Anda di halaman 1dari 4

BAB II

Al-Quran, Kalam Ilahi

Sumber Pengetahuan dan

Tindakan
PEMAHAMAN TENTANG BAHASA AGAMA

Agar dapat memahami peranan bahasa Arab di dalam Islam, kita harus
membandingkan berbagai tradisi keagaman.

Sayyid Nasr dalam kalimat ini, beliau mengimplikasikan bahwa membandingkan di sini perlu
dilakukan agar kita bisa mendapatkan solusi dari suatu permasalahan yang ada, salah satunya
pemahaman atau peryataan tentang agama Islam hanya untuk orang Arab karena Al-Quran
memakai bahasa Arab, padahal bukan seperti itu jika kita dapat memahami islam secara
keselesuruhan.

Ada dua jenis tradisi keagamaaan : Yang didasarkan pada pribadi penyebarnya yang
dianggap inkarnasi Tuhan, yang di dalam Hinduisme disebut “avatara”, sehingga penyebar
agama tersebut di pandang sebagai Kalam-Nya. Dalam tradisi ini tubuh sang penyebar
agama disamakan dengan bentuk lahir dari Kalam tersebut. Tubuh atau bentuk eksternal
dari pendiri tradisi itu sendiri adalah bentuk eksternal dari Kalam tersebut.

Di sini Sayyid Nasr mengambil perbandingan budaya agama Buddha dan budaya agama Kristen.
Sayyid Nasr menjelaskan bahwa dalam Hinduisme penyebarnya disebut sebagai avatara
(Inkarnasi). Dalam hal ini berarti penyebar agama itu sendiri merupakan Kalam Tuhan.

Misalnya dalam Kristen , Kristus adalah Kalam-Nya, sehingga tidak menjadi soal apakah
ritus dilakukan dalam bahasa Latin, Yunani, Arab atau Persia agar pelakunya dapat ikut
serta dalam “darah dan tubuh kristus”.

* liturgi/li·tur·gi/ n Kris 1 ibadat umum di gereja; 2 tata cara kebaktian

** imaji/ima·ji/ n 1 sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; 2 imajinasi


Pada kalimat ini dijelaskan secara implisit dari apakah fungsi sebenarnya dari suatu bahasa, yaitu
sebagai alat atau sarana penyampaian informasi dari suatu individu ke individu lainnya. Dengan
kata lain hal ini juga menegaskan bahwa tidak berarti agama Islam hanya untuk orang Arab
walaupun Al-Quran menggunakan bahasa Arab, hal ini seharusnya juga berlaku untuk Agama
lainnya.

Di dalam bahasa Katholik bahasa Latin adalah bahasa liturgi, bukan bahasa suci.

Di agama Katholik dalam melakukan ritulgi/ ritual ibadah* menggunakan bahasa latin. Sesuai
perkataan Paus Pius XII (Mediator Dei): “Penggunaan bahasa Latin mengakibatkan kedua hal ini
sekaligus: tanda yang jelas akan kesatuan dan penjaga yang efektif melawan menyimpangan dari
doktrin yang benar.” Tetapi bahasa liturgi di sini tidak dianggap suci oleh umat katholik.

Di luar tradisi Ibrahim, misalkan saja dalam Budhisme, Buddha adalah avatara atau
inkarnasi. Teks Buddha awal tertulis dalam bahasa Sanskrit, yang kemudian diterjemahkan
dalam bahasa Pali, Tamil, Cina, Jepang dan sebagainya. Seseorang dapat menjadi Buddhis
yang baik tanpa perlu menguasai bahasa Sanskrit.

Sekali lagi di tegaskan lagi dalam kalimat diatas bahwa penggunaan bahasa dalam suatu agama
tidak selalu menandakan bahwa agama tersebut hanya untuk golongan yang berbahasa sama
dengan agama tersebut. Sehingga dapat dinyatakan bahwa bahasa agama adalah mutlak bahasanya
tapi relatif secara fungsi atau tujuannya.

Di sini terlihat sekali lagi bahwa bentuk lahir dari kata – kata-Nya bukanlah sebuah bahasa,
sebab kata – kata-Nya adalah aspek lahiriah sang Buddha, yang kita tahu bahwa keindahan
Buddhisme terletak pada imaji tentang Buddha sendiri.

Di sini dijelaskan bahasa bukanlah bentuk lahir dari perkataan Tuhan karena perkataan tuhan
merupakan salah satu aspek dari Tuhan itu sendiri. Dari pembahasan sebelum-sebelumnya kita
memahahi ada hal yang absolut/mutlak yaitu Tuhan dan ada hal yang relatif yaitu ciptaan-Nya.

Kata kunci : Bahasa, tradisi/budaya, membandingkan, fungsi bahasa

* liturgi/li·tur·gi/ n Kris 1 ibadat umum di gereja; 2 tata cara kebaktian

** imaji/ima·ji/ n 1 sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; 2 imajinasi


PERTANYAAN

1. Arman : Dimana posisi kitab dalam kedua agama tersebut (Kristen dan Buddha) ?

Bibel dan Weda setara dengan hadist kalau dalam islam.

2. Fawaid : apakah maksud inkarnasi adalah perubahan/penjelmaan tuhan menjadi


dalam bentuk manusia atau lainnya ?

3. Basori : Apakah hari kelahiran mempengaruhi jenis pewahyuan?

4. Rizal : Apakah jika Yesus meninggal, proses penerimaan firman selesai?


5. fawaiq

Tidak, firman tuhan di jelmakan menjadi Al

inkarnasi/in·kar·na·si/ n 1 penjelmaan roh dalam wujud makhluk lain (ter-utama manusia);


titisan; 2 perwujudan makhluk halus dalam bentuk yang nyata;

berinkarnasi/ber·in·kar·na·si/ v mengalami inkarnasi

Tubuh atau bentuk eksternal dari pendiri tradisi itu sendiri adalah bentuk eksternal dari
Kalam tersebut.

- Manusia atau penyebar atau pendiri tradisi itu sendiri merupakan Kalam Tuhan.
- EDO : Tuhan memanifestasikan Kalam-Nya dalam bentuk tubuh(manusia).
-
* liturgi/li·tur·gi/ n Kris 1 ibadat umum di gereja; 2 tata cara kebaktian

** imaji/ima·ji/ n 1 sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; 2 imajinasi


Manifestasi : memperjelas sesuatu

Manifestasi dalam bentuk manusia disebut inkarnasi.

Alhamdulillah

* liturgi/li·tur·gi/ n Kris 1 ibadat umum di gereja; 2 tata cara kebaktian

** imaji/ima·ji/ n 1 sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; 2 imajinasi

Anda mungkin juga menyukai