PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kampus tidak hanya sebagai tempat untuk menimba ilmu. Kampus juga merupakan
tempat untuk berinteraksi sosial. Dewasa ini, sudah banyak kampus yang ada di Indonesia.
Namun belum banyak kampus yang bertaraf internasional. Kampus bertaraf internasional
ini tentunya mempunyai standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kampus-kampus
yang sudah ada pada umumnya baik dari segi fasilitas, kurikulum yang diterapkan, tenaga
pengajar, dan biaya. Pembangunan kawasan kampus internasional juga penting dalam
memperhatikan aspek arsitekturalnya yang menjadikan identitas suatu kampus tersebut.
Selain itu, pembangunan kawasan kampus juga harus memperhatikan aspek fungsi dan
bentuk yaitu dengan menerapkan gaya Arsitektur Modern yang dinilai cocok dalam
mewujudkan kampus bertaraf Internasional di Jabodetabek.
Penyusunan laporan tugas perancangan ini mempunyai maksud dan tujuan yang
akan menjadi acuan dalam meninjau dan menganalisa sehingga menciptakan suatu strategi
desain dan konsep desain bagi kawasan kampus internasional di Jabodetabek antara lain:
Maksud
- Memberikan wadah untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
Jabodetabek ke jenjang yang lebih tinggi.
- Memberikan kenyamanan dan suasana kondusif pada proses perkuliahan.
Tujuan
- Meningkatkan kualitas kawasan kampus dan sekitarnya.
- Menjadikan kawasan kampus sebagai sarana edukasi dengan fasilitas-fasilitas
yang bertaraf internasional.
4. Ruang Terbuka
Selalu menyangkut lansekap, yang terdiri dari hardscape (jalan,
trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya) serta softscape (tanaman dan
air). Ruang terbuka biasa berupa lapangan, jalan, green belt, taman dan
sebagainya. Elemen ruang terbuka meliputi lansekap, jalan, pedestrian,
taman, dan ruang-ruang rekreasi.
5. Jalur Pedestrian
Dalam perancangannya, jalur pedestrian harus mempunyai
syarat-syarat untuk dapat digunakan dengan optimal dan memberi
kenyamanan pada penggunanya. Syarat-syarat tersebut adalah:
Aman dan leluasa dari kendaraan bermotor.
Menyenangkan, dengan rute yang mudah dan jelas yang
disesuaikan dengan hambatan kepadatan pejalan kaki.
Mudah, menuju segala arah tanpa hambatan yang disebabkan
gangguan naik-turun, ruang yang sempit, dan penyerobotan fungsi lain.
Punya nilai estetika dan daya tarik, dengan penyediaan sarana
dan prasarana jalan seperti: taman, bangku, tempat sampah dan lainnya.
6. Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukung adalah semua fungsi bangunan dan
kegiatan-kegiatan yang mendukung ruang publik suatu kawasan.
Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus
akan berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan
pendukungnya. Aktivitas pendukung tidak hanya menyediakan jalan
pedestrian atau plasa tetapi juga mempertimbangkan fungsi utama dan
penggunaan elemen-elemen yang dapat menggerakkan aktivitas.
Meliputi segala fungsi dan aktivitas yang memperkuat ruang
terbuka publik, karena aktivitas dan ruang fisik saling melengkapi satu
sama lain. Pendukung aktivitas tidak hanya berupa sarana pendukung
jalur pejalan kaki atau plaza tapi juga pertimbangankan guna dan fungsi
elemen kota yang dapat membangkitkan aktivitas seperti pusat
perbelanjaan, taman rekreasi, alun-alun, dan sebagainya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan desain activity
support adalah:
Adanya koordinasi antara kegiatan dengan lingkungan binaan
yang dirancang.
Adanya keragaman intensitas kegiatan yang dihadirkan dalam
suatu ruang tertentu.
Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual.
Pengadaan fasilitas lingkungan.
Sesuatu yang terukur, menyangkut ukuran, bentuk dan lokasi
dan fasilitas yang menampung activity support yang bertitik-tolak dari
skala manusia.
7. Signage
Penandaan yang dimaksud adalah petunjuk arah jalan, rambu
lalu lintas, media iklan, dan berbagai bentuk penandaan lain.
Keberadaan penandaan akan sangat mempengaruhi visualisasi kawasan,
baik secara makro maupun mikro, jika jumlahnya cukup banyak dan
memiliki karakter yang berbeda. Jika dilakukan penataan dengan baik,
ada kemungkinan penandaan tersebut dapat menambah keindahan
visual bangunan di belakangnya. Oleh karena itu, pemasangan
penandaan haruslah dapat mampu menjaga keindahan visual bangunan.
Dalam pemasangan penandaan harus memperhatikan pedoman
teknis sebagai berikut:
Penggunaan penandaan harus merefleksikan karakter kawasan.
Jarak dan ukuran harus memadahi dan diatur sedemikian rupa
agar menjamin jarak penglihatan dan menghindari kepadatan.
Penggunaan dan keberadaannya harus harmonis dengan
bangunan arsitektur di sekitar lokasi.
Pembatasan penggunaan lampu hias kecuali penggunaan khusus
untuk theatre dan tempat pertunjukkan (tingkat terangnya harus diatur
agar tidak mengganggu).
Pembatasan penandaan yang berukuran besar yang
mendominasi di lokasi pemandangan kota.
BAB III
METODOLOGI
Fakultas Jurusan
Fakultas Ilmu Ekonomi Akuntansi
Manajemen
Fakultas Desain Arsitektur
Desain Interior
Desain Produk
Desain Komunikasi Visual
Fakultas Ilmu Komputer Sistem Informasi
Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi Matematika Terapan
Bioteknologi
Teknik Elektro
Teknik Industri
Teknik Sipil
Teknologi Pangan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Komunikasi
Hubungan Internasional
Fakultas Hukum Hukum
Fakultas Kedokteran Kedokteran
Fakultas Keperawatan Ilmu Keperawatan
Fakultas Psikologi Psikologi
Fakultas Pendidikan
Fakultas Liberal Arts
Fakultas Ilmu Seni
Sekolah Tinggi Pariwisata Manajemen Perhotelan
Manjaemen Usaha Wisata
Program Magister
Magister Manajemen Manajemen Marketing
Digital
Manajemen Keuangan dan
Bisnis
Pengembangan Organisasi
dan Sumber Daya Manusia
Manajemen Retail, Logistik
dan Rantai Suplai
Magister Komunikasi Studi Media
Magister Hubungan Internasional Politik Ekonomi
Internasional, Politic of
International Trade and
Security
Magister Teknik Sipil Manajemen Konstruksi
Magister Pendidikan Teknologi Pendidikan
Manajemen Pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini
Sistemik Magister Pendidikan
dalam Kepemimpinan
Pendidikan
Magister Kenotariatan
Magister Hukum Hukum Bisnis
MTIC
Program Doktor
Doktor Hukum
B. Masterplan Kawasan Kampus
C. Fasilitas Kampus
3.2.2. Universitas Trisakti
A. Program Akademik Teknik
Fakultas
Fakultas
Fakultas Fakultas Teknologi Arsitektur
Teknik Sipil
Teknologi Kebumian dan Lanskap dan
dan
Industri Energi Teknologi
Perencanaan
Lingkungan
Teknik Sipil Teknik Mesin Teknik Perminyakan Arsitektur Lanskap
Arsitektur Teknik Elektro Teknik Geologi Teknik Lingkungan
Teknik Informatika Teknik Pertambangan Perencanaan
Wilayah dan Kota
Sistem Informasi
Teknik Industri
B. Fasilitas Akademik
Studio Gambar
Ruang ini dilengkapi dengan sekitar 40 - 50 meja gambar berikut peralatan
gambar.
Laboratorium Beton
Di lantai dasar terdiri dari: ruang pengetesan, ruang tunggu, ruang
penyimpanan alat, ruang kepala praktikum, ruang kepala laboratorium
beton, ruang administrasi, ruang asistensi, perpustakaan, ruang komputer,
tempat penimbangan bahan, tempat pengeringan bahan dan dapur.
