebut meliputi : Pendekatan, strategi, dan model dalam
pembelajaran seperti yang tersebut diatas. Ketiga komponen pembelajaran
tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan
pendekatan, dan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.

PEMBAHASAN
1. A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan berasal dari bahasa Inggris yaitu approach yang memiliki arti
pendekatan. Di dalam dunia pengajaran, approach atau pendekatan dapat
diartikan cara memulai pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan pula titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Menurut
pendapat Wahjoedi, pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola
kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal. Sedangkan
menurut Sanjaya pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum. Di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini, maka pendekatan merupakan
langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah
atau obyek kajian. Pendekatan ini akan menentukan arah pelaksanaan ide
tersebut untuk menggambarkan perlakuan yang diterapkan terhadap
masalah atau obyek kajian yang akan ditangani. [1]
Jenis – Jenis Pendekatan Pembelajaran
Variabel utama dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa.
Berdasarkan hal tersebut, maka pendekatan dalam pembelajaran secara
umum dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan pembelajaran berorientasi pada
guru (teacher centered approaches) dan pendekatan pembelajaran
berorientasi pada siswa (student centered approaches). Hal ini sesuai
dengan apa yang dikemukakan oleh Killen, Roy dalam bukunya yang
berjudul Effective Teaching Strategies mengemukakan bahwa ada dua
pendekatan dalam kegiatan pembelajaran yaitu :[2]
1. pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru
(teacher centered approach)
Pendekatan pembelajaran berorientasi pada guru yaitu pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan kegiatan belajar
bersifat klasik. Dalam pendekatan ini guru menempatkan diri sebagai orang
yang serba tahu dan sebagai satu-satunya sumber belajar.

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki ciri bahwa


manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh
guru. Peran siswa pada pendekatan ini hanya melakukan aktivitas sesuai
dengan petunjuk guru. Siswa hampir tidak memiliki kesempatan untuk
melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginannya.

Selanjutnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru


menurunkan strategi pembelajaran langsung (derect instruction),
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Pada strategi ini
peran guru sangat menentukan baik dalam pilihan isi atau materi pelajaran
maupun penentuan proses pembelajaran.
1. pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa
(studentcentered approach).
Pendekatan pembelajaran berorientasi pada siswa adalah pendekatan
pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan
belajar bersifat modern. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada
siswa, menejemen, dan pengelolaannya ditentukan oleh siswa. Pada
pendekatan ini siswa memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan
kreatifitas dan mengembangkan potensinya melalui aktifitas secara langsung
sesuai dengan minat dan keinginannya.

Pendekatan ini , selanjutnya menurunkan trategi


pembelajaran discovery dan inkuiryserta strategi pembelajaran induktif,
yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada strategi ini peran guru
lebih menempatkan diri sebagai fasilitator, pembimbing sehingga kegiatan
belajar siswa menjadi lebih terarah. Jadi fungsi Pendekatan Pembelajaran
adalah sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-Iangkah metode
pengajaran yang akan digunakan.
B. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya merupakan salah satu hal
penting yang harus dipahami oleh setiap guru, mengingat proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi multiarah antarsiswa, guru,
dan lingkungan belajar. Karena itu pembelajaran harus diatur sedemikikan
rupa sehingga akan diperoleh dampak pembelajaran secara langsung
(instructional effect) kearah perubahan tingkah laku sebagaimana
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan seperti yang dikutip Wina sanjaya dari J.R David,
strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to
achieves a particuler educational goal. [3] Jadi dengan demikian strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian diatas. Pertama, strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan
dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu.

Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana


yang dikemukakan oleh para ahli pebelajaran ( instructional technologist ).
Diantaranya :
1. Dick dan carey menjelaskan bahwa srategi pembelajaran terdiri atas
seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan
kegiatan yang diginakan oleh guru dalam rangka membantu peserta
didik mancapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka
strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau
tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan
materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan
kepada peserta didik.[4]
2. Michael Pressley menyatakan bahwa strategi-strategi belajar adalah
operator-operator kognitif meliputi dan terdiri atas proses-proses
yang secara langsung terlibaat dalam menyelesaikan suatu tugas
(belajar). Strategi-strategi tersebut merupakan strategi yang
digunakan siswa untuk memecahkan masalah belajar tertentu [5].
3. Kemp menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. [6]
Dari konsep diatas maka jelas menentukan strategi pembelajaran pada
hakikatnya adalah menyusun pengalaman belajar siswa. Dengan demikian
strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada
berbagai perkembangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang
dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari :[7]
1. Rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2. Analisi kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan
3. Jenis materi pembelajaran yang akan dikomunikasikan
Ketiga elemen yang dimaksud selanjutnya disesuaikan dengan media
pembelajaran atau sumber belajar yang tersedia yang mungkin digunakan.
Untuk mengajarkan kompetensi yang berjenis kognitif atau kompetensi yang
berjenis afektif maupun kompetensi yang berjenis psikomotor pasti
membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda. Demikian pula jika
mengajarkan jenis materi yang berbeda pasti memerlukan strategi
pembelajaran yang berbeda pula.[8]
Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Sehubungan dengan penetapan strategi pembelajaran, ada empat maslah
pokok yang dapat dijadikan pedoman untuk pelaksanaan kegiatan
pembelajaran agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan yaitu : [9]
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkahlaku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran
yang dianggap paling tepat dan efektif seghingga dapat dijadikan
peganggan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur atau kriteria dan
patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf
keberhasilan (achievement) usaha.
Pencapaian sasaran atau tujuan yang ditentukan, akan sangat tergantung
pada pengamasan bahan dan strategi pembelajaran yang digunakan. Berikut
beberapa strategi pembelajaran sebagai upaya memberikan pengalaman
belajar kepada siswa :[10]
1. Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorng
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat mengusai
materi pelajaran secara optimal . Roy killen menamakan Strategi
pembelajaran ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung
( direct instructional ). Oleh karena itu strategi ekspositori lebih menekankan
kepada proses bertutur maka, sering juga dinamakan strategi “ chalk n
talk “ . Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademis (academic
achievment) siswa. Metode pembelajaran yang sering digunakan untuk
mengaplikasikan strategi ini adalah metode kuliah atau ceramah.
2. Strategi pembelajaran inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang


menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya
jawab antara guru dengan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga
dinamakan strategi heuristic,yang berasal dari bahasa yunani,
yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. [11]
3. Strategi Pembelajaran kooperatif

Strategi Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dengan


menggunakan sistem pengelompokan / tim kecil, yaitu antara empat sampai
enam orang yang mempunyai latar belakang akademis, jenis kelamin, ras,
atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilain dilakukan terhadap
kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan penghargaan (reward), jika
kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan
demikian, setiap anggota kelompok akan memiliki ketergantungan positif.
Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan
tanggungjawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal
dari setiap kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan
memiliki motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu
aakan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontibusi demi
keberhasilan kelompok. [12]
1. C. Model Pembelajaran
Pada dasarnya model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berikut pengertian model menurut beberapa tokoh :

1. Meyer W.J. model adalah sebagai suatu obyek atau konsep yang
digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata
dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif.
2. Soekamto, dkk mengemukakan maksud dari model pembelajaran
adalah Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar. [13]
3. Mills berpendapat model adalah bentuk representasi akurat sebagai
proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang
mencoba bertindak berdasarkan model itu.
4. Richard I Arends mengemukakan model pembelajaran mengacu pada
pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-
tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan di dalam pembelajaran,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Dengan uraian di atas, istilah pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran dapat
dirangkai menjadi satu kesatuan utuh menjadi model pembelajaran seperti
gambar berikut :
Berikut beberapa macam model pembelajaran menurut Rusman adalah
: [14]
1. Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and
Learning).
2. Model pembelajaran kooperatif (Cooperative learning).
3. Model pembelajaran berdasarkan masalah.
4. Model pembelajaran tematik.
5. Model pembelajaran berbasis komputer.
6. Model partisipatif , aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).
7. Model pembelajaran bebasis Web (e-learning ).
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
Implikasi instruksional teknologi pendidikan dalam proses
pembelajaran
Implikasi instruksional pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan
model pembelajaran dalam proses pembelajaran berikut penulis sajikan hasil
dari lesson study yang merupakan salah satu program peningkatan kualitas
pembelajaran yang ada di SMAN 1 GRATI Kabupaten Pasuruan. Open
class yang diadakan oleh SMAN 1 GRATI adalah program lesson
study berbasis sekolah yang dilaksanakan setiap 2 minggu sekali oleh
Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS) selain MGMP yang
diadakan oleh MGMP Kabupaten Pasuruan.
Lesson study yang dilaksanakan dalam mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
sebagai mata pelajaran muatan lokal kabupaten Pasuruan ini dilaksanakan
Aan as’ari sebagai guru model pada semester genap tahun pelajaran 2012-
2013 dengan rincian sebagai berikut :
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi, mengucapkan/melafalkan
dan

menerapkan bacaan tajwid dengan baik dan benar dalam membaca Al-
Qur’an.

Kompetensi dasar : Mengidentifikasi, mendiskusikan,

mendemonstrasikan dan membaca dengan baik dan benar bacaan idgham


bighunnahpada Al-Qur’an juz 22.
Pendekatan pembelajaran : Student centered approaches.
Strategi Pembelajaran : Strategi Pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran : Number head togather (NHT)


Teknik pembelajaran : Guru model menggunkan reward stiker
berisi

tentang asmaul husna dan hadis nabawi sebagai strategi memotivasi


keaktivan siswa.

Langkah-langkah pembelajaran :
No Kegiatan Pembelajaran . Alokasi Karakter
Waktu
1. Kegiatan Awal Religius,
1. Guru mengucapkan salam,
mengecek kehadiran dan Peduli
kesiapan siswa sosial,
2. Sebagai apersepsi, guru
Menghargai
memotivasi siswa dengan
prestasi
memberikan kuis yang terkait
dengan materi yang lalu (idhar
halqi) 15
3. Guru menyampaikan pokok
materi pembelajaran serta Menit
menginformasikan kompetensi
yang akan dicapai.
4. Guru memberikan instruksi
kepada siswa membaca
beberapa ayat Al-Qur’an juz 22
secara berkelompok.
5. Guru menjelaskan aturan
pembelajaran

2 Kegiatan Inti Bersahabat/


1. Siswa dibagi dalam kelompok,
setiap siswa dalam setiap Komunikatif,
kelompok mendapat nomor 60
Demokratis,
2. Guru memberikan tugas dan
Menit
masing-masing kelompok
Kerja keras
mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan Menghargai
jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota prestasi,
kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui
jawabannya
4. Guru memanggil salah satu
nomor siswa dengan nomor
yang dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain,
kemudian guru menunjuk nomor
yang lain
6. Kesimpulan
3 Kegiatan penutup Religius
1. Siswa diberi penguatan
pemahaman sebagai penegasan Menghargai
dengan cara membaca contoh- prestasi
15
contoh bacaan dalam Al-Qur’an
2. Guru memberikan tugas individu Menit
kepada siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa
3. Pembelajaran diakhiri dengan
do’a

Di dalam refleksi lesson study pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di kelas X5


SMAN1 Grati yang diikuti 17 observer tersebut dapat disimpulkan
diantaranya bahwa :[15]
1. Dengan memakai reward stiker berisi tentang asmaul husna dan
hadis nabawi memotivasi keaktivan siswa tidak hanya dapat
menumbuhkan semangat siswa pada saat apersepsi, juga dapat
memotifasi siswa aktif dan antusias dalam mengikuti seluruh proses
pembelajaran.
2. Tadarus di awal pembelajaran dapat membuat psikologi siswa jadi
lebih tenang dan sekaligus melatih keterampilan baca Al-Qur’an
3. Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran student centered
approaches, strategi pembelajaran kooperatif dan model
pembelajaran Number head togather (NHT) guru model tidak hanya
dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, namun sekaligus
membuktikan bahwa pembelajaran Al-Qur’an bisa aktif dan
menyenangkan.

KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pendekatan pembelajaran adalah sebuah titik tolak atau sudut


pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum.
2. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru dengan tujuan proses pembelajaran yang berlangsung
di kelas dapat mencapai tujuan (goals) secara efektif dan efisien.
3. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus
atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran
4. Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat seorang guru
dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik sekaligus membuat
pembelajaran Al-Qur’an bisa aktif dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Maliyah, Sugeng Listyo Prabowo & Faridah Nur. Perencanaan bidang studi:
pada bidang studi,bid. Studi tematik, muatan lokal, kecakapan hidup,
bimbingan dan konseling Malang : UIN Maliki press, 2010.

Muhammad, Hamzah B. Uno & Madain. Belajar dengan pedekatan PAILKEM,


Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011.

Riyanto, Yatim. Paradigma baru pembelajaran, Jakarta : Kencana


Prenada Media Group, 2009.

Rusman, Model-model Pembelajaran ; Mengembangkan profesionalisme


guru, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2012.

Sanjaya, Wina. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses


pendidikan, Jakarta : Kencana prenada Media Group, 2008.
Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran, Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2010.
Trianto, Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif, Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2011.

