Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini, hal
tersebut bisa dilihat pada pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa: _Pendidikan
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut_.
Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pasal 28, bahwa:

(1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar;
(2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal,
nonformal dan/ atau informal;
(3) Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak,
Raudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Sesuai dengan Permendiknasnomor 58 tahun 2009 tentang standar PAUD,
bahwaperkembangan anak mencakup 5 aspek yaitu: nilai-nilai agama dan moral,
fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional.Dalam menuju kematangannya, setiap
anak didik Taman Kanak-kanak memerlukan kesempatan tumbuh dan
berkembang dengan didukung berbagai fasilitassarana dan prasarana seperti alat
permainan edukatif, meubelair, ruang belajar/ bermain yang memadai, serta
suasana bermain yang menyenangkan. Fasilitas sarana dan prasaranayang tersedia
sekurang-kurangnyaharus memenuhi standar minimal agar pelayanan pendidikan
Taman Kanak-kanak berjalan dengan baik sehingga pertumbuhan dan
perkembangan anak didik dapat tercapai secara optimal.

Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia
dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia
empat sampai enam tahun. Secara terminologi, usia anak 4-6 tahun disebut
sebagai masa usia prasekolah.
Tujuan TK adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dan memacu mereka
untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan nilai
budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni, dan
kemandirian. Semua dirancang sebagai upaya mengembangkan daya pikir dan
peranan anak dalam hidupnya. kegiatan belajar ini dibuat dalam model belajar sambil
bermain.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengelolaan belajar lapangan mahasiswa mampu
melakukan pengelolaan unit pelayanan pendidikan (TK) dengan konsep dan
langkah Manajemen Keperawatan
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek keperawatan manajemen , mahasiswa mampu
Melakukan kajian situasi unit pelayanan tertentu sebagai dasar untuk
menyusun rencana operasional unit

1.3 Metode Penyusunan


Penyusunan makalah ini menggunakan metode pendekatan observasi aktif wawancara
dengan kepala sekolah TK , orang tua murid dan study dokumentasi.

1.4 Sistematika Penulisan


Penulisan makalah ini berdasarkan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III KAJIAN SITUASI DI TK PLUS NURUL ISLAM
BAB IV PERENCANAAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal


1 ayat 14 menyatakan :

” Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.”

TK adalah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4-


6tahun, sampai memasuki pendidikan dasar. Menurut peraturan pemerintah no 27
tahun 1990, tentang pendidikan prasekolah BAB 1 pasal 1 disebutkan; “ pendidikan
prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki
pendidikan dasar(Depdikbud, Dirjen dikdasmen, 1994:4).

Pendidikan anak usia dini khususnya taman kanak-kanak TK adalah


pendidikan yng diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada perkembangan pada
seluruh aspek kepribadian anak, hal ini sebagaimana yang dikemukakan Anderson
(1993), “Early childhood education isbased on a number of methodicl didactic
consideration the aim of which is provide opportunities for development of children
personality”. Arti terjemahan padangan Anderson tersebut adalah pendidikan Taman
Kanak-kanak TK memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak.oleh
Karen itu, pendidikan anak usia dini PAUD khususnya TK perlu menyediakan
berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang
meliputi aspek kognitif, bahasa, social, emosi, fisik dan motoric (Suriansyah dan
Aslamiah, 2011:23).
2.2 Tujuan Pendidikan TK

a. Membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani dan jasmani agar anak


memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut (pasal 1. 14
UUD Republik Indonesia No 20 tahun 2003);
b. Mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan
peserta didik(Penjelasan Pasal 28 ayat 3 UUD RI No 20 tahun 2003);
c. Membantu meletakan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya(pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No
27 Tahun 1990).

2.3 Syarat Pendirian Lembaga

1. Syarat Pendirian TK Negeri Pendirian TK oleh Pemerintah harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki kepala TK yang kualifikasi dan kompetensinya didasarkan
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
b. Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi kualifikasi
dan kompetensi dasar.
c. Melaksanakan program kegiatan belajar TK yang diatur oleh pemerintah
d. Memiliki buku yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan
belajar mengajar yang terdiri dari buku petunjuk/pedoman guru dan buku
perpustakaan baik untuk guru maupun untuk peserta didik
e. Mampu menyediakan:
1) Bangunan atau gedung tersendiri untuk kegiatan belajar dan bermain
yang memenuhi standar
2) Kantor dan ruang guru beserta perlengkapannya
3) Kamar mandi, kamar kecil dan air bersih
4) Halaman dengan alat bermain yang memadai
5) Letak/lokasi tidak terlalu dekat dengan tempat ramai/tempat
pembuangan sampah/ sungai/ yang tidak berpagar/ daerah listrik
tegangan tinggi/ jalur terlarang.
f. Memiliki perabot, alat peraga dan atau alat permainan edukatif di dalam dan
di luar kelas ruangan
g. Memiliki sumber dana yang tetap
h. Mempunyai Kurikulum dan
program pembelajaran Taman
Kanak-kanak yang sesuai dengan
Permendiknas nomor 58 tahun
2009 tentang standar PAUD
i. Memiliki sekurang-kurangnya 1
(satu) kelompok usia (usia 4 tahun-5
tahun atau 5 tahun-6 tahun) dengan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh)
orang anak didik
j. Memiliki seorang guru untuk setiap kelompok usia belajar (kelas) yang
sesuai dengan standar kompetensi.
k. Membuat pernyataan kesanggupan mentaati peraturan yang berlaku tentang
lokasi pendirian dan faktor-faktor keamanan, kebersihan, ketenangan
lingkungan serta kemudahan transportasi
l. Memiliki Rekening Bank atas nama lembaga Taman Kanak-kanak
m. Memiliki NPWP atas nama Lembaga Taman Kanak-kanak
n. Memiliki surat bukti kepemilikan gedung/lahan berupa akte/sertifikat
atau bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Syarat Pendirian TK Swasta Pendirian TK oleh masyarakat, harus memenuhi


persayaratan sebagai berikut:
a. Diselenggarakan oleh yayasan atau badan yang bersifat sosial dan
memiliki akte dan struktur organisasi yayasan atau badan hukum lainnya.
b. Penyelenggara harus mempunyai kurikulum dan program pembelajaran
yang sesuai dengan Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang standar
PAUD
c. Memiliki kepala TK yang kualifikasi dan kompetensinya didasarkan
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
13Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
d. Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) kelompok usia (usia 4tahun-5tahun
atau 5tahun-6tahun) dengan sekurang-kurangnya 20 ( duapuluh) orang anak
didik
e. Memiliki seorang guru untuk setiap kelompok usia belajar yang sesuai
dengan standar kompetensi.
f. Melaksanakan program kegiatan belajar TK yang diatur oleh pemerintah
g. Memiliki buku yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan
belajar mengajar yang terdiri dari buku petunjuk/pedoman guru dan buku
perpustakaan baik untuk guru maupun untuk peserta didik.
h. Lokasi pendirian hendaknya memperhatikan aspek keamanan,
kenyamanan, kebersihan, kesehatan, keterjangkauan, dan dekat dengan
pemukiman penduduk yang relatif banyak anak usia Taman Kanak-
kanak.
i. Memiliki sarana dan prasarana sesuai standar.
j. Memiliki sumber dana yang tetap
k. Memiliki Rekening Bank atas nama lembaga Taman Kanak-kanak.
l. Memiliki NPWP atas nama Lembaga Taman Kanak-kanak.
m. Memiliki surat bukti kepemilikan gedung/lahan berupa akte/sertifikat
atau bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

2.4 Izin Operasional Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak

1. Pengajuan Pendirian dan Izin Operasional TamanKanak- kanak Negeri Pengajuan


permohonan pendirian TK yang diselenggarakan oleh pemerintah dilakukan
sebagai berikut :
a. Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan mengajukan permohonan pendirian
dan izin operasional dengan dilengkapi profil Lembaga dan data
persyaratan kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
b. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kotamadya menelaah dan
memberikan pertimbangan terhadap permohonan pendirian TK dengan
memperhatikan persyaratan serta pedoman dan petunjuk yang berlaku.
c. Menyampaikan usulan kepada kepala dinas Pendidikan Propinsi
d. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi menyampaikan berkas permohonan
pendirian TK kepada Kementerian Pendidikan Nasional.
2. Pengajuan Pendirian dan Izin Operasional Taman Kanak-kanak Swasta Prosedur
pengurusan persetujuan pendirian Taman Kanak-kanak yang dilakukan oleh
swasta adalahsebagai berikut:
a. Yayasan/badan mengajukan permohonan pendirian dan izin operasional
lengkap dengan profil Lembaga dan berkas-berkas lainnya kepada Kepala
Dinas Pendidikan Kecamatan/UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) disertai
lampiran persyaratan yang lengkap.
b. Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan/UPTD bersama Pengawas Taman
Kanak-kanak Kecamatan menelaah berkas pemohonan dan menyampaikan
berkas permohonan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
c. Dalam memberikan rekomendasi permohonan pendirian Taman Kanak-
kanak, Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan mempertimbangkan pemetaan
Taman Kanak-kanak yang telah ada disekitarnya.
d. Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten berdasarkan rekomendasi dan hasil yang
ditelaah tersebut menetapkan pendirian dan persetujuan penyelenggaraan
Taman Kanak-kanak sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas atas nama
Kepala Dinas Propinsi.

2.5 Penyelenggaraan Program TK

2.5.1 Prinsip-Prinsip Pendidikan Taman Kanak-Kanak

Penyelenggaraan pendidikan pada Taman Kanak-kanak berdasarkan prinsip-


prinsip Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut:

1. Berorientasi pada kebutuhan anak Pada dasarnya setiap anak memiliki


kebutuhan dasar yang sama, seperti kebutuhan fisik, rasa aman, dihargai,
tidak dibeda-bedakan,
bersosialisasi, dan kebutuhan
untuk diakui. Anak tidak bisa
aktivitas atau kegiatan dengan
baik apabila dia lapar, merasa
tidak aman/takut, lingkungan
tidak sehat, tidak dihargai atau
diacuhkan oleh guru atau temannya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
pendidikan anak usia dini guru dan pengelola harus memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut dengan tidak membedakan anak satu dengan lainnya.

2. Sesuai dengan perkembangan anak Anak usia TK memiliki karakteristik


khusus di semua aspek perkembangannya. Di aspek fisik, anak telah
memiliki kekuatan otot dan
koordinasi visual motorik yang
semakin matang. Di aspek bahasa,
anak telah memiliki kosa kata yang
cukup sehingga mampu
membangun komunikasi dengan
orang lain. Secara kognitif, anak
telah mampu melakukan hubungan
logika sebab akibat dan pemecahan
masalah sederhana. Secara sosial
emosional, anak telah mempunyai
kemampuan untuk mengelola perasaannya sehingga memungkinkankan
untuk menjalin interaksi dengan teman dan orang dewasa. Secara moral
dan agama, anak mulai dapat membedakan hal-hal yang baik dan buruk.
Oleh karena itu, guru harus memahami tahapan perkembangan anak dan
menyusun kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak
untuk mendukung capaian tahap perkembangan yang lebih tinggi.

3. Sesuai dengan keunikan setiap individu anak merupakan individu


yangunik, masing-masing mempunyai gaya belajar yang berbeda. Ada
anak yang lebih mudah
belajarnya dengan mendengarkan
(auditori), ada yang dengan
melihat (visual) dan ada yang
harus dengan bergerak
(kinestetik). Anak juga memiliki
minat yang berbeda-beda
terhadap alat/bahan yang dipelajari/digunakan, juga mempunyai
temperamen yang berbeda, bahasa yang berbeda, cara merespon
lingkungan, serta kebiasaan yang berbeda. Guru dan pengelola seharusnya
mempertimbangkan perbedaan individual anak dan mengakui perbedaan
tersebut sebagai kelebihan masingmasing anak. Untuk mendukung hal
tersebut guru harus menggunakan cara yang beragam dalam membangun
pengalaman anak, menyediakan kesempatan bagi anak untuk belajar
sesuai dengan potensinya,serta menyediakan ragam main yang cukup.

4. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain


Pembelajaran dilakukan dengan cara yang
menyenangkan, yaitu melalui bermain.
Selama bermain, anak mendapatkan
pengalaman untuk mengembangkan
aspekaspek nilai-nilai agama dan moral, fisik,
kognitif, bahasa, dan sosial emosional.
Pembiasaan dan pembentukan karakter yang
baik seperti tanggung jawab, kemandirian,
sopan santun, dan lainnya ditanamkan melalui cara yang menyenangkan.

5. Pembelajaran berpusat
pada anak. Pembelajaran
di TK hendaknya
menempatkan anak
sebagai subyek
pembelajaran. Oleh karena
itu guru dan pengelola
harus memberi kesempatan kepada anak untuk menentukan pilihan,
mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan atau mengalami sendiri
untuk membangun pengetahuannya sendiri. Guru bertindak sebagai
fasilitator, motivator dan evaluator bukan yang menentukan segala sesuatu
yang akan dikerjakan anak.
6. Anak sebagai pembelajar aktif. Anak merupakan subjek/pelaku kegiatan
karena anak adalah pembelajar yang sangat aktif. Di usia ini anak berada
dalam masa keemasan dimana otak anak menyerap informasi sangat
banyak di usia ini. Pada
masa ini anak memiliki rasa
ingin tahu yang besar dan
menpunyai ide yang sangat
banyak. Guru atau
pengelola seharusnya
memfasilitasi berbagai
kebutuhan dalam rangka
memenuhi rasa ingin tahu
dan mewujudkan ide-ide
anak. Anak membangun
pengetahuannya sendiri. Melalui pengalaman dengan beraneka bahan dan
kegiatan. Oleh karena itu guru harus menyediakan berbagai bahan dan alat
serta memberi kesempatan anak untuk memainkannya dengan berbagai
cara, dan memberikan waktu kepada anak untuk mengenal lingkungannya
dengan caranya sendiri. Guru juga harus memahami dan tidak
memaksakan anak untuk duduk diam tanpa aktifitas yang dilakukannya
dalam waktu yang lama.

7. Anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari yang sederhana ke yang
kompleks, dari gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial
a. Anak belajar mulai dari hal-hal yang paling konkrit yang dapat
dirasakan oleh inderanya (dilihat, diraba, dicium, dicecap, didengar)
ke hal-hal yang bersifat abstrak /imajinasi
b. Anak belajar dari konsep yang paling sederhana ke konsep yang lebih
rumit, misalnya mula-mula anak memahami apel sebagai buah
kesukaannya, kemudian anak memahami apel sebagai buah yang
berguna untuk kesehatannya.
c. Kemampuan komunikasi anak dimulai dengan menggunakan bahasa
tubuh lalu berkembang menggunakan bahasa lisan. Guru harus
memahami bahasa tubuh anak dan membantu mengembangkan
kemampuan bahasa anak melalui kegiatan main.
d. Anak memahami
lingkungannya dimulai
dari hal-hal yang terkait
dengan dirinya sendiri,
kemudian ke lingkungan
dan orang-orang yang
paling dekat dengan
dirinya, sampai kepada
lingkungan yang lebih
luas.
Dengan demikian guru harus melakukan kegiatan pembelajaran yang
dimulai dari hal yang konkrit sampai ke abstrak, menyampaikan
pengetahuan dari yang sederhana sampai ke yang kompleks serta
mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak mulai dari gerakan
ke verbal sehingga dapat membangun kemampuan bersosialisasi anak

8. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan


merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat bagi anak. Lingkungan
pembelajaran berupa lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik
berupa penataan ruangan, penataan alat main, benda-benda yang ada di
sekitar anak, perubahan
benda, cara kerja benda (bola
didorong akan
menggelinding, sedangkan
kubus didorong akan
menggeser, dst.), dan
lingkungan non fisik berupa
kebiasaan orang-orang
sekitar, suasana dan interaksi
guru dan anak yang berkualitas. Karena itu, guru dan pengelola perlu
menata lingkungan yang aman, nyaman serta menarik buat anak dan,
menciptakan suasana hubungan yang hangat dengan anak, dan hubungan
antar anak dan antar guru. Guru perlu memfasilitasi anak untuk
mendapatkan pengalaman belajar di dalam dan di luar ruangan secara
seimbang dengan menggunakan benda-benda yang ada di lingkungan
anak. Guru juga menanamkan kebiasaan baik, nilai-nilai agama dan moral
di setiap kesempatan selama anak di lembaga dengan cara yang
menyenangkan.