Di lantai basement terdiri dari: ruang praktikum, tempat curring, ruang
penerimaan benda uji, ruang penyimpanan benda uji, gudang, ruang
bahan, ruang sieve analisis, ruang asistensi dan ruang asisten.
A. Program Akademik
Jurusan Penerbangan
Jurusan Teknik Penerbangan
Jurusan Keselamatan Penerbangan
Jurusan Manajemen Penerbangan
B. Fasilitas Akademik
IPT, FTD, FFS Boeing 738 NG
IPT, FTD, FFS A-320
FTD Level 5 Frasca Simulator
FTD Level 5 Mechtronic Simulator
AATD Simulator
Trainer aircraft Baron B-58
Trainer aircraft Piper Dakota
Trainer aircraft Socata TB-10
Trainer aircraft Piper Warrior III
Trainer aircraft Piper Seneca (2017)
Trainer aircraft Piper Archer (2017)
Trainer Helicopter Bell-206
Trainer Helicopter AH-135 (2017)
BAB IV
ANALISA TAPAK
4.1. Lokasi Tapak
Di sebelah utara lokasi tapak, terdapat Jl. Bumi Cengkareng Indah. Dan di sebelah barat lokasi
tapak, terdapat Jl Lingkar Luar
Analisa
Dari sebelah barat site kebisingan diperoleh lebih besar dibanding dari sebelah utara
site. Hal ini dikarenakan, sebelah barat site berhadapan langsung dengan beberapa
jalan raya dan jalan tol. Sedangkan di sebelah utara site hanya berhadapan dengan
jalan kecil dan permukiman penduduk.
Solusi
Menempatkan area pengelola di bagian depan, area service di belakang dan area
pendidikan diantara keduanya. Penempatan area pendidikan yang diapit oleh area
pengelola dan area service dimaksudkan untuk mengurangi kebisingan yang akan
terjadi di area pendidikan.
4.5. Analisa Aksesibilitas
Arsitektur
50 orang= 50×1= 50 m2
Kegiatan Lobby 65 m2
Sirkulasi 30%= 15 m2
Penerimaan
Resepsionis 4 orang 12 m2
20 orang= 20×1= 20 m2
Ruang Tunggu 26 m2
Sirkulasi 30%= 6 m2
10 orang= 10×1= 10 m2
Ruang Pendaftaran 13 m2
Sirkulasi 30%= 3 m2
Ruang kerja standar 3
Front Office
Ruang Tata Usaha m2/orang= 6×3= 18 m2 24 m2
Sirkulasi 30%= 6 m2
Ruang Arsip Data 1 ruang 20 m2
Ruang Admin 1 ruang 30 m2
R. SSC 1 ruang 45 m2
Ruang Kep. Rektor 1 ruang 30 m2
Ruang Wakil Rektor 2 ruang 60 m2
Ruang Dosen 1 ruang 75 m2
Office
Ruang Staff 1 ruang 75 m2
Ruang Arsip Data 1 ruang 20 m2
Ruang Meeting 2 ruang 90 m2
Pria:
2 toilet, 2 urinoir, 2 wastafel
Toilet 21 m2
Wanita:
Service 2 toilet, 1 wastafel
Pantry 1 ruang 6 m2
Gudang 1 ruang 28 m2
640 m2
Perpustakaan 1 400 m2
8 Pengelola R. Dekan 1 20 m2
R. Wakil
Dekan 1 20 m2
R. Kaprodi 6 120 m2
R. Dosen 1 100 m2
R. Admin 1 20 m2
R. Arsip
Data 1 20 m2
R. Meeting 1 45 m2
Pria:
9 Service
2 toilet, 2 urinoir, 2
Toilet wastafel 21 m2
Wanita:
2 toilet, 1 wastafel
Pantry 1 ruang 6 m2
Gudang 1 ruang 28 m2
2134 m2
o Gedung Sosial
Kebutuhan
NO Sarana Fasilitas Jml Kapasitas Luas
Ruang
1 Hall Penerimaan Lobby 400 m2
2 Akuntansi
Tempat duduk standar 50
