PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumor atau barah (bahasa Inggris: tumor, tumour) adalah sebutan untuk
neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang
tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari
kata tumere dalam bahasa latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).
Dalam tubuh secara ilmiah, radang dan tumor menyebabkan kelainan sel
dalam jaringan tertentu. Kelainan tersebut dapat diklasifikasikan dalam
berbagai bentuk tergantung dari letak jaringan yang terserang atau yang
mengalami kelainan, karena pada dasarnya ada sedikit perbedaan keadaan sel
dari berbagai jaringan. Misalnya jaringan yang terdapat di organ hati dan
jaringan yang terdapat diorgan yang lainnya. Akan tetapi penyebab kerusakan
sel dalam jaringan tersebut dapat disebabkan oleh hal-hal yang sama. Makalah
ini akan membahas keadaan sel yang terdapat dalam beberapa jaringan apabila
sel tersebut mengalami kelainan yang diakibatkan oleh radang dan tumor.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Inisiasi tumor
Inisiasi tumor bermula saat karsinogenesis kimiawi yang terjadi pada sel
menyebabkan kerusakan genetik yang tidak dapat dipulihkan. Pada organ
paru dan usus besar manusia, perubahan epigenetik adalah perubahan awal
yang terjadi pada proses karsinogenesis.
Kerusakan genetik tersebut disebabkan kesalahan genetik yang diinduksi
oleh karsinogen kimiawi dengan mengubah struktur molekul pada DNA yang
berakibat pada mutasi dalam sintesis DNA. Perubahan struktur molekul
DNA, terjadi setelah terjadi adduct atau ligasi antara karsinogen atau salah
satu gugus fungsionalnya dengan salah satu nukleotida di dalam DNA. Hal
ini menjelaskan mengapa tumor sangat jarang ditemukan pada jaringan tubuh
yang tidak dapat membentuk ligasi karsinogen-DNA.
Ligasi ini akan mengaktivasi proto onkogen atau meng-inaktivasi gen
penghambat tumor. Metilasi DNA pada area promoter dalam berkas gen,
dapat mentranskripsikan inaktivasi gen penghambat tumor.
Akumulasi mutasi kemudian terjadi, jika sel mempunyai kemampuan
proliferasi dan hidup cukup lama di dalam organisme.
2. Promosi tumor
Karena akumulasi mutasi berbanding lurus dengan laju proliferasi, atau
setidaknya pada laju pergantian sel punca, ekspansi klonal dari sel terinisiasi,
akan menghasilkan populasi sel, sebelum mengalami perubahan genetik lebih
jauh. Pada tahap ini, sebuah zat yang disebut promoter tumor bekerja.
Promoter tumor, pada umumnya tidak bersifat mutagenik, tidak bersifat
karsinogenik, dan sering memiliki kemampuan untuk menginduksikan
potensi kimiawinya tanpa aktivasi metabolik terlebih dahulu. Agen ini
memiliki kemampuan untuk menurunkan jangka waktu latensi guna
pembentukan tumor, setelah terpapar suatu jaringan atau sebuah inisiator
tumor, atau meningkatkan jumlah tumor yang terbentuk di dalam jaringan.
Selain itu, promoter tumor juga dapat membentuk heterodimer dengan zat
inisiator yang terlalu lemah untuk menimbulkan dampak karsinogenik dalam
bentuk monomernya.
Minyak kroton yang diekstrak dari biji Codiaeum variegatum, merupakan
promoter tumor dalam karsinogenesis kulit dengan lintasan senyawa 12-
otetradecanoylphorbol-13-acetate melalui aktivasi protein kinase-C.
Peningkatan diasilgliserol akan menyertai aktivasi tersebut, hanya jika terjadi
asupan lemak makanan kadar tinggi yang kontinu.
Contoh promoter lain berupa dioksin, benzoil peroksida, makrosiklik
lakton, bromometilbenzantrasena, antralin, fenol, sakarin, triptofan, dichlo-
rodiphenyltrichloroethane (DDT), fenobarbital, kondensat asap rokok,
polychlorinated biphenyls (PCBs), teleosidin, asam siklamat, estrogen, asam
empedu, sinar ultraviolet, luka, abrasi, dan iritasi kronis lain seperti saline
lavage.
Sedangkan agen yang dapat menginisiasi sekaligus mempromosikan
tumor, disebut karsinogen utuh, antara lain: benzo[a]pyrene dan 4-
aminobiphenyl.
D. Perkembangan Sel Normal Menjadi Sel Kanker
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan
kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :
Tumbuh tidah normal (pembelahan sel melebihi batas normal)
Meyerang jaringan biologis didekatnya
Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau limpatik
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi
sel kanker adalah
1. Hiperplasia
Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh
dalam jumlah yang berlebihan.
2. Displasia
Displasia adalah kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada
umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini
nukleus bervariasi,aktivitas mitosis meningkat dan tidak ada ciri khas
sitoplasma yang berhubungan dengan differensiasi sel pada jaringan.
3. Neoplasia
Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berpoloferasi
secara tidak normal dan memiliki sifat invasive
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan
DNA, menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel mormal menjadi
sel kanker. Mutasi mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun
fisik. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan.