Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan di Instalasi dialisis RSUD dr.


Zainoel Abidin Banda Aceh periode Juli - September 2015, didapatkan 38 sampel
pasien PGK yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi dari seluruh pasien PGK
berjenis kelamin laki-laki yang menjalani HD di Instalasi dialisis RSUD
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan
dengan metode wawancara dengan mengunakan kuisioner IIEF-5 dan data
registrasi pasien HD di Instalasi Dialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

4.1.1 Karakteristik Penderita PGK


Karakteristik responden penelitian berupa distribusi subjek penelitian
bedasarkan umur pada pasien PGJ yang menjalani HD di Instalasi dialisis RSUD
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh disajikan pada tabel 4.1.
Karakteristik responden Frekuensi (n=38) Persentase (%)
Umur (tahun)
18-45 13 34,2
46-59 22 57,9
60-74 2 5,3
75-90 1 2,6
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi penderita PGK berdasarkan umur
Bedasarkan data tabel 4.1 diatas, didapatkan bahwa penderita PGK yang
menjalani HD di Instalasi dialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh paling
banyak pada kelompok umur 46-59 tahun dengan persentase sebanyak 57,9%
dengan frekuensi sebanyak 22 responden.

4.1.2 Disfungsi Ereksi Pada Penderita PGK


Bedasarkan hasil wawancara pasien PGK yang menjalani HD dengan
mengunakan kuisioner IIEF-5 didapatkan pasien PGK yang menjalani HD yang
mengalami disfungsi ereksi seperti yang terlihat di tabel 4.2.
Frekuensi (n=38) Persentase (%)
Disfungsi Ereksi (DE) 92,1
Ringan 8 21,1
Ringan-sedang 11 28,9
Sedang 10 26,3
Berat 6 15,8
Normal 3 7,9
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi disfungsi ereksi pada penderita PGK
Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebanyak 92,1% penderita PGK yang
menjalani HD di Instalasi Dialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
mengalami disfungsi ereksi dan sebanyak 7,9% tidak mengalami disfungsi ereksi.
Penderita disfungsi ereksi terbanyak masuk dalam kategori disfungsi ereksi
derajat ringan-sedang yaitu sebesar 28,9%, diikuti dengan disfungsi ereksi derajat
sedang sebanyak 26,3%, ringan sebanyak 21,1% dan berat sebanyak 15,8%.
4.1.3 Difungsi Ereksi Pada Penderita PGK Terhadap Umur
Bedasarkan hasil wawancara pasien PGK yang menjalani HD dengan
mengunakan kuisioner IIEF-5 didapatkan pasien PGK yang menjalani HD yang
mengalami disfungsi ereksi seperti yang terlihat di tabel 4.3.
Disfungsi Ereksi
Umur Normal Ringan Ringan- Sedang Berat Total
(Tahun) sedang
18-45 2 5 0 4 2 13
(66,7%) (62,5%) (0%) (40,0%) (33,3%) (34,2%)
46-59 1 3 10 5 3 22
(33,3%) (37,5%) (90,9%) (50,0%) (50,0%) (57,9%)
60-74 0 0 1 1 0 2
(0%) (0%) (9,1%) (10,0%) (0%) (5,3%)
75-90 0 0 0 0 1 1
(0%) (0%) (0%) (0%) (16,7%) (2,6%)
Total 3 8 11 10 6 38
(100,0%) (100,0%) (100,0%) (100,0%) (100,0%) (100,0%)
Tabel 4.3 Difungsi Ereksi Pada Penderita PGK Terhadap Umur
Tabel 4.3 menunjukan bahwa disfungsi ereksi derajat ringan paling
banyak terdapat pada kategori umur 18-45 tahun sebesar 62,5%, , derajat
disfungsi ereksi ringan-sedang terdapat pada kategori umur 46-59 tahun sebesar
90,9%, derajat disfungsi ereksi sedang terdspat pada kategori 46-59 tahun sebesar
50,0%, dan derajat disunfsi ereksi berat paling banyak juga terdapat pada kategori
umur 46-59 tahun sebesar 50,0% .

4.1.4 Lama HD Pasien PGK


Berdasarkan data registrasi pasien HD di Instalasi Dialisis RSUD dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh, lama HD yang dikategorikan pasien kategori lama
(≥ 12 bulan) dan pasien kategori baru (> 3-11 bulan ). Data lama menjalani HD
pasien PGK Instalasi Dialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh pasien
seperti terlihat ditabel 4.4
Lama HD Frekuensi Persentase (%)
Baru (> 3-11 bulan ) 12 31,6
Lama (≥ 12 bulan ) 26 68,4
Total 38 100
Tabel 4.4 Distribusi frekunsi lama HD pasien PGK
Tabel 4.4 menunjukan bahwa berdasarkan lama waktu menjalani HD,
terdapat sebanyak 12 pasien PGK dengan persentase sebesar 31,6% menjalani
HD > 3-11 bulan,yang termasuk ke dalam kategori baru dan terdapat sebanyak 26
pasien PGK dengan persentase sebesar 68,4% menjalani HD ≥12 bulan, yang
termasuk kedalam kategori lama.

4.1.5 Hubungan lama HD dengan disfungsi ereksi


Untuk menilai hubungan lama HD pasien PGK dengan disfungsi ereksi di
instalasi dialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, maka peneliti melakukan
analisis data dengan mengunakan uji statistik yang berupa uji Willcoxon. Data
hubungan lama HD dengan Disfungsi ereksi disajikan dalam tabel 4.5
Lama Disfungsi Ereksi
HD Normal Ringan Ringan- Sedang Berat Total P-value
Sedang
Baru 3 2 5 2 0 12
(100%) (25,0%) (45,5%) (20,0%) (,0%) (31,6%)
Lama 0 6 6 8 6 26 0,021
(0%) (75,0%) (54,0%) (80,0%) (100,0%) (68,4%)
Total 3 8 11 10 6 38
(100%) (100%) (100%) (100%) (100%) (100,%)
Tabel 4.5 Hubungan lama HD dengan disfungsi ereksi
Bedasarkan tabel 4.5 diatas penderita PGK yang menjalani HD ≥ 12 bulan
seluruhnya mengalami disfungsi ereksi (68,4%) dibandingkan dengan penderita
yang menjalani HD > 3 bulan yang terdapat 3 penderita tidak mengalami
disfungsi ereksi (normal) . Pada panderita PGK yang menjalani HD ≥ 12 bulan,
kejadian disfungsi ereksi terbanyak pada derajat sedang sebesar 80% sedangkan
pada penderita PGK yang menjalani HD > 3 bulan kejadian disfungsi ereksi
terbanyak terdapat pada derajat disfungsi ereksi ringan-sedang sebesar 45,5%.
Dari hasil uji statistik mengunakan uji Willcoxon didapatkan p-value 0,021
dengan confidence interval 95% dan α = 0,05 sehingga didapatkan hasil Ho
ditolak dan Ha diterima serta dapat disimpulkan yaitu terdapat hubungan antara
lama HD dengan disfungsi ereksi pada penderita PGK yang menjalani HD di
Instalasi dialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Penderita PGK yang Menjalani HD
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama
tiga bulan atau lebih akibat abnormalitas struktural dan fungsional ginjal ditandai
dengan LFG < 60ml/menit/1,73m2, yang pada derajat ireversibel (LFG < 15
ml/menit/1,73m2) memerlukan terapi pengganti ginjal yang salah satunya berupa
hemodialisis. (1,2) bedasarkan penelitian diatas, sebagian besar penderita PGK
berada dalam kelompok usia 46-59 tahun yaitu sebanyak 22 penderita ( 57,9%),
diikuti dengan kelompok usia 18-45 tahun yaitu sebanyak 13 penderita (34,2%)
dan diikuti dengan kelompok umur 60-74 yaitu sebanyak 2 penderita (5,3%) dan
kelompok umur 75-90 tahun yaitu 1 penderita (2,6%). Penelitian sebelumnya juga
pernah dilakukan oleh Chadijah dan Wirawanni pada tahun 2010 di RSUD
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh menunjukan prevalensi paling banyak penderita
PGK berada di kelompok usia dibawah 60 tahun sebanyak 75%. (49)
Penelitian yang dilakukan oleh Syaiful dan Oenzil pada 2013 di Rumah
sakit dr.M. Djamil Padang menunjukan prevalensi terbanyak penderita PGK
berada dikelompok umur dibawah 60 tahun yaitu sebesar 50,86%. (1) penelitian
yang dilakukan oleh Tjekyan pada tahun 2012 diRSUP dr. Mohammad Hoesin
Palembang juga didapatkan prevalensi terbanyak pada kelompok usia dibawah 60
tahun. (50) Hal ini terjadi karena setelah usia 30 tahun, organ ginjal akan
mengalami atrofi (pengecilan organ atau jaringan) dan ketebalan korteks ginjal
akan berkurang sekitar 20% setiap dekade. Perubahan lain yang akan terjadi
seiring dengan betambahnya usia adalah penebalan membran basal glomerulus,
ekspansi mesangium glomerular , terjadinya deposit protein matriks ekstraseluler
sehingga menyebabkan terjadinya glomerulosklerosis dan berkurangnya jumlah
nefron, hal ini diperparah dengan tidak adanya kemampuan nefron untuk
melakukan mekanisme regenerasi .(50)

4.2.2 Lama HD dan Disfungsi Ereksi pada Penderita PGK

Disfungsi ereksi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai dengan


ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan fungsi ereksi demi
terciptanya hubungan seksual yang memadai.(6,19) Bedasarkan data yang
didapatkan peneliti selama periode penelitian dengan mengunakan kuisioner IIEF-
5 diatas didapatkan bahwa sebanyak 35 ( 92,1%) penderita PGK berjenis kelamin
laki-laki yang menjalani HD di instalasi dialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda
Aceh mengeluhkan mengalami disfungsi ereksi dan 3 (7,9%) penderita PGK yang
menjalano HD lainnya tidak mengeluhkan mengalami disfungsi ereksi. Penderita
PGK yang mengalami disfungsi ereksi di instalasi dialisis RSUD dr.Zainoel
Abidin Banda Aceh prevalensi terbanyak terdapat dalam derajat disfungsi ereksi
ringan-sedang yaitu berjumlah 11 penderita dengan persentase sebanyak 28,9%
dan diikuti dengan derajat disfungsi ereksi sedang, yaitu berjumlah 10 penderita
dengan persentase 26,3%, disfungsi ereksi ringan sebanyak 8 penderita dengan
persentase 21,1% dan disfungsi ereksi berat sebanyak 6 penderita dengan
persentase 15,8%.
Penelitian yang dilakukan oleh Asim,et al pada tahun 2009 didapatkan
hasil yang hampir sama yaitu sebanyak 86% pasien PGK yang menjalani HD
mengalami disfungsi ereksi dengan frekuensi terbanyak berada dalam derajat
disfungsi ereksi berat sebanyak 64,7% dan derajat ringan-sedang sebanyak 19,6%.
(5) Dari hasil penelitian di atas terjadi peningkatan prevalensi disfungsi ereksi
pada pasien dengan kelompok umur ≥ 50, Umur merupakan salah satu faktor
resiko terjadi disfungsi ereksi, penelitian yang dilakukan oleh Ali, et al pada tahun
2005 didapatkan terjadi peningkatan prevalensi pada penderita PGK yang
menjalani HD dengan kelompok umur ≥ 50 tahun yaitu sebesar 88%
dibandingkan dengan kelompok umur <50 tahun yaitu sebesar 80% .(51) hal
yang sama juga diungkapkan oleh Leonardo, et al pada tahun 2007, terjadi
peningkatan prevalensi pada kelompok umur ≥ 50 yaitu sebesar 68,6%
dibandingkan dengan kelompok umur < 50 tahun.(37)
Hasil penelitian diatas didapatkan bahwa pasien PGK yang menjalani HD
≥ 12 bulan lebih banyak yaitu 26 pasien (68,4%) dibandingkan dengan pasien
PGK yang menjalani HD selama > 3-11 bulan, yaitu sebanyak 12 pasien (31,6%)

4.2.3 Hubungan Lama HD dengan Disfungsi Ereksi pada Pasien PGK

Hasil uji statistik berupa uji Willcoxon menunjukkan adanya hubungan


antara lama hemodialisis dengan disfungsi ereksi pada penderita PGK yang
menjalani HD di Instalasi Dialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh (p-value
0,021 dan α = 0,05). Penderita PGK yang menjalani HD ≥ 12 bulan paling banyak
mengalami disfungsi ereksi bila dibandingkan dengan pasien > 3-11 bulan. Hasil
yang sama juga diungkapkan oleh Ali,et al pada tahun 2005, didapatkan terjadi
peningkatan prevalensi disfungsi ereksi pada pasien dengan lama HD ≥ 12 bulan
yaitu sebesar 72% dibandingkan dengan pasien PGK yang menderita disfungsi
ereksi dengan lama menjalani HD < 1 tahun. (51) Hal ini berkaitan dengan
beberapa faktorseperti faktor vaskular perifer, faktor uremia, faktor neurogenik,
dan faktor terapi yang digunakan pada penderita PGK, yang memberat seiring
dengan bertambahnya lama menjalani HD.

4.3 Keterbatasan Penelitian


Dalam penelitian ini penulis tidak mengendalikan variabel luar yang
mungkin mempengaruhi tejadinya disfungsi ereksi seperti karakteristik pasien,
hasil laboratorium dan komorbid.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian dan analisis data dari penelitian ini,maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Terdapat hubungan antara lama menjalani HD dengan disfungsi ereksi
pada penderita PGK yang menjalani HD di Instalasi Dialisis RSUD
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh.
2. Pasien PGK berjenis kelamin laki-laki yang menjalani HD di Instalasi
Dialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh 92,1% mengalami disfungsi
ereksi

5.2 Saran
Bedasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan beberapa hal sebagai
berikut :
1. perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan lama HD dengan
disfungsi ereksi pada penderita PGK serta kejadian insomnia bedasarkan
karakteristik pasien, hasil labolatorium, dan komorbid
2. hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi tenaga
kesehatan dan instansi terkait dalam memberikan penyuluhan dan
pencegahan terhadap faktor resiko terjadi disfungsi ereksi pada pasien
PGK termasuk hubungan lama HD dengan disfungsi ereksi
3. perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang lama HD dengan Disfungsi
ereksi dengan memperhatikan faktor organik pada kejadian disfungsi
ereksi

Anda mungkin juga menyukai