Anda di halaman 1dari 5

Devi Ariska

240210150055

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Praktikum yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 5 Desember 2016


yaitu tentang analisis spektrofotometri. Praktikum ini bertujuan untuk
mempelajari cara menentukan konsentras suatu zat dalam larutan berdasarkan
nilai absorbansi yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer.
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang
digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk
menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu
berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya,
sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar.
Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorpsi atomic (Harjadi,
1990).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang


gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer
adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh
dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter
dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang
gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang
yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya
seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak
yang kontiniu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko
dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko
ataupun pembanding (Khopkar, 2002).
Devi Ariska
240210150055

Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa


dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis
senyawa yang ada, konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin
tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, makin banyak sinar yang diserap
(Anonim, 2011).
Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer
adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini
ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada
fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak
mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis,
melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada
spektrofotometer, pnjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur
perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Pengertian
spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan
pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak
terlihat), sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya maupun
medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik ( Eka, 2007 ).
Spektrometri molekular (baik kualitatif dan kuantitatif) bisa dilaksanakan
di daerah sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan
daerah sinar inframerah. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu
pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi.
Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan
dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas
untuk komponen yang berbeda ( Mathias, 2005 ).
Devi Ariska
240210150055

Tabel 1. Kurva Standar X=380

Konsentrasi A (Absorbansi)
0 0,000
20 0,196
40 0,329
60 0,503
80 0,608
100 0,701
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016)

Tabel 2. Penentuan Konsentrasi Sampel

Absorbansi C.
Sampel C. Sampel (y) % Kesalahan
(x) Sebenarnya
A 0,126 12,57 10 ppm 25,7 %
B 0,325 41,00 30 ppm 36,6 %
C 0,464 60,86 50 ppm 21,72 %
D 0,526 69,71 70 ppm 0,41 %
E 0,904 123,71 90 ppm 37,45 %
(Sumber : Dokementasi Pribadi,2016)
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau
kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai
perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari
absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang
gelombang dan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum
tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Bahan yang digunakan yaitu
kalim dikromat. Warna komplementer dari bahan tersebut adalah kuning, dimana
panjang gelombangnya 450-480 nm.
Hasil data kita masukkan dalam persamaan garis lurus yaitu y = mx + c.
Nilai m disini yaitu 0,007 dan nilai c yaitu 0,038, sehingga didapat nilai x sebesar
0,984. Konsentrasinya bisa didapat melalui rumus di atas, maka konsentrasi
didapat yaitu 0,984. Umumnya, semakin besar konsentrasi maka semakin besar
absorbansinya.
Devi Ariska
240210150055

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Spektofotometri adalah metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk


menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.

2. Alat untuk mengukur absobansi adalah spektrofotometer.

3. Zat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kalium bikromat ( K2Cr2O7 ).

4. Semakin besar konsentrasi larutan maka semakin besar absorbansinya.

5.2 Saran

Diharapkan praktikan mampu menguasai materi sebelum praktikum


dimulai.
Devi Ariska
240210150055

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik. Universitas Haluoleo.


Kendari.

Eka. 2007. Metode Analisa Kimia-Spektrofotometri. Gramedia: Jakarta.

Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta.

Martalius dan Hafnimardiyanti. 2009. Penuntun Praktikum Instrumen Analisis I.


Padang : ATIP.

Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

Imam. 2006. Kimia Analisa Semi Makro dan Mikro. Erlangga: Jakarta.

Mathias, Ahmad. 2005. Spektrofotometri. Exacta: Solo.

Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta : Liberty


Yogyakarta.

Sutopo. 2006. Kimia Analisa. Exacta: Solo.

Underwood, dkk. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai