Anda di halaman 1dari 9

HASIL ANALISA SWOT

Pengkajian Data Program Gizi

A. Target, sasaran dan indikator keberhasilan

Hasil Capaian
NO Kegiatan Analisa/Hambatan
sasaran absolute %
UPAYA KESEHATAN
WAJIB
I GIZI MASYARAKAT

Data sasaran tidak menggunakan


data real
Rendahnya kunjungan balita ke
1 Cakupan balita ditimang (D/S) 5430 563 18% posyandu
Ada beberapa RT tidak ke
posyandu
Program masih berjalan
Cakupan distribusi kapsul
2 vitamin A bagi bayi (6- 379 283 85,24% Target tercapai
11bulan)
Cakupan distribusi kapsul
3 vitamin A bagi anak balita 3913 3012 73,75% Hasil sweeping belum maksimal
(12-59bulan)
Cakupan distribusi kapsul
4 797 669 100% Target capai
vitamin A bagi ibu nifas
Cakupan distribusi tablet Fe 1 Target tercapai (target cakupan
5 834 790 94,70%
Bumil 85%)
Cakupan distribusi tablet Fe 3 Target tercapai (target cakupan
6 834 745 89,30%
Bumil 85%)
Target tercapai (target cakupan
7 Cakupan ASI ekslusif 379 207 55%
42%)
Rendahnya kunjungan balita k
Posyandu
8 Cakupan Balita naik BB 993 718 72,30% Kurangnya pengtahuan ibu
tentang menu gizi seimbang pada
balita
Cakupan gizi buruk mendapat
9 0 0 0
perawatan
Cakupan PMT pemulihan 3 anak balita dengan Gizi kurang
10 3 3 100%
balita gizi Buruk/Gizi Kurang mendapat PMT pemulihan

B. ALUR PELAYANAN GIZI


a. Petugas memberi salam kepada pasien
b. Petugas mempelajari rekam medis/rujukan internal
c. Menentujan status gizi pasien
d. Petugas menentukan jumlah kalori sesuai jenis kelamin dan aktifitas
e. Petugas melakukan anamnesis dan riwayat diet pasien
f. Petugas menyediakan leaflet diet dan menuliskan susunan menu sehari sesuai
standar diet
g. Petugas menjelaskan bahan makanan apa saja yang diperbolehkan dikonsumsi,
dibatasi, dan dilarang untuk dikonsumsi
h. Petugas membuat kesepakatan dengan pasien untuk melakukan kunjungan
ulang dalam rangka monitoring evaluasi diet satu bulan lagi
i. Pasien pulang
C. Gambaran program gizi
a. Tenaga kesehatan
Petugas program gizi berjumlah 1 orang dengan tingkat pendidikan S1
b. Fasilitas kesehatan
- buku KMS
- Food model
- Timbangan berat badan
- Alat ukur tinggi badan
- Leaflet dan lembar balik
c. Jenis kegiatan
1. Monitoring kenaikan berat badan balita.
2. Pelaksanaan distribusi Tablet Fe dengan sasaran bumil
3. Pelaksanaan distribusi Tablet Fe remaja dengan sasaran Siswa SMP
dan SMA
4. Pelaksanaan distribusi kapsul vitamin A bagi bayi (6-11 bulan)
5. Pelaksanaan distribusi kapsul vitamin A bagi bayi (12-59 bulan)
6. Pelaksanaan distribusi kapsul vitamin A bagi ibu nifas
7. Pemberian Asi Ekslusif
8. Pemberian PMT pada bumil KEK
9. Pemberian PMT pemulihan Balita Gangguan GIZI
Table 1.Masalah Gizi

Program gizi Sasaran Target Hasil Prosentase


Jumlah bayi dan balita yang
5430 100% 563 18%
menimbang.
Pemantauan Balita naik BB 993 100% 718 72,30%
Pelaksanaan distribusi kapsul
vitamin A bagi anak balita 3913 100% 3012 73,75%
(12-59bulan)
Keterangan :

1. Jumlah bayi dan balita yang menimbang belum mencapai target,yaitu 18%
2. Jumlah bayi dan balita yang naik timbangannya belum mencapai target,yaitu 72,30%
3. Jumlah distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita (12-59bulan),yaitu 73,75%
d. Hambatan
1) Rendahnya kunjungan balita ke posyandu
2) Ada beberapa RT tidak ada posyandu
3) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang mamfaat penimbangan
balita
4) Kurangnya pengetahuan ibu tentang menu gizi seimbang pada balita
5) Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat (D/S) dan dukungan lintas
sektor
6) Kurangnya fasilitas pengukuran antropometri (dacin, microtoa) dan
rendahx tgkt keakuratan hasil pengukuran (dacin yg ada sdh lama tdk
dikalibrasi dan SDM)
7) Balita gizi buruk tidak mempunyai jaminan kesehatan
1. Analisa

