FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
lebih mendetail dan teliti baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri
maupun pelaksanaan tentunya. Kita sebagai pengguna jalan pastinya
menginginkan jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih dll. Maka
dari itu kerusakan yang terjadi dijalan tersebut harus ditanggulangi dan
diperbaiki dengan sungguh-sungguh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi perkerasan jalan
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan
pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang
dipakai adalah batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya.
Bahan ikat ang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. Apapun
jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat memfasilitasi sejumlah
pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu lintas, berupa
jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa
seluruh komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan
beragam jenis kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikan
variasi beban ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpang
akan memberikan pula sejumlah variasi.Dan hal itu harus didukung oleh
perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan
menentukan kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 1 akan
menerima beban besar dibanding jalan kelas 2. Maka dilihat dari mutu
perkerasan jalan sudah jelas berbeda. Persyaratan umum dari suatu jalan
adalah dapatnya menyediakan lapisan permukaan yang selalu rata dan
kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang
cukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang sekecil-kecilnya
dalam berbagai cuaca. Tingkatan sampai dimana kita akan memenuhi
persyaratan tersebut tergantung dari imbangan antara tingkat kebutuhan
lalu lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana
telah dipahami bahwa yang dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan
atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan-bahan khusus yang bersifat
baik/konstruktif dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan pengikat
yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa
jenis antara lain:
BAB III
HASIL IDENTIFIKASI
AMBLAS
Akibat :
Beban kendaraan yang melebihi kapasitas
Pelaksanaan perkerasan yang kurang baik
Penurunan dikarenakan tanah dasar yang kurang baik
Solusi :
Bagian yang rendah diisi dengan bahan yang sesuai.
Akibat :
Bahan perkerasan kurang baik
Adanya pelapukan permukaan tanah
Tidak adanya drainase kiri kanan
Tanah dasar yang kurang stabil
Solusi :
Di bongkar, kemudian dilapisi kembali dengan yang sesuai
RETAK HALUS
Akibat :
Perkerasan yang kurang baik
Lalu lalang kendaraan yang melebihi kapasitas
Tidak adanya drainase sehingga air masuk ke dalam permukaan.
Solusi :
Seharusnya di lengkapi dengan drainase agar air tidak terlalu
banyak di permukaan jalan.
RETAK PINGGIR
Akibat :
Tidal memiliki drainase kiri kanan
Penyusutan tanah
Banyaknya akar pohon yang tumbuh di tepi perkerasan
Solusi :
Dibuatkan drainase,bahu jalan di perlebar dan di padatkan
PELEPASAN BUTIR
Aakibta :
Pemadatn yang kurang
Agregat yang kotor
Aspal kurang
Pemanasan cmpuran terlalu tinggi
Solusi :
Dapat di beri lapisan tambahan di atas lapisan yang mengalami
pelepasan butir.
PENGAUSAN
Akibat :
Karena agregat berasal dari material yang tidak tahan aus pada
roda kendaraan.
Solusi:
Dapat menutup dengan lapisan latasir, buras, atau latasbun.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa
tanpa pemeliharaan dan perbaikan jalan secara memadai, baik rutin
maupun berkala, akan dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih
parah pada jalan, sehingga jalan akan lebih cepat kehilangan
fungsinya baik perkerasan jalan lentur maupun perkerasan jalan.
Apabila perkerasan jalan dipelihara dengan baik dan tetap dalam
kondisi yang baik, maka kedua jenis perkerasan jalan tersebutakan
mempunyai umur lebih lama dari. Tetapi sekali jalan itu mulai rusak
dan dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan , maka kerusakan yang
lebih parah akan berlangsung sangat cepat.
ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan jalan aspal cepat rusak,
diantaranya:
4.2 Saran
a. Untuk meminimalisir masalah kerusakan jalan yang terjadi, maka
rancangan pemeliharaannya perlu dilakukan survey yang lebih
akurat dengan melibatkan sejumlah instansi terkait.
b. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih
parah, maka perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada
bagian-bagian yang rusak, sehingga tidak menimbulkan kerusakan
yang lebih parah.
c. Pekerjaan jalan harus menggunakan spesifikasi yang ditetapkan.
d. Perlunya pengawasan yang objektif tanpa adanya KKN oleh dinas
atau instansi terkait agar kualitas jalan menjadi lebih bermutu.
e. Semoga laporan identifikasi ini berguna bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/Documents/CIVIL%20CREW%20%20MAKALAH%20
KERUSAKAN%20PERKERASAN%20JALAN.htm
file:///C:/Users/ACER/Documents/Faktor%20Penyebab%20Jalan%20Aspa
l%20Cepat%20Rusak%20~%20Ide%20Bangunan.htm
file:///C:/Users/ACER/Documents/kerusakan%20jalan.htm
file:///C:/Users/ACER/Documents/United%20Gank%20%20BAB%20VII%
20TIPE-TIPE%20KERUSAKAN%20PERKERASAN%20LENTUR.htm