Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dukungan sosial merupakan perasaan menyenangkan, diperhatikan, harga diri


atau pertolongan yang diterima orang dari orang lain atau kelompok (Cobb,1976,
Gentry & Kobasa, 1984 Wallston, et.al).
Sosial support merupakan penekanan pada kepemilikan personal terhadap
jaringan komunikasi sosial dan keharusan untuk saling kerja sama (Cobb, 1976).
Dukungan social merupakan bantuan yang diterima individu dari
hasilinteraksinya dengan orang lain. (Cohen & Wills, 1985)

Pengertian Dukungan Keluarga MenurutSarwono (2003) dukungan adalah


suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk
memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Dukungan keluarga juga
Didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata
atau tingkah laku yang diberika n oleh orang- orang yang Akrab. (Universitas
Sumatera Utara)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari dukungan sosial ?
2. Apakah pengertian dari keluarga?
3. Apakah pengertian dari psikoneuroimunologi ?
4. Bagaimana pengaruh dukungan sosial (keluarga) terhadap sistem imun dilihat dari
sudut pandang psikoneuroimunologi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dukungan sosial.
2. Untuk mengetahui pengertian keluarga.
3. Untuk mengetahui pengertian psikoneuroimunologi.
4. Untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial (keluarga) terhadap sistem imun
dilihat dari sudut pandang psikoneuroimunologi.

1
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) dalam Ali (2010), keluarga adalah


unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
bergantung.

Ali (2010) mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dlam satu rumah tangga,
yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.

Menurut BKKBN (1999) dalam Sudiharto (2007) keluarga adalah dua orang
atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki
hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat
serta lingkungannya.

B. Dukungan Keluarga

Dukungan Sosial Utama Bersumber Dari Keluarga. Keluarga sebagai suatu


sistem sosial, mempunyai fungsi- fungsi yang dapat menjadi sumber dukungan utama
bagi individu, seperti membangkitkan persaan memiliki antara sesama anggota
keluarga, memastikan persahabatan yang berkelanjutan dan memberikan rasa aman
bagi anggota- anggotanya.
Munculnya efek ini dimungkinkan karena keluarga selalu siap dan bersedia untuk
membantu individu ketika dibutuhkan serta hubungan antar anggota keluarga
memunculkan perasaan dicintai dan mencintai. Intinya adalah bahwa anggota keluarga
merupakan orang- orang yang penting dalam memberikan dukungan instrumental,
emosional dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai peristiwa menekan dalam
kehidupan.

2
Dukungan sosial dapat memberikan kenyamanan fisik dan psikologis kepada
individu dapat dilihat dari bagaimana dukungan sosial mempengaruhi kejadian dan
efek dari keadaan kecemasan. Lieberman (1992) mengemukakan bahwa secara teoritis
dukungan sosial dapat menurunkan munculnya kejadian yang dapat mengakibatkan
kecemasan. Apabila kejadian tersebut muncul, interaksi dengan orang lain dapat
memodifikasi atau mengubah persepsi individu pada kejadian tersebut dan oleh karena
itu akan mengurangi potensi munculnya kecemasan.
Dukungan sosial juga dapat mengubah hubungan antara respon anak pada
kejadian yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan itu sendiri mempengaruhi
strategi untuk mengatasi kecemasan dan dengan begitu memodifikasi hubungan antara
kejadian yang menimbulkan kecemasan dan efeknya. Pada derajat dimana kejadian
yang menimbulkan kecemasan mengganggu kepercayaan diri dan dukungan sosial
dapat memodifikasi efek tersebut.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki
hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut. Keluarga merupakan unsur terkecil dalam sebuah masyarakat, tapi memiliki
peran terbesar dalam masyarakat. Baik tidaknya sebuah masyarakat tergantung dari
unsur-unsur keluarga yang terdapat di dalamnya. Hubungan yang harmonis di antara
para anggota keluarga sangatlah besar perannya dalam menumbuhkan kebahagiaan dan
kesuksesan para anggotanya. Rumah merupakan surga, terkadang rumah bisa menjadi
neraka. Sudah seharusnya kita memberikan perhatian penuh kepada keluarga.
Membina hubungan yang penuh kasih sayang di antara suami dan istri, orang tua dan
anak sehingga rumah tangga dapat menjadi tempat tumpuan kebahagiaan dan dapat
memberikan solusi terhadap segala permasalahan anggotanya.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.

3
C. Psikoneuroimunologi

Psikoneuroimunologi (PNI) adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang mengkaji


interaksi antara faktor stress psikologis yang mempengaruhi respon imun, pengaruh stres
psikologis terhadap perubahan respons imun serta manifestasi berbagai penyakit yang
diperantarai oleh sistem imun.

D. Sistem imun

Sistem imun adalah sistem yang membentuk kekebalan tubuh dengan menolak berbagai
benda asing yang masuk ke tubuh.

Fungsi sistem imun:


1) Pembentuk kekebalan tubuh.
2) Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3) Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4) Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Rumusaan Masalah

Agar Kondisi sehat dapat dipertahankan karena individu mempunyai ketahanan


tubuh yang baik. Stres terjadi karena tidak adekuatnya kebutuhan dasar manusia yang
akan dapat bermanifes pada perubahan fungsi fisiologis, kognitif, emosi dan perilaku.
Paradigma yang banyak dianut pada saat ini adalah memfokuskan pada hubungan
antara perilaku, sistem saraf pusat (SSP), fungsi endokrin dan imunitas. Responsivitas
sistem imun terhadap stres menjadi konsep dasar psikoneuro-imunologi. Mekanisme
hubungan tersebut diperantarai oleh mediator kimiawi seperti glukokortikoid, zat
golongan amin dan berbagai polipeptida melalui aksis limbik hipotalamus-hipofisis-
adrenal yang dapat menurunkan respon imun seperti aktifitas sel natural killer (NK),
interleukin (IL-2R mRNA), TNF-dan produksi interferon gama (IFN) mengakibatkan
strees muncul.

Glaser et melaporkan adanya penurunan aktifitas Natural Killer Cell (sel NK) dan
produksi Interferon Gamma (IFN-) pada mahasiswa kedokteran yang sedang
menjalani ujian. Dilaporkan juga bahwa pada mahasiswa yang mengalami stres pada
saat menjalani ujian terjadi penurunan IL-2R mRNA (1992); sehingga dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa stres akibat masalah akademis dapat memodulasi
interaksi sel imunokompeten. Dengan dukungan social dri orang terdekat seperti
keluarga yang memberi motivasi kepda mahasiswa tersebut dapat menurunkan
hormone kortisol dan meningkatkan sistem imun.

Bukti yang berkembang telah menunjukkan bahwa faktor psikologis, seperti stres,
depresi, dan dukungan sosial, mampu memodulasi banyak kegiatan imunologi relevan
dengan pasien dengan penyakit ganas. Ada bukti substansial yang menunjukkan
asosiasi yang konsisten antara stres kronis, perasaan depresi, dan decrements di aspek
imunitas seluler, termasuk aktivitas sel pembunuh alami dan perubahan dalam
produksi sitokin, seperti interleukin-2 (IL-2), interferon γ, dan IL -6. Gangguan dalam
hubungan interpersonal, kesepian, dan isolasi sosial umumnya telah berhubungan

5
dengan Immunocompromise, sedangkan tingkat yang lebih tinggi dari dukungan
sosial telah dikaitkan dengan kurang kompromi dalam ukuran Efek immunity seluler
faktor perilaku pada kegiatan imunologi yang relevan.

Dukungan sosial sering didefinisikan sebagai tingkat satu adalah partisipasi yang
dirasakan dalam relations. Sosial memuaskan Ada tubuh besar penelitian terkait
tingkat yang lebih tinggi dari dukungan sosial untuk morbiditas dan mortalitas yang
lebih rendah dari berbagai diseases. Telah diusulkan bahwa dukungan sosial memiliki
manfaat langsung pada kesehatan (tanpa adanya stres) serta efek stres penyangga, dan
ada dukungan empiris untuk kedua models. Ini Menurut model stres-buffering, aksi
dukungan sosial dengan memoderasi merugikan efek fisiologis dari respon stres.
Sebagai contoh, pasien dengan dukungan sosial yang baik akan memahami berpotensi
mengancam peristiwa kurang stres karena sumber menambahkan bahwa mendukung
menyediakan untuk berurusan dengan stressor yang Hasilnya akan lebih rendah stres
yang berhubungan dengan gairah dan, dengan demikian, beban kurang allostatic, atau
kurang stres yang berhubungan dengan keausan pada organisme, sehingga kurang
kompromi untuk kekebalan dan systems fisiologis lainnya.

B. Peranan dukungan social dengan psikoneuroimunologi

Psikoneuroimunologi studi tentang bagaimana faktor-faktor sosial dan psikologis


mempengaruhi neuroendokrin dan fungsi kekebalan tubuh, dukungan social sangat
berpengaruh terhadap proses penyembuhan pasien yang mengalami gangguan
psikoneuroimunologi karna stressor dapat diciptakan dan dihasilkan oleh lingkungan jika
lingkungan social tidak kondusif maka peran keluarga sebagai wadah pertama sebelum
masyarakat sebagai tempat pendidikan dini sebelum di masyarakat maka keluarga harus
ikut serta untuk penyembuhan pasien.

Pengaruh depresi dan kecemasan pada pasien dapat dikendalikan oleh dukungan
social khususnya keluarga .Banyak bukti yang menunjukkan efek protektif dukungan
social keluarga pada keadaan pasien. (MacMahon and Lip, 2002).

Penelitian Thomas dkk (1985), individu dengan skala interaksi social yang lebih
tinggi mempunyai fungsi imunitas yang lebih baik.

6
Mahasiswa kedokteran yang sering merasa kesepian, ditemukan mengalami
penurunan fungsi imun. (Keicolt-Glaser, 1984).

Jaringan yang miskin dukungan social, menimbulkn peningkatan gluco-corticoid


yang menekan fungsi imun dan menyebabkan individu lebih rentan terhadap penyakit dan
kematian. (Berkman & Syme, 1979 ; House, et.Al,.1988)

C. Keuntungan dukungan sosial dengan psikoneuroimunologi


1) Dapat meningkatkan keyakinan dalam penyembuhan penyakitnya
2) Dapat meningkatkan semangat dalam diri
3) Dapat meningkatkan percaya diri
4) Dapat mengurangi rasa takut akan tindakan keperawatan
5) Respon terhadap penyakit

7
D. Bagan atau Skema

Stres fisik, stres mental


dan stress psikososial

Dukungan Sosial

Menimbulkan rasa Stres berkurang


perccaya diri

Hormone kortisol
Harapan kesembuhan
meningkat
Imunitas

Mendatangkan
kenyamanan
Kopinng
mengarah ke
adaptif
Rangsangan ke
hipotalamus
Semangat
menjalani hidup
Poduksi CRF
menurun
Mempercepat
proses
kesembuhann
Merangsang hormone
pituitari anterior

Produksi ACTH
menurun

8
Merangsang korteks adrenal untuk
menurunkan sekresi kortisol

Kecemasan Mempercepat
Mempengaruhi system imun berkurang kesembuhan pasien

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dukungan Keluarga MenurutSarwono (2003) dukungan adalah suatu upaya yang


diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang
tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Dukungan keluarga juga Didefinisikan sebagai
informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
diberika n oleh orang- orang yang Akrab.

Dukungan Sosial Utama Bersumber Dari Keluarga. Keluarga sebagai suatu


sistem sosial, mempunyai fungsi- fungsi yang dapat menjadi sumber dukungan utama
bagi individu, seperti membangkitkan persaan memiliki antara sesama anggota
keluarga, memastikan persahabatan yang berkelanjutan dan memberikan rasa aman
bagi anggota- anggotanya.

B. Saran

Sebaiknya bagi sesama anggota keluarga saling memberi motivasi dan dukungan
yang bersifat positif agar dapat meningkatkan status kesehatan dari anggota keluarga
yang sedang menderita suatu penyakit.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id/journal/index.php/jik/article/view/5/4

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31622/4/Chapter%20II.pdf

http://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.3109/02841869609098476

https://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/dukungan-sosial/

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

10
11

Anda mungkin juga menyukai