Anda di halaman 1dari 19

9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 233

9. Cara pengikatan ke belakang metode Cassini

Pengikatan ke belakang adalah sebuah


metode orientasi yang dipakai jika planset
menempati kedudukan yang belum di
tentukan lokasinya oleh peta. Pengikatan ke
belakang dapat diartikan sebagai
pengukuran ke rambu yang ditegakkan di
stasion (titik dimana theodolite diletakkan)
yang diketahui ketinggiannya. Secara umum
rambunya disebut rambu belakang.

Pada bab delapan telah dibahas cara


pengikatan ke belakang metode Collins,
yang menjelaskan secara umum pada saat Gambar 219. Pengukuran di daerah tebing
kapan menggunakan cara pengikatan ke
belakang, yaitu pada saat akan menentukan
koordinat dari suatu titik, yang dihitung dari
titik koordinat lain yang telah diketahui
koordinantnya.

Pengukuran tersebut tidak dilakukan dengan


cara pengikatan ke muka, karena tidak
seluruh kondisi alam dapat mendukung cara
tersebut. Khususnya pada kondisi alam
yang terpisah oleh rintangan, maka dapat
dilakukan dengan cara pengikatan ke
belakang. Seperti pada pengukuran yang
terpisah oleh jurang, sungai dan lain Gambar 220. Pengukuran di daerah jurang
sebagainya.

Seperti terlihat pada gambar-gambar berikut Karena kondisi alam tidak memungkinkan

adalah contoh pengukuran yang dilakukan dilakukan pengukuran seperti biasanya,

pada kondisi alam yang sulit baik daerah sehingga diperlukan cara pengikatan ke

jurang maupun daerah tebing. belakang cara Collins maupun Cassini.


9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 234

Dengan adanya metode pengolahan data ini


9.1. Tujuan pengikatan ke belakang
memudahkan surveyor dalam teknis
Metode Cassini
pelaksanaan pengukuran di lapangan,
khususnya pada kondisi alam yang sulit.
Cara pengikatan ke belakang metode
Cassini merupakan salah satu model
perhitungan yang berfungsi untuk
mengetahui suatu titik koordinat, yang dapat
dicari dari titik-titik koordinat lain yang sudah
diketahui.

Metode ini dikembangkan pada saat alat


hitung sudah mulai ramai digunakan dalam
berbagai keperluan, sehingga pada
perhitungannya dibantu dengan mesin
hitung. Oleh karena itu cara pengikatan ke
belakang yang dibuat oleh Cassini dikenal
dengan nama metode mesin hitung.

Pengikatan ke belakang metode Collins


ataupun metode Cassini seperti telah
dibahas sebelumnya bertujuan untuk
mengukur atau menentukan koordinat titik
Gambar 221. Pengukuran terpisah jurang
jika kondisi alam tidak memungkinkan dalam
pengukuran biasa atau dengan pengukuran Yang membedakan metode Cassini
pengikatan ke muka. Sehingga alat dengan metode Collins adalah asumsi dan
theodolite hanya ditempatkan pada satu titik, pengolahan data perhitungan. Sedangkan
yaitu tepat diatas titik yang akan dicari pada proses pelaksanaan pengukuran di
koordinatnya, kemudian diarahkan pada lapangan kedua metode tersebut sama,
patok-patok yang telah diketahui yang diukur adalah jarak mendatar yang
koordinatnya, dibentuk antara patok titik koordinat yang
sudah diketahui.
Biasanya cara ini dilakukan ketika akan
mengukur suatu titik yang terpisah jurang Pengolahan data metode Cassini
atau sungai dengan bantuan titik-titik lain diasumsikan titik koordinat berada pada dua
yang telah diketahui koordinantnya. buah lingkaran dengan dua titik penolong.
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 235

Pada pengikatan ke belakang metode


9.2. Peralatan, bahan dan prosedur
Collins diperlukan cukup satu titik penolong
pengikatan ke belakang
Collins yaitu titik H, yang dicari sehingga metode Cassini
didapatkan sudut J , yang digunakan dalam
langkah menentukan titik P. Kedua titik 9.2.1. Peralatan dan bahan
tersebut baik titik H maupun titik P dapat Peralatan yang digunakan pada pengukuran
dicari dari titik A maupun B. Atau keduanya pengikatan ke belakang cara Cassini seperti
kemudian hasilnya dirata-ratakan. peralatan yang digunakan pada pengukuran
A (Xa,Ya) pengikatan ke belakang cara Collins, antara
lain sebagai berikut :
a. Theodolite
B (Xb,Yb) b. Rambu ukur
c. Statif
D d. Unting-unting
P E e. Benang
C (Xc,Yc)
H f. Formulir ukur dan alat tulis

Setiap peralatan dan bahan yang digunakan


Gambar 222. Pengikatan ke belakang metode
Collins
mempunyai fungsi masing-masing dalam
Pada pengikatan ke belakang metode pemanfaatannya khususnya pada
Cassini dibutuhkan dua titik bantu yaitu titik pengikatan ke belakang cara Cassini, antara
R dan S. Titik R dicari dari titik A sedangkan lain:

titik S dari titik C. Untuk menentukan titik P Theodolite, adalah alat yang digunakan
dapat dicari dari titik R dan S. untuk mengukur besaran sudut datar dari
titik koordinat yang akan dicari terhadap titik-
A B C
titik lain yang telah diketahui koordinatnya,
penggunaan tersebut khususnya pada
pekerjaan pengukuran pengikatan ke
belakang.

Fungsi lain dari theodolite adalah


Q P R
menentukan besaran sudut vertikal, karena
tidak hanya dapat digerakan secara

Gambar 223. Pengikatan ke belakang metode


horizontal saja, tetapi dapat pula diputar ke
Cassini arah vertikal. lain halnya pada alat sipat
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 236

datar optis yang hanya dapat diputar arah tengah, benang atas dan benang bawah
horizontal saja. yang biasa dibaca dengan theodolite pada
kebanyakan pengukuran.
Keunggulan theodolite selain dapat
digunakan dalam pengukuran kerangka Rambu ukur ini diletakan tepat pada titik-titik
dasar vertikal dapat pula digunakan pada yang telah diketahui koordinantnya, yang
pengukuran kerangka dasar horizontal mana pada pengikatan ke belakang
sehingga dapat digunakan pada daerah dibutuhkan tiga titik yang telah harus
bukit dari permukaan bumi, yaitu pada diketahui koordinantnya.
kemiringan 15 % 45%.

Gambar 225. Rambu ukur

Gambar 224. Theodolite

Rambu ukur, digunakan sebagai patok yang


diletakan di titik-titik yang telah diketahui
koordinatnya untuk membantu dalam
menentukan dari titik mana yang akan dicari
besaran sudutnya. Sehingga pada
keperluan pengukuran ini tidak diperlukan
Gambar 226. Statif
angka pada rambu ukur seperti benang
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 237

Statif, digunakan sebagai penopang dan tersebut adalah A, B dan C.


tempat diletakannya theodolite. Ketinggian
Akan dicari suatu koordinat titik tambahan
statif dapat diatur menurut kebutuhan yang
diluar titik A,B, dan C untuk keperluan
disesuaikan dengan orang yang akan
tertentu yang sebelumnya tidak diukur,
menggunakan alat theodolite.
misalkan titik tersebut adalah titik P.
Unting-unting, dipasang tepat di bawah alat
Alat theodolite dipasang tepat diatas titik P
theodolite dengan menggunakan benang,
yang akan dicari koordinatnya dengan
sehingga penempatan alat theodolite tepat
bantuan statif. Pasang rambu ukur yang
berada di atas permukaan titik yang akan
berfungsi sebagai patok tepat pada titik yang
dicari koordinatnya.
telah diketahui yaitu titik A, B, dan C,
sehingga terdapat 3 patok dan 2 ruang antar
patok yaitu ruang AB dan BC. Baca sudut
mendatar yang dibentuk oleh titik A, B dan
titik B, C.

Sudut yang dibentuk oleh titik A dan B kita


sebut sebagai sudut alfa () sedangkan
sudut yang dibentuk oleh titik B dan C kita
sebut sudut beta ().

Untuk menghitung titik koordinat dengan


menggunakan pengikatan ke belakang cara
Collins data yang diukur di lapangan adalah
Gambar 227. Unting-unting besarnya sudut dan sudut . Koordinat titik
A, B, dan C telah ditentukan dari
9.2.2 Pengukuran di lapangan
pengukuran sebelumnya. Sehingga data
Pada pelaksanaan pengukuran di lapangan awal yang harus tersedia adalah sebagai
yang datanya akan diolah dengan berikut :
menggunakan metode Cassini sama halnya a. titik koordinat A ( Xa, Ya )
pada praktek pengukuran metode Collins, b. titik koordinat B ( Xb, Yb )
yaitu sebagai berikut. c. titik koordinat C ( Xc, Yc )
Terdapat 3 titik koordinat yang telah d. besar sudut
diketahui berapa koordinat masing-masing. e. besar sudut
Misalkan titik-titik yang telah diketahui
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 238

B C
A

Gambar 228. Pengukuran sudut dan di lapangan.

9.2.3 Prosedur pengikatan ke belakang


metode Cassini A

90o
Dari data yang telah tersedia diantaranya
adalah koordinat titik A, B dan C, serta sudut E
mendatar dan yang diperoleh dari
pengukuran di lapangan, selanjutnya cara R

hitungan Cassini diperlukan dua tempat



kedudukan sebagai titik bantu, misalkan
P
kedua titik tersebut adalah titik R dan titik S.

Cassini membuat garis yang melalui titik A


dibuat tegak lurus pada AB dan garis ini Gambar 229. Lingkaran yang menghubungkan titik
memotong tempat kedudukan yang melalui A, B, R dan P.

A dan B di titik R. Demikian pula dibuat garis lurus melalui titik


Karena segitiga BAR adalah 900 maka garis C tegak lurus pada BC dan garis ini
BR menjadi garis tengah lingkaran, memotong tempat kedudukan yang melalui
sehingga segitiga BPR menjadi menjadi 900 titik B dan C di titik S. BS pun merupakan
pula. garis tengah lingkaran, jadi segitiga BPS
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 239

sama dengan 900. Karena segitiga BPR Hubungkanlah titik R, titik P dan titik S.
0
sama dengan 90 sehingga segitiga BPS maka titik R, titik P dan titik S tersebut akan
0
sama dengan 90 . terletak pada satu garis lurus, karena sudut
yang dibentuk oleh BPR dan BPS adalah
900. Titik R dan S dinamakan titik-titik
B
penolong Cassini, yang membantu dalam
menentukan koordinat titik P

90o C
Terlebih dahulu akan dicari koordinat-
koordinat titik penolong Cassini R dan S
P
agar dapat dihitung sudut jurusan garis RS
karena PB tegak lurus terhadap RS maka

S didapat pula sudut jurusan PB. Sudut


jurusan PB digunakan untuk menghitung
koordinat titik P dari koordinat B.

Gambar 230. Lingkaran yang menghubungkan titik


B, C, S dan P.

A (Xa, Ya)

d ab
B (Xb, Yb)
dar

d cb
C (Xc, Yc)
D
R
D E
dcs

E
P
S

Cassini (1679)
Gambar 231. Cara pengikatan ke belakang metode Cassini
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 240

Rumus umum yang akan digunakan adalah :


A
x2 x1 = d12 sin 12 dab
y2 y1 = d12 cos 12
90o B
dar
( x2  x1 )
d12
sin D12
( y2  y1 ) R
d12
cos D12
x2 x1 = ( y2 y1 ) tg 12 Gambar 232. Menentukan dar

y2 y1 = ( x2 x1 ) cotg 12
ab
( x2  x1 ) A
tgD12
( y2  y1 ) 90o
ar B

9.3 Pengolahan data pengikatan ke


belakang metode Cassini R

Gambar 233. Menentukan ar


9.3.1 Cara perhitungan secara detail
Selanjutnya adalah :
Bila P letaknya tertentu, maka melalui titik-
titik A, B, P dan B, C, P dapat dibuat xr  xa d ar sin D ar
lingkaran dengan m1 dan m2 sebagai pusat. d ab cot gD sin D ab  90q
Jika di A ditarik garis AB dan C ditarik garis
d ab cos D ab cot gD
tegak lurus BC, maka garis-garis tersebut
akan memotong lingkaran m1 dan m2 masing yb ya cot gD
masing di R dan S. Titik R dan S ini disebut xr xa  yb  ya cot gD
titik Penolong Cassini. Maka dapat terbukti
yr  ya d ar cos D ar
bahwa R, P dan S terletak dalam satu garis
lurus dan PB tegak lurus terhadap RS. d ab cot gD cos D ab  90q

Koordinat-koordinat titik R dicari dengan d ab sin D ab cot gD


menggunakan segitiga BRA yang siku-siku
 xb  xa cot gD
dititik A, maka dar = dab cotg dan ar = ab +
90o. yr Ya  xb  xa cot gD

Seperti yang ditunjukan pada gambar 235 Koordinat-koordinat titik S dicari dalam
segitiga ABR untuk menentukan dar dan segitiga BSC yang siku-siku di titik C, maka
gambar 236 menghitung ar. d cs d cb cot gE dan D cs D bc  90q
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 241

diakui, yaitu koordinat-koordinat titik A, B


B dbc dan C dan sudut-sudut dan yang diukur.
C
90o Sekarang dapatlah ditentukan sudut jurusan

dcs garis RS dengan rumus,


tgD rs xs  xr : ys  yr dan misalkan
S
tgD rs n, maka cotg rs==1:n.
Gambar 234. Menentukan das Selanjutnya Cassini menulis untuk
memasukkan koordinat-koordinat titik P ;
 yb  y p  y p  yr
C
B bc yr  yb
 xb  x p cot gD pb  x p  xr cot gD rp
90o cs

S
Karena D pb D rs  90q dan D rs , maka
dapatlah ditulis :
Gambar 235. Menentukan as
y r  yb  xb  x p cot g D rs  90q  x p  xr cot gD rs
jadi berlakulah :
x s  xc d cs sin D cs  xb  x p tgD rs  x p  xr cot gD rs

d bc cot gE sin D cb  90q x  x p n  x p  xr


1
b
d bc cos D bc cot gE n
1 1
yc  yb cot gE nxb  xr  n  xp atau,
n n
xs xc  yc  yb cot gE . 1 1
xp nxb  xr  yb  yr : n 
ys  yc d cs cos D cs n n

d bc cot gE cos D bc  90q xt  xb  xb  x p  x p  xr


 yb  y p tgD pb  yb  yr tgD rp
d bc sin D bc cot gE
 yb  y p tg D rs  90q  y p  yr tgD rs
ys yc  xc  xb cot gE .
 xc  xb cot gE
y b  y p cot gD rs  y p  yr tgD rs

Dari uraian diatas dan dari rumus-rumus


y b  y p  y p  yr n
1
n
untuk xr, yr, xs dan ys dapat dilihat, bahwa 1 1
yb  nyr  n  y p
besaran-besaran ini dapat dihitung dengan n n
segera dari besaran-besaran yang telah
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 242

1 1 B : x = + 23.373,83
yp yb  nyr  xb  xr : n 
n n y = +90.179,61
C : x = + 24.681,92
9.3.2 Langkah-langkah perhitungan y = + 90.831,87

Menentukan koordinat penolong R dan S = 644703

Koordinat R = 871128

Rumus yang digunakan : Jawaban :


xr xa  ( yb  ya ) cot gD
Menentukan koordinat titik R
yr ya  ( xb  xa ) cot gD Menentukan xr
Koordinat S Menggunakan rumus :
xs xc  ( yc  yb ) cot gE
xr x a  ( y b  y a ) cot gD
ys yc  ( xc  xb ) cot gE
( yb  ya ) = 90.179,61 - 91.422,92
Menentukan n
= - 1.243,31
( xs  xr )
n tgD rs Cotg = Cotg 644703
( y s  yr ) = 0,47090
( yb  ya ) cot gD = -1.243,31 x 0,47090
Menentukan koordinat P
= - 585,47
1
n xb  xr  yb  yr Xr = 23.231,58 - 585,47
xp n
1 = 22.646,11
(n  )
n
Menentukan yr
1
n yr  yb  xb  xr Menggunakan rumus :
yp n
1 yr y a  ( xb  x a ) cot gD
(n  )
n
( xb  xa ) = 23.373,83 - 23.231,58

9.3.3 Contoh Soal = 142,25


Cotg = Cotg 644703
Contoh Soal 1 = 0,47090
Hitunglah koordinat titik P ( Xp, Yp ) dengan
( xb  xa ) cot gD = 142,25 x 0,47090
pengikatan ke belakang cara Cassini
= 66,99
dengan data sebagai berikut :
yr = 91.422,92 + 66,99
A : x = +23.231,58
=91.355,93
y = + 91.422,92
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 243

Menentukan koordinat titik s Dicari dari titik R


Menentukan xs Menentukan Xp
Menggunakan rumus : 1
n xb  x r  y b  y r
xs xc  ( y c  y b ) cot gE n
xp
1
( yc  yb ) = 90.831,87- 90.179,61 (n  )
n
= 652,26
n xb = - 3.51,531 x 23.373,83
Cotg = Cotg 871128
= 0,04906 = - 82.166,26
1 1
xr = x 22.646,11
( yc  yb ) cot gE = 652,26x 0,04906 n - 3.51,531
= - 6.442,14
= 32,00
Xs = 24.681,92+ 32,00 ( yb  yr ) = 90.179,61 - 91.355,93
= 24.713,92 = - 1.176,32
Menentukan ys 1 1
(n  ) = - 3.51,531
Menggunakan rumus : n - 3.51,531

y c  ( xc  xb ) cot gE 1
ys nXb  Xr  Yb  Yr = ( - 82.166,26 -
n
( xc  xb ) = 24.681,92- 23.373,83
6.442,14 - 1.176,32) = - 89.784,72
= 1.308,99
- 89.784,72
Cotg = Cotg 871128 xp = 23.628,93
- 3.79,978
= 0,04906
( xc  xb ) cot gE = 1.308,99x 0,04906 Menentukan yp

= 64,17 1
n y r  y b  xb  x r
yr = 90.831,87+ 64,17 yp n
1
= 90.767,70 (n  )
n
Menentukan n
n yr = - 3.51,531 x - 91.355,93
( xs  xr )
n tgD rs = - 321.144,41
( ys  yr )
1 1
(24.713,92  22.646,11) yb = x 90.179,61
n - 3.51,531
(90.767,70  91.355,93)
= - 25.653,39
= - 3.51,531
( xb  xr ) = 23.373,83 22.646,11
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 244

= 727,72
Menentukan yp
1 1
(n  ) = - 3.51,531 1
n - 3.51,531 n y s  y b  xb  x s
yp n
1 1
nYr  Yb  Xb  Xr = (-321.144,41- (n  )
n n
25.653,39 + 727,72) = - 346.070,08 n yr = - 3.51,531 x - 90.767,70
- 346.070,08 = - 319.0776,6035
yp = 91.076,35
- 3.79,978 1 1
yb = x 90.179,61
Sehingga dari perhitungan di atas, dapat n - 3.51,531
disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah = - 25.653,39
(Xp = 23.628,93 dan Yp= 91.076,35 )
( xb  x s ) = 23.373,83 24.713,92
Dicari dari titik S = -1.340,09
Menentukan Xp
1 1
(n  ) = - 3.51,531
1 n - 3.51,531
n xb  x s  y b  y s
n
xp 1
1
(n  ) nYs   Yb  Xb  Xs =
n n
(-319.0776,6035 - 25.653,39 -1.340,09)
n xb = - 3.51,531 x 23.373,83
= - 346.070,08
= - 82.166,26
- 346.070,08
1 1 yp = 91.076,35
xs = x 24.713,92 - 3.79,978
n - 3.51,531
Sehingga dari perhitungan di atas, dapat
= - 7.030,367
disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah
( y b  y s ) = 90.179,61 90.767,70 (Xp = 23.628,93 dan Yp= 91.076,35 ) baik
= - 588,09 jika diukur dari koordinat titik R maupuan S.

1 1
(n  ) = - 3.51,531
n - 3.51,531
1
nXb  Xs  Yb  Ys = ( - 82.166,26 -
n
7.030,367 - 588,09) = - 89.784,72
- 89.784,72
xp = 23.628,93
- 3.79,978
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 245

Contoh Soal 2 Cotg = Cotg 471630


Hitunglah koordinat titik P ( Xp, Yp ) dengan = 0.9238
pengikatan ke belakang cara Cassini ( xb  xa ) cot gD = 736,19 x 0.9238
dengan data sebagai berikut :
= 680,10439
A : x = - 2.904,28 yr = 4.127,31 + 680,10439
y = + 4.127,31 =4.807,41
B : x = - 2.168,09
y = +2.351,09 Menentukan koordinat titik s
C : x = + 4.682,09 Menentukan xs
y = - 2.375,92 Menggunakan rumus :
= 471630 xs xc  ( y c  y b ) cot gE
= 410819
( yc  yb ) = - 2.375,92 2.351,09
Jawaban :
= - 4.727,01

Menentukan koordinat titik R Cotg = Cotg 410819

Menentukan xr = 1,14476

Menggunakan rumus :
( yc  yb ) cot gE = - 4.727,01 x 1,14476
xr x a  ( y b  y a ) cot gD
= -5.411,307
( yb  ya ) = 2.168,09 4.127,31 Xs = 4.682,09 5.411,307

= - 1.959,22 = - 729,218

Cotg = Cotg 471630 Menentukan ys


= 0.9238 Menggunakan rumus :
( yb  ya ) cot gD = - 1.959,22x 0.9238
ys y c  ( xc  xb ) cot gE
= - 1.809,499
( xc  xb ) = 4.682,09 2.168,09
Xr = -2.904,28 1.809,499
= -4.713,779 = 6.850,18

Menentukan yr Cotg = Cotg 410819

Menggunakan rumus : = 1,1448

yr y a  ( xb  x a ) cot gD ( xc  xb ) cot gE = 6.850,18 x 1,1448


= 7.841.833
( xb  xa ) = -2.168,09 2.904,28
yr = -2.375,92 + .841.833
= 736,19
= 5.465,913
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 246

Menentukan n 1
n y r  y b  xb  x r
( xs  xr ) n
n tgD rs yp
( ys  yr ) 1
(n  )
n
(729,218  4.713,779)
(5.465,913  4.807,41) n yr = 6,0509 x 4.807,41
= 6,0509 = 29.087,157
Dicari dari titik R 1 1
yb = x 2.351,09
Menentukan Xp n 6,0509
1 = 388,552
nXb  Xr  Yb  Yr
Xp n ( xb  xr ) = - 2.168,09 + 4.713,779
1
n  = 2.545,689
n
1 1
n xb = 6,0509 x -2.168,09 (n  ) = 6,0509
n 6,0509
= - 13.118,896
= 6,21616
1 1
xr = x -4.713,779 1
n - 3.51,531 nYr  Yb  Xb  Xr = (29.089,157 +
n
= - 779,021
388,552
( yb  yr ) = 2.351,09 4.807,41 + 2.545,659)
= - 2.456,32 = 32.623,368
1 1 32.623,368
(n  ) = 6,0509 yp = 5.151,632
n 6,0509 6,21616
= 6,21616 Sehingga dari perhitungan di atas, dapat

1 disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah


nXb  Xr  Yb  Yr = (- 13.118,896- (Xp = - 2.630,922 dan Yp = 5.151,632)
n
779,021 Dicari dari titik R
- 2.456,32) Menentukan Xp
= - 16.354,232 1
n xb  x s  y b  y s
- 16.354,232 n
xp = - 2.630,922 xp
- 6,21616 1
(n  )
n
Menentukan yp
n xb = 6,0509 x -2.168,09
= - 13.118,896
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 247

1 1 1
xs = x 729,218 nYs  Yb  Xb  Xs = (33.073,69 +
n 6,0509 n
= - 120,518 388,552 - 1.438,57 = 32.623,368
( y b  y s ) = 2.351,09 5.465,913 32.623,368
yp = 5.151,632
= - 3.114,822 6,21616
1 1 Sehingga dari perhitungan di atas, dapat
(n  ) = 6,0509 = 6,21616
n 6,0509 disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah
(Xp = - 2.630,922 dan Yp = 5.151,632) baik
1
nXb  Xs  Yb  Ys = (- 13.118,896- diukur dari titik penolong R maupun S.
n
3.114,822 9.4. Penggambaran pengikatan ke
- 120,518) belakang metode Cassini
= - 16.354,232
Selain dengan cara hitungan dengan
- 16.354,232
xp = - 2.630,922 metode Cassini, koordinat titik P dapat pula
- 6,21616
dicari dengan menggunakan metode grafis.
Menentukan yp Secara garis besar dijelaskan sebagai
1 berikut :
nYs  Yb  Xb  Xs
Yp n
a. Lukis di titik B sudut
G1 90 0
D
1
n  G2 90 0
E
n
dan,
n y s = 6,0509 x 5.465,913 b. Lukis sudut 90o di A dan di C, sehingga
= 33.073,69 garis-garis tersebut akan berpotongan di
1 1 R dan S,
yb = x 2.351,09
n 6,0509 c. Maka garis tegak lurus dari B pada garis

= 388,552 RS akan memberikan titik P yang dicari.

( xb  x s ) = - 2.168,09 + 729,218 Langkah-langkah pekerjaan :

= - 1.438,872 1. menentukan titik A, B dan C yang telah


1 1 disesuaikan dengan koordinat masing-
(n  ) = 6,0509
n 6,0509 masing baik absis maupun ordinatnya
= 6,21616 ke dalam kertas grafik.
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 248

Gambar 238. Penentuan titik R dan S

C (Xc,Yc) 4. hubungkan titik koordinat R dan S


A (Xa,Ya)
tersebut, sehingga kedua titik terdapat
B (Xb,Yb) dalam satu garis lurus.

A
Gambar 236. Penentuan koordinat titik A, B dan C.
B C

2. lukislah sudut 90o pada arah


o
koordinat A dan sudut 90 pada arah
koordinat B. S
R
A
Gambar 239. Penarikan garis dari titik R ke S.
C
B 5. tarik garis dari titik B terhadap garis RS,
90 -
o
90 -
o
sehingga menjadi garis yang membagi
garis RS dengan sudut sama besar yaitu
saling tegak lurus 90o.

Gambar 237. Menentukan sudut 90o dan 90o -


A

3. lukis sudut 90o di titik A sehingga akan C


B
berpotongan dengan sudut yang
o
dibentuk oleh sudut 90 . Titik
90o 90o
perpotongan tersebut kita sebut titik R. S
o
dan lukis sudut 90 di titik B sehingga P (Xp,Yp)
R
akan berpotongan dengan sudut yang
Gambar 240. Penentuan titik P
dibentuk oleh sudut 90o . Titik
perpotongan tersebut kita sebut titik S. 6. Bacalah koordinat titik P tersebut

90o C
B
90o

S
R
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 249

Model DiagramModel
Alir IlmuDiagram
Ukur TanahAlir
Pertemuan ke-08
Cara Pengikatan
Pengikatan KeKe Belakang
Belakang Metode
Metode Cassini Cassini
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT

Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal


Titik Tunggal

Disusun dari 3 Titik Ikat


Benchmark A (Xa, Ya) dan
Menggunakan Alat Theodolite B (Xb, Yb) -> Basis
Benchmark B (Xb, Yb) dan
C (Xc, Yc) -> Basis

Pengukuran Pengikatan Ke Belakang 2 Lingkaran melalui


Metode Cassini (Mesin Hitung) Benchmark A, B, C
dan titik P

Alat Theodolite berdiri di atas Titik P dan Ditarik garis tegak lurus
dibidik ke Benchmark A, B dan C dari AB & BC
Perpotongan lingkaran
dengan
Garis tegak lurus AB &
Sudut Alfa = < APB Sudut Beta = < BPC BC adalah
Titik Penolong R dan S

dab (Jarak ab) = [(Xb-Xa)^2+(Yb-Ya)^2]^0.5


dbc (Jarak bc) = [(Xc-Xb)^2+(Yc-Yb)^2]^0.5
Dengan Prinsip :

1. Rumus Sinus
Alfa ab = Tan^-1 [(Xb-Xa)/(Yb-Ya)]
2. Segitiga sehadap
Alfa bc = Tan^-1 [(Xc-Xa)/(Yc-Ya)]
3. Jumlah sudut dalam segitiga

Xr = Xa + dar . sin Alfa ar


Alfa ar = Alfa ab + 90 Yr = Ya + dar . cos Alfa ar
Alfa cs = Alfa cb - 90
Xs = Xc + dcs . sin Alfa dcs
dar = (dab/sinus Alfa) . sinus Gamma Ys = Yc + dcs . cos Alfa dcs
dcs = (dbc/sinus Beta) . sinus Delta

Alfa rs = Tan^-1 (Xs-Xr)/(Ys-Yr) Kappa = Alfa rs - Alfa rb


Alfa ps = Alfa rs ; Alfa pr = Alfa rs - 180 Epsilon = Alfa sb - Alfa sr

Xp(a) = Xa + dap . sin Alfa ap Alfa pb = Alfa ps + 270


Yp(a) = Ya + dap . cos Alfa ap Alfa pa = Alfa ps + 270 - Alfa
Alfa pc = Alfa ps + 270 + Beta
Xp(b) = Xb + dbp . sin Alfa bp
Yp(b) = Yb + dbp . cos Alfa bp dpb = (dbr/sin 90) . sin Kappa
dpa = (dab/sin Alfa) . sin (Alfa+Kappa)
Xp(c) = Xc + dcp . sin Alfa cp dpc = (dbc/sin Beta). sin (Beta+Epsilon)
Yp(c) = Yc + dcp . cos Alfa cp

Gambar 241. Model diagram alir cara pengikatan ke belakang metode cassini
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 250

Rangkuman

Berdasarkan uraian materi bab 9 mengenai pengikatan kebelakang metode cassini,


maka dapat disimpulkan sebagi berikut:

1. Cara pengikatan ke belakang metode Cassini merupakan salah satu model perhitungan
yang berfungsi untuk mengetahui suatu titik koordinat, yang dapat dicari dari titik-titik
koordinat lain yang sudah diketahui.

2. Pengikatan ke belakang metode Cassini bertujuan untuk mengukur atau menentukan


koordinat titik jika kondisi alam tidak memungkinkan dalam pengukuran biasa atau
dengan pengukuran pengikatan ke muka. Sehingga alat theodolite hanya ditempatkan
pada satu titik, yaitu tepat diatas titik yang akan dicari koordinatnya, kemudian diarahkan
pada patok-patok yang telah diketahui koordinatnya, Yang membedakan metode
Cassini dengan metode Collins adalah asumsi dan pengolahan data perhitungan.
Sedangkan pada proses pelaksanaan pengukuran di lapangan kedua metode tersebut
sama, yang diukur adalah jarak mendatar yang dibentuk antara patok titik koordinat
yang sudah diketahui.

3. Peralatan yang digunakan pada pengukuran pengikatan ke belakang cara Cassini,


antara lain sebagai berikut :Theodolite, Rambu ukur, Statif, Unting-unting, Benang,
Formulir ukur dan alat tulis.

4. Langkah-langkah penggambaran Pengikatan ke belakang metode Cassini :

a. menentukan titik A, B dan C yang telah disesuaikan dengan koordinat masing-


masing baik absis maupun ordinatnya ke dalam kertas grafik.
b. lukislah sudut 90o pada arah koordinat A dan sudut 90o pada arah koordinat
B.
c. lukis sudut 90o di titik A sehingga akan berpotongan dengan sudut yang dibentuk
oleh sudut
90o .
d. hubungkan titik koordinat R dan S tersebut, sehingga kedua titik terdapat dalam satu
garis lurus.
e. tarik garis dari titik B terhadap garis RS, sehingga menjadi garis yang membagi garis
RS dengan sudut sama besar yaitu saling tegak lurus 90o.
f. Bacalah koordinat titik P tersebut
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini 251

Soal Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini !

1. Apa yang dimaksud pengukuran pengikatan ke belakang ? Mengapa dilakukan


pengukuran pengikatan ke belakang ?
2. Jelaskan pengertian dan tujuan pengikatan ke belakang metode Cassini?
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan metode Collins dan Cassini?
4. Diketahui koordinat X1 = 19.268,27 Y1 =86.785,42 , X2 = 26.578.33 Y2 =95.423,13
sudut yang dibentuk adalah 43o. Berapa jarak koordinat 1 dan 2 (d12).
5. Hitunglah koordinat titik P ( Xp, Yp ) dengan pengikatan ke belakang cara Cassini
dengan data sebagai berikut :

A : x = - 3.587,17 B : x = - 3.255,33 C : x = + 6.147,23 = 523150


y = + 6.356,26 y = +2.963,45 y = - 3.346.37 = 322413

Anda mungkin juga menyukai