R. Kelas 3 orang= 50×0.8= 40 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
3 Manajemen
Tempat duduk standar 50
R. Kelas 3 orang= 50×0.8= 40 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
4 Komunikasi
Tempat duduk standar 50
R. Kelas 3 orang= 50×0.8= 40 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
5 Hubungan Internasional
Tempat duduk standar 50
R. Kelas 3 orang= 50×0.8= 40 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
6 Hukum
Tempat duduk standar 50
R. Kelas 3 orang= 50×0.8= 40 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
7 Psikologi
Tempat duduk standar 50
R. Kelas 3 orang= 50×0.8= 40 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
Meja komputer 30 orang=
8 Penunjang Lab. 30×2= 60 m2
4 320 m2
Komputer Sirkulasi 30%= 18 m2
Perpustakaan 1 400 m2
9 Pengelola R. Dekan 1 20 m2
R. Wakil
Dekan 1 20 m2
R. Kaprodi 6 120 m2
R. Dosen 1 100 m2
R. Admin 1 20 m2
R. Arsip
Data 1 20 m2
R. Meeting 1 45 m2
Pria:
10 Service
2 toilet, 2 urinoir, 2
Toilet wastafel 21 m2
Wanita:
2 toilet, 1 wastafel
Pantry 1 ruang 6 m2
Gudang 1 ruang 28 m2
2690 m2
o Gedung Teknik
Kebutuhan
NO Sarana Fasilitas Jml Kapasitas Luas
Ruang
1 Hall Penerimaan Lobby 400 m2
2 Teknik Elektro
Tempat duduk standar
50 orang= 50×0.8= 40
R. Kelas 3 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
Lab.
1 80 m2
Elektronika
Lab. Teknik
1 80 m2
Tenaga Listrik
Lab.
Pengukuran 1 80 m2
Listrik
Lab.
1 80 m2
Telekomunikasi
Lab. Sistem
1 80 m2
Pengaturan
Lab. Rangkaian
Logika & 1 80 m2
Mikroprosesor
Lab.
1 80 m2
Elektronika
3 Teknik Sipil
Tempat duduk standar
50 orang= 50×0.8= 40
R. Kelas 3 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
Lab. Beton 1 80 m2
Lab. Sturktur 1 80 m2
Lab. Ukur
1 80 m2
Tanah
Lab. Jalan Raya 1 80 m2
Lab. Geoteknik 1 80 m2
Lab. Keairan 1 80 m2
Lab. Komputasi
1 80 m2
& Statika
4 Teknik Industri
Tempat duduk standar
50 orang= 50×0.8= 40
R. Kelas 3 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
Lab. Sistem
1 80 m2
Produksi
Lab.
Perancangan
1 80 m2
Optimasi
Sistem Ind
Lab.
Pengendalian 1 80 m2
Mutu
Lab. Komputasi 1 80 m2
5 Teknik Arsitektur
Tempat duduk standar
50 orang= 50×0.8= 40
R. Kelas 3 m2 195 m2
Sirkulasi 60%= 24 m2
Stduio
Perancangan 4 400 m2
Lab 3D
Modeling 1 80 m2
Workshop 1 80 m2
Studio Tugas
Akhir 1 60 m2
Meja komputer 30
orang= 30×2= 60 m2
8 Penunjang Lab. Komputer 4 320 m2
Sirkulasi 30%= 18 m2
Perpustakaan 1 400 m2
R. Dekan 1 20 m2
R. Wakil
Dekan 1 20 m2
R. Kaprodi 6 120 m2
9 Pengelola R. Dosen 1 100 m2
R. Admin 1 20 m2
R. Arsip Data 1 20 m2
R. Meeting 1 45 m2
Pria:
2 toilet, 2 urinoir, 2
Toilet wastafel 21 m2
Wanita:
10 Service 2 toilet, 1 wastafel
Pantry 1 ruang 6 m2
Gudang 1 ruang 28 m2
2690 m2
5.7. Zoning Bangunan
PENDIDIKAN PENUNJANG
PENGELOLA PENGHIJAUAN