Anda di halaman 1dari 7

Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.2 Th.

2015

PENGARUH PERBANDINGAN BUBUR BUAH SIRSAK DENGAN PEPAYA DAN


PENAMBAHAN GUM ARAB TERHADAP MUTU FRUIT LEATHER

(Effect of Ratio of Soursop with Papaya and Arabic Gum Addition on The Quality of Fruit Leather)

Edy Syahputra Harahap1,2), Terip Karo-Karo1), Linda Masniary Lubis1)


1) Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU Medan
Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan Kampus USU Medan
2) e-mail : edyharahap12@gmail.com

Diterma tanggal : 20 April 2015 / Disetujui tanggal 27 April 2015

ABSTRACT
The aim of this research was to find the effect of ratio of soursop with papaya pulps and several arabic gum addition on the quality
of mixture of soursop and papaya fruit leather. This research was conducted at the Laboratory of Food Technology, Faculty of
Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan, using completely randomized design with two factors, i.e. :ratio of soursop with
papaya pulps (S) : (70% : 30% ; 60% : 40% ; 50% : 50% ; 40% : 60% ; 30% : 70%) and arabic gum concentration (G): (0,6%,
0,8%, and 1%). Parameters analyzed were moisture content, ash content, vitamin C content, crude fiber content, total soluble
solid, total acid, score of organoleptic values of colour, taste and texture and hedonic of organoleptic values of colour, taste, flavour
and texture. The results showed that the ratio of soursop with papaya pulps had highly significant effect on moisture content, ash
content, vitamin C content, crude fiber content, total soluble solid, total acid, score of organoleptic values of colour, taste, texture,
and hedonic of organoleptic values of colour, flavor, taste and texture. Arabic gum concentration had highly significant effect on
moisture content, crude fiber content, and had significant effect on vitamin C content, total acid. Interactions of the two factors had
significant effect on moisture content. The ratio of soursop with papaya pulps of (30% : 70%) and arabic gum concentration of (1%)
produced the best quality of fruit leather and more acceptable.

Keywords : Soursop, Papaya, Arabic gum, Fruit leather.

PENDAHULUAN Buah pepaya banyak mengandung vitamin C,


pektin, enzim papain, dan flavonoid yang berfungsi
Fruit leather adalah jenis makanan yang sebagai antioksidan.Antioksidan merupakan zat yang
berasal dari daging buah yang telah dihancurkan dan mampu memperlambat atau mencegah proses
dikeringkan, sehingga terbentuk lembaran tipis yang oksidasi. Pektin ini banyak terkandung dalam seluruh
dapat digulung. Fruit leather memiliki masa simpan bagian tanaman pepaya seperti akar, batang,daun,
sampai 12 bulan, bila disimpan dalam kemasan yang bunga, dan buah. Namun kandungan pektin terbesar
baik pada suhu ruangan sekitar 25-30oC. Kualitas terdapat diantara kulit dan daging buahnya
fruit leather yang baik ditentukan oleh beberapa (Poerwanto, 2003).
komponen terutama kandungan serat, pektin, dan Gum arabmerupakan suatu zat dapat berfungsi
asam. Ketiga komponen tersebut akan berpengaruh menstabilkan, mengentalkan atau merekatkan suatu
terhadap lembaran fruit leather yang dihasilkan. makanan yang bercampur dengan air, sehingga
Salah satu jenis buah yang dapat diolah menjadi fruit dapat membentuk cairan dengan kekentalan yang
leather adalah buah sirsak (Nurlaely,2002). stabil dan homogen pada waktu yang relatif
Buah sirsak adalah buah yang mempunyai rasa lama.Gum arab juga mempertahankan aroma dari
manis agak masam sehingga sering dimanfaatkan bahan yang akan dikeringkan karena gum arab dapat
sebagai minuman berupa jus buah. Daging buah melapisi senyawa aroma, sehingga terlindungi dari
sirsak kaya akan serat. Setiap 100 g daging buah pengaruh oksidasi, evaporasi, dan absorbsi air dari
sirsak yang dapat dimakan mengandung 3,3 g serat. udara terbuka terutama untuk produk-produk yang
Jumlah tersebut dapat memenuhi 13% dari higroskopis (Setyawan, 2007).
kebutuhan serat per hari. Selain itu, daging buah Adanya campuran sirsak dan pepaya
sirsak juga mengandung banyak karbohidrat dikarenakan bahwa kedua buah ini memiliki masa
terutama fruktosa, vitamin C yaitu sebanyak 20 simpan yang sangat singkat sehingga mudah
mg/100 g , vitamin B1 dan B2 (Galih dan Laksono, mengalami kerusakan, selain itu sebagian
2013). masyarakat juga kurang suka mengkonsumsi buah ini
secara utuh. Maka dari itu dalam penelitian ini

