TRANSFUSI DARAH
Tujuan : adalah memilih darah atau komponen darah yang kompatibel, sehingga dapat menyelamatkan
jiwa seseorang dengan tidak merusak sel darah merah resipien atau tidak merugikan resipien.
Bila memerlukan darah untuk transfusi, maka sekitar 5 – 10ml darah resipien (penerima) diambil dan
dimasukkan ke dalam tabung kering untuk memastikan serum yang cukup banyak untuk melakukan uji
silang serasi.
Sampel darah harus diberi pengenal yang jelas dengan nama lengkap pasien, nomor registrasi rumah
sakit, serta nama bangsal, kemudian dikirim secapatnya ke laboratorium bersamaan dengan formulir
permintaan darah lengkap.
Sebaiknya disertai keterangn tentang pasien dan harus ditanda tangani oleh dokter yang merawat
pasien.
1. Tanggal permintaan
4. Jenis kelamin
6. Ruang perawatan
7. Alamat pasien
8. Diagnosis pasien
13. Jumlah dan jenis darah atau produk darah yang dibutuhkan
Contoh Darah
Pengambilan contoh darah pasien dengan pemberian label yang benar dari pasien yang akan
ditransfusikan merupakan hal yang kritis untuk keselamatan transfusi darah. Petugas yang mengambil
contoh darah harus mengidentifikasi pasien dengan membandingkan informasi yang ada di dalam
formulir permintaan darah dengan informasi pada tanda pengenal pasien yang ada di rumah sakit
tersebut. Masalah dapat timbul bila ada ketidakjelasan identitas pada saat pengambilan darah dan
transfusi, sehingga perlu diambil contoh darah baru untuk memperjelas identitas.
Untuk pemeriksaan pre transfusi dapat digunakan serum atau plasma. Darah yang hemolisis tidak dapat
digunakan. Hemoglobin yang bebas dalam serum dapat menutupi hemolisis yang diakibatkan oleh
antibodi.
Uji silang serasi harus dilakukan dengan contoh darah yang diambil dalam waktu kurang dari 3 hari untuk
menghindari inaktivasi komplemen dan kesalahan pendataan.
Bila contoh darah sudah diterima, petugas yang berkompeten harus mengkonfirmasikan kesesuaian
contoh darah dengan formulir permintaan darah. Bila ada keragu-raguan harus memperoleh contoh
darah baru, tidak diperkenankan seseorang memperbaiki atau menyalahkan contoh darah.
Pendataan
Setiap permintaan darah dan pemeriksaan darah harus ada pendataan yang lengkap agar dapat
dilakukan penelusuran kembali bila dibutuhkan sewaktu-waktu. Pada setiap uji silang serasi harus
dilakukan pendataan pemeriksaan darah sebelumnya pada pasien yang mempunyai riwayat serologis.
Bila pasien pernah diperiksa sebelumnya, maka hasil pemeriksaan yang baru harus dibandingkan dengan
hasil pemeriksaan sebelumnya.
Pemeriksaan Serologis
Unruk darah lengkap (whole blood) dan komponen darah lainnya seperti sel darah cuci ( washed
erytrhrocyte), eritrosit konsentrat, atau trombosit konsentrat yang mengandung 5ml sel darah merah
harus diuji silang serasi terlebih dahulu antara darah donor dan darah pasien.
Darah adalah suatu suspense yang terdiri atas plasma dan sel-sel darah. Antigen (aglutinogen) golongan
darah terikat pada sel darah merah sedangkan antibodi (aglutinin) terdapat dalam plasma darah. Sifat
golongan darah adalah diturunkan terikat somatik kromosom dan bersifat abadi. Baik antigen maupun
antibodi dari golongan darah terdapat dalam darah kita dalam bentuk ketidaksesuaian. Pada golongan
darah sistem ABO dibagi menjadi 4 golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Golongan darah A terdapat
antigen A dan antibodi B, golongan darah B terdapat antigen B dan antibodi A, golongan darah AB
terdapat antigen A dan B dan tidak terdapat antibodi, golongan darah O tidak terdapat antigen dan
terdapat antibodi A dan B.
Tujuan Pemeriksaan
1. Menentukan adanya antigen A, B dan rhesus pada sel darah merah serta adanya antibodi A dan
antibodi B pada serum atau plasma darah.
2. Untuk memastikan tidak adanya antibodi-antibodi pada darah pasien yang akan bereaksi dengan
darah donor bila ditransfusikan atau sebaliknya.
Aglutinasi adalah ikatan antara antigen dan antibodi (Ag pada sel darah merah dengan antibodi
yang terdapat pada serum / plasma gumpalan.
1. Konstante keseimbangan : makin tinggi konstante keseimbangan makin banyak jumlah antibodi
yang mengadakan ikatan dengan antigen.
o CCC
VALIDASI REAGENSIA
I. Anti-A
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
II. Anti-B
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
III. Anti-D
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
5. Teteskan masing-masing 2 tetes AHG pada tabung I, II,III dan IV Kocok-kocok semua tabung
hingga tercampur
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
4. Teteskan masing-masing 2 tetes Bovine Albumin 22% pada tabung I, II dan III
Pembacaan Hasil
7. Baca reaksi
Pembacaan Hasil
Reagen Anti-A
Hasil Reaksi
Reagen Anti-B
Hasil Reaksi
Reagen Anti-D
Identitas
Anti-D IgM 2 tts Anti-D IgM + 1 tts Susp sel A 10% 2 tetes Anti-D IgM + 1 tetes Susp sel B 10%
2 tetes BA 22% + 1 tetes Susp sel A 10% 2 tetes BA 22% + 1 tetes Susp sel B 10%
Tanggal Pemeriksaan :
Nama Pemeriksa :
Dicek oleh :
TEST VALIDASI REAGEN BOVINE ALBUMINE 22% & ANTI HUMAN GLOBULIN
Validasi Bovine Albumine 22% 1 tts susp sel A 5% 2 tts BA 22% 1 tts susp sel B 5% 2 tts BA 22% 1 tts
susp sel O 5% 2 tts BA 22%
Hasil Pemeriksaan
Validasi Anti Human Globulin Cuci 3 kali dengan saline kemudian reaksi dilanjutkan dengan
Menambahkan kedalam masing-masing tabung 2 tetes Anti Human Globulin Kocok perlahan – lahan,
kemudian putar 3000 rpm selama 15 detik Baca reaksi
Hasil Pemeriksaan
Kocok perlahan-lahan, kemudian putar 3000 rpm selama 15 detik Baca reaksi
Hasil Pemeriksaan
Test Validasi
Keterangan :
Untuk test validasi AhG hanya dengan dapat dilakukan, bila hasil Bovine Albumine 22% bail/valid
Pemeriksaan :
Memeriksa antigen sel darah merah dengan cara menambahkan anti-A, anti-B monoclonal
Memeriksa antibodi dalam serum / plasma dengan cara mereaksikannya dengan sel golongan A, B, dan
O.
3. Auto kontrol
Memeriksa antibodi dalam serum dengan cara mereaksikan dengan sel darah merahnya sendiri.
Reagensia
• Tes Sera Anti-A
• Tes Sel A 5%
• Tes Sel B 5%
• Tes Sel O 5%
• Saline
Alat :
• Waterbath
• Centrifuge
• Mikroskop
• Rak tabung
• Pipet platik 1 ml
• labu semprot
• Gelas Pembilas
• Wadah limbah
Persiapan Reagensia
3. Teteskan masing-masing 1(satu) tetes sel darah merah pasien suspensi 5% pada tabung 1, 2, 6, 7
dan 8
4. Teteskan masing-masing 2(dua) tetes serum / plasma pasien pada tabung : 3, 4,5 dan 6
6. Putar pada 3000 rpm selama 15’’- 20’’.inkubasi pada suhu kamar selama 60’
7. Baca hasil reaksi ;
Reagensia
• Saline
Alat :
• Waterbath
• Centrifuge
• Mikroskop
• Rak tabung
• Pipet plaStik 1 ml
• labu semprot
• Slide test
• Bioplate
• Gelas Pembilas
• Wadah limbah
Persiapan Reagensia
Cara Kerja
3. Teteskan masing-masing 1(satu) tetes sel darah merah pasien/DN suspensi 10 % pada sumur
plate 1, 2, dan\ 6
4. Teteskan masing-masing 2(dua) tetes serum / plasma pasien/DN padasumur plate : 3, 4, 5,dan 6
5. Teteskan masing-masing 1 tetes sel darah merah pasien/DN suspensi 40 % pada plate 7 dan 8
6. Kocok-kocok plate ke depan dan ke belakang hingga tercampur, amati reaksi aglutinasi yang
terjadi.
PEMBACAAN HASIL ;
NO
SEL GROUPING
SERUM GROUPING
AUTO CONTROL
GOL.DARAH
1 3+ – – 2+ – – A
2 – 3+ 2+ – – – B
3 – – 2+ 2+ – – O
4 3+ 3+ – – – – AB
5 2+ – 2+ 2+ – – Subgroup A
6 m.f.+ – 2+ 2+ – – Subgroup A3
7 – – + 2+ 2+ – Bukan O
8 – – 2+ 3+ 3+ – Oh
10 + + 2+ 2+ 2+ +s ?
11 2+ – – – – – A?
