Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Adalah suatu prosedur pelayanan laboratorium mulai dari
permintaan pemeriksaan terhadap pasien, penerimaan, pengambilan
dan penyimpanan sampel pasien untuk di lakukan pemeriksaan
Laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah permintaan,
penerimaan, pengambilan dan penyimpanan sampel pasien
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Petugas menerima blanko formulir permintaan pemeriksaan
laboratoriumpasien
2. Petugas mempersilahkan pasien duduk dan menjelaskan
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
3. Petugas mencatat data pasien pada buku register laboratorium.
4. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
kemudian melakukan sampling terhadap pasien sesuai dengan
jenis pemeriksaan yang diperlukan.
5. Untuk pasien yang membawa spesimen sputum,faeces,urin
petugas memeriksa label pada tempat spesimen apakah sesuai
dengan identitas pasien kemudian meletakkannya pada tempat
yang telah ditentukan.
6. Petugas menyimpan spesimen sesuai dengan jenis dan suhu
yang diperlukan untuk setiap spesimen jika dilakukan
penundaan pemeriksaan atau untuk rujukan.
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Pemeriksaan Darah Rutin meliputi:
Hemoglobin (Hb), Leukosit (WBC), Hematokrit (HCT),
Trombosit (PLT), Diffcount (lymposit, monosit dan segment),
Eritrosit (RBC), MCH, MCV, MCHC.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
darah rutin
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Sebelum memulai pemeriksaan petugas memeriksa reagensia
Diluent, reagen Lyse dan pembuangan air limbah
2. Petugas menghidupkan alat, kemudian melakukan primecycle
lalu background nilai harus WBC = 0,0 /mm3, RBC = 0,00
/mm3, Hb = 0,0 g %, PLT = 0,0 /mm3
3. Petugas mengambil sampel darah yang terlebih dahulu
dimasukkan kedalam tabung yang berisi antikoagulan yaitu
EDTA, campur perlahan hingga homogen
4. Petugas memasukkan sampel kedalam aspirasi probe lalutekan
ASPIRATE
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan RSU indah
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Pemeriksaan golongan darah dengan menggunakan anti serum tertentu,
sesuai dengan intruksi kerja
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
golongan darah
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Teteskansatu tetes darah kapiler atau vena pada kaca obyek secara
terpisah
2. Satu bagian tetes darah diberi satu tetes serum Anti A dan bagian
darah lainnya diberi satu tetes serum Anti B dan satu bagian lainnya
diberi satu tetes serum anti D.
3. Campur dengan batang pengaduk dan goyang kaca obyek dengan
gerakan melingkar selama 1 menit
4. Membaca hasil bagian yang ada aglutinasinya atau tidak
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Antigen Salmonella adalah suspensi berstandar dari stained. bakteria
untuk pemeriksaan semikuantitatif dari serum antibodi. Antigen akan
teraglutinasi dengan adanya homologous antibodipada sampel darah.
KEBIJAKAN
PROSEDUR A. Alat
1. Spuit 3 cc
2. Tabung EDTA
3. Slide Widal
4. Mikro pipet 20 µl
5. Centrifuge
B. Reagen
1. Antigen Salmonella O, AO, BO, CO
2. Antigen Salmonella H, AH, BH, CH
C. Cara kerja
I. Prosedur Kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Pemeriksaan HIV adalah pemeriksaan dengan sample
darah/serum/plasma untuk mendeteksi virus HIV dalam darah pasien
dengan metode rapid test.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
HIV rapid test.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
- Serum / plasma / darah
- Mikropipette 100 µl
- HIV rapid test strip
- Buffer HIV rapid test
Cara Kerja :
- Siapkan HIV rapid test strip
- Tambahkan 100 µl sampel darah serum / plasma ke dalam
lubang pada strip HIV rapid test
- Tambahkan 3 tetes buffer HIV rapid test ke dalam lubang yang
telah terisi sampel
- Baca hasil dalam waktu 5 – 20 menit .
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur tentang penanganan pemeriksaan HbsAg dalam
sampel darah pasien.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
- Serum / plasma / darah
- Mikropipette 100 µl
- HBsAg rapid test strip
Cara Kerja :
- Siapkan HBsAg rapid test strip
- Tambahkan 100 µl sampel darah serum / plasma pada strip
HBsAg rapid test
- Baca hasil dalam waktu 5 – 20 menit
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Syphilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram
negatif Treponema Pallidum yang dapat menyerang seluruh tubuh.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat dan Bahan :
- Serum / plasma / darah
- Mikropipette 50 µl
- Syphilis rapid test strip
- BufferSyphilis rapid test
Cara Kerja :
- Siapkan syphilis rapid test strip
- Tambahkan 50 µl sampel darah serum / plasma ke dalam lubang
pada strip syphilis rapid test
- Tambahkan 3 tetes buffersyphilis rapid test
- Baca hasil dalam waktu 5 – 20 menit
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Pemeriksaan malaria merupakan pemeriksaan yang dilakukan
untuk mengetahui adanya plasmodium dalam darah pasien.
Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan yang dilakukan yaitu
sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat: Objek gelas/
Blood lancet
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat: Pot urine
Bahan : Spesimen urin
Stik HCG
1. Baca form pemeriksaan laboratorium
2. Ambil sampel urin
3. Celupkan strip HCG kedalam botol urine sampai
garis batas selama 30 detik, angkat
4. Baca hasil test dalam waktu 5-10 menit
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat: Kaca objek glass
Ose/lidi
Lampu spiritus/lampu bunsen
Penjepit
Bahan : Sputum
Reagen Ziehl Neelsen
Imersi Oil
Cara kerja:
- Berikan nomor identitas pasien di ujung kaca objek
- Letakkan dahak pada kaca objek
- Buat lingkaran lebih kurang 1 cm di atas kaca objek
Ratakan dengan menggunakan lidi jangan terlalu tebal
- Fiksasi diatas lampu bunsen sampai kering
- Teteskan dengan larutan Carbol Fuchsin sampai menutupi semua
sediaan.
- Panasi sediaan diatas api selama 3 menit sampai keluar uap
- Cuci dengan aquadest atau air mengalir
- Tuang HCL Alkohol 3% sampai warna merah carbol fuchsin
luntur.
- Cuci dengan air mengalir.
- Tuangkan larutan methylene blue 0,1% tunggu 2 menit.
- Cuci dengan air mengalir
- Keringkan,Periksa menggunakan mikroskop dengan
menambahkan imersi oil perbesaran lensa objektif 100 X.
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat : Alat Uric Acid Digital ( EASY TOUCH MULTI CHECK)
Lancet
Kapas Alkohol
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat : Alat Cholesterol Digital ( EASY TOUCH MULTI
CHECK )
Lancet
Kapas Alkohol
KEBIJAKAN
PROSEDUR Alat : Alat Gula darah Digital ( EASY TOUCH MULTI
CHECK )
Lancet
Kapas Alkohol
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Tata cara permintaan darah bagi pasien yang membutuhkan
darah ke unit bank darah.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pelayanan prosedur permintaan bank darah
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Blanko permintaan darah untuk transfusi diisi lengkap
dengan identitas pasien dan ditandatangani oleh dokter yang
meminta, dibawa ke bank darah beserta sampel yang telah
diberi label dengan identitas pasien.
2. Petugas Bank Darah mencocokkan identitas pasien yang ada
di blanko dengan label identitas di sampel darah pasien.
3. Untuk permintaan jenis darah Whole Blood dan Pack Red
Cell dilayani oleh bank darah.
4. Pasien yang dilayani di bank darah adalah semua pasien
yang dirawat di RSU Indah.
5. memberikan formulir donor pengganti keluarga.
6. Darah siap untuk dilakukan pemeriksaan.
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Darah disimpan sesuai prosedur untuk menjaga agar kemampuan
darah menyalurkan oksigen dapat dipertahankan .
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
penyimpanan darah pada bank darah
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Darah disimpan dalam blood bank refrigerator pada suhu 2-
6°C. Batas 2°C sangat penting karena sel darah merah
sangat sensitif terhadap pembekuan. Dinding sel darah
merah yang beku akan pecah, hemoglobin akan keluar
(hemoliosa), dan ini dapat berakibat fatal pada penerimaan
transfusi.Suhu refrigerator dijaga agar tidak melebihi 6°C
karena akan menyebabkan pertumbuhan bakteri yang sangat
cepat dan membahayakan penerima transfusi.
2. Blood Bank refrigerator disertai termometer untuk
mempertahankan suhu, juga dilengkapi sistem alarm yang
akan berbunyi bila suhu diluar batas yang ditentukan.
3. suhu blood bank refrigerator dicatat pada blanko pencatatan
suhu.
4. Blood bank refrigerator diberi tanda yang menunjukkan
tempat untuk meletakkan darah sesuai golongan, darah yang
sudah dan belum crossmatch.
5. Darah WB dan PRC dengan antikoagulan dapat disimpan 30
hari.
6. Darah harus selalu diperiksa dari kemungkinan hemolisis,
kontaminasi atau tanda-tanda kerusakan lainnya.
Pemeriksaan dilakukan sebelum dikirim, saat diterima dan
saat akan diberikan kepada pasien. Bila ada tanda-tanda
kerusakan, darah harus dibuang atau dimusnahkan.
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Kualitas dan keamanan darah untuk terjaminnya penyediaan
darah yang tepat dan sesuai untuk transfusi darah yang aman
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
prosedur pra analitik sebelum darah diberikan kepada
pasien.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Darah yang akan diberikan kepada pasien harus sudah
diskrining.
2. Darah dilengkapi label identitas yang jelas, meliputi :
Nomor kantong darah
Golongan darah
Tanggal pengambilan darah
Tanggal kadaluarsa
Hasil pemeriksaan HbsAg, HCV, VDRL negatif
3. Memeriksa keadaan darah secara makroskopis.
Warna darah tidak berubah
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Pemeriksaan parasit malaria adalah pemeriksaan darah pasien
yang diduga malaria.Penderita dinyatakan positive malaria
apabila pada RapidTest positive.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan malaria metode rapid test
KEBIJAKAN
PROSEDUR A. Cara Kerja
1. Ambil darah/serum pasien20 ul dan masukan dalam
sumur spesimen pada alat Rapit Test.
2. Buka tutup penyangga Vial yang mengandung
buffer.
3. Tambahkan 3tetes buffer ke dalam sumur buffer.
4. Baca hasil sesudah 20 menit.
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN IgG dan IgM mengukur adanya antibodi pada sampel yang
bereaksi dengan antigen menggunakan campuran rekombinan
envelove protein dengue yang spesifik. Jika sampel terinfeksi
virus dengue sebuah garis akan muncul di area pengujian. Jika
spesimen tidak terinfeksi virus dengue tidak ada garis yang
muncul pada area pengujian.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan Dengue IgG/IgM rapid.
KEBIJAKAN
PROSEDUR A. BAHAN
Serum/Plasma atau Darah
B. REAGEN
Rapid SD Dengue IgG/IgM
C. ALAT
1. Spuit 3 cc
2. Multipipet 10 µl
3. Centrifuge
4. Pipet tetes
D. CARA KERJA
I. Pemeriksaan SD Bioline Dengue IgG / IgM :
1) Ambil Spesimen dan alat, biarkan pada suhu
kamar selama 15 menit sebelum pengujian.
2) Ambil 10 µl darah atau plasma/serum
menggunakan pipet tetes, masukan ke dalam
well/lubang sampel (S).
3) Teteskan 4 tetes Diluent pada lubang well
diluent.
4) Tunggu hingga 15 – 20 menit, kemudian baca
hasilnya.
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Pemeriksaan urine lengkap adalah pemeriksaan yang memakai
metode carik celup atau dengan menggunakan alat Verify
Urinalysis yang berupa secarik plastic kaku yang pada sebelah
sisinya dilekati dengan sepuluh kertas isap yang masing masing
mengandung reagen-reagen spesifik terhadap salah satu zat yang
mungkin ada didalam urin.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan urin rutin.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Hidupkan alat verify dengan menekan tombol on/off.
2. Setelah alat sudah standby, tekan Enter pada layar verify.
3. Celupkan urine strips sampai merata hanya sekejap saja
kedalam urine.
4. Hilangkan kelebihan urine yang melekat pada urine strips
dengan menyentukan ke tisu.
5. Letakkan pada alat verify lalu tekan Star pada layar.
6. Hasil urine keluar setelah 2 menit dan print hasil yang di
dapatkan.
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Suatu alat yang di gunakan untuk melihat benda benda yang
berukuran kecil ( misal bakteri, jamur )
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemakaian mikroskop.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Petugas menekan tombol ON pada mikroskop
2. Petugas meletakkan sediaan pada meja sediaan mikroskop
3. Petugas memastikan sediaan tidak diletakkan secara
terbalik, Lihat dengan lensa obyektif 10x , fokuskan dengan
memutar tombol makrometer satu arah
4. Petugas memastikan kondensor dinaikkan maksimal untuk
mempertahankan identitas cahaya
5. Petugasmeletakkan setetes minyak imersi pada sediaan,
fokuskan sediaan dengan memutar micrometer
6. Petugasmengubah ke obyektif 100x.buka iris kondensor
sampai. diameter lubang 100 %
7. Petugas mengatur kembali intensitas cahaya ke minimun
dan mematikan mikroscup dengan menekan tombol OFF
8. Petugas membersihkan sisa-sisa minyak imersi dengan
menggunakan kertas lensa
9. Petugas menyimpan mikroskup ke dalam kotak miroskup
yang di jaga kelembapannya dengan mengunakan lampu 5
watt yang terus menyala.
UNIT TERKAIT Petugas Laboratorium
PEMERIKSAAN UREUM
(Biosystems A15)
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein berasal dari
asam amino yang telah di pindah amonianya di dalam hati
dan mencapai ginjal,dan di ekresikan rata-rata 30 gram
sehari.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan Ureum (Biosystems A15).
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1) Alat:
Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
2) Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
3) Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Creatinin merupakan produk sisa dari perombakan creatin fosfat
yang terjadi di otot. Creatinin adalah zat racun dalam darah,
terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi
dengan normal.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan Creatinin (Biosystems A15)
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue
tip, Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Kolesterol merupakan lemak darah yang disintesis di hati serta
ditemukan dalam sel darah merah, membran sel, dan otot. Kolesterol
dalam serum dapat digunakan sebagai indikator penyakit arteri korener
dan arterosklerosis. LDL (Low Density Lipoprotein) berfungsi sebagai
pengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL (High density
lipoprotein) merupakan produk sintesis oleh hati dan saluran cerna
serta katabolisme trigliserida, fungsinya adalah sebagai pengangkut
kolesterol dari sel-sel tubuh ke hati.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin. Asam urat
terionisasi terutama dalam plasma, cairan ekstraseluler, dan cairan
sinovial. Asam urat lebih mudah larut di dalam urin dibandingkan di
air, karena adanya urea, protein, dan mukopolisakarida. Peningkatan
kadar asam urat dalam urine dan serum tergantung pada fungsi ginjal,
laju metabolisme purin, dan asupan diet dari makanan yang
mengandung purin. Jumlah asam urat yang berlebihan dieksresikan
melalui urin.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
Asam urat (Biosystems A15)
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Glukosa dibentuk dari hasil penguraian karbohidrat dan perubahan
glikogen dalam hati. Pemeriksaan glukosa darah adalah prosedur
skrining yang menunjukan kemampuan sel pankreas dalam
memproduksi insulin, kemampuan usus halus mengabsorpsi glukosa,
kemampuan sel mempergunakan glukosa secara efisien, dan
kemampuan hati mengumpulkan serta memecahkan glikogen.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
glukosa darah (Biosystems A15)
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Trigliserida adalah salah satu jenis lemak utama yang mengalir di
dalam darah manusia. Trigliserida sangat penting bagi manusia karena
tubuh memanfaatkan lemak ini sebagai energi. Kadar trigliserida yang
berlebih akan menumpuk pada bagian-bagian tubuh seperti dinding
pembuluh darah dan hati. Trigliserida yang tinggi akan meningkatkan
resiko penyakit serangan jantung dan stroke.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Bilirubin berasal dari pemecahan heme akibat penghancuran sel darah
merah oleh sel retikuloendotel. Metabolisme bilirubin dimulai oleh
penghancuran eritrosit setelah usia 120 hari oleh sistem retikuloendotel
menjadi heme dan globin.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
Bilirubin (Biosystems A15).
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN SGOT atau disebut juga AST (Aspartate Transaminase) merupakan
enzim yang terdapat di dalam sel jantung, hati, otot rangka, ginjal,
otak, pankreas, limpa dan paru. Kadar tertinggi terdapat di dalam sel
jantung. Tingginya kadar AST/SGOT berhubungan langsung dengan
jumlah kerusakan sel.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Untuk mengetahui kadar SGPSGPT atau disebut juga ALT (Alanine
Transaminase) merupakan suatu enzim dengan konsentrasi yang paling
tinggi ditemukan di hati, yaitu pada sitoplasma dalam sel hati. Enzim
ini juga terdapat pada jantung, otot dan ginjal. SGPT lebih spesifik
menunjukkan fungsi hati jika dibandingkan dengan pemeriksaan
SGOT darah pasien.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
SGPT (Biosystems A15).
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Albumin disintesa oleh hati dan berperan dalam mempertahankan
keseimbangan distribusi air dalam tubuh (tekanan onkotik koloid).
