Anda di halaman 1dari 5

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak

terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.

Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Keanekaragaman Hayati


Penyebab keanekaragaman hayati ada dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor
genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.
Sebaliknya, faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.
Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Keanekaragaman Hayati
Di negara kita Indonesia terdapat banyak keragaman flora dan fauna.
Kawasan Nusantara merupakan suatu rangkaian kepulauan yang memiliki
ciri-ciri geografi yang sangat kompleks sehingga kehidupan hewan dan
tumbuh-tumbuhan mengikuti pula pertumbuhan dan perubahan yang
terjadi. Selain itu kehidupan hewan dan tumbuhan juga dipengaruhi pula
oleh perubahan cuaca. Coba, perhatikan tumbuh-tumbuhan yang ada di
sekitar rumah Anda dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di hutan. Terdapat
perbedaan antara keduanya bukan?

Timbulnya keanekaragaman yang ada di berbagai tempat di Indonesia


dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
1) Iklim
Unsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati di
Indonesia. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan
dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin, dan curah hujan.
2) Faktor Relief Tanah
Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan
laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur
dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. Coba,
Anda pikirkan di daerah pantai banyak terdapat pohon kelapa, apakah pohonpohon
kelapa tersebut dapat hidup di gunung? Bagaimana dengan jenis-jenis
hewannya?
3) Faktor Tanah
Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat
baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEANEKARAGAMAN HAYATI


1. Fragmentasi (pemecahan) habitat

Fragmentasi habitat terjadi akibat pembukaan lahan untuk berbagai keperluan manusia.
Sebagai akibat, populasi hewan atau tumbuhan terpecah menjadi komplek-komplek kecil yang
telah rentan terhadap gangguan. Dalam populasi yang kecil, kemungkinan tidak terdapat cukup
organisme dalam usia produktif.
Ketahanan suatu populasi terhadap kepunahan bergantung pada:

 Besar populasi tersebut


 Pebandingan laju kelahiran dan laju kematian

2. Pencemaran lingkungan

 Perubahan iklim global akibat pencemaran udara, diperkirakan akan mempengaruhi


penyebaran dan ketahanan makhluk hidup.
 Akumulasi pencemaran seperti DDT, dioxin, dll.

Dalam perairan telah mengakibatkan kematian sebagai populasi spesies seperti, anjing
laut, paus dan limba-lumba (berbagai pencemar organik laut dalam dan terakumulasi dalam
tubuh manusia).
3. Perubahan hewan liar

 Perubahan hewan yang berlebihan telah mengakibatkan kepunahan bagi spesies dalam
sejarah.
 Kini banyak hewan yang populasinya terancam karena diburu untuk dijadikan sumber-
smber makanan, diperjual belikan hidip-hidup dan diambil bagian tertentu dari tubuhnya.

4. Pengendalian predator

 Populasi hewan atu tumbuhan yang tidak diinginkan telah sengaja diberantas oleh
manusia.
 Penggunaan pestisida, hebrisida, dan lain-lain sering kali menurunkan populasi spesies
yang bukan merupakan sasaran utama.

5. Introduksi spesies eksotis (secara alami atau atau tidak sengaja)

 Spesies yang masuk habitat yang bukan habitat asalnya dapat menjadi “pencemaran
bilogis”. Suatu organisme yang dikeluarkan dari habitat aslinya kemingkinan menjadi
terbebas dari pemangsa, pesaing, parasit atau penyakit yang mengendalikan populasinya
dalam kondisi alami. Pada habitatnya yang baru organisme ini kemungkinan dapat
tumbuh dan berkembang baik dengan pesat dan mengalahkan populasi asli.
 Spesies eksotis juga dapat membawa penyakit yang baru kedalam suatu daerah.

6. Asimilasi genetik

 Spesies langka dapat menjadi terancam apabila berkembangbiak silang dengan spesies
berkerabat dekat yang berjumlah lebih banyak atau lebih kuat.
Fungsi Termometer adalah untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif) dari cairan;
yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air.

Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang
Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca.

Fluksmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar fluks(garis) gaya magnetik.

Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak
di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan
pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan
lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan
udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses
fisiologi tanaman.
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas
(evaporasi). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara
terlarut, demikian pula sebaliknya.

Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan


Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh banyak faktor baik faktor-faktor dalam maupun faktor-
faktor l uar,
1. Yang terhitung sebagai faktor-faktor dalam adalah:
• Besar kecilnya daun
• Tebal tipisnya daun
• Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
• Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
• Banyak sedikitnya stomata
• Bentuk dan lokasi stomata
Video : Struktur Daun

Struktur daun:
Hal-hal ini semua mempengaruhi kegiatan transpirasi
a. Bentuk serta distribusi stomata
Lubang stomata yang tidak bundar melainkan oval itu ada sangkut paut dengan intensitas
pengeluaran air. Juga yang letaknya satu sama lain di perantaian oleh suatu juga jarak yang
tertentu itu pun mempengaruhi intensitas penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan
maka penguapan dari lubang yang satu malah menghambat penguapan dari lubang yang
berdekatan.
b. membuka dan menutupnya stomata
mekanisme mebuka dan menutupnya stomata berdasarkan suatu perubahan turgor itu adalah
akibat dari perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup.
c. banyaknya stomata
pada tanaman darat umumnya stomata itu kedapatan pada permukaan daun bagian bawah. Pada
beberapa tanaman permukaan atas dari daun pun mempunyai stomata juga. Temperatur
berpengaruh pada membuka dan menutupnya stomata. Pada banyak tanaman stoma tidak
berserdia membuka jika temperatur ada disekitar 0 derajat celcius
Bagian-bagian Stomata:
Video pendukung: Bagian Stomata video
2. Faktor-faktor luar yang mempengaruhi transpirasi
• Sinar matahari
Sinar menyebabkan membukanya stoma dan gelap menyebabkan menutupnya stoma jadi banyak
sinar mempercepat transpirasi
• Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain yaitu didalam
hubungannya dengan tekanan uap air didalam daun dan tekanan uap air diluar daun, kenaikan
temperatur menambah tekanan uap didalam daun.
• Kelembaban udara
• Angin
• Keadaan air didalam tanah
Walaupun beberapa jenis tumbuhan dapat hidup tanpa melakukan transpirasi, tetapi jika
transpirasi berlangsung pada tumbuhan agaknya dapat memberikan beberapa keuntungan bagi
tumbuhan tersebut misalnya dalam:
• Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xylem
• Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal
• Sebagian salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu.

Mekanisme Transpirasi
Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam daun ke udara
kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam
daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan
dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi
pergerakannya.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien
potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air
polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian
besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus
transportasi.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan membantu Anda memahami proses transpirasi.

-> Tanaman mendapatkan air, nutrisi, dan mineral dari tanah dengan bantuan akar melalui proses
osmosis.

-> Karena tekanan air rendah yang terdapat di daun dan bagian atas tanaman, air melakukan
perjalanan dari akar ke bagian atas tumbuhan melalui xilem.

-> Air dan mineral bersama dengan CO2 dan klorofil di daun lantas siap menjalani proses
fotosintesis.

-> Di tahap ini, proses transpirasi dimulai. Ketika mencapai daun, air dibawa ke permukaan daun
dengan bantuan stomata. Stomata juga membantu dalam pertukaran gas, yaitu mengambil CO2
dan melepaskan O2 ke atmosfer.

Anda mungkin juga menyukai