9. Merangsang munculnya kreatifitas dan inovasi. Pada dasarnya setiap


anak memiliki potensi kreatifitas yang sangat tinggi. Dengan demikian
guru dan pengelola harus memberikan kesempatan kepada anak untuk
menggunakan bahan dengan berbagai jenis, tekstur, bentuk, dan ukuran
dalam kegiatan permainannya, dan kesempatan untuk belajar tentang
berbagai sifat dari bahan-bahan, cara
memainkan, bereksplorasi dan
menemukan. Guru perlu menghargai
setiap kreasi anak apapun bentuknya
sebagai wujud karya kreatif mereka.
kreatifitas, anak dapat diwujudkan
dengan memberikan kesempatan
bermain pada anak melalui beragam
kegiatan main (densitas) dan cukupnya
waktu yang disediakan untuk bermain
(intensitas) sehingga anak dapat
menemukan pengetahuan baru dan
mengembangkan kreativitasnya.

10. Mengembangkan kecakapan hidup anak


Kecakapan hidup bagi anak usia dini adalah
keterampilan dasar yang perlu dimilik anak
dalam mengurus/menolong dirinya sendiri.
Guru harus memberikan kesempatan kepada anak melakukan sendiri
kegiatan-kegiatan untuk menolong dirinya (sesuai dengan kemampuan
anak), misalnya membuka sepatu dan meletakkan di tempatnya, membuka
bungkus makanan, mengancingkan baju sendiri, dan lain-lain.
Keterampilan ini dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain, makan
bersama dan aktivitas lain di luar ruangan.

11. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di


lingkungan sekitar Lingkungan di sekitar anak usia dini merupakan
sumber dan media belajar
yang tidak terbatas. Air,
tanah liat, pasir, batu-batuan,
kerang, daundaunan, ranting,
karton, botol-botol bekas,
perca kain, baju bekas, sepatu
bekas, dan banyak benda
lainnya dapat dijadikan
sebagai media belajar.
Dengan menggunakan bahan
dan benda yang ada di sekitar
anak, maka kepedulian anak terhadap lingkungan terasah untuk ikut serta
menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitarnya. Sumber belajar
juga tidak terbatas pada guru tetapi orang-orang lain yang ada di
sekitarnya. Misalnya anak dapat belajar tentang tugas dan cara kerja
petani, peternak, polisi, pak pos, petugas pemadam kebakaran, dan lainnya
dengan cara mengunjungi tempat kerja mereka atau mendatangkan
mereka ke sekolah untuk menunjukkan kepada anak bagaimana mereka
bekerja dan menjadi sumber pengetahuan serta inspirasi.

12. Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya Anak belajar dengan
lebih optimal jika ia berada dalam lingkungan sosial budaya yang dekat
dengan kehidupan sehari-harinya. Jika tidak, anak memerlukan waktu
lebih lama dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya. Guru dan
pengelola harus dapat menyusun program kegiatan yang dapat membantu
anak beradaptasi dengan lingkungan sosial budaya atau lingkungan baru.
Guru dan pengelola harus dapat menyusun program kegiatan yang dapat
membantu anak
beradaptasi dengan
lingkungan sosial
budaya atau
lingkungan baru.
Contoh: sebelum
masuk ke dalam kelas
atau sentra bermain,
anak dilibatkan dalam
aktivitas transisi di
luar dengan cara yang
menyenangkan.
Selain itu anak perlu juga memahami potensi sosial budaya yang ada di
lingkungannya. Guru dan pengelola seharusnya menyediakan bahanbahan
main yang dapat mengenalkan budaya daerah seperti permainan
tradisional anak, benda-benda budaya seperti alat musik, baju,dan
peralatan lainnya yang biasa digunakan oleh daerah setempat, balok
bangunan rumah adat, boneka dengan berbagai macam karakter, kostum
adat, dan yang mencerminkan berbagai macam karakter, kostum adat, dan
yang mencerminkan berbagai profesidalam kehidupan sosial. menjadi
bagian dari pembelajaran baik secara rutin maupun melalui kegiatan
tertentu.

13. Melibatkan peran serta orangtua


Keterlibatan orangtua sangat
menentukan dalam keberhasilan
pengembangan kegiatan
pembelajaran di TK. Guru sebagai
guru kedua harus terus menjalin
hubungan dengan orangtua untuk
mendapatkan informasi tentang anak
agar dapat menumbuh kembangkan semua potensi anak secara optimal.
Guru dapat melibatkan orangtua harus dilibatkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan program pendidikan di sekolah, sehingga diharapkan dapat
menjamin terjadinya keberlangsungan dan kesinambungan program antara
apa yang dilakukan guru di sekolah dengan orangtua di rumah. Selain itu,
guru dapat juga menjadikan orangtuasebagai sumber informasi (sebagai
narasumber) dalam menyampaikan pengetahuan tertentu sesuai dengan
bidang kemajuan orangtua dalam pembelajaran di kelas. Pengelola juga
perlu memiliki program pendidikan keorangtuaan (parenting education)
yang terjadwal secara rutin, bukan sekedar pertemuan untuk pengambilan
laporan perkembangan anak. Di dalam program keorangtuaan ini
pengelola dapat mengembangkan kegiatan berupa pertemuan dalam
rangka menyelaraskan program pembelajaran sekolah dengan di rumah,
memperluas wawasan orangtua tentang tumbuh kembang dan
pembelajaran anak, melatih keterampilan orangtua dalam membuat bahan
main yang dapat dimanfaatkan anak untuk bermain di rumah. Dengan
demikian, maka stimulasi yang dilakukan terhadap anak di lembaga dan di
rumah menjadi sejalan dan saling menguatkan.

14. Stimulasi pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek


perkembangan Saat anak melakukan sesuatu, sesungguhnya ia sedang
mengembangkan berbagai aspek perkembangan/kecerdasannya. Sebagai
contoh saat anak makan, ia
mengembangkan kemampuan
bahasa (kosa kata tentang nama
bahan makanan, jenis makanan,
dsb.), gerakan motorik halus
(memegang sendok, membawa
makanan ke mulut), kemampuan
kognitif (membedakan jumlah
makanan yang banyak dan
sedikit), kemampuan sosial
emosional (duduk dengan tepat,
saling berbagi, saling menghargai keinginan teman), dan aspek moral
(berdoa sebelum dan sesudah makan). Program pembelajaran dan kegiatan
anak yang dikembangkan guru seharusnya ditujukan untuk mencapai
kematangan semua aspek perkembangan. Ini berlangsung mulai dari
kedatangan anak sampai kepulangannya. Oleh karena itu, guru tidak boleh
luput mengamati setiap perkembangan anak selama anak di lembaga.

2.5.2 Prinsip - Prinsip Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak

Prinsip-prinsip penyelenggaraan Taman Kanak-kanak adalah:

1. Ketersediaan Layanan
Diarahkan untuk mendukung keberhasilan masa transisi menampung
anak-anak usia empat sampai enam tahun agar semua kelompok usia
tersebut memperoleh layanan Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Transisional
Diarahkan untuk mendukung keberhasilan masa transisi dengan
melaksanakan pendekatan pembelajaran TK dan SD kelas awal
3. Kerjasama
Mengedepankan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai
instansi/lembaga terkait, masyarakat, dan perseorangan, agar terjalin
sinkronisasi dan terjaminnya dukungan pembelajaran pada masa transisi
antara TK dan SD kelas awal
4. Kekeluargaan
Dikembangkan dengan semangat kekeluargaan dan menumbuhsuburkan
sikap saling asah, asih, dan asuh
5. Keberlanjutan
Diselenggarakan secara berkelanjutan dengan memberdayakan berbagai
potensi dan dukungan nyata dari berbagai pihak yang terkait
6. Pembinaan Berjenjang
Dilakukan untuk menjamin keberadaan dan pengelolaan secara optimal
oleh pengawas TK/SD, Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota, Dinas
Pendidikan Provinsi, dan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Dirjen
Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal.
2.6 Komponen Penyelenggaraan

1. Kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan


di masing-masing satuan pendidikan termasuk TK. Komponen KTSP PAUD
terdiri atas :
a. Landasan dan rujukan
b. Visi, misi dan tujuan
c. Struktur dan muatan
d. Silabus
e. Rencana pembelajaran
f. Strategi dan pengelolaan
g. Penilaian

Setiap Taman Kanak-kanak harus memiliki kurikulum yang berisi rancangan


Program Pembelajaran sesuai dengan tujuan Taman Kanak-kanak tersebut,
sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

a. Bidang Pengembangan Kurikulum Taman Kanak-kanak.


Bidang pengembangan kurikulum TK terdiri atas:
1. Pengembangan perilaku meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial
emosional
2. Pengembangan kemampuan dasar meliputi motorik, kognitif, dan bahasa

Bidang pengembangan tersebut dikembangkan dalam program pembelajaran


di TK. Program pembelajaran terdiri dari:

- Rencana Kegiatan Tahunan


Adalah program yang dibuat dan direncanakan dalam kurun waktu satu
tahun pelajaran
- Rencana semester
Adalah program pembelajaran yang berisi jaringan tema, lingkup
pengembangan dan tingkat pencapaian perkembangan yang ditata urut
dan sistematis
- Rencana Mingguan
Adalah penjabaran dari program semester yang berisi kegiatan-kegiatan
dalam rangka mencapai tingkat pencapaian perkembangan anak dalam
satu minggu sesuai dengan pembahasan tema dan sub tema
- Rencana Kegiatan Harian
Merupakan penjabaran dari rencana kegiatan mingguan yang memuat
kegiatan pembelajaran baik dilaksanakan secara individual, kelompok
maupun klasikal dalam satu hari untuk mencapai tingkat pencapaian
perkembangan anak
b. Pendekatan Pembelajaran
Pembelajaran di TK dilakukan secara konstruktif, aktif dan kreatif, melalui
pendekatan tematik yang terintegrasi dan mengacu pada karakteristik
program pembelajaran Taman Kanak-kanak.
c. Pengorganisasian Kegiatan
1) Kegiatan dilaksanakan di dalam ruang/kelas dan di luar ruang/kelas
2) Kegiatan dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan
3) Pengelolaan kegiatan pembelajaran pada usia 4-6 tahun dilakukan secara
individu, kelompok kecil dan kelompok besar meliputi 3 kegiatan pokok
yaitu pembukaan, inti dan penutup.

2. Peserta Didik

Peserta didik di Taman Kanak-kanak


disebut anak didik yang dikelompokkan ke
dalam dua kelompok, yaitu kelompok A
dan B. Kelompok A (usia 4 £5 tahun)
dengan jumlah maksimal 20 anak dengan 1
orang guru. Kelompok B (usia 5 £ 6 tahun)
dengan jumlah anak maksimal 20 anak
dengan 1 orang guru.
3. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Tenaga pendidik Taman Kanak-kanak, meliputi:
1) Guru Taman Kanak-kanak

Pendidik Taman Kanak-kanak


disebut guru. Guru adalah tenaga
profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan
proses pembelajaran, menilai
proses dan hasil pembelajaran,
serta melakukan pembimbingan,
pengasuhan dan perlindungan
anak didik. Guru Taman
Kanakkanak bertugas di TK/RA. Guru Taman Kanakkanak terdiri dari guru
dan guru pendamping. Kualifikasi dan kompetensi guru TK didasarkan
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru
beserta lampirannya. Bagi guru TK/RA yang belum memenuhi kualifikasi
akademik dan kompetensi Guru Pendamping dan Pengasuh (Peraturan
Mendiknas Nomor 58 Tahun 2009).

Kualifikasi akademik dan kompetensi guru:

a) Kualifikasi akademik
Memiliki ijazah S1 atau D-IV jurusan pendidikan/Psikologi anak yang
diperoleh dari program studi yang terakreditasi
b) Kompetensi
(1) Memiliki kompetensi Kepribadian
(2) Memiliki kompetensi Profesional
(3) Memiliki kompetensi Pedagogik
(4) Memiliki Kompetensi Sosial
c) Kewajiban
(1) Menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak
(2) Mengembangkan rencana pembelajaran sesuai dengan tahapan
perkembangan anak
(3) Mengelola kegiatan bermain untuk anak sesuai dengan tahapan
perkembangan anak dan minat anak
(4) Melaksanakan penilaian sesuai dengan kemampuan yang dicapai
anak
d) Guru Pendamping Taman Kanak-kanak
(1) Kualifikasi
Lulusan D-II PGTK
(2) Kompetensi
a) Memiliki kompetensi Kepribadian
b) Memiliki kompetensi Profesional
c) Memiliki kompetensi Pedagogik
d) Memiliki Kompetensi Sosial
e) Kewajiban
(1) Menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak
(2) Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
(3) Membantu mengelola kegiatan bermain sesuai dengan tahapan
perkembangan anak
(4) Membantu dalam melakukan penilaian tahapan perkembangan
anak
b. Tenaga kependidikan Taman Kanak-kanak. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada lembaga. Tenaga
kependidikan terdiri atas Pengawas, Kepala Taman Kanak-kanak, Tenaga
Administrasi, dantenaga-tenaga lain yang menunjang keberlangsungan
pendidikan yang diatur sendiri oleh masing-masing lembaga.
1. Pengawas/Penilik Taman Kanak-kanak Kualifikasi dan kompetensi
Pengawas Taman Kanak-kanak didasarkan pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah beserta lampirannya
2. Kepala Taman Kanak-kanak Kualifikasi dan kompetensi kepala
TK/Raudhatul Athfal (RA) didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah beserta lampirannya. Kepala TK/RA memiliki
kualifikasi dan kompetensi sebagai berikut:
a) Kualifikasi umum Kepala TK/Raudhatul Athfal (RA) adalah:
(1) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat
(D-IV) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi;
(2) Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-
tingginya 56 tahun;
(3) Memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 3 (tiga)
tahun di TK/RA; dan
(4) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri
sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan
yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
b) Kualifikasi khusus Kepala TK/Raudhatul Athfal (RA) adalah:
(1) Berstatus sebagai guru TK/RA;
(2) Memiliki sertifikat guru sebagai guru TK/RA; dan
(3) Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga
yang ditetapkan Pemerintah.
c) Kompetensi
(1) Kompetensi Kepribadian
a) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak
mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di
sekolah.
b) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
sebagai kepala sekolah.
d) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi.
e) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah.
f) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin
pendidikan.
(2) Kompetensi Manajerial
a) Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
b) Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan
kebutuhan.
c) Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah secara optimal.
d) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.
e) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
f) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan
sumber daya manusia secara optimal.
g) Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
h) Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
sekolah.
i) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta
didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas
peserta didik.
j) Mengelola pengembangan kuriku-lum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional.
k) Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
l) Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah.
m) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
n) Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
o) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah.
p) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur
yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
(3) Kompetensi Kewirausahaan
a) Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan
sekolah.
b) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
c) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah/ madrasah.
d) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.
e) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta
didik.
(4) Kompetensi Supervisi
a) Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
b) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c) Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru
dalam rangka peningkatan profesionalis-me guru.
(5) Kompetensi Sosial
a) Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah
b) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok
lain.
c. Tenaga tata usaha

Memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan


Tingkat Atas (SLTA) dan sederajat dan memiliki kompetensi kepribadian,
profesioanl, sosial, manajemen.
d. Pesuruh dan penjaga sekolah

Berkarakter baik (jujur, amanah, tanggung jawab, disiplin) dan sayang


dengan anak

4. Sarana Dan Prasarana

Memiliki sarana dan prasarana yang sekurang- kurangnya memenuhi syarat


penyelenggaraan Taman Kanak-kanak.

Persyaratan Sarana Dan Prasarana

1. Luas lahan sekurang-kurangnya 300 m2.


2. Memiliki ruang bermain/ruang belajar dengan rasio sekurang-kurangnya
3 m2 per anak, baik di dalam ataupun di luar ruangan.
3. Memiliki ruang kepala sekolah, guru, layanan kesehatan/UKS, toilet
dengan air bersih, dan ruang lainnya yang relevan dengan kebutuhan
kegiatan anak.
4. Memiliki perabot, alat peragadan alat permainan di luar dan di dalam
ruangan.
5. Memiliki tempat untuk memajang hasil karya anak yang ditata sejajar
dengan pandangan anak, leluasa, tidak terlalu penuh dengan alat
permainan (masih ada ruang kosong untuk gerak anak)
6. Penataan ruangan sesuai fungsinya, berikut perabot yang bersih dan terawat
7. Bangunan gedung, sekurang-kurangnya memiliki:

No Jenis Ruang Jumlah Ruang Ukuran Ruang Luas Seluruhnya


1. Ruang Kelas 2 8 x 8 m2 64 m2
2. Ruang 1 3 x 4 m2 12 m2
Kantor/Kepala TK
3. Ruang Dapur 1 3 x 3 m2 9 m2
4. Gudang 1 3 x 3 m2 9 m2
5. Kamar Mandi/ WC 1 2 x 2 m2 4 m2
guru
6. Kamar Mandi/ WC 1 2 x 2 m2 4 m2
anak
7. Ruang Guru 1 4 x 4 m2 16 m2
8. Usaha Kesehatan 1 3 x 3 m2 9 m2
Sekolah (UKS)

5. Pengelolaan
a) Alokasi waktu penyelenggaraan Proses Pembelajaran
1) Satu kali pertemuan selama 150 - 180 menit
2) Enam atau lima hari per minggu, dengan jumlah pertemuan sebanyak
900 menit (30 jam @30 menit)
3) Tujuh belas minggu efektif per semester
4) Dua semester per tahun
b) Kalender pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif pembelajaran, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender pendidikan tersebut
disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
c) Administrasi Program Pembelajaran
1) Program tahunan
2) Rencana Kegiatan Semester atau Bulanan
3) Rencana Kegiatan Mingguan
4) Rencana Kegiatan Harian
5) Format Penilaian
6) Laporan Perkembangan Anak Didik (LPAD)
d) Administrasi Anak Didik
1) Buku Calon Anak Didik
2) Buku Penerimaan Anak Didik Baru
3) Buku Induk TK
4) Buku Klapper
5) Buku Mutasi Anak Didik
6) Buku Kehadiran Anak Didik
7) Daftar Kelompok (kelompok usia) anak didik
8) Buku Laporan Perkembangan Anak Didik
9) Buku Penghubung
e) Administrasi Kepegawaian
1) Data Kepegawaian
2) Data Kontrak Kerja (berupa SK)
3) Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
4) Daftar Riwayat Hidup
5) Daftar Penilaian Prestasi Pegawai (DP3)
6) Daftar Hadir Guru dan Pegawai TK
7) Daftar Mutasi Guru dan Pegawai TK
f) Administrasi Perlengkapan dan Barang
1) Daftar Inventaris Barang
2) Daftar Inventaris gedung
3) Daftar inventaris buku perpustakaan TK
4) Daftar invenaris alat peraga/alat permainan
5) Daftar penerimaan dan pengeluaran barang
6) Daftar penghapusan barang
g) Administrasi Keuangan
1) RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)
2) Buku Kas Umum
3) Buku Kas Harian
4) Laporan Keuangan
h) Administrasi Umum
1) Buku Agenda
2) Buku ekspedisi
3) Buku tamu dinas
4) Buku tamu umum
5) Buku tamu yayasan
6) Laporan bulanan
7) Notulen

6. Pembiayaan

Pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan


pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan Taman
Kanak-kanak yang dikelola secara baik dan benar serta transparan.
Pembiayaan mencakup:

a. Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana,


pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.
b. Biaya operasional, digunakan untuk gaji guru dan tenaga kependidikan
serta tunjangan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
dan biaya operasional pendidikan tak langsung.
c. Biaya personal, meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh peserta
didik dalam mengikuti proses pembelanjaan.

7. Kemitraan

Untuk meningkatkan kualitasnya, Taman Kanak-kanak perlu menjalin


kemitraaan kepada berbagai pihak, diantaranya:

a. Komite
Komite terdiri atas orangtua, pemerhati pendidikan dan alumni TK.
Kemitraan yang baik dengan komite diperlukan agar lembaga TK dan
komite memiliki pemahaman yang sama tentang model pendidikan anak usia
TK yang dapat mendukung program sekolah.
b. Organisasi Profesi
Kemitraan dengan organisasi profesi seperti Ikatan Guru Taman Kanak-
kanak (IGTK) diperlukan sebagai wadah komunikasi sesama guru TK
untuk meningkatkan kompetensi. Selain itu guru dan kepala TK wajib
bergabung dalam gugus yang berfungsi sebagai wadah pembinaan
professional dan meningkatkan kompetensi, saling bertukar informasi dan
saling membelajarkan antar anggota sebagai bengkel kerja dalam kreasi dan
inovasi.
c. Masyarakat
Dukungan masyarakat akan diperoleh dengan adanya kemitraan yang
baik dengan instansi terkait, seperti PUSKESMAS, Polisi, BKKBN, dan
dunia usaha yang ada di sekitar Taman Kanak-kanak.
BAB III
KAJIAN SITUASI DI TK PLUS NURUL ISLAM

3.1 Hasil Kajian Situasi di TK Plus Nurul Islam

3.1.1 Definisi

TK Plus Nurul Islam adalah Taman kanak-kanak swasta yang didirikan

pada tahun 2000 hingga saat ini. Dengan murid sebanyak 42 orang yang dibagi

kedalam 2 kelas dan diajar oleh empat guru pengajar dengan kepala sekolah

bernama Bu Ida Rohidah S.Pd.

3.1.2 Visi dan Misi

Visi

Menjadi sebuah lembaga pendidikan yang menghasilkan anak-anak yang

mempunyai dasar-dasar ketaqwaan, pengetahuan, akhlaq, dan keterampilan

sebagai modal yang sangat penting untuk membangun pribadi yang sholeh

cerdas dan berprestasi.

Misi

a. Menggunakan kurikulum terpadu yang mencakup semua aspek

kecerdasan (SQ, IQ, dan EQ)

b. Menggunakan metode bermain, bercerita dan bernyanyi.

c. Kegiatan belajar privat dan klasikal.

d. Kegiatan mengajar berkompetisi ,praktek langsung, problem solving, dll.


1.1.3 Tata Tertib TK

1. Kegiatan persekolahan berlangsung sesuai dengan jadwal

TK A : 07.30 – 10.00

TK B : 10.00 – 12.30

2. Anak Didik diharuskan datang setiap hari sebelum jam dimulainya

kegiaan pembelajaran

3. Setelah kegiatan pembelajaran dimulai orang tua menunggu di luar kelas

4. Orang tua tidak diperkenankan mengganggu proses pembelajaran yang

berlangsung

5. Jadwal pemakaian seragam adalah :

a. Senin : Baju putih

b. Selasa : Kotak-kotak biru

c. Rabu : Kebaya / Pangsit

d. Kamis : Kotak-kotak biru

e. Jumat : Olahraga

6. Apabila ada masalah yang berkaitan dengan anak didik, orang tua

diharapkan membicarakannya langsung dengan guru atau wali kelas

kelompok.

7. Anak didik tidak diperkenankan membawa mainan ke sekolah kecuali ada

permintaan khusus dari guru kelompok melalui pemberitahuan orang tua.

3.1.4 Ruang Lingkup

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini meliputi penjelasan mengenai

struktur, tata tertib, sarana dan pelayanan di TK Plus Nurul Islam.


3.1.5 Struktur Organisasi

Pemilik bangunan
dan peran serta
KEPALA
masyarakat
SEKOLAH

TATA
Garis Komando
USAHA
Garis Koordinasi

GURU

1.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab

Pemilik Bangunan : Sebagai pemilik Yayasan

Kepala Sekolah :Sebagai administrator pendidikan dan pemimpin

pendidikan.

Tata Usaha : Mengatur sistem keuangan

Guru : Sebagai pengajar

1.1.7 Jadwal TK

Senin : Sentra agama, kognitif dan hafalan


Selasa : Bermain peran, raudhoh ( membaca sambil bermain) dan
hafalan
Rabu : Sentra agama, kognitif dan hafalan
Kamis : Bermain peran, raudhoh ( membaca sambil bermain) dan
hafalan
Jumat : Olahraga, sholat dhuha dan hafalan
Sabtu & Minggu Libur.
1.2 Kajian Situasi Manajemen Keperawatan di TK Nurul Islam

3.2.1 Man (Sumber Daya Manusia)

1. Kepala Sekolah

Nama : Bu Ida Rohidah, S,Pd

Kualifikasi : S1 UPI Biologi

Usia Ketika diangkat :

Pengalaman mengajar :

Pelatihan yang diikuti :

2. Guru

Guru di Tk Plus Nurul Islam terdapat 3 guru dan satu bagian administrasi,

diantaranya yaitu :

1) Nama : Ny A

Kualifikasi : S1 UIN Fakultas Dakwah Ilmu

Komunikasi

Pengalaman Kerja :

- Mengajar di TK Nurul Kid

- Mengajar di TK Al- Uswah

Cinunuk

- Free Land di PLN

- Free Land perhutani

- Karyawan Al-Islam

Pelatihan yang diikuti : Raudhau, Takmili, Calistung, Menari

Melukis dll

Lama Kerja di TK : 11 tahun


2) Nama : Ny N

Kualifikasi : SLTA

Pengalaman Kerja : Tidak Terkaji

Pelatihan yang diikuti : Tidak Terkaji

Lama Kerja di TK : 6 tahun

3) Nama : Ny E

Kualifikasi : S1 Universitas Terbuka jurusan PGSD

Pengalaman Kerja : Tidak Terkaji

Pelatihan yang diikuti : Kunas, My fun math, Takmili, Fun

Teaching

Lama Kerja di TK : 3 tahun

4) Nama : Ny I

Kualifikasi : SMK Bhakti Nusantara 666

Pengalaman Kerja : PKL di perpajakan Cicadas-Cibiru

Pelatihan yang diikuti : Takmili, My Fun Math

Lama Kerja di TK : 3 tahun

Persyaratan menjadi guru dan administrasi di TK Plus Nurul Islam

yaitu dengan memberikan lamaran, CV, Photo tidak ada persyaratan

minimal pendidikan terakhir yang terpenting mampu mengajar dan

bertanggung jawab. Namun sekarang sesuai ketentuan kemendikbud

pengajar diharuskan S1 jadi guru yang pendidikan terakhir SLTA

melanjutkan kembali pendidikan untuk S1 . Tidak ada kontrak lama

bekerja di TK Nurul Islam.


Menurut hasil kuesioner yang diberikan kepada semua guru

mengenai Motivasi Guru dalam pembelajaran sebanyak 91.6 % baik.

Dengan pernyataan sebagai berikut :

No Pernyataan
1. Saya dapat menyelesaikan pengajaran sesuai dengan silabus.
2. Saya dapat melakukan pekerjaan bukan hanya untuk kepentingan diri
sendiri tetapi juga untuk kepentingan sekolah.
3. Saya berusaha untuk melaksanakan tugas yang diberikan sebaik-baiknya.
4. Saya berusaha untuk mengatasi masalah yang timbul dengan sebaik-
baiknya.
5. Saya selalu berusaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
6. Saya berusaha untuk mengembangkan metode pengajaran yang sesuai
dengan kelas yang dihadapi.
7. Saya berusaha hadir ditempat kerja dengan tepat waktu
8. Saya mengajar di kelas tepat pada waktunya
9. Saya berusaha mengikuti kegitan-kegiatan selain mengajar tepat pada
waktunya.
10. Saya berusaha untuk mengikuti semua aturan yang berlaku dengan sebaik-
baiknya
11. Saya patuh terhadap instruksi yang diberikan oleh atasan.
12. Saya bekerja sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
13. Saya selalu berusaha sebaik mungkin menjalin hubungan baik dengan
sesame guru.
14. Saya mau membantu guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
pekerjaan.
15. Saya senang memberi kritikan yang membangun untuk kebaikan lembaga.
Mengenai Kepuasan Kerja Guru yaitu 66.7 % baik. Dari

pernyataan sebagai berikut :

No Pernyataan
1. Saya merasa puas dengan gaji yang diterima perbulan?
2. Saya senang dengan insentif kelebihan mengajar.
3. Saya merasa puas dengan pengawasan yang dilakukan oleh kepala
sekolah.
4. Saya merasa senang apabila kepala sekolah memberitahu tugas yang
harus dilakukan.
5. Saya merasa senang atas setiap keputusan yang dibuat oleh kepala
sekolah.
6. Bagi saya pekerjaan sebagai guru adalah menyenangkan
7. Saya merasa senang bahwa mata pelajaran yang diajarkan sudah sesuai
dengan bidang keahlian yang dimilki.
8. Saya merasa bahwa mengajar merupakan tantangan untuk
mengembangkan kemampuan.
9. Saya merasa puas dengan dukungan yang diberikan rekan kerja dalam
melaksankan tugas disekolah.
10. Saya merasa senang dengan interaksi antar individu disekolah.
11. Saya merasa bahwa lingkungan fisik dan fasilitas sekolah yang ada
sekarang sudah baik.
12. Saya merasa senang bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang
sama untuk promosi.
13. Saya puas dengan pemilihan yang berlaku untuk menduduki jabatan
kepala sekolah.
14. Saya merasa senang dengan aturan yang berlaku untuk pengangkatan
kepala program studi
15. Saya merasa senang dengan aturan yang berlaku di sekolah ini
Dan mengenai Kinerja Guru yaitu 58,3% baik .Dari pernyataan

sebagai berikut :

No Pernyataan
1. Saya selalu mempersiapkan diri sebelum melaksanakan kegiatan
mengajar.
2. Saya selalu membuat rencana pengajaran sebelum mengajar.
3. Saya selalu menyesuaikan metode pengajaran dengan situasi kelas.
4. Saya selalu mepersiapkan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan
materi pengajaran.
5. Saya selalu memberikan motivasi terhadap siswa untuk belajar.
6. Saya selalu membuat kesimpulan pengajaran setiap akhir pelajaran.
7. Saya selalu memberikan latihan-latihan pada siswa setiap pengajaran
berakhir.
8. Saya selalu menggunakan alat bantu yang tersedia disekolah untuk
pengajaran.
9. Saya selalu memanfaatkan fasilitas pengajaran yang ada disekolah.
10. Saya selalu mebuat penilaian terhadap tugas yang dilaksanakan para
siswa.
11. Saya memberikan ujian terhadap siswa s13.ecara berkala.
12. Saya selaLu membuat penilaian terhadap ujian yang diberikan kepada
siswa.
13. Saya selalu memeriksa tugas yang dikerjakan siswa.
14. Saya selalu membicarakan kembali tugas yang diberikan kepada siswa.
15. Saya selalu mengembalikan hasil pekerjaan yang diberikan kepada
siswa.

3. Murid

Murid di TK Nurul Islam saat ini yaitu 21 orang untuk kelas Tk A dan 21

orang untuk kelas Tk B. Penerimaan murid di TK Nurul Islam dibatasi

kurang lebih pertahunnya antara 40-45 murid kelas A dan B.


4. Petugas Kebersihan

Tidak ada petugas kebersihan di TK Nurul Islam, setiap hari yang

membersihkan ruangan kelas yaitu guru yang mengajar dan jadwal untuk

membersihkan ruangan kelas bersama-sama yaitu pada hari jumat.

5. Petugas Keamanan

Tidak ada petugas keamanan di TK Nurul Islam, jadi ketika istirahat yang

mengawasi anak-anak guru dan orang tua begitupun untuk kendaraan-

kendaraan yang parkir di depan Tk Nurul Islam tidak ada yang menjaga.

6. Orang Tua murid

Menurut hasil kuesioner yang diberikan kepada 6 orang tua murid

mengenai Metode Guru dalam pembelajaran sebanyak 88.88 % baik.

Dengan pernyataan sebagai berikut :

No Pernyataan SB B C KB TB
1. Sekolah mengembangkan keterampilan
yang telah dimiliki anak saya
2. Sekolah membentuk kepribadian yang
baik pada diri anak saya
3. Sekolah membentuk pribadi anak saya
agar peka terhadap kesulitan orang lain
(saling tolong menolong)
4. Sekolah memakai sistem pendidikan
yang sesuai dengan standar pendidikan
yang sedang berlaku
5. Sekolah membangun suatu budaya
sekolah
6. Pengembangan kemampuan motorik
kognitif baik

Keterangan:

SB : Sangat Baik KB : Kurang Baik

B : Baik TB : Tidak Baik

C : Cukup
Dan mengenai Mutu atau kualitas pelayanan yaitu 93,33% baik

.Dari pernyataan sebagai berikut :

No Pernyataan SB B C KB TB
1. Terjadinya perubahan intelektual pada
anak saya selama belajar di sekolah ini
2. Terjadinya perubahan etika, sopan
santun, dan budi pekerti pada diri anak
saya
3. Lulusan sekolah ini memiliki kompetensi
yang lebih baik dibandingkan sekolah
lain
4. Sekolah selalu dapat melangsungkan
proses belajar mengajar dengan lancar
5. Ajaran agama yang diberikan pada anak
saya baik

Keterangan:

SB : Sangat Baik KB : Kurang Baik

B : Baik TB : Tidak Baik

C : Cukup
3.2.2 Material (Sarana Prasarana)

a. Denah TK

Ruangan Belajar
Kost putri Kost Putri

Arena Bermain Anak

Rumah Pemilik Parkiran


Yayasan
Ruang tunggu
orang tua

b. Ruang Belajar

Terdapat satu kelas dengan ukuran 6m x 8m persegi. Memiliki satu pintu


dan tujuh jendela. Di dalam kelas terdapat kursi kayu, meja ,lemari buku,
alat permainan dan di depan kelas terdapat tempat menyimpan sepatu
sekaligus satu meja untuk administrasi.
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1. Kursi kayu 26 buah Baik
2. Meja kecil 19 buah Baik
3. Meja panjang` 6 buah Baik
4. Kursi plastik 7 buah Baik
5. Rak Buku 48 kotak Baik
6. Lemari 2 buah Baik
7. White Board 3 buah Baik
8. Karpet 7 buah Baik
9. Tempat sampah 3 buah Baik
10. Tempat Sepatu 25 kotak Baik
11. Meja Guru 2 buah Baik
12. Tempat sampah besar 1 buah Baik
13. Piala 16 Baik
14. Alat permainan 4 Kurang Baik
15 Buku-buku Baik

c. Tempat Bermain

Sarana untuk bermain terletak di halaman depan TK yang terdiri dari 1

perosotan, 1 jungkat-jungkit, 1 cubicle, dan 1 ayunan.

Kondisi : Kurang baik karna antar jarak permainan sempit dan

berimpitan kemudian pada sarana permainan perosotan pada bagian

bawahnya sedikit rusak yang bisa membahayakan murid karna hanya

ditutupi dengan lakban belum diperbaiki dengan benar.

d. Ruang Tunggu Orangtua

Terletak di halaman rumah yang telah di sediakan oleh pemilik rumah.

Selama menunggu anak-anaknya orang tua murid sering mengisi waktu

nya dengan kegiatan-kegiatan seperti Arisan, makan-makan,

mendengarkan kajian islami yang dipimpin oleh 1 penceramah.

Kondisi : Tempat menunggu di depan TK dan di teras pemilik bangunan

keadaannya bersih.
e. Toilet

Tidak ada sarana toilet khusus yang disediakan TK. Tetapi sering

menumpang ke toilet kos-kosan di sebelah TK.

Kondisi : Toilet di tempat kos-kosan sedikit kotor, gelap, kurang

terawat dan lantainya sedikit licin.

f. UKS

Tidak ada sarana UKS (Unit Kesehatan Sekolah), namun Tk Nurul Islam

sudah bekerja sama dengan dr Rosini di dekat Tk jika ada kecelakaan

ataupun butuh pertolongan langsung diantarkan ke tempat praktek dr

Rosini.

g. Kantin

Tidak ada sarana kantin secara khusus, tetapi sudah di sediakan oleh

penjual di dalam kelas, dan pedagang kaki lima di pinggir jalan.

Kondisi : Jajanan yang dijual di dalam kelas kurang tertata dengan

rapih.

3.2.3 Methode (Metode)

a. Di dalam Kelas

Metode belajar yang diterapkan yaitu Raudhoh (Bercerita sambil

bermain), dan Takmiri (Membaca cepat huruf hijaiyah) juga hafalan dan

doa’a doa serta permainan seperti bermain lego, balok, bermain role play,

profesi ,pembelajaran di dalam kelas untuk pengembangan perilaku

agama, moral, emosional, kognitif. Setiap pembelajaran sudah sesuai


kurikulum dengan adanya RPPS (Rencana Pengembangan Pembelajaran

Semester), RPPM (Rencana Pengembangan Pembelajaran Mingguan),

RPPH (Rencana Pengembangan Pembelajaran Harian).

b. Di luar Kelas

Metode belajar di luar kelas berupa permainan yaitu permainan terpimpin

2x seminggu sedangkan permainan bebas selama istirahat seperti bermain

bola, galah, engklek, ular-ularan dll, berbagai macam permainan untuk

mengasah kognitif, motorik, dan bahasa . Di Tk Nurul Islam juga selalu

mengadakan kunjungan atau rekreasi ke beberapa tempat yaitu ke

padalarang, ke stasiun kereta api, outbound, pemadam kebakaran, planet

sains, kebun binatang, museum geologi, ragunan, atlantis dan pantai

malina.

3.2.4 Money (Keuangan)

Pendaftaran masuk Tk Nurul Islam yaitu sebesar Rp 1.380.000.- mendapatkan

3 pasang seragam, tas, perlengkapan. Kebijakan TK untuk membayar SPP

perbulan sebesar Rp. 90.000 dan tabungan harian Rp 5.000 untuk hal-hal tak

terduga.

3.2.5 Marketing (Pemasaran)

TK Plus Nurul Islam menggunakan sistem promosi dengan cara :

a. Membagikan pamflet

b. Memasang baligo

1.3 Analisa Data


NO. ASPEK AKTUAL STANDAR IDEAL MASALAH

1 MAN DS : Standar dari Tidak adanya tenaga

- Menurut narasumber kemendikbud untuk kebersihan

(pengajar) merasa mendirikan TK harus

mempunyai tanggung mempunya 1 orang

jawab lebih selain petugas kebersihan

mengajar murid-murid

yaitu membereskan dan

memebersihkan kelas.

DO :

- Pengajar memiliki

jadwal piket untuk

membersihkan kelas

setiap harinya dan

membersihkan bersama

setiap hari jumat.

2 DS : Standar dari Tidak adanya tenaga

- Menurut narasumber kemendikbud untuk keamanan

(pengajar) di TK Nurul mendirikan TK harus

Islam tidak ada penjaga mempunya 1 orang

keamanan. petugas keamanan.

DO :

- Di parkiran TK pernah

ada kejadian kehilangan


sepeda motor

3 MATERIAL DS : Standar kamar mandi Kurangnya

- Menurut narasumber ( seharusnya ¼ dari kenyamanan fasilitas

guru ) tidak terdapat atau jumlah siswa toilet

tidak ada kamar mandi.

Dan murid yg ingin ke

toilet ikut ke toilet kosan

di sebelah TK Nurul

Islam.

DO:

- Ketika di observasi

kamar mandi di kos-

kosan sedikit kotor,

gelap tidak ada petunjuk

yang mempermudah

murid dan

kenyamananannya.

4 DS : Kurang tertatanya

- Menurut narasumber ( ruangan kelas dan

guru ) kelas A masuk guru

pagi dan kelas B masuk

siang karena kelas hanya

1.

- Menurut narasumber (

guru ) luas ruangan itu


6x8 meter untuk

keseluruhan ( ruangan

guru dan kelas ).

DO :

- Luas ruangan 8 x 8 m

- Setelah observasi

ruangan sangat sempit

untuk 20 siswa masing-

masing di dua kelas.

- Tidak terdapat ruangan

guru yang terpisah dan

tempat guru hanya di

teras depan kelas

5 DS : Standar permendikbud Kurang

- Menurut narasumber ( nomer 137 tahun 2014 memfasilitasi ruang

guru ) TK ini tidak menyatakan memiliki UKS.

memiliki ruangan UKS. ruangan UKS (Unit

DO: Kesehatan Sekolah)

- Tidak terdapat ruangan dengan luas ruangan

UKS. 4x4 meter

- Bekerja sama dg dr dlm

hal menjaga kesehatan

murid, pada pertolongan

pertama saat terjadi

kecelakaan.
- Tidak ada kerjasama dg

pkm terkait

6 DS : Terdapat jarak lebih Jarak fasilitas

- Menurut narasumber lebar antara tempat permainan terlalu

lahan untuk fasilitas permainan satu sempit

permainan anak sudah dengan yang lainnya.

tidak ada lagi karena

lokasi TK dihimpit oleh

2 bangunan

DO :

- Luas 3 x 8 m

- Menurut hasil observasi

fasilitas/tempat bermain

anak terlalu berhimpitan

antara satu dengan yang

lainnya

1.4 Diagnosa

1. Tidak adanya tenaga kebersihan

2. Tidak adanya tenaga keamanan

3. Kurangnya kenyamanan fasilitas toilet

4. Kurang tertatanya ruangan kelas dan guru

5. Kurang memfasilitasi ruang UKS

6. Jarak fasilitas permainan terlalu sempit


1.5 Analisis Swot

NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING

1. Sumber Daya Manusia ( Man :

M1 )

Strength ( Kekuatan ) s-w = 4 – 3

1. Jumlah tenaga pengajar 0,4 4 1,6 =1

mencukupi. Karena

idealnya jumlah

pengajar itu 1 guru itu

mengajar 15 anak. Di

TK ini jumlah pengajar

ada 4 dan jumlah anak

ada 40.

2. pengajar telah di 0,6 4 2,4

berikan pelatihan

mengajar membaca

dengan cepat , dengan

metode raudoh dan

takmiri.

Total 1 4

Weakness ( kelemahan )

1. Tidak ada tenaga 0,6 3 1.8

kebersihan sehingga

pengajar yang

memebersihakan dan
membereskan ruangan

kelas.

2. Tidak ada petugas 0,4 3 1.2

keamanan untuk

menjaga lingkungan.

Total 1 3

Opportunity ( peluang) 0-T = 4 - 2

1. Kemampuan pengajar 1 4 4 =2

untuk mengajar

membaca cepat dengan

metode roudhoh dan

takmili.

Total 1 4

Threathened (ancaman)

1. Tidak adanya petugas 0,6 3 1,2

kebersihan.

2. Tidak adanya petugas 0,4 3 0.8

keamanan.

Total 1 2

2 Sarana dan Prasarana (M2):

Strength (kekuatan) S-W= 3,7 – 2,3

1. Akses menuju tk sangat 0,4 4 1,6 = 1,4

mudah di jangkau dan

strategis.

2. Tempet parkir untuk 0,3 3 0,9


kendaraan orang tua

cukup luas.

3. Pihak TK sudah bekerja 0,3 4 1,2

sama dengan klinik

terdekat untuk fasilitas

murid-murid, sebagai

pengganti UKS.

Total 1 3,7

Weakness (kelemahan)

1. Hanya ada satu ruangan 0,5 2 1,0

kelas.

2. Fasilitas toilet kurang 0,2 2 0,4

nyaman.

3. Fasilitas bermain yang 0,3 3 0,9

kurang.

Total 1 2,3

Opportunity (peluang) O-T= 3 – 1

1. Tempat parkir yang 1 3 3 =2

cukup luas bisa

memperluas arena

bermain

Total 1 3

Treathened (ancaman)

1. Murid-murid buang air 1 1 1


di kelas atau di celana

karena tidak

terdapatnya toilet dan

terlalu lama menahan

buang air.

Total 1 1

3 METHODE (M3)

Strength (kekuatan) S-W= 4 – 1

1. Terdapatnya tata tertib 0,4 4 1,6 =3

yang harus dipatuhi

murid-murid dan orang

tua.

2. Teraturnya jadwal 0,6 4 2,4

antara kelas A dan

kelas B.

Total 1 4

Weakness (kelemahan)

1. Setiap hari jum’at kelas 1 1 1

a dan kelas b di gabung

sehingga para pengajar

kerepotan untuk

mengatur murid-

muridnya.

Total 1 1

Opportunity (peluang) O-T= 4 – 2


1. Jadwal antara kelas A 1 4 4 =2

dan kelas B tidak

pernah bentrok dan

tepat waktu.

Total 1 4

Treathened (ancaman)

1. Tidak semua tata tertib 1 2 2

diterima oleh orang tua

dan anak.

Total 1 2

4 MONEY

Strength ( Kekuatan )

1. Biaya spp Rp. 90.000 1 4 4 S-W= 4 – 3 =

Total 1 4 1

Weakness ( kelemahan )

1. Tidak ada donatur tetap 1 3 3

total 1 3

Opportunity ( peluang) O-T= 3,7 – 3 =

2. Kebanyakan murid- 0,7 4 2,8 0,7

murid menabung.

3. Orang tua murid 0,3 3 0,9

mengadakan

pengumpulan uang

5000 per hari untuk hal-

hal yang tak terduga.


Total 1 3,7

Threathened (ancaman)

1. Apabila ada kreasi seni 1 3 3

akhir tahun atau acara

yang membutuhkan

biaya besar harus

membuat proposal

karena tidak ada

donator tetap

Total 1 3

5 MARKETING

Strength ( Kekuatan ) S-W= 3 – 2

1. Tempat strategis 0,4 3 1,2 =1

2. Mudah di jangkau 0,4 3 1,2

3. Sedikit saingan 0,2 3 0,6

Total 1 3

Weakness ( kelemahan )

1. Kurangnya fasilitas 1 2 2

bermain

Total 1 2

Opportunity ( peluang) O-T= 4 – 3

1. Dekat dengan 1 4 4 =1

pemukiman warga

Total 1 4

Threathened (ancaman)
1. Membatasi jumlah 1 3 3

murid yang masuk

hanya 40 orang

Total 1 3

Diagnosa sesuai skala prioritas

1. Kurangnya kenyamanan fasilitas toilet

2. Jarak fasilitas permainan terlalu sempit

3. Kurang tertatanya ruangan kelas dan guru

4. Kurang memfasilitasi ruang UKS

5. Tidak adanya tenaga kebersihan

6. Tidak adanya tenaga keamanan

BAB IV

PERENCANAAN

NO Masalah Tujuan Perencanaan Indikator Waktu Penanggung

Keberhasilan Jawab

1 Kurangnya Memenuhi Memberikan saran / Pihak TK

kenyamanan kebutuhan masukan untuk memberikan


fasilitas toilet dasar manusia memberikan petunjuk untuk

kenyamanan dalam ke toilet agar

memenuhi kebutuhan lebih nyaman

dasar manusia dalam dan teratur.

proses eleminasi

dengan memfasilitasi

jalan menuju toilet,

dan memberikan

peraturan untuk

keamanan dan

kenyamanan ke toilet.

2 Jarak fasilitas Untuk Memberikan saran Pihak Tk

permainan memberikan dan masukan kepada memperluas

terlalu sempit keamanan dan pihak TK untuk jarak tiap arena

kenyamanan memperluas jarak permainan ke

murid-murid arena permainan dari arah depan

dalam bermain yang satu ke yang halaman.

dengan sarana lainnya untuk

dan prasarana keamanan murid-

yang tersedia. murid.

3 Kurang Untuk Memberikan penkes Pihak TK

tertatanya memberikan kepada pihak TK menata ulang

ruangan kelas kenyamanan mengenai pentingnya untuk ruang

dan guru dalam proses sirkulasi udara dan kelas dan

belajar kenyamanan proses ruang guru


mengajar di belajar mengajar serta

ruangan kelas. menyarankan untuk

menata ulang ruang

kelas dan ruang guru.

4 Kurang Untuk Memberikan penkes Pihak TK

memfasilitasi meningkatkan kepada pihak TK membuat

ruang UKS wawasan akan mengenai pentingnya ruang UKS

pentingnya ruangan UKS untuk

ruangan UKS pertolongan pertama

untuk pada kecelakaan

pertolongan murid-murid dan

pertama pada sebagai pembelajaran

kecelakaan untuk murid-murid.

murid-murid.

5 Tidak adanya Melengkapi Mengajukan Pihak TK

tenaga karyawan pengusulan / merekrut satu

kebersihan untuk bekerja perekrutan tenaga petugas

sesuai standar kebersihan kebersihan.

permendiknas

6 Tidak adanya Melengkapi Mengajukan Pihak TK

tenaga keamanan karyawan pengusulan / merekrut satu

untuk bekerja perekrutan tenaga petugas

sesuai standar kebersihan keamanan.

permendiknas
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Manajemen yang dipakai di TK Plus Nurul Islam masih memiliki beberapa


kekurangan diantaranya tidak adanya fasilitas toilet, Ruangan kelas dan ruangan guru
tidak memadai, Tidak terdapat UKS, dan jarak fasilitas bermain (permainan) terlalu
sempit.

Prinsip manajemen yang lain seperti pendidikan yang diberikan kepada murid di
TK plus Nurul Islam sudah dipercaya oleh masyarakat atau lingkungan tersebut.
Sehingga banyak orang tua yang ingin menyekolahkan putra-putri nya di TK Plus
Nurul Islam.

5.2 Saran
- Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu untuk lebih teliti dan dan lebih kritis didalam melakukan
kajian situasi di berbagai tempat, terutama di TK plus Nurul Islam yang menjadi
pilihan penelitian mahasiswa.
- Bagi Pembimbing
Diharapkan dapat membimbing mahasiswa dan mahasiswi baik dalam kajian
situasi, analisis, dan analisis SWOT. Agar mahasiswa bisa memahami dan
mengerti untuk perbaikan kedepannya.
- Bagi TK Plus Nurul Islam
Diharapkan bisa memberikan fasilitas yang baik dan bisa membuat semua
kalangan yang berada di TK tersebut nyaman.

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Modul Manajemen Keperawatan

www.wordpress.com

spm-tk-smp-pdf
juknis-penyelenggaraan-tk-2013

Anda mungkin juga menyukai