12 – – – – – – O bayi
KETERANGAN
No. 1 s/d 4 : Hasil pemeriksaan lazim dijumpai sesuai dengan hokum Landstainer
No 12 dan 13 : Tidak ada regular anti bodi,reaksi ini dapat terjadi pada darah bayi, darah
KESIMPULAN HASIL :
1. Bila terjadi aglutinasi pada Anti-A dan test Sel –B maka golongan darah pasien adalah A
2. Bila terjadi aglutinasi pada Anti-B dan test Sel –A maka golongan darah pasien adalah B
3. Bila terjadi aglutinasi pada Anti-A dan Anti-B dan tidak terjadi aglutinasi pada test sel-A dan test
sel-B maka golongan darah pasien adalah AB
4. Bila tidakterjadi aglutinasi pada Anti-A dan Anti-B dan terjad aglutinasi pada test sel-A dan test
sel-B maka golongan darah pasien adalah O
6. Bila terjadi aglutinasi pada test sel O,diduga sample adalah golongan darah Bombay,atau ada
antibodi lain..? lanjutkan pemeriksaan
7. Bila terjadi aglutinasi pada Anti-D,maka golongan darah sample yang diperiksa adalah Rhesus
positif ( D+)
8. Bila tidak terjadi aglutinasi pada Anti-D,maka golngan darah sample yang diperiksa adalah
Rhesus negative (Rh negative)
Antibodi yang terdapat dalam serum / plasma,bila direaksikan dengan antigen pada sel darah
merah,melalui inkubasi pada suhu 37ºC dalam waktu tertentu,dan dengan penambahan anti
monoglobulin akan terjadi reaksi aglutinasi.
2. Metode :
1. Aglutinasi
2. Gel test
3. Reagensia :
A. Metode Aglutinasi
3. Coombs serum
2. ID Diluent -2
4. Peralatan :
A. Metode Aglutinasi
3. Sentrifuge
4. Objekgelass
5. Mikroskop
6. Pipet Pasteur
7. Labu Semptrot
1. ID Centrifuge
2. ID incubator
3. Micropipet
4. ID Dispenser
5. Yellow Tips
– Kocok-kocok
– Kocok isi tabung hingga tercampur rata putar 3000 rpm selama 15 detik
Validitas :
– Kepada tabung yang hasil coombs testnya Negatif tambahkan 1 tetes CCC(Coombs control Cell)
Identitas Pasien/Donor Sel Grouping Serum Grouping Auto Kontrol Rhesus Faktor Jam
1 tts sel 5% 1 tts sel 5 % 2 tts serum 2 tts serum 2 tts serum 2 tts serum 1 tts sel
5% 1 tts sel 5%
2 tts Anti-A 2 tts Anti-B 1 tts sest sel A 5% 1 tts sest sel B 5% 1 tts sest sel O 5%
1 tts sest sel 5% 2 tts Anti-D 2 tts Boving Albumin 22%
OS :
DN :
Kocok-kocok hingga tercampur rata, putar 3000 rpm 15-20 detik Baca Reaksi
Pemeriksaan Golongan Darah ABO & Rhesus Metode Plate
Identitas Pasien/Donor Sel Grouping Serum Grouping Auto Kontrol Rhesus Faktor Jam
1 tts sel 10% 1 tts sel 10 % 2 tts serum 2 tts serum 2 tts serum 2 tts serum 1 tts sel
40% 1 tts sel 40%
2 tts Anti-A 2 tts Anti-B 1 tts sest sel A 10% 1 tts sest sel B 10% 1 tts sest sel O 10%
1 tts sest sel 10% 2 tts Anti-D 2 tts Boving Albumin 22%
OS :
DN :
Kocok-kocok hingga tercampur rata, putar 3000 rpm 15-20 detik Baca Reaksi
Mayor I Mayor II Mayor III Minor I Minor IIMinor III Auto Kontrol Auto Pool
Jam
2 tts serum Os 2 tts serum OS 2 tts serum OS 2 tts plasma Donor – I 2 tts plasma Donor – II 2 tts
plasma Donor – III 2 tts serum OS 2 tts pool Plasma Donor
2 tts sel Donor – I 5% 1 tts sel Donor – II 5% 1 tts sel donor – II 5% 1 tts sel OS 5% 1 tts sel OS 5%
1 tts sel OS 5% 1 tts sel OS 5% 1 tts pool donor 5 %
22%
2 tts Bo. Alb. 22% 2 tts Bo. Alb. 22% 2 tts Bo. Alb. 22% 2 tts Bo. Alb. 22% 2 tts
Bo. Alb. 22% 2 tts Bo. Alb. 22% 2 tts Bo. Alb. 22%
2 tts AHG
2 tts AHG
2 tts AHG
2 tts AHG
2 tts AHG
2 tts AHG
Putar 3000 rpm selama 15-20 detik Baca Reaksi makroskopis dan moikroskopis
Bila hasil Negatif tambahkan 1 tetes CCC, kocok-kocok, putar 3000 rpm,
Tanggal :
A. Phase I
Masukkan :
Tabung I : Mayor I : 2 tetes serum/plasma PASIEN dan tambahkan 1 tetes SDM 5% DONOR 1
Tabung II : Mayor II :2 tetes serum/plasma PASIEN dan tambahan 1 tetes SDM 5% DONOR 2
Tabung III : Mayor III : 2 tetes serum/plasma PASIEN dan tambahan 1 tetes SDM 5% DONOR 3
Tabung IV : Minor I : 2 tetes serum/plasma DONOR 1 dan tambahkan 1 tetes SDM 5% PASIEN
Tabung V : Minor II : 2 tetes serum/plasma DONOR 2 dan tambahkan 1 tetes SDM 5% PASIEN
Tabung VI: Minor III : 2 tetes serum/plasma DONOR 3 dan tambahkan 1tetes SDM 5% PASIEN
Tabung VII : Auto kontrol: 2 tetes serum/plasma pasien dan tambahkan 1 tetes SDM 5% pasien .
Tabung VIII: Auto Pool : 2 tetes pool \serum/plasma DONOR I,II,III dan tambahkan 1 tetes pool
SDM 5% DONOR I,II,III
4. Pembacaan hasil :
Lanjutkan ke Phase II
2. kocok isi tabung dan inkubasi pada suhu 37ºC selama 15 menit.
5. Pembacaan hasil
5. Pembacaan hasil
Tidak : – Hemolisis
– Aglutinasi
Terjadi :– Hemolisis
– Aglutinasi
Validasi
4. Pembacaan hasil
– Microtube I → Mayor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel donor suspensi 1% dan
denganmicropipet tambahan 25 ul serum pasien
– Microtube II → Minor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel suspensi 1% dan dengan
micropipet tambahan 25 ul Plasma donor
– Microtube III → Auto Control : dengan micropipet masukkan 50 ul sel pasien suspensi 1% dan
denganmicropipet tambahan 25 ul serum pasien
– Terjadi hemolisis / aglutinasi → TIDAK cocok / incompatible.Darah tidak boleh diberikan kepada
pasien
– Miicrotube I >Mayor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel donor I suspensi 1% dan
dengan micropipet tambahan 25 ul serum pasien
– Miicrotube II >Mayor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel donor II suspensi 1% dan
dengan micropipet tambahan 25 ul serum pasien
– Miicrotube III >Mayor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel donor III suspensi 1% dan
dengan micropipet tambahan 25 ul serum pasien
– Miicrotube IV >Minor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel pasien suspensi 1% dan
dengan micropipet tambahan 25 ul plasma donor I
– Miicrotube V > Minor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel pasien suspensi 1% dan
dengan micropipet tambahan 25 ul plasma donor II
– Miicrotube VI > Minor test : dengan micropipet masukkan 50 ul sel pasien suspensi 1% dan
dengan micropipet tambahan 25 ul plasma donor III
– Miicrotube VII >Auto control : dengan micropipet masukkan 50 ul sel pasien suspensi 1% dan
dengan micropipet tambahan 25 ul serum pasien
– Miicrotube VIII >Auto Pool : dengan micropipet masukkan 50 ul pool sel donor 1% dan dengan
micropipet tambahan 25 ul pool plasma donor
Tidak hemolisis /aglutinasi > cocok /compatible,Darah boleh diberikan kepada pasien
Terjadi hemolisis /aglutinasi > tidak cocok /incompatible,Darah tidak boleh diberikan
kepada pasien
Negatif : Seluruh sel menembus / melewati jel dan menbentuk endapan pada bagian dasar
microtube
Positif 1: Seluruh sel beraglutinasi dalam media jel dan kepekaan aglutinasi dapat berpusat
Positif 2: Seluruh sel beraglutinasi dalam media jel dan aglutinasi dapat dilihat memanjang
Positif 3: Seluruh sel beraglutinasi dalam media jel dan kepekaan aglutinasi terlihat hampir /
Positif 4: Seluruh sel beraglutinasi dan letak aglutinasi terdapat pada permukaan atas
microtube ( lapisan atas microtube)
(Mixed field) lagi terletak pada bagian dasar microtube mengendap tak beraglutinasi
– Cocokkan kembali identitas contoh darah tersebut dengan lembar kerja pemeriksaan sample
Tujuan : Menetapkan ada / tidak adanya antibodi yang coated pada sel darah merah pasien
Reagensia :
2. Saline
Peralatan :
1. Centrifuge
2. Mikroskop
3. Rak tabung
4. Tabung serologis
5. Pipet Pasteur
6. Labu semprot
7. Slide test
8. Gelas pembilas
Persiapan reagensia :
Cara Kerja :
4. Buang supernatannya
9. Hasil pembacaan :
Tanggal :
Coombs serum :
Dicek Oleh :
Penanggung Jawab :