164
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.2 Th. 2015

dilakukan pencampuran buah sirsak dan pepaya warna)(Soekarto, 1985), organoleptik aroma (nilai
sehingga dapat memperpanjang masa simpannya. hedonik aroma) (Soekarto, 1985), organoleptik rasa
Perbandingan buah sirsak dan pepaya dilakukan (nilai skor rasa dan nilai hedonik rasa) (Soekarto,
untuk melihat mana produk yang baik untuk 1985), dan organoleptik tekstur (nilai skor tekstur dan
dikonsumsi. Adanya penambahan gum arabdengan nilai hedonik tekstur) (Soekarto, 1985).
perbandingan yang berbeda-beda untuk
menstabilkan juga merekatkan dari bahan baku yang Analisis Data
digunakanselain itu tujuannya juga untuk melihat Penelitian dilakukan dengan menggunakan
elastisitas dari produk fruit leather sendiri. Tujuan dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2
penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi faktor, yaitu perbandingan sirsakdengan pepaya yang
perlakuan terbaik antara perbandingan sirsak dilambangkan dengan Ssebagai faktor I dengan 5
danpepaya, dan konsentrasi gum arab yang taraf perlakuan yaitu S1 = 70% : 30%, S2 = 60%
menghasilkan fruit leather dengan sifat fisik, kimia, :40%,S3 = 50% :50%,S4 = 40% : 60%dan S5 = 30% :
dan organoleptik yang terbaik dan disukai konsumen. 70%. Faktor II adalah konsentrasi gum arab(G)
dengan 3 taraf perlakuan yaitu G1 = 0,6%, G2 = 0,8%,
dan G3 = 1% dengan2kali ulangan. Data yang
BAHAN DAN METODA diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA)
dan perlakuan yang memberikan pengaruh berbeda
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini nyata dan sangat nyata dilanjutkan dengan uji LSR
adalah buah sirsakdan buah pepaya matang fisiologis (Least Significant Range).
dalam keadaan segar. Buah sirsak dan buah
pepayayang diperoleh dari pasar tradisional.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan bubur buahsirsak dan bubur buah
pepaya Hasilpenelitian menunjukkan bahwa
Buah sirsak dibersihkan dari kulit dan perbandingan bubur buah sirsak dengandan bubur
bijinya.Buah pepayadicuci dan dibersihkan dari kulit buah pepaya dan konsentrasi gum arab memberikan
dan bijinya.Bagian-bagian buah yang baik kemudian pengaruh terhadap parameter yang diamati seperti
dipotong kecil-kecil.Masing-masing buah diblender yang dapat dilihat padaTabel 1 dan Tabel 2.
dengan perbandingan buah dan air 2:1 hingga halus.
Kadar Air
Pembuatan fruit leather Perbandingan bubur buah sirsak denganbubur
Bubur buah yang sudah hancur masing-masing buah pepaya dan penambahan konsentrasi gum arab
dibagi dengan berat pencampuran bubur buah 400 g memberikan pengaruh yang berbeda
untuk satu perlakuan, yaitu : perbandingan bubur nyata(P<0,05)terhadap kadar air fruit leather (Tabel 1
buah sirsak dengan bubur buah pepaya masing- dan Tabel 2). Hubungan interaksi antara
masing 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%,40% : perbandingan bubur buah sirsak dengan bubur buah
60%, dan 30% : 70%. Selanjutnya campuran bubur pepaya dan konsentrasi gum arab dengan kadar air
buah ditambahkan gula dengan konsentrasi 20%, fruit leather dapat dilihat pada (Gambar 1). Semakin
gum arab masing-masing 0,6%,0,8%, dan 1%, serta banyak jumlah bubur buah pepaya dan semakin
asam sitrat 0,2% dari berat bubur buah. tinggi konsentrasi gum arab, maka akan semakin
Campuran bahan selanjutnya diaduk di dalam tinggi kadar air fruit leather. Hal ini disebabkan kadar
suatu wadah sampai semua bahan bercampur dan air pada buah pepaya dalam perbandingan 30%:70%
dipanaskan pada suhu 70oC selama 2 menit (Edison, lebih besar dan juga peningkatan konsentrasi gum
2002). Pemanasan dihentikan, lalu dituang ke dalam arab akan meningkatkan jumlah air yang diikat pada
loyang aluminium yang telah dilapisi plastik. Loyang bahan, sehingga lebih banyak mengikat air pada
beserta isi dimasukkan ke dalamoven pada suhu bahan. Menurut Suharto (1991), fungsi gum arab
50oC selama 48 jam.Setelahkering dan mengeras, mengikat air dan menghasilkan kekentalan yang
fruit leather lalu dipotong-potong dengan ukuran 5x3 tepat pada bahan.
cm yang seragam. Produk dikemas dalam plastik
kaca dan dikemas dengan menggunakan alumunium Kadar Abu
foil dan disimpan pada suhu ruang selama 3 hari. Perbandingan bubur buah sirsak dengan bubur
Variabel mutu yang diamati adalah kadar air (AOAC, buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda
1995), kadar abu (AOAC, 1995) , kadar vitamin C sangat nyata (P<0,01)terhadap kadar abu fruit leather
(Jacobs, 1958), kadar serat kasar (Sudarmadji, dkk, (Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum arab
1997), total padatan terlarut (Sudarmadji, dkk, 1997), memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05)
total asam (Ranganna, 1978), dan organoleptik terhadap kadar abufruit leather (Tabel 2). Semakin
warna (nilai skor warna dan nilai hedonik banyak jumlah bubur buah sirsak yang ditambahkan,

165
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.2 Th. 2015

maka akan semakin tinggi kadar abu fruit leatheryang juga diketahui bahwa buah pepaya memiliki
dihasilkan. Hal ini dikarenakan buah sirsak memiliki kandungan kadar kalsium 23 mg, fosfor 12 mg, besi 2
banyak kandungan mineral dibandingkan dengan mg (USDA, 2012), sehingga semakin banyak jumlah
buah pepayadimana kandungan mineral dari buah bubur buah sirsak yang ditambahkan maka akan
sirsak diketahui kadar kalsium 14 mg, fosfor 27 mg, menghasilkan kadar abu fruit leather yang semakin
besi 0,6 mg (Departemen Kesehatan RI, 2004) dan tinggi.

Tabel 1. Pengaruh perbandingan bubur buah sirsak dan bubur buah pepaya terhadap parameter yang diamati
Perbandingan bubur buah sirsak: bubur buah pepaya (S)
Parameter S5
S1 =70:30 S2 =60:40 S3 =50:50 S4 =40:60
=30:70
Kadar air (%) 10,647eE 11,443dD 12,640cC 13,495bB 13,978aA
Kadar abu (%) 1,780 aA 1,560 bB 1,237cC 1,136dCD 1,079eE
Kadar vitamin C (mg/100g) 39,925eD 44,903dC 48,406cBC 52,064bB 56,781aA
1,078eE
Kadar serat kasar (%) 5,255aA 4,526bB 3,629cC 2,634dD48,259cdB
45,073d
Total padatan terlarut (oBrix) 59,591aA 55,472bA 50,341cB C
C
Total asam (%) 0,507aA 0,443bB 0,383cC 0,329dD
0,259eE
Nilai skor warna (numerik) 2,241dD 2,458cC 2,608bBC 2,700abAB
2,775aA
Nilai skor rasa (numerik) 3,050dD 3,216cCD 3,383bBC 3,450bB 3,691aA
Nilai skor tekstur (numerik) 3,067dC 3,192cC 3,350bB 3,433bB 3,683aA
Nilai hedonik warna (numerik) 4,391dC 4,583cCB 4,675bcAB 4,775abAB 4,875aA
Nilai hedonik aroma (numerik) 4,375dC 4,391cdBC 4,475bcBC 4,533abAB 4,625aA
Nilai hedonik rasa (numerik) 4,466dC 4,641cB 4,708bcAB 4,775abAB 4,833aA
Nilai hedonik tekstur (numerik) 4,275dC 4,391cdBC 4,525bcAB 4,658abA 4,775aA
Keterangan :Notasi huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf
kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) data terdiri dari 2 ulangan dengan uji LSR.

Tabel 2. Pengaruh konsentrasi gum arabterhadap parameter yang diamati


Konsentrasi gum arab (G)
Parameter
G1 =0,6% G2 =0,8% G3 =1,0%
Kadar air (%) 12,184cC 12,465bB 12,673Aa
Kadar abu (%) 1,295aA 1,405aA 1,374aaA
Kadar vitamin C (mg/100g) 46,015bA 49,330abA 49,903aA
Kadar serat kasar (%) 3,348cC 3,579bB 3,811aA
Total padatan terlarut (oBrix) 53,255aA 51,597aA 50,429aA
Total asam (%) 0,414aA 0,378abA 0,361bA
Nilai skor warna (numerik) 2,620 aA 2,530aA 2,520aA
Nilai skor rasa (numerik) 3,275 aA 3,435aA 3,365aA
Nilai skor tekstur (numerik) 3,280 aA 3,390aA 3,400aA
Nilai hedonik warna (numerik) 4,635 aA 4,680aA 4,665aA
Nilai hedonik aroma (numerik) 4,465aA 4,525aA 4,450aA
Nilai hedonik rasa (numerik) 4,655aA 4,725aA 4,675aA
Nilai hedonik tekstur (numerik) 4,450aA 4,515aA 4,610aA
Keterangan :Notasi huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf
kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) data terdiri dari 2 ulangan dengan uji LSR.

Kadar Vitamin C Semakin banyak jumlah bubur buah pepaya, maka


Perbandingan bubur buah sirsak denganbubur akan semakin tinggi kadar vitamin Cfruit leather. Hal
buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda ini disebabkan kandungan vitamin C dalam buah
sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar vitamin C fruit pepaya lebih tinggi daripada buah sirsak. Kandungan
leather(Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum vitamin C pada pepaya adalah sekitar 78 mg/100 g
arab memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) bahan (Departemen Kesehatan RI, 2004), sedangkan
terhadap kadar vitamin Cfruit leather (Tabel 2). kandungan vitamin C pada buahsirsak hanya sebesar

166
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.2 Th. 2015

20,6 mg/100 g bahan (USDA, 2012).Semakin banyak dikarenakan sifat gum arab yang mampu mengikat
konsentrasi gum arab yang digunakan maka akan komponen larut air didalam bahan makanan,
semakin kuat daya ikatnya, baik terhadap air menyebabkan gum arab memiliki kemampuan yang
maupun vitamin larut air seperti vitamin C. Hal ini kuat dalam daya ikatnya (Winarno, 1993.

14.5
14.0 S1; ŷ = 0,183G + 13,83
13.5 r = 0,992
S2; ŷ = 1,505G + 12,29
Kadar air (%)

13.0
r = 0,998
12.5 S3; ŷ = 1,310G + 11,59
12.0 r = 0,940
11.5 S4; ŷ = 1,629G + 10,14
11.0 r = 0,993
10.5 S5; ŷ = 1,487G+ 9,457
10.0 r = 0,990
0.6 0.8 1
Konsentrasi gum arab (%)
S1 S2 S3 S4 S5

Gambar 1. Pengaruh interaksi antara perbandingan bubur buah sirsak dengan bubur buah pepaya dan konsentrasi
gum arab terhadap kadar air fruit leather

Kadar Serat Kasar bubur buah pepaya yang digunakan, maka total
Perbandingan bubur buah sirsak denganbubur padatan terlarut akan semakin rendah dan begitu
buah papaya, dan konsentrasi gum arab juga sebaliknya dimana semakin banyak bubur buah
memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata sirsak maka kadar total padatan terlarutnya akan
(P<0,01) terhadap kadar serat kasar fruit semakin meningkat.Hal ini karena buah sirsak
leather(Tabel 1 dan Tabel 2). Semakin banyak jumlah memiliki kandungan gula yang cukup besar yaitu
bubur buah sirsak, maka akan semakin tinggi kadar 14,7417oBrix sehingga semakin banyak bubur buah
serat kasar fruit leather).Hal ini disebabkan buah sirsak, total padatan terlarut akan semakin tinggi dan
sirsak memiliki kandungan serat yang tinggi, yaitu juga sesuai dengan pernyataan Fitriani dan
sekitar 3,3 g/100 g (Departemen kesehatan RI, Sribudiani (2009) bahwa total padatan terlarut yang
2004), Menurut Widyamandala (2005), buah sirsak dihasilkan oleh suatu produk sangat bergantung dari
memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, sangat bahan baku (buah) yang digunakan untuk
bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, sehingga pembuatannya.
dapat dijadikan pencahar ringan.Konsentrasi gum
arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata Total Asam
terhadap kadar serat kasar fruit leather. Semakin Perbandingan bubur buah sirsak dengan
besar konsentrasi gum arab, maka semakin tinggi pepaya memberikan pengaruh yang berbeda sangat
kadar serat kasar fruit leather.Hal ini disebabkan gum nyata(P<0,01) terhadap total asam fruit leather (Tabel
arab merupakan campuran polisakarida dan 1).Sementara itu, konsentrasi gum arab memberikan
glikoprotein, dan gum arab dapat mengikat pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap total
komponen-komponen yang terdapat dalam bahan asamfruit leather(Tabel 2). Semakin banyak jumlah
sehingga kadar serat kasar dapat dipertahankan bubur buah pepaya, maka semakin menurun total
(Winarno, 2007). asam fruit leather.Kandungan asam malat yang
merupakan asam dominan yang ada didalam buah
sirsak menjadi faktor dari besarnya kadar total asam
Total Padatan Terlarut dari produk yang dihasilkan (Asben, 2007) dan juga
Perbandingan bubur buah sirsak dengan bubur penurunan total asam ini disebabkan buah pepaya
buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda memiliki pH yang lebih tinggi dibandingkan buah
sangat nyata (P<0,01)terhadap total padatan sirsak, dimana semakin tinggi pH maka total asam
terlarutfruit leather(Tabel 1). Sementara itu, akan semakin menurun (Estiasih dan Achmadi,
konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda 2009).
tidak nyata (P>0,05) terhadap total padatan Semakin tinggi konsentrasi gum arab yang
terlarutfruit leather (Tabel 2). Semakin banyak jumlah digunakan, maka semakin rendah total asam fruit

