Ada 2 Jenis :
Sumber : infoasimenyusui.blogspot.com
Fungsi : Untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang
menyusui.
Ada beberapa cara dalam memompa ASI seorang ibu untuk bayinya, namun tidak banyak ibu
yang mengetahui caranya yang baik dan benar. Hanya karena alasan sibuk bekerja di kantor dan
kurangnya pengetahuan tentang memompa ASI yang baik dan benar, akhirnya banyak ibu, pada
saat ini, yang malah lebih memilih susu formula untuk bayinya.
2. Menggunakan pompa manual atau pompa listrik / elektrik. Penggunaan pompa baik manual
ataupun pompa elektrik sebenarnya tidak terlalu dianjurkan, karena adanya pendapat pompa
tersebut dapat berisiko merusak jaringan payudara. Namun, Anda bisa menyediakan pompa
sebagai cara alternatif dalam memompa ASI, terutama saat Anda sedang terlalu lelah untuk
memompa dengan menggunakan tangan atau tangan Anda sudah terasa terlalu pegal untuk
digunakan sebagai pemompa ASI dan juga saat Anda sedang terburu-buru karena kesibukan
kerja Anda di kantor. Lalu, bagaimana caranya menggunakan pompa manual atau pompa
elektrik? Simak terus artikel ini.
Pertama, cucilah tangan dengan air dan sabun hingga bersih, lalu keringkan. Lalu, cucilah juga
botol penyimpanan ASI dan bagian-bagian dari pompa ASI manual ataupun elektrik dengan
menggunakan air panas dan sabun, bilas dengan bersih dan keringkan. Jika bayi Anda termasuk
kategori bayi yang prematur atau sakit, sterilkan bagian-bagian dari pompa ASI dengan baik dan
benar sesuai dengan saran dokter. Ayah juga dapat membantu menyiapkan botol atau
mensterilkannya sebelum digunakan untuk menampung ASI. Kemudian, kompres payudara
dengan handuk hangat sambil dipijat dengan halus searah menuju ke arah puting susu dan
mulailah pemompaan.
Pertama, duduklah dengan tubuh condong ke depan agar Anda dapat menstimulasi aliran susu
dengan mengurut payudara. Kedua, pasang corong pompa tepat di puting payudara. Ketiga,
lakukan pemompaan secara perlahan dan teratur. Apabila Anda menggunakan pompa elektrik,
payudara Anda akan dipompa secara otomatis dan teratur. Anda dapat memompa ASI sebanyak
dua kali dalam sehari. Waktu yang dibutuhkan untuk penggunaan pompa ASI manual kurang
lebih 45 menit dan untuk penggunaan pompa ASI elektrik berkisar 15 menit. Jika aliran susu
terhenti selama pemompaan, Anda dapat kembali mengurut payudara Anda dan
mengistirahatkannya selama beberapa menit untuk membantu mengalirnya ASI dengan lancar.
Bawalah selalu alat pompa ASI (baik manual maupun elektrik) Anda dan wadah ASI yang telah
disterilkan atau dicuci bersih sebelumnya ke tempat kerja di dalam wadah atau termos dan selalu
sediakan es atau gel pendingin untuk membawa hasil perahan ASI sewaktu pulang kerja.
Hal yang perlu Anda ingat, setelah Anda selesai memompa ASI, baik dengan menggunakan
tangan maupun alat pompa, adalah jangan lupa untuk selalu menempatkan ASI tersebut dalam
botol susu yang ditutup rapat atau dalam wadah khusus untuk menyimpan ASI yang sekarang
banyak tersedia di toko perlengkapan bayi. Juga, jangan lupa untuk memberi label pada setiap
botol atau wadah penyimpanan ASI tersebut, mengenai tanggal dan waktu pemompaan ASI.
Sumber : http://www.hellodoctor.co.id/panduan-dalam-memompa-asi-dengan-baik-dan-benar/
diakses pada tanggal 30 November 2016 pada pukul 05.30
B.5. Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu (Ind.)
Sumber : fungsialatkesehatan.blogspot.co.id
Fungsi : Untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat
menghisap air susu melewati alat tersebut.
Sumber : http://www.pigeon.co.id/products/product/based-on-categories/mother-
care/breastfeeding-accessories/nipple-shield-silicone diakses pada tanggal 30 November 2016
pada pukul 05.35
Sumber: furnituredays.com
Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil, diameter
dalam 13,5 cm luar 40 cm
Sumber : fungsialatkesehatan.blogspot.co.id
Fungsi : Untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan
melalui otot dan kulit perut).
2. Buka kertas perekat Bagian “A” sedikit saja supaya kertas perekat “A1” yang dibawahnya bisa
di lepaskan , setelah itu rekatkan kembali kertas perekat bagian “A”. lakukan hal yang sama
terhadap bagian “B, C dan D” sehingga bagian A1 & A2 terlepas , setelah itu lepaskan kertas “A,
B, C, dan D “ dari perekatnya.
3. Kemudian pasangkan kantong colostomy secara merata . usahakan jangan berkerut terutama
bagian paling bawah dan samping .
4. Jepit ujung colostomy bag degan penjepit kantong , setelah di lipat beberapa kali agar tidak
bocor .
Sumber : http://raksapractical.blogspot.co.id/2011/03/colostomy-bag.html diakses pada tanggal
30 November 2016 pada pukul 05.50