Anda di halaman 1dari 5

1.

Kasus demam tinggi 3 hari : PF, Diagnosis/DD,  Bila KU sedang atau baik, obati secara
Tatalaksana ? simptomatik, antibiotic disesuaikan dengan hasil
PF : pemeriksaan penunjang.
 KU : TSS/TSB (jika TSB pertimbangkan ada syok 2. Kontrasepsi yang cocok untuk pasutri yang
dan pertimbangkan dirawat) wanita usia 40 tahun dengan hipertensi dan
 Kesad. : CM?, Somnolen, Stupor (tanda syok  overweight dan yang pria usia 43 tahun ?
loading cairan), Coma (rujuk) Jenis kontrasepsi yg dapat dipilih pasangan ini
 TTV >> Mencari tanda-tanda SIRS adalah kontrasepsi hormonal-progesteron saja,
o TD : terukur/tidak, normal atau rendah kontrasepsi non-hormonal, dan kontrasepsi
(presyok; perbedaan sistol dan diastole < 20 permanen.
mmHg), tidak terukur (tanda syok)
o Nadi : reguler/ireguler, equivocal/tidak, Hal ini dikarenakan kondisi penyerta yang
cepat/lambat (tanda syok; nadi cepat, lemah) dimiliki calon pengguna kontrasepsi yaitu
o Laju nafas : normal/tidak hipertensi dan keadaan overweight yang
o Suhu : normal/tidak merupakan kontraindikasi pemakaian kontrasepsi
 Kepala : normocephal/tidak, lesi, port d’entry hormonal berbasis esterogen.
 Mata : CA, SI
 THT : Telinga (otorrhea, tinnitus), hidung (secret, Pada penderita HT dan memiliki status
darah, konka), Tenggorok (faring, tonsil) overweight/obese dengan atau tanpa profil
 Leher : limfadenopati/tidak kolesterol yang tinggi kontrasepsi berbasis
 Thorax (IAPP) esterogen dapat meningkatkan resiko kejadian
 Abdomen (IAPP) gangguan pembekuan darah (trombus dan emboli
 Genitalia : kemerahan, sekret pada vena maupun arteri), meningkatkan pula
 Extrimitas : CRT, turgor, nyeri gastroc. (tanda resiko kejadian stroke, serangan jantung, dan
syok: CRT>2s, penyakit jantung koroner.
Turgor buruk)
Diagnosis/DD : Hal lain yang menjadi konsiderasi adalah apakah
Demam dengue, leptospirosis, demam tifoid, pasangan tsb masih ingin atau sudah tidak ingin
TFA, Hep. A/B, ISK, GEA dengan Dehidrasi memiliki anak.
Laborat :
 Darah lengkap Jika ya, masih ingin memiliki anak, pilihan
 Urinalisis kontrasepsi bisa berupa :
 Widal - hormonal progesteron saja --> injeksi DMPA
 SGOT/PT tiap 12 minggu, insersi kontrasepsi implan
Tatalaksana : (norplant, implanon), dan kontrasepsi emergency
 Bila KU sakit berat da nada tanda-tanda syok atau (pil)
dehidrasi  resusitasi cairan - non-hormonal --> IUD
( metode kalender, lendir serviks, kondom
pria/wanita masih dapat digunakan.walaupun 5. Malnutrisi pada anak 5 tahun dengan BB = 9
efektivitasnya dianggap rendah) kg. Sudah 10 bulan tidak ada kenaikan dengan
riwayat diare berulang 3 kali. Apa yang anda
Jika tidak ingin memiliki anak lagi, pilihan lakukan?
kontrasepsi bisa berupa :
Kontrasepsi permanen -->
- minimally invasive ~~~ tubal ligation, fallopian
tube occlusion
- invasive ~~~ tubectomy (u/ wanita) atau
vasectomy (u/pria)
FASE STABILISASI

3. Imunisasi anak 2 bulan, sudah pernah BCG. (Muntah dan atau diare atau dehidrasi)

HIB 2 minggu. Apa yang anda lakukan? 1. Berikan 50mL glukosa SEGERA
2. 2 jam pertama: resomal secara oral/ngt stiap 30
menit (5ml/kgBB/kali), catat TTV dan pemberian
resomal stiap 30 menit
3. Bila membaik, 10 jam brikutnya: teruskan
resomal berseling F75 setiap 1 jam (resomal 5-
10mg/kgBB/kali, F75 setiap 2 jam [dosis menurut
BB 110ml per kali])
- catat TTV. Bila sudah rehidrasi:
4. Angina pectoris, buatlah surat rujukan! -- diare stop --> stop resomal, f75 lanjut stiap 2
S: Nyeri dada seperti tertindih benda berat jam
terutama bila beraktivitas berat, sudah ± 3 tahun -- diare tetap --> stiap diare beri resomal (<2th:
belakangan. Nyeri dada terkadang menjalar ke 50-100ml/diare; >=2th: 100-200ml/diare)
tangan kiri dan pasien rasanya seperti masuk - bila anak msh menetek, berikan ASI antara f75
angina dan mual. Nyeri dada kambuh ± 1 kali 4. Bila diare/muntah brkurang dan anak bs
seminggu. Os tidur dengan 1 bantal. habiskan f75, ubah f75 setiap 3 jam
O : TTV stabil, PF saat pemeriksaan normal - bila tidak ada diare dan anak bs mghabiskan f75,
A : Angina stable ubah f75 stiap 4 jam
P : Pemeriksaan EKG; foto thorax xray; laborat - bila msh menetek, berikan asi antara f75
DR, profil lipid, fungsi koagulasi
FASE TRANSISI
RUJUKAN UNTUK PEMERIKSAAN Hari 1-2 bila anak bs habisin f75 stiap 4
SELANJUTNYA SEHINGGA BISA jam...ganti jd f100 stiap 4 jam (dosisnya pake
MENDAPAT TATALAKSANA SESUAI. dosis f75 sesuai BB)... Catat ttv dan pemberian
f100 stiap 4 jam kematian ibu didukung pula dengan meningkatkan
angka pemakaian kontrasepsi dan menurunkan
Hari ke 3 start kasih f100 sesuai BB. 4 jam unmet need yang dilakukan melalui peningkatan
brikutnya, naikkan dosis 40mL sampe anak ga bs akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan
habisin dosis yg dikasih 😖😖 dgn catatan ga reproduksi. Ke depan, upaya peningkatan
melebihi dosis maksimal dalam tabel f100 kesehatan ibu diprioritaskan pada perluasan
pelayanan kesehatan berkualitas, pelayanan
Hari ke 4 start f100 stiap 4 jam dgn dosis sesuai obstetrik yang komprehensif, peningkatan
BB ga boleh kurang/lebih dr dosis min/max. pelayanan keluarga berencana dan penyebarluasan
Pemberiannya prtahankan sampe hari 7-14 ssuai komunikasi, informasi dan edukasi kepada
kondisi anak. Slanjutnya masuk fase rehab dgn masyarakat.
f100 dan makanan padat sesuai BB anak.
7. G1POA0, HPHT 6 Desember 2014. Berapa
FASE REHABILITASI usia kehamilannya sekarang? Apa
1. Bila BB>=7kg ...beri F100+makanan perencanaan antenatal care yang akan anda
anak/lumat + buah berikan?
Bila BB<7kg ...beri F100+makanan bayi/lumat +
sari buah Perkiraan tanggal persalinan (Naegle) : tanggal+ 7
2. Terus ksh makan rehab ini sampe tercapai: bulan -3 tahun+1
BB/TB > (-2)SD WHO 2005 (kriteria sembuh).
Jika menghitung usia kehamilan --> hitung
6. MDG’s goal untuk 5 penurunan maternal manual sesuai HPHT
mortality pendapat anda?
Dari semua target MDGs, kinerja penurunan Antenatal care trimester 1
angka kematian ibu secara global masih rendah. Anamnesis : riwayat medis lengkap
Di Indonesia, angka kematian ibu melahirkan PF :
(MMR/Maternal Mortality Ratio) menurun dari Pf lengkap
390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 Keadaan umum, TTV, TB, BB, LILA, Edema,
kelahiran hidup pada tahun 2007. Target Gejala anemia (pucat, nadi cepat)
pencapaian MDG pada tahun 2015 adalah sebesar Tanda lain ( sesak, perdarahan dll)
102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga Pemeriksaan inspekulo
diperlukan kerja keras untuk mencapai target
tersebut. Walaupun pelayanan antenatal dan Lab :
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Golongan darah + rhesus
terlatih cukup tinggi, beberapa faktor seperti risiko Hb
tinggi pada saat kehamilan dan aborsi perlu Test HIV
mendapat perhatian. Upaya menurunkan angka Test Malaria
Skrinning status TT dan vaksin TT
Zat besi + asam folat

Pelayanan antenatal K1, K2 K3-K4 dengan basis


10 T :
 Timbang berat badan
 Ukur lingkar lengan atas (LiLA) (K1)
 Ukur tekanan darah
 Ukur tinggi fundus uteri (K2-4)
 Hitung denyut jantung janin (DJJ) (K2-4)
 Tentukan presentasi janin (K2-4)
 Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT) (1x)
 Beri tablet tambah darah (tablet besi) (90tab)
 Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
 (darah rutin, golongan darah, etc)
 Tatalaksana & penanganan khusus

8. Bagaimana alur administrasi BPJS untuk


mendapat rujukan ke RS?

Anda mungkin juga menyukai