Anda di halaman 1dari 48

Kesalahan dan Bias Pada

GNSS
REDHO SURYA PERDANA
E-mail : redho.perdana@gt.itera.ac.id

2019
Kesalahan dan Bias GNSS

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Efek Dari Kesalahan dan Bias
Kesalahan dan bias GNSS harus diperhitungkan secara
baik dan benar, karena akan mempengaruhi :
1. Ketelitian informasi (Baik dari posisi, kecepetan,
percepatan, dan waktu) yang diperoleh
2. Proses penentuan ambiguitas fase dari sinyal
GNSS
Struktur dan tingkat kecanggihan software
pemrosesan data GNSS akan dipengaruhi oleh mekanisme
yang digunakan dalam menangani kesalahan dan bias

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Penanganan Dari Kesalahan dan Bias
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam
menghadapi kesalahan dan bias GNSS, yaitu :
1. Terapkan mekanisme differencing antar data.
2. Estimasi parameter dari kesalahan dan bias dalam proses hitung perataan.
3. Hitung besarnya kesalahan/bias berdasarkan data ukuran langsung.
4. Gunakan strategi pengamatan yang tepat
5. Gunakan strategi pengolahan data yang tepat.
6. Abaikan.

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Kesalahan dan Bias GNSS

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Kesalahan Orbit Satelit
Kesalahan orbit adalah kesalahan
dimana posisi satelit yang dilaporkan
oleh ephemeris satelit tidak sama
dengan posisi satelit yang sebenarnya

Kesalahan orbit satelit pada


dasarnya disebabkan oleh ketiga
faktor berikut secara bersamaan,
yaitu :
1. Kekurang-telitian pada proses
perhitungan orbit satelit
2. Kesalahan dalam prediksi orbit
untuk periode waktu setelah
uploading
3. Penerapan Selective Hasanudin Z. Abidin, 1995
Availability
Kesalahan Orbit Satelit

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Tingkat Ketelitian Informasi Orbit GNSS

Hasanudin Z. Abidin, 2004


Kesalahan Jam Satelit
Kesalahan jam adalah kesalahan
dimana jam satelit yang dilaporkan
oleh satelit tidak sama dengan jam
yang ada di receiver GNSS

Dalam pesan navigasi GNSS, ada


beberapa parameter waktu yang
dibawa yaitu ao , a1 , dan a2 yang
merepresentasikan :
- offset waktu,
- offset frekuensi,
- dan frequency drift
dari jam satelit

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Anti Spoofing (AS)

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Selective Availability (SA)

Hasanudin Z. Abidin, 2004


Selective Availability (SA)
“ketika masih ada”

Hasanudin Z. Abidin, 2004


Ambiguitas Fase (N)
Ambiguitas fase (N) dari pengamatan fase sinyal GNSS adalah
jumlah gelombang penuh yang tidak terukur oleh receiver
GNSS. Untuk dapat merekonstruksi jarak ukuran antara
satelit dan antenna maka harga N harus terlebih dahulu
ditentukan
• Merupakan bilangan bulat (kelipatan panjang
gelombang)
• Setiap sateit mempunyai harga ambiguitas fase
yang berbeda satu sama lainnya
• Sepanjang receiver mengamati sinyal secara
kontinyu (tidak terjadi cycle slips), maka
ambiguitas fase akan selalu sama harganya
untuk setiap epok pengamatan

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Ambiguitas Fase - Resolusi Ambiguitas
• Ambiguitas fase pada umumnya ditentukan pada
pengamatan double-difference
• Penentuan harga bilangan bulat dari ambiguitas
fase bukanlah suatu tugas yang mudah untuk
diselesaikan, terutama kalau dilakukan sambil
bergerak (on-the-fly ambiguity resolution)
• Ada 3 aspek yang harus diperhitungkan secara
baik :
• Eliminasi kesalahan dan bias
• Geometri satelit-pengamat
• Teknik resolusi ambiguitas

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Cycle Slips
Cycle Slips adalah fenomena dimana
receiver GNSS karena sesuatu hal
‘terputus’ dalam pengamatan sinyal
GNSS

Cycle slip dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti :


• Mematikan dan menghidupkan receiver GNSS
• Obstruksi dari sinyal GNSS yang disebabkan oleh bangunan,
pohon, jembatan, dll
• Dinamika receiver yang tinggi
• Rendahnya rasio signal-to-noise, yang bias disebabkan oleh
aktivitas ionosfir yang tinggi, multipath, dll
• Receiver failure
Hasanudin Z. Abidin, 1995
Cycle Slips
• Cycle slips akan
menyebabkan ketidak-
kontinyuan dalam jumlah
gelombang penuh dari
fase geombang pembawa
yang diamati
• Pendeteksian cycle slip • lebih
Ambiguitas fase sebelum
mudah dibandingkan
pengkoreksiannya dan sesudah cycle slips
• Cycle slip lebih mudah akan berbedapada
ditangani nilainya
data 2
frekuensi, ketimbang pada data satu frekuensi
• Cycle slip lebih mudah ditangani pada data static,
ketimbang pada data kinematik
Hasanudin Z. Abidin, 1995
Metode Pendeteksian Cycle Slips

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Pengkoreksian Cycle Slips

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Bias Troposfir

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Bias Troposfir

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Hasanudin Z. Abidin, 1997
Hasanudin Z. Abidin, 1997
Bias Ionosfir

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Bias Ionosfir

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Bias Ionosfir

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Satelit GNSS

Total Electron Content (TEC) Z’

TEC adalah jumlah Lapisan Ionosfir


kandungan electron IPP (Ionosfir Pierce Point)
sepanjang sinyal satelit
dalam satuan TEC unit
(1 TEC unit : 10 ^16 Ketinggian
electron/m^2) 50-1000 Km

TEC dihitung dengan


metode kombinasi
antara pengukuran fase
VTEC
dan pseudo-range yang
(Vertical Total Electron
merupakan TEC miring Receiver Content)
(STEC). Permukaan GNSS
Bumi
Satelit GNSS

Total Electron Content (TEC) Z’


Lapisan Ionosfir
IPP (Ionospheric Pierce Point)

Ketinggian
Delta S = Path Delay (d.Ionosfir) 50-1000 Km
f= frekuensi gelombang
P = fase

VTEC
(Vertical Total Electron
Receiver Content)
Permukaan GNSS
Bumi
STEC dan VTEC

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Regionisasi Aktivitas Ionosfir

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Variasi Harian TEC

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Pereduksian Efek Ionosfir

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Model Klobuchar - DULU

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Multipath

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Multipath

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Pereduksian Efek Multipath

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Pergerakan Pusat Fase Antena

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Pergerakan Pusat Fase Antena

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Pergerakan Pusat Fase Antena

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Derau Receiver
Derau atau yang biasa disebut noise adalah
suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik
(suara), elektris, maupun elektronis yang
hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/
elektronika) dalam bentuk gangguan yang
bukan merupakan sinyal yang diinginkan.
Berarti, derau receiver adalah suatu
gangguan yang didapatkan oleh receiver
GNSS yang menyebabkan gangguan sinyal
GNSS yang datang dari satelit menuju
receiver GNSS.
Imaging

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Imaging

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Imaging

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Kesalahan Jam Receiver

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Kesalahan Jam Receiver

Hasanudin Z. Abidin, 1995


Kesalahan Jam Receiver

Hasanudin Z. Abidin, 1995

Anda mungkin juga menyukai