M1 :
1) Petugas program gizi berjumlah 1 orang
M2 :
a) Timbangan berat badan
b) Alat ukur tinggi badan
c) Leaflet dan lembar balik
M3 :

a. Konseling Gizi Keluarga


Keluarga yang mengalami masalah gizi datang ke puskesmas untuk
konsultasi gizi.
b. Konseling Gizi Bayi
Kegiatan yang dilakukan biasanya posyandu dengan pengisian KMS.
c. Konseling Gizi Balita
Kegiatan yang dilakukan biasanya posyandu dengan pengisian KMS.
d. Konseling Gizi Ibu Hamil
Kegiatan dengan cara menimbang berat badan, dan pemberian nutrisi

M4:

Adanya program BOK ( Bantuan Operasional Kesehatan ) dari dinas


kesehatan Kabupaten kota samarinda
M5:
 Adanya kerja sama antara lintas program dan lintas sektor
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan

Dalam melakukan analisa SWOT, perlu dilakukan skoring atau penilaian


terhadap setiap poin yang dinilai. Penilaian untuk S dan W semakin tinggi
skor maka semakin baik, namun pada O dan T akan berbanding terbalik
makna yang diperoleh, adapun rentang nilai yang digunakan adalah :

Skor 1 = kinerja menurun.

Skor 2 = kinerja sebanding dengan masalah.

Skor 3 = kinerja lebih baik dibanding masalah.

Skor 4 = kinerja sangat baik.


D. Analisis swot

Tabel 3.7
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix Program Gizi
UPTD Puskesmas Pasundan 2017

No Critical success factor Bobo Skor Hasil


t

Kekuatan (strenght)

1 Jaringan kerjasama lintas sector 0.2 3 0.6


sangat baik,

2 Adanya BOK ( Bantuan 0.1 2 0.2


Operasional Kesehatan ) dari
dinas kesehatan Kabupaten Kota
Samarinda

3 Adanya kerjasama yang baik 0.2 2 0.4


dalam melakukan penyuluhan
kesehatan antara ahli gizi, dokter,
perawat, dan bidan

4 Adanya puskesmas sebagai 0.2 3 0.6


pusat pelayanan kesehatan yang
utama di masyarakat dalam
pembangunan kesehatan

5 Adanya fasilitas penunjang 0.1 3 0.3


puskesmas (laboratorium)

6 Pemantauan kesehatan dengan 0.1 3 0.3


penimbangan berat badan pada
balita secara rutin untuk
mengontrol kebutuhan gizi
masyarakat

7 Adanya kelas ibu hamil untuk 0.1 3 0.3


meningkatkan kesehatan ibu dan
anak..

Total 1 2.7

Tabel 3.7
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix Program Gizi
UPTD Puskesmas Pasundan 2017

No Critical success factor Bobo Skor Hasil


t

Kelemahan (weakness)

1 Petugas program gizi berjumlah 1 0.3 2 0.6


orang

2 Kurangnya kesadaran dan 0.4 2 0.8


partisipasi masyarakat untuk
datang menimbang bayi dan balita.

3 Angka menimbang bayi dan balita 0.3 2 0.6


masih di bawah target

Total 1 2

S-W = 2.7 - 2 = 0.7


Tabel 3.7
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix Program Gizi
UPTD Puskesmas Pasundan 2017

No Critical success factor Bobot Skor Hasil

Peluang (oportunity)

1 Letak puskesmas yang mudah 0.2 3 0.6


dijangkau masyarakat.

2 Adanya dukungan dari Dinkes 0.3 2 0.6


kota samarinda terhadap program
gizi puskesmas yang terjalin baik.

3 Adanya program indonesia sehat 0.3 2 0.6


2020 khususnya

4 Adanya Posyandu yang 0.2 3 0.6


hubungannya terjalin baik antara
kader posyandu dan masyarakat
khususnya yang mempunyai bayi
dan balita

TOTAL 1 2.4
Tabel 3.7
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix Program Gizi
UPTD Puskesmas Pasundan 2017

No Critical success factor Bobot Skor Hasil


3.
Ancaman (treat)

1 Masyarakat kurang memanfaatk 0.3 3 0.9


an sarana kesehatan puskesmas
khususnya dalam pelayanan gizi.

2 Masih Adanya masyarakat 0.4 3 1.2


dengan tingkat pendidikan dan
status ekonomi yang masih
rendah.

3 Kurangnya pengetahuan 0.3 3 0.9


masyarakat tentang manfaat
penimbangan balita

Total 1 3

O - T = 2.4 - 3 = - 0.6
Diagram Layang Program Gizi

KUADRAN III KUADRAN I

W S
0,7

0.6
KUADRAN IV KUADRAN II

Interpretasi diagram layang untuk program gizi berada pada kuadran 2, yang berarti
program tersebut memiliki ancaman tetapi masih memiliki kekuatan untuk mengembangkan
program gizi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai