Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEHNIK DISTRAKSI DALAM PENGURANGAN TINGKAT STRESS


PADA Ny.Y

Oleh
Rigianita Ika Ayu Pristanti (201510300511014)

D-3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Terapi Distraksi untuk Mengurangi Stress

Topik : Terapi distraksi untuk mengurangi stress


Sasaran : Klien Ny.Y
Tempat :
Hari/tanggal : 2017

1. Tujuan Intrusional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan , klien Ny.Y di harapkan mampu mengatasi stress dan
dapat melakukan terapi distraksi secara mandiri.
2. Tujuan Intrusional khusus
Setelah di lakukan penyuluhan, kl;ien Ny.Y di harapkan mampu :
o Memempraktekkan terapi distraksi secara mandiri
o Menyebutka macam-macam distraksi (minimal 3 macam)
o Mampu mengaplikasikan terapi distraksi untuk mengurangi stress
3. Sasaran
Klien Ny.Y di tempat
4. Materi
Terapi Distraksi
5. Metode
Ceramah
Diskusi / Tanya jawab
6. Media
Leaflet : Terapi Distraksi untuk mengurangi Stress

8. Strategi Pelaksanaan
No Tahap/waktu Kegiatan pembicara Kegiatan peserta
1 Pendahuluan · Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
( 5 menit) · Menjelaskan TIU dan memperhatikan
TIK
· Menjelaskan strategi
pelaksanaan

2 Pemberian  Menyebutkan pengertian Mendengarkan dan


materi tentang terapi distraksi memperhatikan
nyeri (15 menit)  Menyebutkan macam
terapi distraksi
 Menjelaskan cara
melakukan terapi distraksi
3 Penutup (5 menit) · Memberikan kesempatan Bertanya,
untuk bertanya dan memperhatikan
menjawab jawaban, dan
· Menayakan kembali menjawab
materi yang disampaikan pertanyaan
· Mengulangi atau
menyimpulkan hal-hal yang
sangat penting
MATERI
TERAPI DISTRAKSI

A. Distraksi
Pengalihan dari fokus perhatian terhadap stress ke stimulus yang lain. Tehnik
distraksi dapat mengatasi stress. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga
dapat merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus stress yang dirasakan
oleh klien menjadi berkurang. Peredaan stress secara umum berhubungan
langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang
digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi
penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam
menurunkan tingkat stress dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri,
2007).
Distraksi berarti mengalihkan perhatian kita pada sesuatu. Kita menggunakan
metode ini tanpa menyadari ketika kita menonton televisi atau mendengarkan
radio untuk mengalihkan pikiran kita dari kekhawatiran / cemas / suatu
masalah atau mungkin rasa sakit yang sedang kita alami.

B. Jenis Tehnik Distraksi antara lain :


1. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
2. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta
gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan
musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada
lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan
tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau
kaki. (Tamsuri, 2007).
Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak
karya musik klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart
(1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah
membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik.
Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don
Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”.

3. Distraksi pernafasan
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu objek
atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung
dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan
nafas melalui mulut secara perlahan dengan menghitung satu sampai
empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk berkosentrasi pada sensasi
pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan
tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.
4. Distraksi intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan
kegemaran seperti mengumpulkan perangko atau menulis cerita.
5. Distraksi Spiritual
Seperti Mengaji, Sholat, Mengikuti Pengajian, Ceramah agama, atau
mendengarkan bacaan Ayat Suci
6. Imajinasi terbimbing
Adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan dan
mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur
membebaskan diri dari dari perhatian terhadap Stress.
DAFTAR PUSTAKA

A. Tamsuri, 2007, Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri.EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai