Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme


terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi
yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena
terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama
sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.

Reaksi peradangan merupakan reaksi defensif (pertahanan diri) sebagai


respon terhadap cedera berupa reaksi vaskular yang hasilnya merupakan
pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke
jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Peradangan
dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik, dari hospes terhadap
infeksi. Hasil reaksi peradangan adalah netralisasi dan pembuangan agen
penyerang, penghancuran jaringan nekrosis, dan pembentukan keadaan yang
dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan.

Tumor atau barah (bahasa Inggris: tumor, tumour) adalah sebutan untuk
neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang
tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari
kata tumere dalam bahasa latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).

Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang


dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor
jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih
(metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya
tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.

Dalam tubuh secara ilmiah, radang dan tumor menyebabkan kelainan sel
dalam jaringan tertentu. Kelainan tersebut dapat diklasifikasikan dalam
berbagai bentuk tergantung dari letak jaringan yang terserang atau yang
mengalami kelainan, karena pada dasarnya ada sedikit perbedaan keadaan sel
dari berbagai jaringan. Misalnya jaringan yang terdapat di organ hati dan
jaringan yang terdapat diorgan yang lainnya. Akan tetapi penyebab kerusakan
sel dalam jaringan tersebut dapat disebabkan oleh hal-hal yang sama. Makalah
ini akan membahas keadaan sel yang terdapat dalam beberapa jaringan apabila
sel tersebut mengalami kelainan yang diakibatkan oleh radang dan tumor.
B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, akan dibahas mengenai bagaimana keadaan


beberapa jaringan yang mengalami perubahan atau kelainan yang diakibatkan
oleh radang dan tumor?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran


terhadap sel-sel dalam jaringan tertentu yang mengalami kelainan sebagai
akibat dari keadaan radang ataupun tumor.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran Sel Pada Jaringan Normal


Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk
suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam
cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang
mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi.
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya
bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan
manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya,
tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme
berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari
pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari
pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika
masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi
jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang
membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung
membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian
dari sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel
sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel.
B. Gambaran Sel Yang Mengalami Radang
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme
terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi
yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena
terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama
sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor
kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang
dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem
kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:
1. Memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk
meningkatkan performa makrofaga
2. Menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
3. Mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll, yang
disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:
1. Pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di
daerah infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan
dan penurunan tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.
2. Aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endotelia dengan pembuluh
darah.
3. Kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan
memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endotelium dan masuk ke
dalam jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai
berikut:
1. tumor atau membengkak
2. calor atau menghangat
3. dolor atau nyeri
4. rubor atau memerah
5. functio laesa atau daya pergerakan menurun
(gambar: sel yang mengalami radang)

(gambar: proses peradangan)


C. Gambaran Sel Yang Mengalami Tumor
Tumor atau barah (bahasa Inggris: tumor, tumour) adalah sebutan untuk
neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang
tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari
kata tumere dalam bahasa latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benigna).
Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang
dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor
jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih
(metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya
tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.
Berdasarkan tissue awal, tumor dapat dibagi menjadi:
1. Tumor asal epithelial.
a. squamous epithelium: squamous cell papilloma, squamous cell
carcinoma
b. transitional epithelium: transitional cell papilloma, transitional cell
carcinoma
c. basal cell (hanya di kulit): basal cell carcinoma
d. glandular epithelium: adenoma, cystadenoma, adenocarcinoma
e. tubules epithelium (ginjal): renal tubular adenoma, renal cell carcinoma
(Grawitz tumor)
f. hepatosit: hepatocellular adenoma, hepatocellular carcinoma
g. bile ducts epithelium: cholangiocellular adenoma, cholangiocellular
carcinoma
h. melanosit: melanocytic nevus, malignant melanoma
2. Tumor asal mesenchymal:
a. tissue berhubungan:
 fibroma, fibrosarcoma
 myxoma, myxosarcoma
 chondroma, chondrosarcoma
 osteoma, osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
 lipoma, liposarcoma
b. otot:
 leiomyoma, leiomyosarcoma
 rhabdomyoma, rhabdomyosarcoma
 endothelium:
 hemangioma (capillary h., cavernous h.), glomus tumor,
hemangiosarcoma, Kaposi sarcoma
 lymphangioma, lymphangiosarcoma
3. Tumor sel darah:
a. hematopoietic cells: leukemia
b. lymphoid cells: non-Hodgkin lymphoma, Hodgkin lymphoma
4. Tumor sel germ: Teratoma (mature teratoma, immature teratoma)

Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan


mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang
mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya
menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan
mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya
melalui apoptosis bil DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen
untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam
satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan
terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan.

DNA microarray dapat digunakan untuk menentukan apakah oncogene


atau gen penahan tumor telah termutasi. Pada masa depan kemungkinan tumor
dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan DNA microarray untuk
menentukan karakteristik terperinci dari tumor.

Penuaan menyebabkan lebih banyak mutasi di DNA mereka. Ini berarti


"prevalence" tumor meningkat kuat sejalan dengan penuaan. Ini juga kasus di
mana orang tua yang terdapat tumor, kebanyakan tumor ini merupakan tumor
ganas. Contohnya, bila seorang wanita berumur 20 tahun memiliki tumor di
dadanya kemungkinan besar tumor ini adalah jinak. Namun, apabila wanita
berumur 70 tahun makan kemungkinan besar tumor ini adalah ganas.

1. Inisiasi tumor
Inisiasi tumor bermula saat karsinogenesis kimiawi yang terjadi pada sel
menyebabkan kerusakan genetik yang tidak dapat dipulihkan. Pada organ
paru dan usus besar manusia, perubahan epigenetik adalah perubahan awal
yang terjadi pada proses karsinogenesis.
Kerusakan genetik tersebut disebabkan kesalahan genetik yang diinduksi
oleh karsinogen kimiawi dengan mengubah struktur molekul pada DNA yang
berakibat pada mutasi dalam sintesis DNA. Perubahan struktur molekul
DNA, terjadi setelah terjadi adduct atau ligasi antara karsinogen atau salah
satu gugus fungsionalnya dengan salah satu nukleotida di dalam DNA. Hal
ini menjelaskan mengapa tumor sangat jarang ditemukan pada jaringan tubuh
yang tidak dapat membentuk ligasi karsinogen-DNA.
Ligasi ini akan mengaktivasi proto onkogen atau meng-inaktivasi gen
penghambat tumor. Metilasi DNA pada area promoter dalam berkas gen,
dapat mentranskripsikan inaktivasi gen penghambat tumor.
Akumulasi mutasi kemudian terjadi, jika sel mempunyai kemampuan
proliferasi dan hidup cukup lama di dalam organisme.
2. Promosi tumor
Karena akumulasi mutasi berbanding lurus dengan laju proliferasi, atau
setidaknya pada laju pergantian sel punca, ekspansi klonal dari sel terinisiasi,
akan menghasilkan populasi sel, sebelum mengalami perubahan genetik lebih
jauh. Pada tahap ini, sebuah zat yang disebut promoter tumor bekerja.
Promoter tumor, pada umumnya tidak bersifat mutagenik, tidak bersifat
karsinogenik, dan sering memiliki kemampuan untuk menginduksikan
potensi kimiawinya tanpa aktivasi metabolik terlebih dahulu. Agen ini
memiliki kemampuan untuk menurunkan jangka waktu latensi guna
pembentukan tumor, setelah terpapar suatu jaringan atau sebuah inisiator
tumor, atau meningkatkan jumlah tumor yang terbentuk di dalam jaringan.
Selain itu, promoter tumor juga dapat membentuk heterodimer dengan zat
inisiator yang terlalu lemah untuk menimbulkan dampak karsinogenik dalam
bentuk monomernya.
Minyak kroton yang diekstrak dari biji Codiaeum variegatum, merupakan
promoter tumor dalam karsinogenesis kulit dengan lintasan senyawa 12-
otetradecanoylphorbol-13-acetate melalui aktivasi protein kinase-C.
Peningkatan diasilgliserol akan menyertai aktivasi tersebut, hanya jika terjadi
asupan lemak makanan kadar tinggi yang kontinu.
Contoh promoter lain berupa dioksin, benzoil peroksida, makrosiklik
lakton, bromometilbenzantrasena, antralin, fenol, sakarin, triptofan, dichlo-
rodiphenyltrichloroethane (DDT), fenobarbital, kondensat asap rokok,
polychlorinated biphenyls (PCBs), teleosidin, asam siklamat, estrogen, asam
empedu, sinar ultraviolet, luka, abrasi, dan iritasi kronis lain seperti saline
lavage.
Sedangkan agen yang dapat menginisiasi sekaligus mempromosikan
tumor, disebut karsinogen utuh, antara lain: benzo[a]pyrene dan 4-
aminobiphenyl.
D. Perkembangan Sel Normal Menjadi Sel Kanker
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan
kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :
 Tumbuh tidah normal (pembelahan sel melebihi batas normal)
 Meyerang jaringan biologis didekatnya
 Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau limpatik
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi
sel kanker adalah
1. Hiperplasia
Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh
dalam jumlah yang berlebihan.
2. Displasia
Displasia adalah kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada
umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini
nukleus bervariasi,aktivitas mitosis meningkat dan tidak ada ciri khas
sitoplasma yang berhubungan dengan differensiasi sel pada jaringan.
3. Neoplasia
Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berpoloferasi
secara tidak normal dan memiliki sifat invasive
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan
DNA, menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol pembelahan sel.
Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel mormal menjadi
sel kanker. Mutasi mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun
fisik. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan.

(gambar: mekanisme sel normal menjadi sel kanker)


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gambaran setiap sel dalam jaringan yang mengalami inflamasi atau
peradangan, dan sel yang dalam jaringan yang mengalami tumor maupun
kanker memiliki perbedaan signifikasi masing-masing, dimana biasanya
kondisi sel yang mengalami inflamasi cenderung saling menghimpit yang
disebabkan oleh pergeseran leukosit dari jaringan asalnya menuju jaringan
yang mengalami inflamasi tadi. Sedangkan pada sel dalam jaringan yang
mengalami tumor cenderung mengalami perbesaran dari ukuran normalnya,
kemudian sel-sel yang abnormal tersebut akan mengalami perkembangan
yang akhirnya akan menjadi rusak.
B. Saran
Peran pengetahuan untuk morfologi sel dalam jaringan sangat dibutuhkan
dalam penegakan diagnosa penyakit tumor ataupun kanker, oleh sebab itu
para ATLM diwajibkan untuk mengetahui struktur sel yang normal maupun
abnormal serta penyebab sel tersebut menjadi kanker (mekanisme sel menjadi
kanker)
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 6 maret 2017.
http://blueskywinter.blogspot.co.id/2011/12/perkembangan-sel-normal-menjadi-
sel.html. diakses pada tanggal 6 Maret 2017.
http://rikasyafi.blogspot.co.id/2014/06/histologi-pada-sel-radang.html. diakses
pada tanggal 6 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai