Sel hewan hanya mempunyai vakuola yang lebih kecil dan tidak memiliki kloroplas dan dinding
sel. Sel Hewan menghasilkan berbagai macam variasi bentuk, karena tidak memiliki dinding sel
yang keras. Sel ini terdiri dari sentriol,sentrosom, sitoplasma sel, membran sel, nukleus,
retikulum endoplasma, ribosom, mitokondria, lisosom,kompleks golgi. Jenis Sel yang di tutupi
oleh dinding sel, mereka memiliki mantel yang berlendir atau yang sering di sebut sebagai
struktur memanjang yang akan manarik dan mendorong mereka untuk menjelajahi lingkungan
mereka.
Jenis sel hewan yang memiliki lapisan yang sangat tebal yang di temukan di dalam lendir sering
di sebut sebagai kapsul sel. Dalam tubuh manusia juga terdapat banyak sekali jenis sel, kurang
lebih sekitar 200 sel yang berbeda. Tubuh manusia memiliki bahan non hidup dari sel-sel mati
seperti : Kuku jari, gigi, rambut dan bagian-bagian yang keras dari tulang.
1. Membran Sel :
Membran sel adalah bagian yang berada paling luar dari sel yang membungkus semua organel
lain.
Sel ini berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat, pelindung sel, dan sebagai tempat penerima
rangsang dari luar sel.
2. Retikulum Endoplasma :
Retikulum Endoplasma merupakan struktur benang yang bermuara pada inti sel.
Sel ini berfungsi sebagai sintesis, transportasi berbagai macam zat kimia, dan sebagai tempat
pengendalian aktivitas sel.
3. Nukleus :
Nukleus merupakan bagian dari inti sel yang mengatur semua aktifitas sel, karena di dalam inti
sel terdapat kromosom. Sel ini berfungsi sebagai faktor keturunan, pengatur sintesis protein sel,
dan tempat transportasi berbagai zat kimia.
4. Sentriol :
Berfungsi sebagai bahan pengontrol pada saat pembelahan sel selama pembentukan benang-
benang gelondong.
5. Sentrosom :
Sentrosom adalah sel yang memiliki sentriol yang bertanggung jawab ketika terjadinya
pembelahan sel. Berfungsi sebagai peran penggerak kromatin pada saat pembelahan sel.
6. Ribosom :
7. Mitokondria :
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi aerob. Sel ini memiliki banyak aktivitas
metabolisme yang tinggi misalnya pada sel otot jantung.
8. Lisosom :
Berfungsi sebagai tempat pencerna sel luar yang tidak di pakai dalam sel.
9. Sitoplasma Sel :
Sitoplasma ialah gel zat atau cairan yang ada di dalam sel atau yang sering di sebut sebagai
matriks. Sel ini berfungsi sebagai tempat utama pada saat terjadinya proses kehidupan.
Home » SMP dan SMA » Biologi » Gambar Sel Tumbuhan Dan Fungsinya
Ribosom merupakan organel sel tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk sintesis
protein, dan asam ribomukleat 40-60% . Mereka yang akan bertanggung jawab untuk protein
sintesis.
Ribosom dapat muncul secara bebas di dalam sel ( ribosom bebas ) .
Mitokondria merupakan tunggal mitolondrion organel besar yang berbentuk bulat dan berbentuk
batang yang ada di dalam sitoplasma organel sel tumbuhan. Mitokondria mengandung enzim
tertentu yang akan menjadi pasokan energi ketika masuk ke dalam sel tumbuhan. Maka, organel
sel ini di kenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel.
Retikulum Endoplasma merupakan penghubung di antara sitoplasma sel tumbuhan dan inti sel
yang merupakan jaringan interkoneksi, dan juga kantung yang berbelit-belit terdapat di dalam
sitoplasma. Retikulum endoplasma di bagi menjadi dua jenis, yaitu retikulum endoplasma halus
dan retikulum endoplasma kasar. Jenis retikulum endoplasma halus memiliki ribosom,
sedangkan retikulum endoplasma tidak memiliki ribosom.
Retikulum endoplasma memiliki fungsi penyimpanan, pengangkutan struktur glikogen,
manufaktur, protein, dan steroid.
Vakuola merupakan membran sel, organel penyimpanan pada vakuola membantu mengatur
tekanan turgor pada sel tumbuhan. Dalam sel tumbuhan terdapat lebih dari satu vakuola. Tetapi,
vakuola menghabiskan area yang lebih besar, karena menyimpan segala macam senyawa kimia
di dalamnya. Vakuola juga berfungsi membantu pencernan intraselular molekul kompleks dan
ekskresi produk limbah.
abel dibawah ini akan menuliskan tentang perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dari
berbagai segi mulai dari bentuk sel hewan dan sel tumbuhan hingga sambungan antar sel
hewan dan sel tumbuhan. Silahkan baca dan perhatikan tabel perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan:
Perbedaan
Bentuk Sel Berbagai macam, Bentuk sel
dapat berubah ubah tumbuhan kaku,
bentuk dan tidak kaku jarang berubah
bentuk kecuali
derivat sel.
Ukuran Sel Kecil Besar
Dinding Sel Tidak ada Ada
Inti Sel Ada Ada
Matriks Ada Tidak ada
Ekstraselular
Lisosom Umumnya banyak Jarang ditemukan
terdapat dalam sel
hewan
Peroksisom Ada Ada
Glioksisom Tidak ada/Jarang Ada
Elastisitas jaringan Tinggi, tidak adanya Rendah, karena
dinding sel adanya dinding
sel
Letak Inti Sel Berada di tengah sel Berada di
pheriperal
sitoplasma
Sentrosom/Sentriol Ada Tidak ada /
Jarang ditemukan
Organel Respirasi Mitokondria Kloroplast
(plastida) dan
mitokondria
Vakuola sel Kecil dan banyak Tunggal akan
tetapi sangat
besar
Silia Sering ditemukan Sangat jarang
Flagela Sering ditemukan Jarang, hanya
pada sperma
tumbuhan
tertentu
Pembentukan Secara Amphiastral Secara anastral
Spindle
Sitokinesis sel Membentuk Membentuk
furrowing lempeng mitosis
Ketahanan Lemah tanpa vakuola Kuat karena
Tekanan kontraktil dinding sel
Tingkat Rendah Sangat tinggi
Totipotensi
Sambungan antar Desmosome, Tight Plasmodesmata
sel junction
1) Mikroskop diposisikan dengan hati-hati di atas meja yang tercapai badan pengamat (tidak
terlalu ke tepi atau ke tengah).
2) Mikroskop diatur kemiringannya (jika perlu) dengan memutar sambungan inklinasi. Hal itu
bermaksud agar pengamat enak melakukan pengamatan dalam waktu yang lama.
b. Mengatur Pencahayaan
1) Mikroskop dengan sumber cahaya matahari, sebaikinya ditempatkan di atas meja dekat
jendela. Jangan meletakkan mikroskop di bawah sinar matahari langsung.
2) Mikroskop dengan sumber cahaya lampu dari luar dipakai dengan memasang lampu 15 cm di
muka mikroskop.
3) Mikroskop dengan sumber cahaya tetap di dasar alat lebih mudah diterapkan dengan cara
menekan tombol untuk menyalakan lampu.
4) Banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata pengamat dan untuk menerangi objek diatur
dengan memutar tombol pengatur diafragma. Makin lebar lubang diafragma, makin banyak
jumlah cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya.
c. Mencari Objek
1) Posisikan slide (sediaan bahan/spesimen) di atas meja mikroskop, tepat di atas lubang.
Jepitlah slide dengan penjepit. Pada saat itu, posisi tabung berada pada jarak terjauh dengan meja
mikroskop.
4) Tempatkan lampu di hadapan kaca, jika menggunakan sumber cahaya dari luar. Letakkan
mikroskop dekat jendela, jika menggunakan cahaya matahari. Hidupkan tombol untuk
menyalakan lampu, apabila mikroskop telah dipasangi lampu.
5) Manage banyaknya cahaya yang masuk dengan membuka diafragma iris dan mengatur kaca
(jika perlu).
6) Lihatlah melalui lubang pengamat. Gunakan objek yang jelas dengan memutar tombol
pemutar halus naik atau turun.
7) Setelah didapatkan objek dengan bidang pandang yang jelas, putarlah cakram mikroskop
untuk mengarahkan lensa objektif perbesaran kuat pas di atas objek.
8) Agar diperoleh pandangan yang jelas, atur kembali melewati pemutar halus, sambil
mengamati melalui lubang pengintai.
d. Menyiapkan preparat
Objek-objek mikroskopis bisa langsung diamati di bawah mikroskop. Akan tetapi, untuk objek
berukuran besar anda harus mengambil sebagaian dari objek itu. Objek yang dilihat itu
selanjutnya diwujudkan dalam sebuah preparat.
Preparat merupakan sediaan bahan yang akan dilihat. Spesimen dibagi menjadi dua, adalah
preparat basah dan spesimen kering. Pembuatan preparat memerlukan alat berupa kaca benda
(slide), kaca penutup, objek pengamatan, dan medium.
Media yang digunakan disesuaikan dengan tujuannya, antara lain air, cairan pewarna. Air
dipakai sebagai media bagi mikroorganisme air yang ingin diamati gerakannya. Pewarna
digunakan sebagai medium bagi objek yang ingin dilihat bagian-bagiannya.
Jenis pewarna disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian jaringan yang akan diamati sajalah yang
diharapkan akan menampung pewarna tertentu dan memberikan warna mencolok dengan
struktur lain di sekelilingnya.
Gliserin dipakai sebagai medium untuk melihat objek yang akan diperbesar dengan lensa
berkekuatan tinggi. Medium yang diteteskan di atas kaca benda tidak begitu banyak atau terlalu
sedikit, cukup untuk menenggelamkan objek.
Preparat dibuat dengan mengiris bahan setipis mungkin, membujur. Preparat diletakkan di atas
cermin benda tepat di tengah dengan menggunakan pinset.
Di atas spesimen, dicelupi medium dengan memakai pipet. Selanjutnya, preparat ditutup dengan
kaca penutup. Salah satu sisi kaca ditekan perlahan dengan jari, sedangkan sisi yang lain
diturunkan perlahan-lahan dengan jarum.
Mikroskop cahaya (mikroskop optik) adalah jenis mikroskop yang menggunakan cahaya tampak
dan sistem lensa untuk memperbesar citra sampel berukuran kecil. Mikroskop cahaya adalah
rancangan mikroskop yang paling tua dan kemungkinan ditemukan pada abad ke-17. Struktur
mikroskop cahaya sangat sederhana, meskipun terdapat banyak jenis yang lebih kompleks yang
berfungsi untuk meningkatkan resolusi dan kontras. Bahkan ada yang disambungkan dengan
kamera digital supaya dapat disimpan di komputer. Berikut adalah bagian-bagian mikroskop
cahaya:
1. Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang terdapat di bagian atas tabung mikroskop dan dekat dengan mata
pengamat. Fungsi lensa okuler adalah untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif hingga 3
sampai 25 kali.
2. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop berbentuk tabung di antara lensa okuler dan lensa
objektif. Tabung mikroskop dapat dinaik-turunkan untuk mengatur fokus bayangan. Fungsi
tabung mikroskop adalah untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
3. Revolver
Revolver adalah bagian di bawah tabung mikroskop yang dapat diputar-putar. Fungsi revolver
adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif.
6. Meja Mikroskop
Meja mikroskop adalah sebuah meja datar yang terletak di bawah lensa objektif. Fungsi meja
mikroskop adalah untuk meletakan objek yang akan di amati.
7. Klip
Klip atau penjepit kaca adalah sebuah penjepit yang berada di atas meja mikroskop. Fungsi klip
adalah untuk menjepit kaca yang digunakan untuk menempatkan preparat yang merupakan objek
yang diamati.
8. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop adalah bagian paling bawah mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah sebagai
penyangga mikroskop dan membantu mempermudah saat membawa mikroskop.
9. Cermin
Cermin/reflektor adalah alat yang dapat memantulkan cahaya dan dapat diputar-putar sesuai
kebutuhan. Fungsi cermin adalah untuk mengarahkan cahaya agar mengenai objek dari bawah.
Cahaya tersebut yang membuat objek terlihat dari mikroskop.
10. Diafragma
Diafragma adalah sebuah cakram yang berisi lubang-lubang beraneka ukuran yang dapat diputar.
Fungsi diafragma pada mikroskop adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang akan mengenai
objek.
11. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop atau pegangan mikroskop adalah bagian yang menghubungkan lensa dengan
bagian yang berhubungan dengan objek. Fungsi utama lengan mikroskop adalah mempermudah
saat membawa mikroskop.
14. Kondensor
Kondensor adalah bagian mikroskop yang dapat diputar dan dinaik-turunkan. Fungsi kondensor
adalah untuk mengumpulkan cahaya.
klasifikasi allamanda
Kingdom: Plantae
Filum: Basidiomycota
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Apocynales
Famili: Apocynaceae
Genus: Allamanda
Sistem Pencernaan Pada Katak dan Fungsi dari Berbagai Organ Pentingnya - Katak dan amphibi
lainnya mengalami perubahan bentuk (metamorfosis), hal ini akan berpengaruh pada organ-
organ seperti organ pencernaan. Larva katak (kecebong) adalah herbivora, sedangkan katak
dewasa adalah predator serangga. Katak dewasa memiliki sistem pencernaan yang lebih rumit
dibanding larva katak. Tak jauh berbeda dengan sistem pencernaan pada manusia, katak
memiliki saluran dan kelenjar pencernaan yang mengalami beberapa modifikasi di organ
tertentu.
Katak adalah pemakan hewan-hewan kecil seperti serangga. Untuk mengakomodasi kebutuhan
makannya, lidah katak berukuran panjang yang dapat digulung. Hal ini merupakan bentuk
adaptasi guna menangkap makanannya. Sederetan gigi-gigi kecil yang “rapuh” di sebelah dalam
tepi rongga atas mulut, disebut dengan gigi maksila. Gigi maksila sangat lemah, tidak dapat
digunakan untuk menangkap makanan. Oleh karenanya, katak mengalami bentuk adaptasi lidah
yang panjang, dapat digulung, bersifat kenyal dan lengket. Makanan dimasukan ke dalam mulut,
akan dicampur dengan saliva yang dihasilkan oleh kelenjar ludah di rongga mulut. Saliva
membantu memecah makanan secara kimiawi, mengubah zat tepung menjadi gula sederhana.
Sepasang gigi voramen (berbentuk kerucut) menghiasi rahang atas rongga mulut yang membantu
untuk memegang dan mengunyah makanan. Makanan yang telah dilumatkan bercampur dengan
saliva, didorong menuju faring lalu ke esofagus.
Esofagus yang pendek menghantarkan makanan menuju lambung. Saliva dan cairan mukus yang
disekresikan faring ke dalam makanan membantu dalam proses penelanan. Selain itu. esofagus
menghasilkan cairan alkali guna memudahkan penelanan makanan. Di lambung makanan akan
dicerna secara kimiawi dan mekanik. Lambung merupakan organ penyimpan makanan untuk
sementara. Partikel-partikel makanan akan dicampur dengan sekret lambung yang mengandung
enzim-enzim pencernaan dan getah lambung. Lambung katak terbagi menjadi 2 bagian, kardiak
adalah bagian yang berbatasan dengan esofagus, sedangkan piloris bagian yang berbatasan
dengan usus halus menuju kloaka.
Usus halus menerima makanan dari lambung, melanjutkan pencernaan secara kimiawi. Usus
katak terbagi menjadi daerah pencernaan (duodenum) dan daerah penyerapan (ileum). Sebagian
besar proses pencernaan berlangsung di dalam usus halus. Enzim-enzim pencernaan dari kelenjar
pencernaan pankreas disekresikan ke dalam ruang usus halus. Garam empedu hasil sekresi dari
hati dicurahkan ke dalam ruang usus halus guna mengemulsikan lemak untuk dipecah oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Sari-sari makanan akan diserap melalui pembuluh
darah di sepanjang ileum (usus penyerapan) untuk diedarkan ke seluruh sel di dalam tubuh.
Sisa-sisa makanan yang tidak tercerna akan didorong secara peristaltik menuju usus besar. Sama
halnya seperti manusia, di dalam usus besar ampas makanan ini akan mengalami pembusukan,
penyerapan air dan nutrisi yang tak terserap ketika berada di usus halus. Kotoran akan dibuang
melalui kloaka, merupakan muara tiga saluran, saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran
reproduksi. Hal in memungkinkan katak untuk defekasi, berkemih, bahkan mengeluarkan sel
kelamin secara bersamaan.
1. Katak betina lebih besar dari pada laki-laki, karena dia harus membawa sejumlah besar
telur, sedangkan katak jantan relatif lebih kecil, agar tidak menghancurkan pasangan
betinanya.
2. Warna katak betina sering lebih gelap daripada warna pejantannya yang lebih terang.
3. Sebagian besar pejantan mengembangkan bantalan kecil pada kaki depan mereka selama
musim kawin.
4. Katak betina cenderung memiliki lengan lebih tipis daripada pejantannya.
5. Posisi pada saat kawin (amplexus), katak jantan berada di atas katak betina dalam proses
pembuahan.
Kedua, liat kaki dpn nya, ada nuptual pad ato ngga
Nah yg ini jls bs bedain jantan ato betina. Jantan pasti pny nuptual pad, berupa tonjolan besar di kedua
telapak kaki depan, fungsinya utk menjepit ato menggendong betina dr atas saat kawin. Mknya jantan
selalu berada di atas saat kawin, krn kaki dpn mrk dpt berguna skali utk mengapit betina biar posisi tetap
stabil.