167
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.2 Th. 2015

leather yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena ini disebabkan pada buah terdapat senyawa pektin
sifat gum arab yang mengikat air, dan air juga alami yang tinggi, terutama pada buah yang belum
memiliki sifat yang dapat mengikat asam–asam matang.Peningkatan jumlah pektin pada produk
organik (Winarno, 1993), sehingga semakin banyak seiring dengan penggunaan bubur buah pepaya yang
asam organik yang diikat oleh air, jumlah asam semakin banyak ditambahkan pada fruit leather.
organik bebas yang terdapat didalam bahan akan Semakin banyak bubur buah pepaya yang
semakin sedikit, karena sebagian besar asam organik ditambahkan, maka pektin akan semakin meningkat,
sudah terikat dengan air, maka akan semakin sedikit sehingga tekstur semakin tidak keras pada produk
nilai total asam yang dihasilkan dari fruit leather. fruit leather. Pektin pada buah-buahan berbeda-beda,
adapun pektin pada buah pepaya sebesar 12%
Nilai Skor Warna (Baker, 1997).
Perbandingan bubur buah sirsak dan bubur teksturfruit leather
buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai skor warna fruit Nilai Hedonik Warna
leather(Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum Perbandingan bubur buah sirsak denganbubur
arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda
(P>0,05) terhadap nilai skor warna fruit leatherseperti sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik warna
dapat dilihat pada (Tabel 2). Semakin banyak jumlah fruit leather(Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum
bubur buah pepaya, maka akan semakin tinggi nilai arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata
skor warna fruit leather. Hal ini dikarenakan pepaya (P>0,05) terhadap nilai hedonik warna fruit
sangat berpengaruh terhadap warna yang dihasilkan leather(Tabel 2). Semakin banyak jumlah bubur buah
dari produk fruit leather. Pepaya memberikan warna pepaya, maka akan semakin tinggi nilai hedonik
merah kekuningan pada produk sehingga jika jumlah warna fruit leather.Hal ini disebabkan warna buah
buah pepaya yang ditambahkan semakin banyak pepaya berasal dari pigmen karoten. Karotenoid
maka warna yang dihasilkan akan berwarna orange merupakan salah satu pigmen penting yang
hingga orange cerah dan disukai oleh panelis. menyumbangkan warna orange, kuning dan merah
Pepaya mengandung pigmen karotenoid, dimana pada makanan dan minuman (Astawan dan Kasih,
karotenoid ini merupakan kelompok pigmen yang 2008).
berwarna kuning, orange, merah dan merah orange
(Darwindra, 2012). Nilai Hedonik Aroma
Perbandingan bubur buah sirsakdengan
Nilai Skor Rasa pepaya memberikan pengaruh yang berbeda sangat
Perbandingan bubur buah sirsak denganbubur nyata(P<0,01)terhadap nilai hedonik aroma fruit
buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda leather(Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum
sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai skor rasa fruit arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata
leather(Tabel 1).Sementara itu, konsentrasi gum arab (P>0,05) terhadap nilai hedonik aromafruit
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) leather(Tabel 2). Semakin banyak jumlah bubur buah
terhadap nilai skor rasafruit leather(Tabel 2). Semakin pepaya, maka akan semakin tinggi nilai hedonik
banyak jumlah bubur buah pepaya, maka akan aroma fruit leather. Menurut Astawan dan Kasih
semakin tinggi nilai skor rasa fruit leather. Hal ini (2008), flavor pepaya sangat khas, senyawa volatil
dikarenakan daging buah pepaya yang lunak dengan yang terkandung di dalam buah pepaya merupakan
warna merah dan rasanya yang manis dan banyak hasil degradasi karotenoid, komponen bersulfur, dan
air(Poerwanto, 2003) dan juga hal ini dikarenakan beberapa ester alifatis.
pepaya memiliki pH yang tinggi, sehingga semakin
banyak bubur buah pepaya yang ditambahkan, maka Nilai Hedonik Rasa
total asam akan menurunsehingga rasa produk fruit Perbandingan bubur buah sirsak denganbubur
leather menjadi tidak terlalu asam dan disukai oleh buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda
panelis. sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik rasa
fruit leather(Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum
Nilai Skor Tekstur arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata
Perbandingan bubur buah sirsak denganbubur (P>0,05) terhadap nilai hedonik rasafruit
buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda leather(Tabel 2). Semakin banyak jumlah bubur buah
sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai skor tekstur fruit pepaya, maka semakin tinggi nilai hedonik rasa fruit
leather(Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum leather.Hal ini disebabkan pepaya memiliki pH yang
arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata tinggisehingga semakin banyak bubur buah pepaya
(P>0,05) terhadap nilai skor teksturfruit leather(Tabel yang ditambahkan, maka total asam akan menurun
2). Semakin banyak jumlah bubur buah pepaya, sehingga rasa produk fruit leather menjadi tidak
maka semakin tinggi nilai skor tekstur fruit leather.Hal terlalu asam dan disukai oleh panelis. menurut