[1] Wina Sanjaya, Strategi pembelajaran berorientasi standar proses


pendidikan, (Jakarta : Kencana prenada Media Group, 2008), 127.
[2] Rusman, Model-model Pembelajaran ; Mengembangkan profesionalisme
guru, ( Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2012 ), 381.
[3] Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran, (Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2010), 186.
[4] Hamzah B. Uno & Madain Muhammad, Belajar dengan pedekatan
PAILKEM, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), 5.
[5] Trianto, Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif, ( Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2011), 139-140.
[6] Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran,187.
[7] Hamzah B. Uno & Madain Muhammad, Belajar dengan pedekatan
PAILKEM , 4.
[8] Sugeng Listyo Prabowo & Faridah Nur Maliyah , Perencanaan bidang
studi: pada bidang studi,bid. Studi tematik, muatan lokal, kecakapan hidup,
bimbingan dan konseling ( Malang : UIN Maliki press, 2010 ), 91.
[9] Yatim Riyanto, Paradigma baru pembelajaran, ( Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2009),135.
[10] Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajaran, 189.
[11] Ibid., 191.
[12] Ibid., 194.
[13] Trianto, Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif, 21-22.
[14] Rusman, Model-model Pembelajaran ; Mengembangkan profesionalisme
guru,187.
[15] Sumber diambil dari fasilitator Lesson study berbasis Sekolah SMAN 1
GRATI Pasuruan Tahun pelajaran 2012-2013.

https://btqsman1grati39.wordpress.com/2013/06/28/pendekatan-strategi-dan-model-
pembelajaran/
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga sering kali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah
tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode
pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model
pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat
memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
1. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Roy Killen (1998) mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan
pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan yang
berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan,
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
1. STRATEGI PEMBELAJARAN
Di bawah ini akan diuraikan beberapa definisi tentang strategi pembelajaran.
 Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
 Kozma (dalam Sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu.
 Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara
yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi
pembelajaran dimaksud meliputi; sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
 Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007) menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau
tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi
pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar
saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik.
 Cropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998) mengatakan bahwa strategi
pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. la menegaskan bahwa setiap
tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan
belajarnya harus dapat dipraktikkan.
Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian-pengertian di atas.
Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan
dalam pembelajaran.
Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
1. METODE PEMBELAJARAN
Menurut Fathurrahman Pupuh (2007) metode diartikan sebagai suatu cara atau
prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan
pembelajaran, metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajara pada
peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, salah
satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam pembelajaran adalah
keterampilan memilih motode. Pemilihan metode terkait langsung dengan usaha-usaha
guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga
pencapaian tujuan pengajaran diperoleh secara optimal. Oleh karena itu, salah satu hal
yang sangat mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan
metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar-mengajar
sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan komponen
pendidikan.
1. TAKTIK PEMBELAJARAN
Teknik adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu
metode, yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif
dan efisien.
1. TEKNIK PEMBELAJARAN
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual.
1. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992 ).
Soekamto, dkk (dalam Nurulwati, 2000) mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.”
Model pembelajaran mempunvai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi,
metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
1. rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
2. landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai);
3. tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
itu dapat tercapai (Kardi dan Nur, 2000 )

KOMPONEN PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat
komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komponen
strategi pembelajaran tersebut adalah:
Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor yang
terpenting. Di tangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Komponen
guru tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, dan sebaliknya guru
mampu memanipulasi atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Sedangkan
komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa
pembelajaran oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai
dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada
akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk itu, dalam merekayasa pembelajaran, guru harus berdasarkan kurikulum yang
berlaku.
Peserta didik
Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk
mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata untuk mencapai tujuan belajar.
Komponen peserta ini dapat dimodifikasi oleh guru.
Tujuan
Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan strategi, materi,
media dan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam strategi pembelajaran, penentuan
tujuan merupakan komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru, karena
tujuan pembelajran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran
Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berupa
materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat. Menurut
Suharsimi (1990) bahan ajar merupakan komponen inti yang terdapat dalam kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka dalam menentukan
strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan standar proses pembelajaran.
Metode
Metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang
berlangsung.
Alat
Alat yang dipergunakan dalam pembelajran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
alat memiliki fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Alat dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu alat verbal dan alat bantu nonverbal. Alat verbal dapat berupa
suruhan, perintah, larangan dan lain-lain, sedangkan yang nonverbal dapat berupa
globe, peta, papan tulis slide dan lain-lain.
Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat
atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh. Sehingga sumber belajar
dapat berasal dari masyarakat, lingkungan, dan kebudayaannya, misalnya, manusia,
buku, media masa, lingkungan, museum, dan lain-lain.
Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah
tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa berfungsi sebagai
sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi
evaluasi tersebut merupakan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif.
Situasi atau Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi pembelajaran.
Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik (misalnya iklim, madrasah,
letak madrasah, dan lain sebagainya), dan hubungan antar insani, misalnya dengan
teman, dan peserta didik dengan orang lain. Contoh keadaan ini misalnya menurut isi
materinya seharusnya pembelajaran menggunakan media masyarakat untuk
pembelajaran, karena kondisi masyarakat sedang rawan, maka diubah dengan
menggunakan metode lain, misalnya membuat kliping.

Agar pembelajaran menjadi efektif Guru perlu memahami prinsip-prinsip umum dan
prinsip-prinsip khusus dalam penggunaan strategi pembelajaran yaitu sebagai berikut:

PRINSIP UMUM PRINSIP KHUSUS

 Berorientasi pada  Interaktif. Prinsip interaktif mengandung


Tujuan. Segala aktivitas makna bahwa mengajar bukan hanya
guru dan peserta didik, sekadar menyampaikan pengetahuan dari
mestinya diupayakan guru ke peserta didik; tetapi mengajar
untuk mencapai tujuan dianggap sebagai proses mengatur
yang telah ditentukan. lingkungan yang dapat merangsang
Keberhasilan suatu peserta didik untuk belajar. Melalui proses
strategi pembelajaran interaksi, memungkinkan kemampuan
dapat ditentukan dari peserta didik akan berkembang, baik
keberhasilan peserta mental maupun intelektualnya.
didik mencapai tujuan  Inspiratif. Proses pembelajaran adalah
pembelajaran. proses yang inspiratif, yang memungkinkan
 Aktivitas. Belajar peserta didik untuk mencoba dan
bukanlah menghafal melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru
sejumlah fakta atau mesti membuka berbagai kemungkinan
informasi. Belajar yang dapat dikerjakan peserta didik.
adalah berbuat, Biarkan peserta didik berbuat dan berpikir
memperoleh sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab
pengalaman tertentu pengetahuan pada dasarnya bersifat
sesuai dengan tujuan subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap
yang diharapkan. peserta didik.
 Individualitas. Mengajar  Menyenangkan. Proses pembelajaran
adalah usaha adalah proses yang dapat
mengembangkan setiap mengembangkan seluruh potensi peserta
individu peserta didik. didik. Seluruh potensi itu hanya mungkin
Walaupun kita mengajar dapat berkembang manakala mereka
pada sekelompok terbebas dari rasa takut dan menegangkan.
peserta didik, namun Oleh karena itu, perlu diupayakan agar
pada hakikatnya yang proses pembelajaran merupakan proses
ingin kita capai adalah yang menyenangkan (joyfull learning
perubahan perilaku  Menantang. Proses pembelajaran adalah
setiap peserta didik. proses yang menantang peserta didik untuk
 Integritas. Mengajar mengembangkan kemampuan berpikir,
harus dipandang yakni merangsang kerja otak secara
sebagai usaha maksimal. Kemampuan tersebut dapat
mengembangkan ditumbuhkan dengan cara
seluruh pribadi peserta mengembangkan rasa ingin tahu peserta
didik. Mengajar bukan didik melalui kegiatan mencoba-coba,
hanya mengembangkan berpikir secara intuitif atau bereksplorasi.
kemampuan kognitif Apa pun yang diberikan dan dilakukan guru
saja, tetapi juga meliputi harus dapat merangsang peserta didik
aspek afektif, dan untuk berpikir (learning how to learn) dan
psikomotorik secara melakukan (learning how to do).
terintegrasi..  Motivasi. Motivasi adalah aspek yang
sangat penting untuk membelajarkan
peserta didik. Tanpa adanya motivasi, tidak
mungkin mereka memiliki kemauan untuk
belajar. Oleh karena itu, membangkitkan
motivasi merupakan salah satu peran dan
tugas guru dalam setiap proses
pembelajaran. Motivasi dapat diartikan
sebagai dorongan yang memungkinkan
peserta didik untuk bertindak atau
melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya
mungkin muncul dalam diri peserta didik
manakala mereka merasa membutuhkan
(need).

PUSTAKA : http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/konsep-dasar-strategi-
pembelajaran-3/

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan


makna, sehingga sering kali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-
istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3)
metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model
pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat
memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
1. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Roy Killen (1998) mencatat ada dua pendekatan
dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred
approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif.
2. STRATEGI PEMBELAJARAN
Di bawah ini akan diuraikan beberapa definisi tentang strategi pembelajaran.
 Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
 Kozma (dalam Sanjaya 2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
 Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-
cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi
pembelajaran dimaksud meliputi; sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
 Dick dan Carey (1990 dalam Sanjaya, 2007) menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran terdiri atasseluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur
atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut
mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan
kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket
program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
 Cropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998) mengatakan bahwa strategi
pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. la menegaskan bahwa
setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam
kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan.
Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian-pengertian di atas.
Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya/kekuatan dalam pembelajaran.
Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
3. METODE PEMBELAJARAN
Menurut Fathurrahman Pupuh (2007) metode diartikan sebagai suatu cara atau
prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan
pembelajaran, metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajara
pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
pembelajaran adalah keterampilan memilih motode. Pemilihan metode terkait
langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pengajaran diperoleh
secara optimal. Oleh karena itu, salah satu hal yang sangat mendasar untuk
dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah
satu komponen bagi keberhasilan kegiatan belajar-mengajar sama pentingnya
dengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan komponen pendidikan.
4. TAKTIK PEMBELAJARAN
Teknik adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan
suatu metode, yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan
berjalan efektif dan efisien.
5. TEKNIK PEMBELAJARAN
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode
tertentu. Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual.
6. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992 ).
Soekamto, dkk (dalam Nurulwati, 2000) mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.”
Model pembelajaran mempunvai empat ciri khusus yang membedakan dengan
strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
a. rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
b. landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai);
c. tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
itu dapat tercapai (Kardi dan Nur, 2000 )

