Anda di halaman 1dari 22

Home » SMP dan SMA » Biologi » Gambar Sel Hewan dan Fungsinya

Gambar Sel Hewan dan Fungsinya


Gambar Sel Hewan dan Fungsinya – Sel hewan merupakan bentuk sel eukariotik yang
menyusun jaringan pada hewan. Sel hewan mempunyai perbedaan dengan sel eukariotik lainnya.

Sel hewan hanya mempunyai vakuola yang lebih kecil dan tidak memiliki kloroplas dan dinding
sel. Sel Hewan menghasilkan berbagai macam variasi bentuk, karena tidak memiliki dinding sel
yang keras. Sel ini terdiri dari sentriol,sentrosom, sitoplasma sel, membran sel, nukleus,
retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria, lisosom,kompleks golgi. Jenis Sel yang di tutupi
oleh dinding sel, mereka memiliki mantel yang berlendir atau yang sering di sebut sebagai
struktur memanjang yang akan manarik dan mendorong mereka untuk menjelajahi lingkungan
mereka.

Jenis sel hewan yang memiliki lapisan yang sangat tebal yang di temukan di dalam lendir sering
di sebut sebagai kapsul sel. Dalam tubuh manusia juga terdapat banyak sekali jenis sel, kurang
lebih sekitar 200 sel yang berbeda. Tubuh manusia memiliki bahan non hidup dari sel-sel mati
seperti : Kuku jari, gigi, rambut dan bagian-bagian yang keras dari tulang.

Berikut Bagian-Bagian dari Sel Hewan dan Fungsinya :

1. Membran Sel :
Membran sel adalah bagian yang berada paling luar dari sel yang membungkus semua organel
lain.
Sel ini berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat, pelindung sel, dan sebagai tempat penerima
rangsang dari luar sel.

2. Retikulum Endoplasma :
Retikulum Endoplasma merupakan struktur benang yang bermuara pada inti sel.
Sel ini berfungsi sebagai sintesis, transportasi berbagai macam zat kimia, dan sebagai tempat
pengendalian aktivitas sel.

3. Nukleus :
Nukleus merupakan bagian dari inti sel yang mengatur semua aktifitas sel, karena di dalam inti
sel terdapat kromosom. Sel ini berfungsi sebagai faktor keturunan, pengatur sintesis protein sel,
dan tempat transportasi berbagai zat kimia.

4. Sentriol :

Berfungsi sebagai bahan pengontrol pada saat pembelahan sel selama pembentukan benang-
benang gelondong.
5. Sentrosom :

Sentrosom adalah sel yang memiliki sentriol yang bertanggung jawab ketika terjadinya
pembelahan sel. Berfungsi sebagai peran penggerak kromatin pada saat pembelahan sel.

6. Ribosom :

Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesa protein.

7. Mitokondria :
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi aerob. Sel ini memiliki banyak aktivitas
metabolisme yang tinggi misalnya pada sel otot jantung.

8. Lisosom :

Berfungsi sebagai tempat pencerna sel luar yang tidak di pakai dalam sel.
9. Sitoplasma Sel :
Sitoplasma ialah gel zat atau cairan yang ada di dalam sel atau yang sering di sebut sebagai
matriks. Sel ini berfungsi sebagai tempat utama pada saat terjadinya proses kehidupan.

10. Kompleks Golgi :


Berfungsi sebagai bahan perakit pada mikro molekul yang mempunyai banyak karbohidrat.
Gambar Sel Hewan dan Fungsinya – Jenis sel di atas merupakan beberapa bagian dari jenis sel
hewan. Jenis sel hewan tentunya sangat berbeda dengan jenis sel tumbuhan, baik dari fungsi
maupun bagian bentuk yang akan memberikan bentuk bervariasi yang berbeda.

Home » SMP dan SMA » Biologi » Gambar Sel Tumbuhan Dan Fungsinya

Gambar Sel Tumbuhan Dan Fungsinya


Gambar Sel Tumbuhan Dan Fungsinya – Sel tumbuhan di lindungi dari lingkungan sekitar
oleh membran dan dinding sel. Keduanya merupakan struktur permukaan dan bukan organel sel.
Mereka hanya memberi bentuk , kekuatan untuk sel, dukungan, dan membantu dalam
transportasi.
1. Organel Sel Tumbuhan > inti sel/nukleus
Nukleus merupakan organel sel yang menyimpan komponen genetik atau kromosom dari sel-sel
tertentu. Nukleus memiliki fungsi sebagai pusat administrasi utama sel dengan
mengkoordinasikan proses metabolisme. Misalnya, Sintesis protein, pembelahan sel dan
pertumbuhan sel. Inti beserta isi nukleus di sebut Nukleoplasma.

2. Organel Sel Tumbuhan > Plastida/ Kloroplas


Plastida merupakan
kolektif organel yang membawa pigmen. Pada bagian sel tumbuhan, kloroplas merupakan
bentuk yang paling menonjol dari plastida yang mengandung pigmen klorofil hijau. Karena
adanya plastida kloroplas, sehingga sel pada tumbuhan memiliki kemampuan untuk menjalani
fotosintesis dengan air, sinar matahari, dan karbon dioksida sebagai bahan sintesis makanannya
sendiri.

3. Organel Sel Tumbuhan > Ribosom

Ribosom merupakan organel sel tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk sintesis
protein, dan asam ribomukleat 40-60% . Mereka yang akan bertanggung jawab untuk protein
sintesis.
Ribosom dapat muncul secara bebas di dalam sel ( ribosom bebas ) .

4. Organel Sel Tumbuhan > Mitokondria

Mitokondria merupakan tunggal mitolondrion organel besar yang berbentuk bulat dan berbentuk
batang yang ada di dalam sitoplasma organel sel tumbuhan. Mitokondria mengandung enzim
tertentu yang akan menjadi pasokan energi ketika masuk ke dalam sel tumbuhan. Maka, organel
sel ini di kenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel.

5. Organel Sel Tumbuhan > Badan Golgi


Badan golgi di sebut sebagai aparat golgi atau kompleks golgi. Organel sel ini memiliki peran
utama dalam mengangkut zat kimia di dalam dan keluar sel. Badan golgi mempersiapkan dan
mengubah untuk mengekspor ke luar sel, serta mensintesis lemak dan protein. Pola seperti
kantung organel sel tersebut hanya terletak pada bagian inti sel.

6. Organel Sel Tumbuhan > Retikulum Enoplsma

Retikulum Endoplasma merupakan penghubung di antara sitoplasma sel tumbuhan dan inti sel
yang merupakan jaringan interkoneksi, dan juga kantung yang berbelit-belit terdapat di dalam
sitoplasma. Retikulum endoplasma di bagi menjadi dua jenis, yaitu retikulum endoplasma halus
dan retikulum endoplasma kasar. Jenis retikulum endoplasma halus memiliki ribosom,
sedangkan retikulum endoplasma tidak memiliki ribosom.
Retikulum endoplasma memiliki fungsi penyimpanan, pengangkutan struktur glikogen,
manufaktur, protein, dan steroid.

7. Organel Sel Tumbuhan > Vakuola

Vakuola merupakan membran sel, organel penyimpanan pada vakuola membantu mengatur
tekanan turgor pada sel tumbuhan. Dalam sel tumbuhan terdapat lebih dari satu vakuola. Tetapi,
vakuola menghabiskan area yang lebih besar, karena menyimpan segala macam senyawa kimia
di dalamnya. Vakuola juga berfungsi membantu pencernan intraselular molekul kompleks dan
ekskresi produk limbah.
abel dibawah ini akan menuliskan tentang perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dari
berbagai segi mulai dari bentuk sel hewan dan sel tumbuhan hingga sambungan antar sel
hewan dan sel tumbuhan. Silahkan baca dan perhatikan tabel perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan:

Sel Hewan Sel Tumbuhan

Perbedaan
Bentuk Sel Berbagai macam, Bentuk sel
dapat berubah ubah tumbuhan kaku,
bentuk dan tidak kaku jarang berubah
bentuk kecuali
derivat sel.
Ukuran Sel Kecil Besar
Dinding Sel Tidak ada Ada
Inti Sel Ada Ada
Matriks Ada Tidak ada
Ekstraselular
Lisosom Umumnya banyak Jarang ditemukan
terdapat dalam sel
hewan
Peroksisom Ada Ada
Glioksisom Tidak ada/Jarang Ada
Elastisitas jaringan Tinggi, tidak adanya Rendah, karena
dinding sel adanya dinding
sel
Letak Inti Sel Berada di tengah sel Berada di
pheriperal
sitoplasma
Sentrosom/Sentriol Ada Tidak ada /
Jarang ditemukan
Organel Respirasi Mitokondria Kloroplast
(plastida) dan
mitokondria
Vakuola sel Kecil dan banyak Tunggal akan
tetapi sangat
besar
Silia Sering ditemukan Sangat jarang
Flagela Sering ditemukan Jarang, hanya
pada sperma
tumbuhan
tertentu
Pembentukan Secara Amphiastral Secara anastral
Spindle
Sitokinesis sel Membentuk Membentuk
furrowing lempeng mitosis
Ketahanan Lemah tanpa vakuola Kuat karena
Tekanan kontraktil dinding sel
Tingkat Rendah Sangat tinggi
Totipotensi
Sambungan antar Desmosome, Tight Plasmodesmata
sel junction

Cara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar

a. Memanage Posisi Mikroskop

1) Mikroskop diposisikan dengan hati-hati di atas meja yang tercapai badan pengamat (tidak
terlalu ke tepi atau ke tengah).

2) Mikroskop diatur kemiringannya (jika perlu) dengan memutar sambungan inklinasi. Hal itu
bermaksud agar pengamat enak melakukan pengamatan dalam waktu yang lama.

b. Mengatur Pencahayaan

1) Mikroskop dengan sumber cahaya matahari, sebaikinya ditempatkan di atas meja dekat
jendela. Jangan meletakkan mikroskop di bawah sinar matahari langsung.

2) Mikroskop dengan sumber cahaya lampu dari luar dipakai dengan memasang lampu 15 cm di
muka mikroskop.

3) Mikroskop dengan sumber cahaya tetap di dasar alat lebih mudah diterapkan dengan cara
menekan tombol untuk menyalakan lampu.

4) Banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata pengamat dan untuk menerangi objek diatur
dengan memutar tombol pengatur diafragma. Makin lebar lubang diafragma, makin banyak
jumlah cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya.

c. Mencari Objek

1) Posisikan slide (sediaan bahan/spesimen) di atas meja mikroskop, tepat di atas lubang.
Jepitlah slide dengan penjepit. Pada saat itu, posisi tabung berada pada jarak terjauh dengan meja
mikroskop.

2) Pasanglah dengan tepat sampai terdengar bunyi "klik".


3) Turunkan tabung sampai berjarak 1 cm dari atas objek dengan pemutar kasar. (Ketika
melakukan hal ini, jangan melihatnya pada lensa okuler lebih dahulu).

4) Tempatkan lampu di hadapan kaca, jika menggunakan sumber cahaya dari luar. Letakkan
mikroskop dekat jendela, jika menggunakan cahaya matahari. Hidupkan tombol untuk
menyalakan lampu, apabila mikroskop telah dipasangi lampu.

5) Manage banyaknya cahaya yang masuk dengan membuka diafragma iris dan mengatur kaca
(jika perlu).

6) Lihatlah melalui lubang pengamat. Gunakan objek yang jelas dengan memutar tombol
pemutar halus naik atau turun.

7) Setelah didapatkan objek dengan bidang pandang yang jelas, putarlah cakram mikroskop
untuk mengarahkan lensa objektif perbesaran kuat pas di atas objek.

8) Agar diperoleh pandangan yang jelas, atur kembali melewati pemutar halus, sambil
mengamati melalui lubang pengintai.

d. Menyiapkan preparat

Objek-objek mikroskopis bisa langsung diamati di bawah mikroskop. Akan tetapi, untuk objek
berukuran besar anda harus mengambil sebagaian dari objek itu. Objek yang dilihat itu
selanjutnya diwujudkan dalam sebuah preparat.

Preparat merupakan sediaan bahan yang akan dilihat. Spesimen dibagi menjadi dua, adalah
preparat basah dan spesimen kering. Pembuatan preparat memerlukan alat berupa kaca benda
(slide), kaca penutup, objek pengamatan, dan medium.

Media yang digunakan disesuaikan dengan tujuannya, antara lain air, cairan pewarna. Air
dipakai sebagai media bagi mikroorganisme air yang ingin diamati gerakannya. Pewarna
digunakan sebagai medium bagi objek yang ingin dilihat bagian-bagiannya.

Jenis pewarna disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian jaringan yang akan diamati sajalah yang
diharapkan akan menampung pewarna tertentu dan memberikan warna mencolok dengan
struktur lain di sekelilingnya.

Gliserin dipakai sebagai medium untuk melihat objek yang akan diperbesar dengan lensa
berkekuatan tinggi. Medium yang diteteskan di atas kaca benda tidak begitu banyak atau terlalu
sedikit, cukup untuk menenggelamkan objek.

Preparat dibuat dengan mengiris bahan setipis mungkin, membujur. Preparat diletakkan di atas
cermin benda tepat di tengah dengan menggunakan pinset.
Di atas spesimen, dicelupi medium dengan memakai pipet. Selanjutnya, preparat ditutup dengan
kaca penutup. Salah satu sisi kaca ditekan perlahan dengan jari, sedangkan sisi yang lain
diturunkan perlahan-lahan dengan jarum.
Mikroskop cahaya (mikroskop optik) adalah jenis mikroskop yang menggunakan cahaya tampak
dan sistem lensa untuk memperbesar citra sampel berukuran kecil. Mikroskop cahaya adalah
rancangan mikroskop yang paling tua dan kemungkinan ditemukan pada abad ke-17. Struktur
mikroskop cahaya sangat sederhana, meskipun terdapat banyak jenis yang lebih kompleks yang
berfungsi untuk meningkatkan resolusi dan kontras. Bahkan ada yang disambungkan dengan
kamera digital supaya dapat disimpan di komputer. Berikut adalah bagian-bagian mikroskop
cahaya:

1. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang terdapat di bagian atas tabung mikroskop dan dekat dengan mata
pengamat. Fungsi lensa okuler adalah untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif hingga 3
sampai 25 kali.

2. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop berbentuk tabung di antara lensa okuler dan lensa
objektif. Tabung mikroskop dapat dinaik-turunkan untuk mengatur fokus bayangan. Fungsi
tabung mikroskop adalah untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

3. Revolver
Revolver adalah bagian di bawah tabung mikroskop yang dapat diputar-putar. Fungsi revolver
adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif.

4. Lensa Objektif Perbesaran Lemah


Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek/preparat. Fungsi lensa objektif
adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Lensa objektif perbesaran
lemah biasanya digunakan untuk melihat objek yang tidak terlalu membutuhkan perbesaran yang
kuat.

5. Lensa Objektif Perbesaran Kuat


Lensa objektif perbesaran kuat digunakan untuk melihat objek yang sangat kecil sehingga
membutuhkan perbesaran yang kuat.

6. Meja Mikroskop
Meja mikroskop adalah sebuah meja datar yang terletak di bawah lensa objektif. Fungsi meja
mikroskop adalah untuk meletakan objek yang akan di amati.

7. Klip
Klip atau penjepit kaca adalah sebuah penjepit yang berada di atas meja mikroskop. Fungsi klip
adalah untuk menjepit kaca yang digunakan untuk menempatkan preparat yang merupakan objek
yang diamati.

8. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop adalah bagian paling bawah mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah sebagai
penyangga mikroskop dan membantu mempermudah saat membawa mikroskop.

9. Cermin
Cermin/reflektor adalah alat yang dapat memantulkan cahaya dan dapat diputar-putar sesuai
kebutuhan. Fungsi cermin adalah untuk mengarahkan cahaya agar mengenai objek dari bawah.
Cahaya tersebut yang membuat objek terlihat dari mikroskop.

10. Diafragma
Diafragma adalah sebuah cakram yang berisi lubang-lubang beraneka ukuran yang dapat diputar.
Fungsi diafragma pada mikroskop adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang akan mengenai
objek.
11. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop atau pegangan mikroskop adalah bagian yang menghubungkan lensa dengan
bagian yang berhubungan dengan objek. Fungsi utama lengan mikroskop adalah mempermudah
saat membawa mikroskop.

12. Pemutar Halus


Pemutar halus (mikrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan pelan. Fungsi pemutar
halus adalah untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan pelan supaya mendapatkan fokus
yang diinginkan.

13. Pemutar Kasar


Pemutar kasar (makrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan cepat. Fungsi pemutar
kasar adalah untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat. Pemutar kasar digunakan
ketika pemutar kecil saat diputar sangat lambat menaik-turunkan tabung mikroskop.

Bagian-Bagian Tambahan Mikroskop:

14. Kondensor
Kondensor adalah bagian mikroskop yang dapat diputar dan dinaik-turunkan. Fungsi kondensor
adalah untuk mengumpulkan cahaya.

15. Sendi Inklinasi


Sendi inklinasi adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur sudut tegak mikroskop.

Klasifikasi Bawang Merah Dalam Ilmu Botani

Dalam kajian ilmiah, klasifikasi bawang merah adalah sebagai berikut:

 Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas: Liliidae
 Ordo: Liliales
 Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
 Genus: Allium
 Spesies: Allium cepa var. aggregatum L.
Klasifikasi hydriila

a. Kingdom: Plantae (Tumbuhan) b. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) c. Divisi:


Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) d. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) e. Kelas:
Liliopsida (berkeping satu / monokotil) f. Sub Kelas: Alismatidae g. Ordo: Hydrocharitales h. Famili:
Hydrocharitaceae i. Genus: Hydrilla j. Spesies: Hydrilla verticillata (L. f.) Royle Nama hydrilla verticillata -

klasifikasi allamanda

Kingdom: Plantae

Filum: Basidiomycota

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Apocynales

Famili: Apocynaceae

Genus: Allamanda

Spesies: Allamanda cathartica

Klasifikasi Rana Cancrivora


Phylum :Chordata
Subphylum :Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Subordo : Phaneroglossa
Familia :Ranaidae
Genus : Rana
Species : Rana Cancrivora
Kingdom : Animalia
Sub-Filum : Chordata
Classis : Amphibia
Ordo : Anura
Sub-ordo : Phaneroglossa
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Species : Rana cancrivora

Sitem pencernaan pada katak

Sistem Pencernaan Pada Katak dan Fungsi dari Berbagai Organ Pentingnya - Katak dan amphibi
lainnya mengalami perubahan bentuk (metamorfosis), hal ini akan berpengaruh pada organ-
organ seperti organ pencernaan. Larva katak (kecebong) adalah herbivora, sedangkan katak
dewasa adalah predator serangga. Katak dewasa memiliki sistem pencernaan yang lebih rumit
dibanding larva katak. Tak jauh berbeda dengan sistem pencernaan pada manusia, katak
memiliki saluran dan kelenjar pencernaan yang mengalami beberapa modifikasi di organ
tertentu.

Katak adalah pemakan hewan-hewan kecil seperti serangga. Untuk mengakomodasi kebutuhan
makannya, lidah katak berukuran panjang yang dapat digulung. Hal ini merupakan bentuk
adaptasi guna menangkap makanannya. Sederetan gigi-gigi kecil yang “rapuh” di sebelah dalam
tepi rongga atas mulut, disebut dengan gigi maksila. Gigi maksila sangat lemah, tidak dapat
digunakan untuk menangkap makanan. Oleh karenanya, katak mengalami bentuk adaptasi lidah
yang panjang, dapat digulung, bersifat kenyal dan lengket. Makanan dimasukan ke dalam mulut,
akan dicampur dengan saliva yang dihasilkan oleh kelenjar ludah di rongga mulut. Saliva
membantu memecah makanan secara kimiawi, mengubah zat tepung menjadi gula sederhana.
Sepasang gigi voramen (berbentuk kerucut) menghiasi rahang atas rongga mulut yang membantu
untuk memegang dan mengunyah makanan. Makanan yang telah dilumatkan bercampur dengan
saliva, didorong menuju faring lalu ke esofagus.

Esofagus yang pendek menghantarkan makanan menuju lambung. Saliva dan cairan mukus yang
disekresikan faring ke dalam makanan membantu dalam proses penelanan. Selain itu. esofagus
menghasilkan cairan alkali guna memudahkan penelanan makanan. Di lambung makanan akan
dicerna secara kimiawi dan mekanik. Lambung merupakan organ penyimpan makanan untuk
sementara. Partikel-partikel makanan akan dicampur dengan sekret lambung yang mengandung
enzim-enzim pencernaan dan getah lambung. Lambung katak terbagi menjadi 2 bagian, kardiak
adalah bagian yang berbatasan dengan esofagus, sedangkan piloris bagian yang berbatasan
dengan usus halus menuju kloaka.

Otot dinding-dinding lambung membantu meremas-remas makanan membantu mencerna secara


mekanik sedangkan di sisi lain enzim-enzim pencernaan dan getah lambung bekerja mencerna
makanan secara kimiawi. Makanan katak yang berupa serangga akan dibantu dicerna oleh enzim
kitinase. Dinding lambung menghasilkan enzim kitinase yang membantu mencerna zat kitin
penyususn rangka luar/cangkang yanng keras pada arthropoda (serangga). Hal ini memudahkan
katak dalam menyerap nutrisi dari makanannya, serangga. Partikel-partikel makanan dialirkan
menuju usus halus melalui gerakan peristaltik. Terdapat sfingter piloris yang membatasi lambung
dengan usus halus, berfungsi mencegah agar makanan tak dapat masuk kembali ke dalam
lambung.

Usus halus menerima makanan dari lambung, melanjutkan pencernaan secara kimiawi. Usus
katak terbagi menjadi daerah pencernaan (duodenum) dan daerah penyerapan (ileum). Sebagian
besar proses pencernaan berlangsung di dalam usus halus. Enzim-enzim pencernaan dari kelenjar
pencernaan pankreas disekresikan ke dalam ruang usus halus. Garam empedu hasil sekresi dari
hati dicurahkan ke dalam ruang usus halus guna mengemulsikan lemak untuk dipecah oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Sari-sari makanan akan diserap melalui pembuluh
darah di sepanjang ileum (usus penyerapan) untuk diedarkan ke seluruh sel di dalam tubuh.

Sisa-sisa makanan yang tidak tercerna akan didorong secara peristaltik menuju usus besar. Sama
halnya seperti manusia, di dalam usus besar ampas makanan ini akan mengalami pembusukan,
penyerapan air dan nutrisi yang tak terserap ketika berada di usus halus. Kotoran akan dibuang
melalui kloaka, merupakan muara tiga saluran, saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran
reproduksi. Hal in memungkinkan katak untuk defekasi, berkemih, bahkan mengeluarkan sel
kelamin secara bersamaan.

Sistem pencernaan katak meliputi rongga mulut, kerongkongan (esofagus), lambung


(ventrikulus), usus (intestinum), usus besar atau usus tebal, kloaka.
a) Rongga mulut
Rongga mulut pada katak dilengkapi dengan gigi berbentuk kerucut untuk memegang
mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa;
b) Kerongkongan (esofagus)
Setelah dari corum arus, makanan menuju esofagus yang berupa saluran pendek. Esofagus
akan menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan untuk masuk ke lambung.
c) Lambung (vantrikulus)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, berbentuk kantung yang bila diisi makanan,
akan menjadi lebar. Lambung katak dibedakan menjadi dua yaitu tempat masuknya esofagus dan
lubang keluar menuju anus.
d) Usus (intestinum)
Dapatdibedakan atas usus halus dan usus tebal, usus halus meliputi duodenum dan ileum. Di
dalam usus terjadi penyerapan makanan masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui
kleppylaris.
e) Usus besar
Di dalam usus besar katak, hanya terjadi penyerapan air dan pembusukkan sisa makanan
bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum mayur akan menjadi fases. Usus besar
berakhir pada rektum dan akan menujuu kloaka.
f) Kloaka
Kloaka merupakan muara bersama saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi dan
urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi terdiri atas kelenjar ludah hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati
berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna
kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duodenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada
duodenum.
Amfibi memiliki beragam ciri morfologis yang berbeda antar ordo. Secara umum, semua
amfibi memiliki kulit yang tipis dan halus. Berberapa jenis menggunakan kulitnya untuk
respirasi dan pertukaran gas dengan udara. Sebagian besar jenis amfibi memiliki mata yang besar
untuk mencari mangsanya.

Perbedaan katak jantan dan betina

Adapun perbedaan antara katak jantan


dan betina berdasarkan ciri-ciri
morfologinya, ialah sebagai berikut:

1. Katak betina lebih besar dari pada laki-laki, karena dia harus membawa sejumlah besar
telur, sedangkan katak jantan relatif lebih kecil, agar tidak menghancurkan pasangan
betinanya.
2. Warna katak betina sering lebih gelap daripada warna pejantannya yang lebih terang.
3. Sebagian besar pejantan mengembangkan bantalan kecil pada kaki depan mereka selama
musim kawin.
4. Katak betina cenderung memiliki lengan lebih tipis daripada pejantannya.
5. Posisi pada saat kawin (amplexus), katak jantan berada di atas katak betina dalam proses
pembuahan.

Pertama dilihat dr ukuran tubuhnya


Biasanya betina itu justru relatif lbh besar drpd yg jantan.

Kedua, liat kaki dpn nya, ada nuptual pad ato ngga
Nah yg ini jls bs bedain jantan ato betina. Jantan pasti pny nuptual pad, berupa tonjolan besar di kedua
telapak kaki depan, fungsinya utk menjepit ato menggendong betina dr atas saat kawin. Mknya jantan
selalu berada di atas saat kawin, krn kaki dpn mrk dpt berguna skali utk mengapit betina biar posisi tetap
stabil.

Anda mungkin juga menyukai