168
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.2 Th. 2015

Nurlaely (2002) produk fruit leather yang baik akan Baker, B. A. 1997. Reassessment of some fruit and
terlihat seperti mengkilat, dapat dikosumsi secara vegetablepectin levels.J..Food. Sci. 62 (2) :
langsung serta memiliki warna, aroma, dan cita rasa 225-229.
khas dari suatu jenis buah yang digunakan sebagai
bahan bakunya. Buntaran, W. 2011. Pengaruh konsentrasi larutan
gula terhadap karakteristik manisan kering
Nilai Hedonik Tekstur tomat (Lycopercium esculenta). Skripsi.
Perbandingan bubur buah sirsakdengan bubur Teknologi Pertanian. Universitas Sebelas
buah pepaya memberikan pengaruh yang berbeda Maret. Jawa Tengah.
sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik tekstur
fruit leather(Tabel 1). Sementara itu, konsentrasi gum Darwindra, H. D. 2008. Pigmen. http://www.pigmen-
arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata buah.com[25 Desember 2013].
(P>0,05) terhadap nilai hedonik teksturfruit
Departemen Kesehatan RI. 2004. DKBM (Daftar
leather(Tabel 2). Semakin banyak jumlah bubur buah
Komposisi Bahan Makanan). Departemen
pepaya, maka semakin tinggi nilai hedonik tekstur
Kesehatan RI. Jakarta.
fruit leather.Tekstur dalam hal tingkat kekerasan dan
keempukan bahan ada kaitannya dengan jumlah Edison, P. F. S. 2002. Pengaruh penambahan
kandungan air, dimanaair yang terikat pada produk natrium metabisulfit dan lama penyimpanan
akan semakin banyak sehingga produk fruit leather terhadap mutu fruit leather.Skripsi. Teknologi
yang dihasilkan memiliki tekstur yang lebih lentur dan Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
disukai oleh panelis (Buntaran, 2011).
Estiasih, T danAchmadi, K. 2009. Teknologi
Pengolahan Pangan. Bumi Aksara. Jakarta.
KESIMPULAN
Fitriani, S. dan Sribudiani, E. 2009. Pengembangan
1. Perbandingan bubur sirsak denganbubur buah formulasi sirup berbahan baku kulit dan buah
pepaya memberi pengaruh berbeda sangat nanas (Ananas Comomus L. Merr).
nyata (P<0,01) terhadap kadar air, kadar abu, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian
kadar vitamin C, kadar serat kasar, total padatan Fakultas Pertanian Universitas Riau.8 (1) : 34-
terlarut, total asam, dan organoleptik warna, 39.
aroma, rasa, dan tekstur. Interaksi antara
perbandingan bubur buah sirsak dan bubur buah Galih, P. H. danLaksono, H. 2013. Ekstraksi daun
pepaya dengan konsentrasi gum arab sirsak (Annona Muricata L)
memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) Menggunakan pelarut etanol. J. Tek. Kimia dan
terhadap kadar air. Ind. 2:111-115.
2. Produk fruit leatherterbaik yang dihasilkan dari
penelitian ini adalah perlakuan perbandingan Jacobs, M. B. 1958. The Chemistry and Technology
buah sirsak dan pepaya30%:70% dengan of Food and Food Product.Interscience
konsentrasi gum arabsebesar 1%. Publishers. New York.

Nurlaely, E. 2002. Pemanfaatan buah jambu mete


DAFTAR PUSTAKA untuk pembuatan leather kajian dari proporsi
buah pencampur. Skripsi. Teknologi Hasil
AOAC. 1995. Official Methods of AnalysisofThe Pertanian. Universitas Brawaijaya. Malang.
Association of Analytical Chemists. Washington
Poerwanto, R. 2003. Budidaya Buah-buahan
D.C.
Pengelolaan Tanah dan Pemupukan Kebun
Asben, A. 2007. Peningkatan Kadar Iodium dan Buah-buahan.IPB. Bogor.
Serat Pangan dalam Pembuatan Fruit Leathers
Ranganna, S. 1978. Manual of Analysis for Fruit and
Sirsak (Ananas comosus Merr) dengan
Vegetable Product.Mc.Graw Hill Publishing
Penambahan Rumput Laut. Artikel Ilmiah.
Company Limited. New Delhi.
Universitas Andalas. Padang.
Setyawan, A. 2007. Gum Arab.
Astawan, M. dan A.L Kasih., 2008.Khasiat Warna-
http://www.google.gum-arab.pdf [12 Januari
Warni Makanan. GramediaPustaka Utama.
2014].
Jakarta.

169
Ilmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.2 Th. 2015

Sudarmadji, S., B. Haryona, dan Suhardi. 1997. for 09231, Passion-fruit (granadilla)
Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan purple.http://www.nal.usda.gov[ 04 April 2014].
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Widyamandala. 2005. Manfaat Serat Pepaya.
Suharto. 1991. Teknologi Pengawetan Pangan. www.widyamandala.org[23 Desember 2013].
Rineka Cipta. Jakarta.
Winarno, F. G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi, dan
Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik. Pusat Konsumen. Gramedia Pustaka Utama.
Pengembangan Teknologi Pangan. IPB. Bogor. Jakarta.

USDA, 2012. National Nutrient Database for Winarno, F. G. 2007. Kimia Pangan dan Gizi.
Standard Reference, Release 25.Nutrient data Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

170

Anda mungkin juga menyukai