oleh
UKMP rana
Jati
Food
adalah
dengan melakukan
sortasi ,bertujuan agar dapat membedakan singkong yang baik dan yang
kurang baik, membedakan singkong yang cacat, busuk dan singkong yang
layak dijadikan produk keripik singkong atau tidak. Sortasi juga berguna
membersihkan kotoran yang ada, seperti tanah dan kayu. Sedangkan kriteria
singkong yang baik adalah dengan memilih singkong yang berwarna putih,
tidak busuk atau cacat dalam waktu pencabutan dan ukuran yang seragam.
Singkong yang baru dicabut dari kebun juga merupakan singkong yang
berkualitas baik untuk pembuatan keripik singkong, Untuk pengawasan mutu
pada singkong untuk pengamatan organoleptik dapat dilihat, Sedangkan
spesifikasi singkong atau karakteristik singkong yang baik untuk diolah serta
pengendalian mutunya terlihat pada (Tabel ).
Gambar : Singkong
1. Pengupasan
Pengupasan kulit singkong dilakukan menggunakan pisau tajam
agar hasil kupasan singkong baik dan kulit ari singkong dapat terikut
karena dapat mempengaruhi kualitas keripik singkong dan dipangkal
singkong diberi sisa kayu agar mempermudah ketika perajangan dan tidak
membuang singkong selama proses perajangan.
digunakan harus bersih, bak penampung air harus bersih serta sikat yang
digunakan jika sudah rusak mempengaruhi keutuhan singkong karena
tergores sikat.
Pengupasan kulit
Pencucian
Perajangan
Perendaman
Penggorengan
Pengemasan
Penggudangan
yang merugikan ketika produk kripik singkong yang tidak terkontrol tersebut
dikonsumsi.
1. Potensi Bahaya Fisik
Bahaya fisik merupakan partikel atau pecahan materi padat yang
tidak berasal dari bahan pangan tersebut. Bahaya fisik ini dapat berasal dari
bahan baku singkong yang baru dipanen yang mengandung tanah berbatu, dan
juga pecahan logam dari alat yang digunakan selama proses pengolahan
produk kripik singkong. Jika bahaya fisik terjadi dan ikut terkonsumsi, maka
akan menyebabkan luka yang serius. Bahaya fisik itu dapat berupa :
Sumber
Tanah, boks pengiriman
Tanah, bangunan
Pengemas
Pekerja
Akibat
Luka, infeksi
Patah gigi
Luka, infeksi
Patah gigi,
infeksi
V IDENTIFIKASI CCP
Q1
Apakah proses selanjutnya dapat menghilangkan/mengurangi bahaya?
Ya
Tidak
Q2
Ya
Tidak
BukanCCP
Q3
Apakah proses inidirancang khusus untuk
sampai aman?
Tidak menghilangkan/mengurangi bahaya Ya
CCP
Q4
Ya
Tidak
Ya
Bukan CCP
Tidak
CCP
Bahaya Nyata
Fisik :
Singkong
busuk
rusak
Fisik :
- kotoran / benda asing
Q
1
dan
Q2
Q3
Q4
Q5
CCP
Ya Ya
Ya
Ya
Tdk
CCP 3
Ya
Tdk Tdk
CCP 2
Ya
3. pencucian
5. Perajangan
6. perendaman
7. penggorengan
Biologis :
Pathogen
E. coli
Coliform
Lumut
Fisik :
Terikut kayu atau kerikil
kimia :
u HCN
Kimia
ungan FFA
Ya
Ya
Tdk Tdk
Ya
CCP 2
Ya Ya
Tdk Tdk
CCP2
Resid
Ya
Tdk Tdk
CCP3
Kand
Ya Ya
Tdk
Tdk
CCP1
Ya Ya
Tdk Tdk
CCP 3
Ya
Ya
8. Pengemasan
8. pengudangan
Fisik
Semut, kotoran
(rambut)
dalam gudang dan produk harus diberi batas dengan lantai sehingga
o
VI TINDAKAN PENGENDALIAN
Dari CCP yang telah teridentifikasi, maka lebih lanjut dilakukan tindakan
pengendalian CCP sebagai berikut.
1. Bahan baku
Pengendalian singkong yang dilakukan oleh UKM Prana Jati Food
adalah dengan melakukan sortasi, bertujuan agar dapat membedakan singkong
yang baik dan yang kurang baik, bias membedakan singkong yang cacat,
busukdan singkong yang layak dijadikan produk keripik singkong atau tidak.
Sortasi juga berguna membersihkan kotoran yang ada, seperti tanah dan kayu.
Sedangkan criteria singkong yang baik adalah dengan memilih singkong yang
berwarna putih, tidak busuk atau cacat dalam waktu pencabutan dan ukuran
yang seragam. Singkong yang baru dicabut dari kebun merupakan singkong
yang berkualitas baik untuk pembuatan keripik singkong.
2. Pengupasan
Pengupasan kulit singkong dilakukan menggunakan pisau tajam agar
hasil kupasan singkong baik dan kulit ari singkong dapat terikut karena dapat
mempengaruhi kualitas keripik singkong dan dipangkal singkong diberi sisa
kayu agar mempermudah ketika perajangan dan tidak membuang singkong
selama proses perajangan.
Pengendalian dilakukan pada alat yang digunakan harus bersih dan
tidak berkarat, dan bak penampung singkong harus bersih. Pengupasan harus
dilakukan dengan baik agar singkong tetap utuh dan seragam sebelum
perajangan sesuai ukuranketebalan singkong.
3. Pencucian
Pencucian singkong dilakukan dengan menggunakan air yang
mengalir dan mengunakan sikat untuk membersihkan
benda-benda yang
8. Penggorengan
Proses penggorengan merupakan proses penting dalam pembuatan
kripik singkong karena proses penggorengan yang menjadikan singkong
menjadi kripik singkong dengan abntuan minyak goreng dengan bantuan
minyak goring. Kandungan FFA yang terlalu tinggi juga dapat membayakan
kesehatan konsumen sehingga proses ini dianggap sebagai CCP. Pada tahap
penggorengan diperlukan pemantauan antara lain jenis minyak yang
digunakan dan suhu penggorengan. Minyak yang digunakan sangat
berpengaruh terhadap kualitas kripik singkong yang dihasilkan. Minyak yang
baik adalah minyak yang digunakan sekali pakai, sehingga kandungan FFA
tidak terlalu tinggi.
Tindakan pemantauna pada kandungan FFA dalam minyak ketika
penggorengan sehingga dapat menjadi kualitas dan mutu kripik singkong.
Serta alat yang digunakan selalu dibersihkan jika sudah tidak dipakai.
Karena semakin tinggi kandungan FFA maka kualitas kripik yang
dihasilkan kurang baik. Karena kripik menjadi cepat tengik dan umur simpan
menjadi rendah. Supaya kripik menjadi cepat tengik dan memiliki umur
simpan panjang. Penggunaan minyak goreng sebaiknya sekali pakai. Suhu
penggorengan yang digunakan sebaiknya berkisar antara 100-1100C.
penggorengan dengan suhu rendah makan kripik tidak matang dengan
sempurna, tetapi bila dengan suhu terlalu tinggi makan kripik akan gosong.
VI VERIFIKASI
pengupasan
3.
pencucian
4. Perajangan
5. perendaman
6.
penggorengan
7. pengudangan
Jenis Bahaya
Verifikasi
Fisik :
Pembelian bahan baku pada
Singkong
pedagang yang sudah di
percaya
rusak
dan
busuk
Fisik :
Sebelum
menlakukan
- kotoran / benda pengupasan kulit sebaiknya
asing
dilakuan pengecekan pada
penerimaan bahan baku agar
tidak terdapat cemaran fisik
dan menggunakan pisau yang
tajam dan wadah yang bersih
Biologis :
Sebaiknya menggukan air yang
Pathogen
mengalir dan air hasil filtrasi
dan dilakukan berulang-ulang
E. coli
sampai air tidak keruh
Coliform
Lumut
Fisik :
Sebelum
malakukan
Terikut kayu perajangan
sebaiknya
dilakukan pembersihan alat
atau kerikil
secara rutin menggunakan air
bersih
kimia :
Menggunakan wadah dan air
Tersajikan