PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Regenerasi epitel dan
pembentukan jaringan granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang
sedang tumbuh. Tetapi neoplasma bukan karena pertumbuhannya sesuai
dengan jalannya pertumbuhan normal.Seperti diketahui sel itu mempunyai
dua tugas utama yaitu bekerja dan berkembang biak. Bekerja bergantung
kepada aktivitas sitoplasma, sedangkan berkembang biak bergantung kepada
aktivitas intinya. Pada sel neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga
sebagian besar energy digunakan untuk berkembang biak. Neoplasma
bersifat ganas dan jinak , neoplasma yang bersifat jinak pada mata yaitu
tumor orbita dan neoplasma yang bersifat ganas disebut kanker yaitu
retinoblastoma.
Retinoblastoma merupakan tumor ganas primer intraokuler
terbanyak pada anak-anak. Di Amerika Serikat, kasus retinoblastoma
diperkirakan ditemukan pada 1 dari 18000 anak di bawah umur 5 tahun.
Secara genetik tumor ini berkem-bang karena mutasi lengan panjang
kromosom pada lokus 13q14 dan mutasi pada kedua alel gen Rb1. Tumor ini
dapat diturunkan secara herediter atau sporadik, dan dapat unilateral (70-
75% kasus), maupun bilateral (25-30% ka-sus). Tidak terdapat predileksi
sex dan ras. Umur yang sering dikenai rata-rata usia 18 bulan dan 90%
pasien didiag-nosis sebelum usia 5 tahun.
1
1.3 Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Penelitian
Karakteristik Frekuensi %
Jeinis kelamin
Laki-laki 56 56,56
Perempuan 43 43,44
Kelompok usia
<1 10 10,10
1-2 32 32,32
3-4 40 40,40
5-6 8 8,08
>7 9 9,09
Lateralisasi
Unilatral 76 76,76
3
Bilateral 23 23,24
Keluhan utama
Protusio 65 65,66
Leukokona 32 32,32
Strabismus 1 2,02
4
juga didapatkan oleh Soebagyo et al dalam penelitiannya di Jawa Timur
dimana pro-tusio dikeluhkan oleh 61,36% penderita.Hasil ini berbeda
dengan hasil penelitian lain di negara-negara kawasan Asia Tenggara
dimana leukokoria merupakan keluhan terbanyak (66-78%). Ini menan-
dakan bahwa pasien umumnya datang sudah pada stadium lanjut dan
menun-jukkan prognosa yang lebih buruk. Jika dilihat dari alasan kenapa
da-tang terlambat untuk mencari pengoba-tan (tabel 2), masalah sosio
ekonomi merupakan penyebab terbanyak. Seba-nyak 42 orang pasien
(42,42%) menya-takan datang terlambat untuk berobat karena tidak
mempunyai biaya. Alasan tidak mengerti mengenai bahaya penya-kitnya
diungkapkan oleh 35 orang pen-derita (35,35%). Jadi faktor sosioe-konomi
dan tingkat pendidikan rendah yang menyebabkan mereka datang terlambat
dalam mencari pengobatan. Kedua faktor tersebut merupakan faktor utama
yang menyebabkan keterlam-batan diagnosis di negara-negara berkembang
sehingga menyulitkan untuk dilakukannya deteksi dini penyakit. Noguera
et al juga mendapatkan bahwa masalah finansial (71,4%) menyebabkan
penderita retinoblastoma di Filipina terlambat dalam mencari pengoba-
tan.12,14,15 Ini akan menjadi dilema dan masalah bagi kita oleh karena di
satu sisi kita berusaha mendeteksi dini penyakit retinoblastoma ini,
sementara dari segi finansial dan faktor sosioekonomi keluar-ga penderita
tidak mendukung.
5
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Alasan Datang Terlambat Berobat.
Alasan Frekuensi %
Takut 2 2,03%
99 100
Terapi/tindakan frekuensi %
Eksenterasi 2 2,02%
Eksenterasi+kemoterapi 32 32,32%
Eksenterasi+radioterapi 1 1,01%
Eksenterasi+kemoterapi+raioterapi 1 1,01%
Enukleasi 10 10,10^
6
Enukleasi+ radioterapi 3 3,03%
Kemoterapi 11 11,11%
Radioterapi 1 1,01%
99 100
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Kasus retinoblastoma sebanyak 99 kasus dari tahun 2003-
2012 dengan jumlah anak laki-laki lebih banyak dibanding anak perempuan.
Umur yang terbanyak ditemukan pada penderita retinoblastoma yaitu dalam
rentang umur 3-4 tahun. Klinis dan keluhan penderita yang banyak ditemui
adalah stadium protusio pada satu mata (unilateral). Faktor finansial, tingkat
pen-didikan dan sosioekonomi merupakan salah satu kendala dalam deteksi
dini dan penatalaksanaan retinoblastoma
3.2 Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat
mengetahui tentang Neoplasma ganas seperti retinoblastoma dan
mengetahui metode penelitian dan hasil penelitian pada retinoblastoma
dalam hasil penelitian pada jurnal dalam makalah ini.dan Selain dari pada
itu,penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami masih
dalam proses pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya
makalah penelitian ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir
pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.
8
DAFTAR PUSTAKA