Albumin juga membantu transport beberapa komponen darah, seperti:
ion, bilirubin, hormon, enzim, obat. Apabila terdapat gangguan fungsi
sintesis sel hati maka kadar albumin serum akan menurun
(hipoalbumin) terutama apabila terjadi lesi sel hati yang luas dan
kronik.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
Albumin (Biosystems A15)
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Alat:
2. Alat BioSystem A15, Mikropipet, Yellow tip atau blue tip,
Sample cup, Sentrifuge, Rak tabung.
3. Bahan:
Serum, Reagen pemeriksaan untuk alat BioSystem A15
4. Cara kerja
(BLOODING TIME)
Jl. Jenderal Sudirman KM.2 –
Email. rsu.indah@yahoo.com –
Telp. (0765) 552008 –Bagan 19. D. 07 00 7/1
Batu - RIAU
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Suatu uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh
menghentikan perdarahan.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan masa perdarahan (Blooding time) .
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Bersihkan lengan bawah dengan menggunakan
kapas alkohol.
2. Kenakan ikatan sfigmimanometer pada lengan atas
dan pompalah pada tekanan 40 mmHg.
3. Tusuklah dengan lancet pada satu tempat kira-kira 3
jari dibawah lipat siku.
4. Jika terlihat darah mulai keluar jalankan stopwatch.
5. Isaplah tetes darah yang keluar tiap 30 detik
memakai sepotong kertas saring.
6. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat
diisap lagi dan catatlah waktu perdarahan.
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan RSU Indah
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH
(CLOOTING TIME)
Jl. Jenderal Sudirman KM.2 –
Email. rsu.indah@yahoo.com –
Telp. (0765) 552008 –Bagan 19. D. 08 00
Batu - RIAU 8/1
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR 08 Januari 2018
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Suatu uji laboratorium untuk menentukan lamanya waktu yang
dibutuhkan darah untuk membeku.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pemeriksaan masa pembekuan darah (Cloting Time).
.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Tusuklah ujung jari menggunakan lancet
2. Mulailah jalankan stopwatch saat darah mulai
keluar dari tusukan.
3. Kemudian teteskan pada objek glas, tiap 30 detik
darah yang ada diatas objek glass ditarik
menggunakn ujung lancet sampai membentuk
benang fibrin
4. Catatlah masa pembekuan darah.
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan RSU Indah
PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit :
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Perlakuan terhadap produk sisa hasil pemeriksaan yang
berbahaya dan beresiko bagi petugas.
TUJUAN Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah
pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium.
.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Sampah medis (sisa darah dan strip bekas pemeriksaan)
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit :
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
pemeriksaan kemudian dibuang dalam tempat sampah
medis.
6. Sampah medis botol bekas urin
a. Bila habis pemeriksaan sisa sample darah dan urin
dibuang. Dibuang lewat pembuangan limbah medis
cair.
b. Tabung darah dan botol urin kemudian direndam di
dalam larutan desinfektan/clorin, minimal selama 10
menit
c. Tabung darah dan botol urin dibilas dengan air
mengalir sampai bersih.
d. Tabung darah dan botol urin ditempatkan dalam
wadah yang bersih sampai kering.
Halaman
Jl. Jenderal Sudirman KM.2 – No. Dokumen No. Revisi
Email. rsu.indah@yahoo.com –
Telp. (0765) 552008 –Bagan
1/1
Batu - RIAU
Ditetapkan
Direktur RSU Indah
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit :
OPERASIONAL d
dr. Fredy Sukamto
PENGERTIAN Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang
digunakan oleh petugas laboratorium untuk melindungi seluruh
atau sebagian tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya atau kecelakaan kerja.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Petugas laboratorium menyiapkan Alat Pelindung Diri
(APD) yang akan dipakai
2. Petugas laboratorium mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum menggunakan APD
3. Petugas laboratorium memakai jas laboratorium yang
terstandar
4. Petugas laboratorium memakai masker sesuai standar
5. Petugas laboratorium memakai sarung tangan saat
pemeriksaan
6. Petugas Laboratorium melepaskan semua APD sesuai
dengan prosedur, bila petugas memakai ketiga APD
(jas lab, masker dan sarung tangan) maka urutan
melepaskan APD yang pertama adalah melepaskan
sarung tangan, kedua masker dan yang terakhir jas
laboratorium
7. Petugas laboratorium melakukan cuci tangan dengan
sabun sesuai ketentuan cuci tangan yang benar