KOMPONEN PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada
seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Komponen strategi pembelajaran tersebut adalah:
Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor yang
terpenting. Di tangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Komponen
guru tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, dan sebaliknya guru
mampu memanipulasi atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Sedangkan
komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa
pembelajaran oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai
dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada
akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk itu, dalam merekayasa pembelajaran, guru harus berdasarkan kurikulum yang
berlaku.
Peserta didik
Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk
mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata untuk mencapai tujuan belajar.
Komponen peserta ini dapat dimodifikasi oleh guru.
Tujuan
Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan strategi, materi,
media dan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam strategi pembelajaran, penentuan
tujuan merupakan komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru, karena
tujuan pembelajran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran
Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berupa
materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat. Menurut
Suharsimi (1990) bahan ajar merupakan komponen inti yang terdapat dalam kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka dalam menentukan
strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan standar proses pembelajaran.
Metode
Metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang
berlangsung.
Alat
Alat yang dipergunakan dalam pembelajran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
alat memiliki fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Alat dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu alat verbal dan alat bantu nonverbal. Alat verbal dapat berupa
suruhan, perintah, larangan dan lain-lain, sedangkan yang nonverbal dapat berupa
globe, peta, papan tulis slide dan lain-lain.
Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat
atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh. Sehingga sumber belajar
dapat berasal dari masyarakat, lingkungan, dan kebudayaannya, misalnya, manusia,
buku, media masa, lingkungan, museum, dan lain-lain.
Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah
tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa berfungsi sebagai
sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi
evaluasi tersebut merupakan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif.
Situasi atau Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi pembelajaran.
Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik (misalnya iklim, madrasah,
letak madrasah, dan lain sebagainya), dan hubungan antar insani, misalnya dengan
teman, dan peserta didik dengan orang lain. Contoh keadaan ini misalnya menurut isi
materinya seharusnya pembelajaran menggunakan media masyarakat untuk
pembelajaran, karena kondisi masyarakat sedang rawan, maka diubah dengan
menggunakan metode lain, misalnya membuat kliping.
Agar pembelajaran menjadi efektif Guru perlu memahami prinsip-prinsip umum
dan prinsip-prinsip khusus dalam penggunaan strategi pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
PRINSIP UMUM PRINSIP KHUSUS
 Berorientasi pada  Interaktif. Prinsip interaktif mengandung makna
Tujuan. Segala aktivitas guru bahwa mengajar bukan hanya sekadar
dan peserta didik, mestinya menyampaikan pengetahuan dari guru ke peserta
diupayakan untuk mencapai didik; tetapi mengajar dianggap sebagai proses
tujuan yang telah ditentukan. mengatur lingkungan yang dapat merangsang
Keberhasilan suatu strategi peserta didik untuk belajar. Melalui proses
pembelajaran dapat ditentukan interaksi, memungkinkan kemampuan peserta
dari keberhasilan peserta didik didik akan berkembang, baik mental maupun
mencapai tujuan intelektualnya.
pembelajaran.  Inspiratif. Proses pembelajaran adalah proses
 Aktivitas. Belajar bukanlah yang inspiratif, yang memungkinkan peserta didik
menghafal sejumlah fakta atau untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Oleh
informasi. Belajar adalah karena itu, guru mesti membuka berbagai
berbuat, memperoleh kemungkinan yang dapat dikerjakan peserta didik.
pengalaman tertentu sesuai Biarkan peserta didik berbuat dan berpikir sesuai
dengan tujuan yang dengan inspirasinya sendiri, sebab pengetahuan
diharapkan. pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa
 Individualitas. Mengajar dimaknai oleh setiap peserta didik.
adalah usaha  Menyenangkan. Proses pembelajaran adalah
mengembangkan setiap proses yang dapat mengembangkan seluruh
individu peserta didik. potensi peserta didik. Seluruh potensi itu hanya
Walaupun kita mengajar pada mungkin dapat berkembang manakala mereka
sekelompok peserta didik, terbebas dari rasa takut dan menegangkan. Oleh
namun pada hakikatnya yang karena itu, perlu diupayakan agar proses
ingin kita capai adalah pembelajaran merupakan proses yang
perubahan perilaku setiap menyenangkan (joyfull learning
peserta didik.  Menantang. Proses pembelajaran adalah
 Integritas. Mengajar harus proses yang menantang peserta didik untuk
dipandang sebagai usaha mengembangkan kemampuan berpikir, yakni
mengembangkan seluruh merangsang kerja otak secara maksimal.
pribadi peserta didik. Mengajar Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan
bukan hanya mengembangkan cara mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik
kemampuan kognitif saja, melalui kegiatan mencoba-coba, berpikir secara
tetapi juga meliputi aspek intuitif atau bereksplorasi. Apa pun yang diberikan
afektif, dan psikomotorik dan dilakukan guru harus dapat merangsang
secara terintegrasi.. peserta didik untuk berpikir (learning how to learn)
dan melakukan (learning how to do).
 Motivasi. Motivasi adalah aspek yang sangat
penting untuk membelajarkan peserta didik. Tanpa
adanya motivasi, tidak mungkin mereka memiliki
kemauan untuk belajar. Oleh karena itu,
membangkitkan motivasi merupakan salah satu
peran dan tugas guru dalam setiap proses
pembelajaran. Motivasi dapat diartikan sebagai
dorongan yang memungkinkan peserta didik untuk
bertindak atau melakukan sesuatu. Dorongan itu
hanya mungkin muncul dalam diri peserta didik
manakala mereka merasa membutuhkan (need).

PUSTAKA : http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/konsep-dasar-strategi-
pembelajaran-3/

http://blog.umy.ac.id/sitirahmahwati/2011/12/01/pembelajaran-efektif-pendekatan-strategi-
metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/
Dalam proses kegiatan belajar mengajar , daya serap tiap peserta didik tidaklah sama,
sehingga penggunaan metode yang kurang tepat akan berdampak pada terhambatnya
pencapaian tujuan pembelajaran. Untuk menghindari hal tersebut maka seorang guru
selain dituntut untuk menguasai berbagai variasi metode pembelajaran,juga dituntut
untuk jeli dalam menganalisa latar belakang, kondisi dan kebutuhan peserta didik serta
beberapa faktor lain agar dapat memilih metode pembelajaran yang tepat.

Metode Pembelajaran Menurut Ahli

Metode Pembelajaran Menurut Ahli


Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76).
Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan
oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk
mencapai tujuan (M. Sobri Sutikno,2009: 88).

Pengertian Metode Pembelajaran


Pengertian Metode Pembelajaran
Dengan mengacu pada dua definisi ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru ketika menyajikan materi ajar dengan
berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Pemahaman mengenai metode pembelajaran jauh lebih sempit daripada model
pembelajaran, dimana model pembelajaran memiliki cakupan lebih luas dari metode
pembelajaran.
Hubungan model dan metode pembelajaran dapat dianalogikan seperti cabang dan
ranting sebuag pohon, dimana model pembelajaran adalah cabang, dan ranting adalah
metode pembelajaran.
Baca Juga : Metode Demonstrasi - Pengertian, Tujuan, karakteristik, kelebihan
dan Kelemahan

Faktor Yang Berpengaruh Saat Memilih Metode Pembelajaran

Faktor - faktor Yang


Berpengaruh Saat memilih Metode Pembelajaran
Seorang guru pengajar tidak dapat serta merta memutuskan pemilihan sebuah metode
pembelajaran yang akan digunakan hanya berdasarkan keinginan semata, ada faktor
yang memiliki pengaruh dalam pemilihan metode pembelajaran. Beberapa faktor
tersebut diantaranya.

Situasi Pembelajaran
Situasi proses pembelajaran di dalam kelas tentu tidak akan selalu sama dari ke hari,
akan ada momen dimana peserta didik mengalami kejenuhan dan membuat situasi
pembelajaran tidak kondusif. Untuk menghindari timbulnya kejenuhan saat
dilakuannnya proses pembelajaran di dalam kelas maka perlu dilakukan variasi dalam
pemilihan metode pembelajaran.

Latar Belakang Pendidikan Guru Pengajar


Latar Belakang pendidikan Guru
Faktor yang satu ini adalah faktor utama dalam pemilihan suatu metode pembelajaran
dimana metode pembelajaran yang baik dan tepat digunakan untuk peserta didik akan
menjadi tidak efektif jika guru yang bersangkutan tidak mampu menguasai metode
tersebut. Karena itu jika seseorang telah memutuskan untuk membaktikan diri menjadi
seorang guru diharapkan dengan cepat menyesuaikan diri dengan menguasai berbagai
macam metode pembelajaran.

Peserta Didik
Latar belakang biologis, kemampuan berpikir dan psikologis peserta didik tentulah
beraneka ragam, berbeda satu dengan lainnya. Dengan demikian guru harus
mempertimbangkan aspek peserta didik ketika memilih sebuah metode pembelajaran
yang akan digunakan. Ketidak jelian saat menganalisa peserta didik akan berdampak
pada terhambatnya proses pembelajaran, dimana akan ada siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah garis akhir yang harus dicapai oleh guru dan peserta didik
setelah proses pembelajaran selesai. Sehingga ketika akan memutuskan menggunakan
suatu metode pembelajaran, guru harus kembali berkaca pada tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Dengan mengetahui garis akhir yang akan di capai tentuanya akan
memudahkan guru dalam memilih suatu metode yang dapat mengefektifkan
penyampaian materi ajar.
Fasilitas Pembelajaran
Ini adalah faktor lain yang tidak kalah pentingnya saat pengambilan keputusan
pemilihan suatu metode pembelajaran. Ini karena tidak semua sekolah memiliki fasilitas
pembelajaran yang sama sehingga faktor ini harus menjadi perhatian guru saat akan
memilih suatu metode pembelajaran, jangan sampai metode yang dipilih menjadi tidak
efektif karena fasilitas yang dibutuhkan tidak ada.

Ragam Metode Pembelajaran

Ragam Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran memiliki beragam jenisnya, diantaranya adalah sebagai berikut :
Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah metode pembelajaran dimana guru menyajikan materi ajar
dengan melakukan percobaan dan akan diikuti oleh peserta didik dengan mengikuti
langkah - langkah atau prosedur yang sudah ditetapkan. Penetapan langkah prosedur
ini dilakukan untuk menghindari kegiatan peserta didik yang tidak terarah. Produk akhir
dari metode eksperimen adalah hasil kesimpulan yang dibuat oleh peserta didik.
Perbedaan yang mencolok antara metode eksperimen dengan metode demonstrasi
adalah pada peserta peraga, dimana dalam metode eksperimen yang terlibat dalam
peragaan adalah guru dan peserta didik, sedangkan pada metode demonstrasi yang
terlibat dalam peragaan adalah guru, peserta didik hanya mengamati dan melihat saja.
Metode Diskusi
Penerapan Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode penyampaian materi ajar dengan cara menghadapkan
peserta didik kepada masalah yang membutuhkan penyelesaian bersama, biasanya
masalah yang diberikan pada peserta didik adalah masalah yang muncul dalam
kehidupan nyata usia mereka.
Metode Tugas

Metode tugas adalah metode pembelajaran dimana guru menyajikan materi ajar dalam
bentuk pemberian tugas tertentu pada peserta didik untuk dikerjakan.

Metode Ceramah
Penerapan Metode Ceramah
Metode ini adalah metode umum yang kerap digunakan oleh guru, metode ini
menyajikan materi ajar dengan cara pemberian informasi satu arah oleh guru kepada
peserta didik. Guru menjelaskan materi yang akan di berikan dengan suara lantang ,
sementara peserta didik menyimak dan mendengarkan.
Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dimana guru menyajikan materi ajar
dengan cara melakukan peragaan proses, sedangkan peserta didik mengamati dan
melihat saja dari tempat mereka duduk.
Metode Latihan
Penerapan Metode Latihan
Metode latihan adalah metode pembelajaran dimana guru menyajikan materi ajar
dengan cara melakukan pengulangan berkala pada satu materi sehingga dalam diri
peserta didik tertanam kebiasaan tertentu seperti ketangkasan, kecepatan,
keterampilan dan ketepatan.
Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama adalah metode pembelajaran dimana guru menyajikan materi ajar
dalam betuk drama yang nantinya tokoh - tokoh dalam drama tersebut diperankan oleh
peserta didik.
Metode Karya Wisata

Penerapan Metode Karya Wisata


Metode karya wisata adalah sebuah metode pembelajaran dimana guru menyajikan
materi ajar dengan membawa peserta didik keluar kelas menuju suatu tempat yang
memiliki kaitan dengan materi ajar. Tempat yang dituju dapat berupa danau,
persawahan atau pantai terdekat.
Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran dimana guru menyajikan materi ajar
dengan melakukan kontak lisan tanya jawab dengan peserta didik. Guru dapat bertanya
pada peserta didik untuk mengkonfirmasi apa saja yang mereka sudah ketahui dan
peserta didik dapat bertanya pada guru untuk menggali informasi yang belum mereka
pahami dari materi ajar yang disajikan.
https://www.kata.co.id/Pengertian/Metode-Pembelajaran/684

Anda mungkin juga menyukai