BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong dalam mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik
kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi mereka miskin
akan aplikasi. Maka perlunya bagi pelaku pendidikan untuk mengetahui dan
memahami psikologi dari pendidikan.
Menurut arti kata-katanya psikologi sering diterjemahkan menjadi ilmu
jiwa.yakni dari kata psyche yang berarti :jiwa, roh, dan logos yang berarti:
ilmu.1 Seolah-olah kalau kita mendengar kata “ilmu jiwa” maka terbayang
pada kita bahwa yang di pelajari oleh ilmu itu ialah sesuatu yang tidak
kelihatan, yang abstrak, yang berada pada diri manusia atau makhluk hidup
lain. Segala sesuatu yang kelihatan, yang bersifat jasmaniah pada diri manusia
tidak menjadi persoalan.
Pandangan atau bayangan yang demikian adalah tidak benar, keliru,
psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Manusia sebagai suatu
kesatuan yang bulat antara jasmani dan rohani. Manusia sebagai individu. R.S.
Woodworth memberi batasan tentang psikologi sebagai berikut: “Psychology
can be defined as the sciencie of the activities of the individual.
Dengan singkat dapat kita katakan bahwa psikologi ialah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia. Tentu saja kata tingkah laku disini harus
diartikan secara luas yang dimaksud dengan tingkah laku disini ialah segala
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2007). Hlm.1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Psikologi Pendidikan
Psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek
kepribadian dan tingkah laku manusia baik yang bersifat jasmaniah maupun
rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kugunaannya didalam
praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia
lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa psikologi
pendidikan itu sebenarnya sudah termasuk didalam psikologi dan tidak perlu
dipersoalkan atau dipisahkan menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri.2
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang
mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran
dalam lingkungan pendidikan.3 Bidang dalam psikologi pendidikan meliputi
studi tentang memori, proses konseptual, dan perbedaan individu (melalui
psikologi kognitif) dalam mengonseptualisasikan strategi baru mengenai
proses belajar pada manusia.4
Belajar yang efisien juga dipengaruhi oleh iklim belajar ( learning
climate) yang mencakup keadaan fisik,sosial dan mental siswa, minat, sikap,
dan nilai-nilai, sifat-sifat kepribadiannya, kecakapannya, dan sebagainya.
Oleh karena itu, para ahli psikologi pendidikan mencoba untuk menguraikan
hal-hal tersebut sedemikian rupa sehingga dapat membantu guru-guru untuk
menciptakan terjadinya iklim dan proses belajar-mengajar yang efektif dan
efisien. Karna psikologi pendidikan mendasarkan uraiannya pada metode-
metode ilmiah untuk mendapatkan dan mengaplikasikan pengetahuan di
dalam bidang pendidikan, maka psikologi pendidikan disebut pula ilmu
terapan atau ‘applied science’.5
2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2007). Hlm. 7
3
Santrock,John W. Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 2010). Hal. 4.
4
Snowman, Jeck (1997). Educational Psychology: What Do We Teach,What Should We Teach?
“Educational Psychology, 9
5
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Hlm. 8
4
Senada dengan apa yang telah diuraikan di atas, Crow pun menyatakan
bahwa psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha
menjelaskan masalah-masalah belajar yang di alami individu dari sejak lahir
sampai berusia lanjut, terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang
mempengaruhi belajar. Seperti di katakan di dalam bukunya sebagai berikut:
“Educational psychology describes and explains the learning
experiences of an individual from birththrough old age.its subject matter is
concernet with the conditions that affect learning”.
Apapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan,
dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi
yang dalam penguraian dan penelitianya lebih menekankan pada masalah
pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental,yang sangat
erat hubunganya dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi
proses dan keberhasilan belajar.6
Mengingat bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang
memusatkan dirinya pada penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-
teknik psikologi ke dalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi
pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan
pendidikan.
Crow and Crow mengemukakan bahwa data yang dicoba didapatkan
oleh psikologi pendidikan yang dengan demikian merupakan ruang lingkup
psikologi pendidikan, antar lain ialah7:
1. Sampai sejauh mana faktor-faktor prmbawaan dan lingkungan
berpengaruh terhadap belajar.
2. Sifat-sifat dari proses belajar.
3. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning
readiness).
4. Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam
kecepatan dan keterbatasan belajar
6
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Hlm.9
7
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Hlm.11
5
8
https://id.m.wikipedia.urg/wiki/psikologi_pendidikan. Di akses pada tanggal 22-02-2018 12.11
9
Rofiatul Hosna dan Samsul, Melejitkan Pembelajaran Dengan Prinsip-Prinsip Belajar,( Malang,
Intelegensi Media,2015). Hlm.145
6
10
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta:
Kencana, 2016) Hlm.127
11
Hariyanto dan Suyono, Belajar dan Pembelajaran,( Bandung: Pt Remaja Rosda Karya,
20011)hal,59
7
12
Rofiatul Hosna dan Samsul, The Art of Leaarning, (Jombang: Multazam, 2013). Hal. 17
13
Rohmanila Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016) hal, 73
14
Muhammad Fathurroman dan Sulistyorini,Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:
Teras,2012)hal,224
15
M.Saekan Muchith,Pembelajaran Kontekstual,(Semarang: Rasail Media Group,2008). Hal. 56
8
16
https://www.kompasiana.com/akmala-04/teori-belajar-
kognitivisme_5508eef0a333112a452e39d1 Di akses pada tanggal 22-02-2018 11.32
17
Mark K. Smitt, dkk, Teori Pembelajaran dan Pengajaran, (Jogjakarta:Mirza Media Pustaka,
2009). Hal. 115
18
Rofiatul Hosna dan Samsul, The Art of Leaarning. Hal.37
9
19
Trianto, Ibnu Badar Altabani, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015). Hal. 32
20
M. Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual. Hal. 69
21
Rofiatul Hosna dan Samsul, The Art of Leaarning. Hal. 55
10
22
M. Fathurrahman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran. Hal.234
23
http://abiavisha. Blogspot.co.id/2013/12/teori-belajar-humanistik. Di akses pada tanggal 22-02-
2018 12.34
24
Rofiatul Hosna dan Samsul, The Art of Leaarning. Hal. 56
11
25
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran. Hal. 106
26
Moh Yamin, Teori dan Metode Pembelajaran, (Malang: Madani, 2015). Hal. 59
27
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran. Hal. 71
12
28
Rofiatul Hosna dan Samsul, The Art of Leaarning. Hal. 56
29
Https//:imadeyudhaasmara.wordpress.com/2015/04/01/pendekatan-pembelajaran-dan-
implementasinya-dalam-proses-belajar-mengajar/ Di akses pada tanggal 22-02-2018 12.44
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang
mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran
dalam lingkungan pendidikan.
2. pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
mewadahi, mengispirasi, menguatkandan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
3. Menurut Roy Killen pendekatan pembelajaran ada dua yaitu: Teacher
centered approaches dan student centered approaches.
4. Urgensi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah:
a. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan di gunakan.
b. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
c. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah di capai.
d. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul,dan
e. Menialai hasil penelitian dan pengembangan yang telah di laksanakan.
B. Saran
Guru merupakan komponen yang sangat penting. Sebab keberhasilan
pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung
tombak. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan yang
dimulai dari guru. Maka kepada para guru untuk lebih memahami secara
praktis bagaimana mengimplementasikan sebuah pendekatan pembelajaran.
14
DAFTAR PUSTAKA