Seperti terlihat pada gambar-gambar berikut Karena kondisi alam tidak memungkinkan
pada kondisi alam yang sulit baik daerah sehingga diperlukan cara pengikatan ke
titik S dari titik C. Untuk menentukan titik P Theodolite, adalah alat yang digunakan
dapat dicari dari titik R dan S. untuk mengukur besaran sudut datar dari
titik koordinat yang akan dicari terhadap titik-
A B C
titik lain yang telah diketahui koordinatnya,
penggunaan tersebut khususnya pada
pekerjaan pengukuran pengikatan ke
belakang.
datar optis yang hanya dapat diputar arah tengah, benang atas dan benang bawah
horizontal saja. yang biasa dibaca dengan theodolite pada
kebanyakan pengukuran.
Keunggulan theodolite selain dapat
digunakan dalam pengukuran kerangka Rambu ukur ini diletakan tepat pada titik-titik
dasar vertikal dapat pula digunakan pada yang telah diketahui koordinantnya, yang
pengukuran kerangka dasar horizontal mana pada pengikatan ke belakang
sehingga dapat digunakan pada daerah dibutuhkan tiga titik yang telah harus
bukit dari permukaan bumi, yaitu pada diketahui koordinantnya.
kemiringan 15 % 45%.
B C
A
90o
Dari data yang telah tersedia diantaranya
adalah koordinat titik A, B dan C, serta sudut E
mendatar dan yang diperoleh dari
pengukuran di lapangan, selanjutnya cara R
sama dengan 900. Karena segitiga BPR Hubungkanlah titik R, titik P dan titik S.
0
sama dengan 90 sehingga segitiga BPS maka titik R, titik P dan titik S tersebut akan
0
sama dengan 90 . terletak pada satu garis lurus, karena sudut
yang dibentuk oleh BPR dan BPS adalah
900. Titik R dan S dinamakan titik-titik
B
penolong Cassini, yang membantu dalam
menentukan koordinat titik P
90o C
Terlebih dahulu akan dicari koordinat-
koordinat titik penolong Cassini R dan S
P
agar dapat dihitung sudut jurusan garis RS
karena PB tegak lurus terhadap RS maka
A (Xa, Ya)
d ab
B (Xb, Yb)
dar
d cb
C (Xc, Yc)
D
R
D E
dcs
E
P
S
Cassini (1679)
Gambar 231. Cara pengikatan ke belakang metode Cassini
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 240
y2 y1 = ( x2 x1 ) cotg 12
ab
( x2 x1 ) A
tgD12
( y2 y1 ) 90o
ar B
Seperti yang ditunjukan pada gambar 235 Koordinat-koordinat titik S dicari dalam
segitiga ABR untuk menentukan dar dan segitiga BSC yang siku-siku di titik C, maka
gambar 236 menghitung ar. d cs d cb cot gE dan D cs D bc 90q
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 241
S
Karena D pb D rs 90q dan D rs , maka
dapatlah ditulis :
Gambar 235. Menentukan as
y r yb xb x p cot g D rs 90q x p xr cot gD rs
jadi berlakulah :
x s xc d cs sin D cs xb x p tgD rs x p xr cot gD rs
1 1 B : x = + 23.373,83
yp yb nyr xb xr : n
n n y = +90.179,61
C : x = + 24.681,92
9.3.2 Langkah-langkah perhitungan y = + 90.831,87
Koordinat R = 871128
y c ( xc xb ) cot gE 1
ys nXb Xr Yb Yr = ( - 82.166,26 -
n
( xc xb ) = 24.681,92- 23.373,83
6.442,14 - 1.176,32) = - 89.784,72
= 1.308,99
- 89.784,72
Cotg = Cotg 871128 xp = 23.628,93
- 3.79,978
= 0,04906
( xc xb ) cot gE = 1.308,99x 0,04906 Menentukan yp
= 64,17 1
n y r y b xb x r
yr = 90.831,87+ 64,17 yp n
1
= 90.767,70 (n )
n
Menentukan n
n yr = - 3.51,531 x - 91.355,93
( xs xr )
n tgD rs = - 321.144,41
( ys yr )
1 1
(24.713,92 22.646,11) yb = x 90.179,61
n - 3.51,531
(90.767,70 91.355,93)
= - 25.653,39
= - 3.51,531
( xb xr ) = 23.373,83 22.646,11
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 244
= 727,72
Menentukan yp
1 1
(n ) = - 3.51,531 1
n - 3.51,531 n y s y b xb x s
yp n
1 1
nYr Yb Xb Xr = (-321.144,41- (n )
n n
25.653,39 + 727,72) = - 346.070,08 n yr = - 3.51,531 x - 90.767,70
- 346.070,08 = - 319.0776,6035
yp = 91.076,35
- 3.79,978 1 1
yb = x 90.179,61
Sehingga dari perhitungan di atas, dapat n - 3.51,531
disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah = - 25.653,39
(Xp = 23.628,93 dan Yp= 91.076,35 )
( xb x s ) = 23.373,83 24.713,92
Dicari dari titik S = -1.340,09
Menentukan Xp
1 1
(n ) = - 3.51,531
1 n - 3.51,531
n xb x s y b y s
n
xp 1
1
(n ) nYs Yb Xb Xs =
n n
(-319.0776,6035 - 25.653,39 -1.340,09)
n xb = - 3.51,531 x 23.373,83
= - 346.070,08
= - 82.166,26
- 346.070,08
1 1 yp = 91.076,35
xs = x 24.713,92 - 3.79,978
n - 3.51,531
Sehingga dari perhitungan di atas, dapat
= - 7.030,367
disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah
( y b y s ) = 90.179,61 90.767,70 (Xp = 23.628,93 dan Yp= 91.076,35 ) baik
= - 588,09 jika diukur dari koordinat titik R maupuan S.
1 1
(n ) = - 3.51,531
n - 3.51,531
1
nXb Xs Yb Ys = ( - 82.166,26 -
n
7.030,367 - 588,09) = - 89.784,72
- 89.784,72
xp = 23.628,93
- 3.79,978
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 245
Menentukan xr = 1,14476
Menggunakan rumus :
( yc yb ) cot gE = - 4.727,01 x 1,14476
xr x a ( y b y a ) cot gD
= -5.411,307
( yb ya ) = 2.168,09 4.127,31 Xs = 4.682,09 5.411,307
= - 1.959,22 = - 729,218
Menentukan n 1
n y r y b xb x r
( xs xr ) n
n tgD rs yp
( ys yr ) 1
(n )
n
(729,218 4.713,779)
(5.465,913 4.807,41) n yr = 6,0509 x 4.807,41
= 6,0509 = 29.087,157
Dicari dari titik R 1 1
yb = x 2.351,09
Menentukan Xp n 6,0509
1 = 388,552
nXb Xr Yb Yr
Xp n ( xb xr ) = - 2.168,09 + 4.713,779
1
n = 2.545,689
n
1 1
n xb = 6,0509 x -2.168,09 (n ) = 6,0509
n 6,0509
= - 13.118,896
= 6,21616
1 1
xr = x -4.713,779 1
n - 3.51,531 nYr Yb Xb Xr = (29.089,157 +
n
= - 779,021
388,552
( yb yr ) = 2.351,09 4.807,41 + 2.545,659)
= - 2.456,32 = 32.623,368
1 1 32.623,368
(n ) = 6,0509 yp = 5.151,632
n 6,0509 6,21616
= 6,21616 Sehingga dari perhitungan di atas, dapat
1 1 1
xs = x 729,218 nYs Yb Xb Xs = (33.073,69 +
n 6,0509 n
= - 120,518 388,552 - 1.438,57 = 32.623,368
( y b y s ) = 2.351,09 5.465,913 32.623,368
yp = 5.151,632
= - 3.114,822 6,21616
1 1 Sehingga dari perhitungan di atas, dapat
(n ) = 6,0509 = 6,21616
n 6,0509 disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah
(Xp = - 2.630,922 dan Yp = 5.151,632) baik
1
nXb Xs Yb Ys = (- 13.118,896- diukur dari titik penolong R maupun S.
n
3.114,822 9.4. Penggambaran pengikatan ke
- 120,518) belakang metode Cassini
= - 16.354,232
Selain dengan cara hitungan dengan
- 16.354,232
xp = - 2.630,922 metode Cassini, koordinat titik P dapat pula
- 6,21616
dicari dengan menggunakan metode grafis.
Menentukan yp Secara garis besar dijelaskan sebagai
1 berikut :
nYs Yb Xb Xs
Yp n
a. Lukis di titik B sudut
G1 90 0
D
1
n G2 90 0
E
n
dan,
n y s = 6,0509 x 5.465,913 b. Lukis sudut 90o di A dan di C, sehingga
= 33.073,69 garis-garis tersebut akan berpotongan di
1 1 R dan S,
yb = x 2.351,09
n 6,0509 c. Maka garis tegak lurus dari B pada garis
A
Gambar 236. Penentuan koordinat titik A, B dan C.
B C
90o C
B
90o
S
R
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 249
Model DiagramModel
Alir IlmuDiagram
Ukur TanahAlir
Pertemuan ke-08
Cara Pengikatan
Pengikatan KeKe Belakang
Belakang Metode
Metode Cassini Cassini
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT
Alat Theodolite berdiri di atas Titik P dan Ditarik garis tegak lurus
dibidik ke Benchmark A, B dan C dari AB & BC
Perpotongan lingkaran
dengan
Garis tegak lurus AB &
Sudut Alfa = < APB Sudut Beta = < BPC BC adalah
Titik Penolong R dan S
1. Rumus Sinus
Alfa ab = Tan^-1 [(Xb-Xa)/(Yb-Ya)]
2. Segitiga sehadap
Alfa bc = Tan^-1 [(Xc-Xa)/(Yc-Ya)]
3. Jumlah sudut dalam segitiga
Gambar 241. Model diagram alir cara pengikatan ke belakang metode cassini
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 250
Rangkuman
1. Cara pengikatan ke belakang metode Cassini merupakan salah satu model perhitungan
yang berfungsi untuk mengetahui suatu titik koordinat, yang dapat dicari dari titik-titik
koordinat lain yang sudah diketahui.
Soal Latihan