Anda di halaman 1dari 6
1. n KULIAH VI ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI Industri dalam hal ini diartikan kumpulan perusahaan sejenis, Dalam analisis lingkungan industri, digunakan Mode! Michael Porter yang telah banyak digunakan oleh beberapa penulis lainnya. Analisis Lingkungan Industri (M.Porter} membahas a. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rivalitas diantora peruschaan sejenis. b. Faktor-faktor yang menentukan intensitas ancaman masuk dari perusahaan baru ke dalam industri. c. Faktor-faktor yang menentukan intensitas ancaman dari perusahaan penghasil barang-barang substitusi. d, Faktor-faktor yang menentukan intensitas ancaman dari perusahaan- perusahaan pemasok. e, Faktor-faktor yang menentukan intensitas ancaman dari pembeli (pembeli akhir atau perusahaan). Kegunaan analisis faktor-faktor tersebut bagi suatu perusahaan, yaitu untuk menentukan posisi peruschaan. Perusahaan tentu ingin memasuki industri yang relatif aman dari ancaman/rivalitas yang keras. Dari pembchasan ini suatu perusahaon diharapkan dapat menyusun strategi untuk bertahan dan berkembang, Analisis industri merupakon tahap awal untuk memahami posisi perusahaan (pertumbuhan, kemampulabaan, pangsa pasar dan lain-lain) sebelum merumuskan strategi bersaing. 3. Analisis lima kekuatan persaingan merupakan salah satu metoda untuk mengidentifikasi intensitas persaingan, merupakan extended competition analysis, yaitu dengan menganalisis persaingan diantara perusahaan sejenis (industri), ancaman pendatang baru, ancaman pemasok, ancaman barang pengganti, ancaman pembeli. PENDATANG BARU | RIVALITAS PEMASOK > |, PERUSAHAAN. PEMBELT SEJENIS =e BARANG PENGGANTI 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Rivalitas/Persaingan Intern a. Jumlch pesaing yang banyak atau seimbang. Intensitas persaingan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah perusahaan, karena anggapan tidak ‘ada reaksi/tidak diketahui lawan. Sama halnya apabila perusahean seimbang. Keadaan sebaliknya apabila industri didominasi satu perusahaan/beberapa perusahaan (Monopoli/Oligopoli), melalui Price Leadership/Kolusi. b. Pertumbuhan industri yang lamban/industri penghasil barang-barang tahan lama (Durable Goods). c. Biaya tetap/penyimpanan tinggi. Biaya tetap tinggi menjadi rendah apabila produksi diperluas, yang pada gilirannya akan meningkatkan persaingan. Barang yang lekas rusak/perishoble akan cenderung memotong harga untuk menjamin penjualan. d. Tidak ada diferensiasi produk. Apabila tidek ada diferensiasi produk yang disebabkan kualitas, persaingan biasanya pada harga/pelayanan. Sehingga intensitas persaingan (harga) meningkat. Sama hainya dengan tidak adanya * Switching Cost", dimana pembeli dapat beralih ke perusahaan lain tanpa ada biaya tambahan, dapat meningkatkan intensitas persaingan. e. Penambahan kapasitas, mendorong produksi harga turun dan intensitas persaingan meningkat. f. Pesaing yang beragam. Keragaman strategi memicu persaingan. g. Taruhan strategi yang besar/ekspansionis hh. Hambatan pengunduruan diri tinggi (Exit Barriers). Hombatan karena : % Harta khusus (biaya Konversi yang tinggi, nilai tunai asset yang rendah). > Biaya tetap pengunduran diri tinggi (kontrak-kontrak baru) > Hubungan strategi yang kuat (pemasaran, akses dana) > Hambatan emosional (loyalitas karyawan) > Pembatasan oleh pemerintah i. Life Cycle Perusahaan : Dari tahap introduksi, konsolidasi, take-off, slow- down, maturity, decline, meningkatkan persaingan. . Rintangan Masuk (Entry Barriers) Faktor-faktor yang merintangi ancaman masuk + a. Skala ekonomi tercapai b. Diferensiasi produk N c. Kebutuhan modal yang besar d. Biaya beralih pemasok e. Penguasaan saluran distribusi (oleh peruschaan yang sudah ada) f. Biaya rendah terlepas dari skala = «Teknologi produk milik sendiri (hak paten) + Penguasaan bahan baku * — Lokasi yang menguntungkan + Subsidi pemerintah * — Penggunaan kurva belajar g. Kebijakan pemerintah Berdasarkan uraian di atas kita juga dapat mengkaji faktor-faktor yang ‘mengurangi rintangan maguk yang akan meningkatkan persaingan. . Ancaman Barang Substitusi . Barang-barang substitusi adalah barang-barang yang menggantikan barang- barang yang sudah eda, meskipun tidak sama secora fisik, tetapi dapat memberikan manfaat/kegunaan yang sama. b. Meningkatkan persaingan dengan produk yang ada tergantung antara lain kepada : harga, preferensi/daya beli konsumen, strategi perusahaan penghasil barang substitusi. Ancaman Pembeli Ancamen pembeli akan meningkat : c. Kelompok pembeli terkonsentrasi/pembelian dalam jumlah yang besar reiative terhadap penawaran. Pembeli menciptakan oligopsonist, monopsonist. 4 b. Produk yang dibeli merupakan bagian dari biaya yang relative besar dari pembeli. c. Produk yang dibeli adalah praduk standar/tidak terdiferensiasi d. Biaya pengalihan/switching costs yang relative kecil bagi pembeli e. Pembeli mendapatkan laba kecil Pembeli merencanakan integrasi balik Pembeli tidak perlu produk yang bermutu ro Pembeti mempunyai informasi yang lengkap Kombinasi Analisis Hubungan Antara “Entry Barrier” dan “Exit Barrier” EXIT BARRIER RENDAH/MUDAH TINGGI/SUSAH LABA STABIL LABA PENUH RISIKO RENDAH RENDAH RENDAH ENRTY BARRIER LABA STABIL. LABA PENUH RISIKO TING6I TING6I TINGGL Pilih industri analisis berdasar metoda tersebut. 9. Ancaman Pemosok (ndustri Bahan Baku, Tenaga Kerja) a. Pemasok terkonsentrasi (Oligopolis, Monopolis) b. Pemasok tidak menghadapi persaingan dari produk pengganti (substitusi) ¢. Produk pemasok merupakan input penting bagi industri d. Produk pemasok telah terdiferensiasi («menciptakan biaya peralihan) e. Pemasok merencanakan integrasi maju 10. Kesimpulan apabila ancaman-ancaman dan rivalitas didalam sangat tinggi, keadaan tersebut akan mempengaruhi profitabilitas. 11, Peran Pemerintah a. Mengatur persaingan : Undang-undang anti monopoli/oligopoly tujuan mengatur persainganyang adil (Fair Competition) perlindungan terhadap konsumen. b. Pemerintah sendiri sebagai bagian dari lima kekuatan. az

Anda mungkin juga menyukai