Anda di halaman 1dari 10

BROSUR

CARA PEMBENIHAN
IKAN YANG BAIK ( CPIB )

DISUSUN OLEH:
RIA NUGRAHANINGSIH, SPi

PENYULUH PERIKANAN KABUPATEN KLATEN


KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
DINAS PERTANIAN KABUPATEN KLATEN
TAHUN 2013

DAFTAR ISI

Daftar Isi

...............................................

Pendahuluan

........
...............................................

........
.................

II Cara Pembenihan Ikan Yang Baik


II Penutup
I

..
....................................................
........

10

I.

PENDAHULUAN

Isu yang berkembang akhir-akhir ini antara lain:


1. Perdagangan global yang sangat kompetitif
2. Persyaratan mutu yang ketat dan keamanan pangan
3. Tuntutan konsumen terhadap mutu, penganekaragaman
jenis dan bentuk serta penyajian produk
4. Budidaya yang bertanggung jawab dan berkelanjutan
Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) khususnya
diperuntukkan bagi unit-unit pembenihan rakyat (UPR).
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Cara Pembenihan Ikan
yang Baik, benih yang nantinya dihasilkan diharapkan
berkualitas tinggi, dengan keunggulan sebagai berikut:
-

dapat tumbuh lebih cepat

ukuran benih lebih seragam


sintasan tinggi
lebih adaptif terhadap lingkungan budidaya
lebih efisien dalam penggunaan pakan
lebih tahan terhadap penyakit
tidak mengandung residu obat dan bahan kimia

II. CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK

Tujuan dari CPIB adalah:


1. Membantu

pelaku

usaha

pembenihan

dalam

meningkatkan daya saing produk


2. Menjamin keberlangsungan usaha pembenihan
Manfaat penerapan CPIB adalah:
1. Meningkatkan efisiensi produksi dan

produktivitas;

2. Mampu telusur;
3. Memperkecil resiko kegagalan;
4. Meningkatkan kepercayaan pelanggan;
5. Meningkatkan daya saing dengan peningkatan mutu
benih serta menjamin kesempatan ekspor.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh unit


pembenihan dalam cara pembenihan ikan yang baik (CPIB),
yaitu:
1. Aspek Teknis; meliputi kelayakan lokasi dan sumber
air, kelayakan fasilitas, proses produksi, dan
penerapan biosecurity,
2. Aspek Keamanan Pangan; dengan tidak menggunakan
bahan / obat terlarang
3. Aspek Manajemen, meliputi dokumentasi (SPO teknis),
struktur

organisasi

catatan/rekaman

SDM,

pemberian

alur
pakan,

produksi,
pemeriksaan

logam berat, pengukuran kualitas air, pemeriksaan


kesehatan telur dan benih, distribusi benih,
4. Aspek Lingkungan; yaitu perlakuan bagi pembuangan
limbah.
Hasil/output yang diharapkan dengan penerapan CPIB
adalah dihasilkan benih yang sehat, bermutu, bebas residu
antibiotik dan logam berat, aman bagi kesehatan, dan
ramah lingkungan.
A. Kelayakan Lokasi
- Bebas banjir dan bahan cemaran
- Mempunyai sumber air yang layak, bersih sepanjang
tahun dan bebas cemaran pathogen, bahan organik
dan kimiawi
- Mudah dalam memperoleh tenaga kerja yang
kompeten, berdedikasi tinggi sesuai dengan
kebutuhan

B. Kelayakan Fasilitas
- Bangunan
a. Laboratorium
b. Ruang mesin
c. Bangsal panen
d. Tempat penyimpanan pakan
e. Tempat penyimpanan bahan kimia dan obat-obatan
f. Tempat penyimpanan perlatan
g. Kantor/ruang administrasi

Sarana filtrasi, pengendapan dan bak tandon


Bak karantina
Bak/kolam pemeliharaan induk
Wadah penetasan
Bak/kolam pemeliharaan benih
Bak kultur pakan hidup
Wadah penampungan benih
Sarana pengolah limbah

C. Proses Produksi
- Manajemen air sumber
a. Air media pemeliharaan harus memenuhi standar baku
mutu air
b. Dilakukan

proses

penjernihan

pengendapan dan filtrasi


c. Dilakukan perlakuan (treatment)

air

air

melalui

secara

fisik,

kimiawi atau biologi


- Manajemen induk
a. Pemilihan induk (umur, ukuran, kesehatan, induk
pemuliaan/domestikasi, asal)
b. Karantina induk
c. Pemeliharaan (wadah pemeliharaan, pengelolaan air,
pemberian pakan, perawatan kesehatan, pengamatan
gonad, penanganan proses pemijahan dan penetasan
telur)
- Manajemen benih

a. Aklimasi benih
b. Penegelolaan air
c. Pemberian pakan (jenis, dosis dan frekuensi)
d. Perawatan kesehatan benih
e. Pengamatan perkembangan benih

- Panen, pengemasan dan distribusi benih


a. Panen (umur benih , cara panen, peralatan panen,
pengecekan mutu benih)
b. Pengemasan (peralatan dan bahan kemasan)
c. Distribusi benih (darat, air dan udara)
- Penerapan biosecurity
Penerapan biosecurity merupakan tindakan yang
dilakukan
mencegah

dengan

sengaja

masuknya

sebagai

organisme

usaha

untuk

pathogen

dalam

lingkungan budidaya yang dapat menginfeksi organisme


yang dibudidayakan.
Penerapan biosecurity

merupakan

usaha

untuk

mencegah dan mengurangi penyebaran penyakit dalam


suatu area.
Kegiatan penting dalam penerapan biosecurity:
Pengaturan tata letak
1. Pengaturan berdasarkan alur produksi
2. Pemagaran dan penyekatan
3. Penyimpanan bahan

Pengaturan akses masuk ke lokasi


Sterilisasi wadah, peralatan dan ruangan

Sanitasi lingkungan
Pengolahan limbah
Pengaturan personil/karyawan

- Organisasi unit pembenihan

1.
2.

Pimpinan unit/Ketua kelompok


Manajer Pengendali Mutu (MPM), tugas :
Membuat perencanaan
Mensosialisasikan penerapan CPIB kepada para

personil unit pembenihan


3. Melaksanakan CPIB secara konsisten
Pelaksana produksi
Pelaksana administrasi
Pelaksana pemasaran
- Dokumen dan rekaman
1. Manfaat dokumentasi :
a. Mudah mengakses informasi proses produksi
b. Dapat diperoleh bukti obyektif tentang kesesuaian
proses produksi dengan CPIB
c. Mampu telusur

2. Jenis dokumentasi CPIB yang dipersyaratkan:


a. Standar Operasional Prosedur (SPO)

SPO

Merupakan

pengoperasian

petunjuk

suatu

proses

baku
kerja

tentang

dalam

unit

pembenihan
Tujuan : untuk memastikan proses berjalan secara
terkendali

dan

sistem

pengendalian

dijalankan

secara konsisten
Jenis SPO antara lain:
1. Manajemen air, induk, benih, pakan hidup dan
buatan, penggunaan obat dan bahan kimia,
biosecurity, pemanenan benih, pengemasan dan
distribusi
2. Pemeriksaan kualitas air, kesehatan induk dan
benih
3. Sanitasi lingkungan pembenihan
b. Formulir
- Merupakan

sarana

yang

digunakan

untuk

merekam penerapan CPIB


- Fungsi
:
untuk
mengumpulkan

dan

mengkomunikasikan data dan informasi dalam


format tertentu

- Manfaat :
1. Menjamin semua data yang dibutuhkan dapat
ditampilkan
2. Menjaga konsistensi data yang dibutuhkan

3. Memberikan

petunjuk

data

yang

harus

dimasukkan
Rekaman
Merupakan bukti obyektif dari suatu unit pembenihan
untuk menunjukkan efektivitas penerapan CPIB. Manfaat
rekaman

untuk

memudahkan

dalam

ketertelusuran

penerapan CPIB.
Rekaman yang dipersyaratkan antara lain: rekaman
proses produksi, seperti Pemberian pakan, Pemeriksaaan
logam berat, kualitas air, penggunaan obat, bahan kimia dan
pemeriksaan kesehatan telur, benih, serta distribusi benih.
Unit pembenihan bebas mengembangkan catatan/rekaman
lain

yang

mungkin

diperlukan

untuk

menunjukkan

kesesuaian dari proses-proses, produk dan CPIB.

Anda mungkin juga menyukai