Anda di halaman 1dari 6

PENCEGAHAN PENYAKIT PADA KOMPLIKASI KEHAMILAN PRE EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA

Topik : Pre-Eklampsia dan Eklampsia


Pokok Bahasan : Pencegahan Penyakit pada Komplikasi Kehamilan Pre Eklampsia dan Eklampsia
Sub Pokok bahasan :
a. Ibu hamil mengerti tentang definisi pre-eklampsia
b. Ibu hamil mengetahui klasifikasi pre-eklampsia
c. Ibu hamil mengetahui faktor resiko dari pre-eklampsia
d. ibu hamil mengetahui tanda dan gejala pre-eklampsia
e. Ibu hamil mengetahui dampak dari pre-eklampsia
f. Ibu hamil mengetahui pencegahan pre-eklampsia
Pukul : 08.30 WIB – 09.15 WIB
Sasaran : Ibu Hamil
Tempa : Puskesmas Aur Duri
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Juni 2016
Lama Waktu : 45 menit

I. LATAR BELAKANG
Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan yang ditandai dengan berbagai gejala klinis
seperti hipertensi, proteinuria, dan edema yang biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah
persalinan. Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia berat dengan tambahan gejala kejang-kejang atau koma.
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit dan meninggal, sebelum
persalinan berlangsung. Banyak faktor resiko ibu hamil dan faktor yang memengaruhi diantaranya adalah usia dan paritas ibu.
Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun lebih beresiko tinggi untuk hamil dibandingkan bila hamil pada usia normal, yang
biasanya terjadi sekitar 21-30 tahun.
Umur seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi,
psikologi, sosial dan ekonomi

II. TUJUAN PENYULUHAN


a. Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan ibu hamil mampu memahami dan mencegah terjadinya gangguan kehamilan
terutama pre eklampsia dan eklampsia.

b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat :
1. Ibu hamil mengerti tentang Definisi pre-eklampsia
2. Ibu hamil mengetahui klasifikasi pre-eklampsia
3. Ibu hamil mengetahui faktor resiko dari pre-eklampsia
4. ibu hamil mengetahui tanda dan gejala pre-eklampsia
5. Ibu hamil mengetahui dampak dari pre-eklampsia
6. Ibu hamil mengetahui pencegahan pre-eklampsia

III. MATERI PENYULUHAN


1) Definisi Pre-eklampsia
2) Klasifikasi Pre-eklampsia
3) Faktor Resiko Pre-eklampsia
4) Tanda dan Gejala Pre-eklampsia
5) Dampak dari Pre-eklampsia
6) Pencegahan Pre-eklampsia

IV. METODE
1) Ceramah
2) Tanya jawab

V. MEDIA & ALAT


1) LCD
2) Leaflet
3) Power Point
4) Infocus

VI. SETTING TEMPAT

VII. KEGIATAN
PENYULUHAN

Tahap
No Penyuluh Peserta Metode Media
Kegiatan

1 Pembukaan 1. Membuka pertemuan Ceramah Power


(5 menit) a. Memberi salam Menjawab salam point
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Menyampaikan judul materi Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan Penyuluhan memperhatikan
4. Melakukan kontrak waktu Memperhatikan

Menyetujui kontrak waktu


yang telah ditentukan
2 Penyajian 1. Menggali pengetahuan ibu Audiens menyampaikan Ceramah Power
(30 menit) tentang pre-eklampsia dan yang diketahuinya dan Tanya point dan
eklampsia jawab leaflet
2. Memberikan reinforcement
Audiens mengutarakan
3. Penyampaian Materi :
pendapat
a. Menggali pengetahuan
audiens tentang pengertian
preeklampsia
b. Memberikan reinforcement
Memperhatikan dan
c. Menyampaikan materi
memahami yang
penyuluhan tentang
disampaikan penyuluh
pengertian preeklampsia
Audiens mengutarakan
d. Menggali pengetahuan
pendapat
audiens tentang klasifikasi
preeklampsia
e. Memberikan reinforcement
f. Menyampaikan materi
penyuluhan tentang Memperhatikan dan
klasifikasi preeklampsia memahami yang
g. Menggali pengetahuan disampaikan penyuluh
audiens tentang faktor Audiens mengutarakan
resiko preeklampsia pendapat
h. Memberikan reinforcement
i. Menyampaikan materi
penyuluhan tentang faktor Memperhatikan dan
resiko preeklampsia memahami yang
j. Menggali pengetahuan disampaikan penyuluh
audiens tentang tanda dan Audiens mengutarakan
gejala preeklampsia pendapat
k. Memberikan reinforcement
l. Menyampaikan materi
penyuluhan tentang tanda
dan gejala preeklampsia Memperhatikan dan
m. Menggali pengetahuan memahami yang
audiens tentang dampak disampaikan penyuluh
preeklampsia Audiens mengutarakan
n. Memberikan reinforcement pendapat
o. Menyampaikan materi
penyuluhan tentang dampak
preeclampsia Memperhatikan dan
memahami yang
p. Menggali pengetahuan disampaikan penyuluh
audiens tentang pencegahan Audiens mengutarakan
preeklampsia pendapat
q. Memberikan reinforcement
r. Menyampaikan materi
penyuluhan tentang
pencegahan preeklampsia Memperhatikan dan
4. Memberikan kesempatan memahami yang
audiens untuk bertanya disampaikan penyuluh
5. Menjawab pertanyaan yang Audiens Bertanya
diajukan audiens
Audiens Memperhatikan
6. Memberikan reinforcement
Audiens Memperhatikan
Audiens Memperhatikan
7. Memberikan umpan balik Menerima leaflet

8. Membagikan leaflet
3 Penutup 1. Memberikan kesempatan pada Audiens bertanya Tanya Leaflet
(10 enit) audiens untuk bertanya tentang jawab,
materi penyuluhan ceramah
2. Menanyakan kembali materi
yang telah dijelaskan Audiens menjawab
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan
bersama peserta Audiens mendengarkan
4. Mengucapkan terimakasih atas Audiens mendengarkan
peran serta audiens yang hadir
dalam penyuluhan
5. Memberikan salam penutup Menjawab salam

VIII. SUSUNAN PANITIA KEGIATAN


1. Moderator : Marini
2. Penyaji : a. Leader : Wiwit Novera
b. Co-leader : Reski Yunisa Mareska
3. Observer : Ingwy Pratiwi
4. Fasilitator : Dyna Yunita, Rifqah, Febri Tri Harmoko, Witra, Queen Elsa Yovita, Widya Rivani

IX. TUGAS PANITIA KEGIATAN


1. Peran Moderator
a. Membuka dan menutup acara.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
d. Menjaga kelancaran acara.
e. Memimpin diskusi.
2. Peran Penyuluh
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan.
3. Peran observer
a. Mengamati jalannya kegiatan.
b. Mengevaluasi kegiatan.
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.
4. Peran fasilitator
a. Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi penyuluhan.
b. Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya.
c. Menjadi contoh dalam kegiatan.

X. EVALUASI
1. Evaluasi struktur:
a. Materi sudah dipersiapkan sebelum Penyuluhan
b. Media sudah dipersiapkan sebelum Penyuluhan
c. Tempat sudah siap 1 jam sebelum Penyuluhan
d. SAP sudah dipersiapkan sebelum Penyuluhan
2. Evaluasi proses:
a. Peserta datang tepat waktu 10 menit sebelum penyuluhan dimulai
b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara efektif
3. Hasil :
a. Dari 6 ibu hamil, 2 diantaranya mampu menjawab tentang Definisi pre-eklampsia
b. Dari 6 peserta, 5 diantaranya mampu menjawab tentang tanda dan gejala pre-eklampsia
c. Dari 6 peserta, 3 diantaranya mampu menjawab tentang pencegahan pre-eklampsia

XI. MATERI TERLAMPIR


1. Pengertian Pre-eklampsia dan Eklampsia
Pre-eklamsi atau keracunan kehamilan sering juga disebut toksemia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema, proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan, tetapi terjadi
sebelumnya.
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, kondisi lanjutan dari Pre Eklampsia yang tidak teratasi dengan baik,
dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang atau koma yang timbul bukan akibat kelainan neurologi.
Sebelumnya wanita tadi menunjukkan gejala-gejala Preeklampsia.
2. Klasifikasi Preeklampsia
Preeklampsia dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan berat dan ringannya penyakit yang diderita.
a. Preeklampsia ringan
Ketika tekanan darah tetap di bawah 160 sistolik (angka yang lebih besar), atau 110 diastolik (angka yang lebih kecil),
dan tidak ada gejala penyakit yang parah.
b. Preeklampsia berat
i. ketika tekanan darah sistolik melebihi 160 atau 110 diastolik, dan atau disertai dengan gejala adanya penyakit tertentu
seperti dibawah ini:
ii. perubahan visual dan gangguan penglihatan, penglihatan kabur.
iii. Sakit kepala yang terus menerus
iv. kesulitan bernapas akibat kelebihan cairan di paru-paru
v. sakit perut parah bagian atas
vi. penurunan output urin, lebih dari 5000 miligram protein dalam sampel 24 jam,
vii. trombosit rendah secara signifikan (bagian dari darah yang membantu gumpalan darah)
viii. disfungsi hati atau janin yang sangat kecil atau terlalu sedikit cairan ketuban di sekitarnya.
3. Faktor Resiko
1. Kehamilan pertama
2. Jika ibu hamil lebih muda dari 18 tahun atau lebih tua dari 40 tahun.
3. berhubungan dengan jarak antara dua kehamilan.
4. Status sosial ekonomi rendah.
5. Beberapa kehamilan seperti kembar atau kembar tiga.
6. Kehamilan mola, kondisi abnormal yang meniru kehamilan normal tetapi sebenarnya tumor.
7. Riwayat tekanan darah tinggi kronis, diabetes, gangguan ginjal, migrain, rheumatoid arthritis
8. Riwayat keluarga pra-eklampsia (yaitu, ibu, adik, nenek atau bibi yang memiliki gangguan tersebut).
9. Wanita dengan lemak tubuh lebih tinggi dari rata-rata.

4. Tanda dan Gejala Pre-eklampsia dan Eklampsia


Adanya Pre Eklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah pada
pemeriksaan didapatkan :
1. Hipertensi :
Temuan tekanan darah yang tinggi atau peningkatan tekanan darah dari biasanya. Sebagai patokan digunakan batasan
tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg.
2. Bengkak :
Bengkak dapat mudah dikenal di daerah kaki dan tungkai. Pada kondisi yang lebih berat didapatkan bengkak di
seluruh tubuh. Pembengkakan ini terjadi akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian dari sel merembes
keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun di bagian tersebut.
3. Protein dalam urin :
Ada kadar protein tinggi dalam urin karena gangguan pada ginjal. Gejala Pre Eklampsia ringan menunjukkan angka kadar
protein urin lebih tinggi dari 500 mg per 24 jam. Yang parah dapat mencapai angka 5 gram dalam 24 jam. Produksi urin pun
kurang dari 400 ml per 24 jam.
4. Kenaikan berat badan :Kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester kedua, dan lebih dari 0,45
setiap minggu pada trimester ketiga. Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan dalam
tubuh.
5. Nyeri perut.
6. Sakit kepala yang berat beserta mual muntah
7. Perubahan pada refleks.
8. Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.
9. Ada darah di air kencing.
Terjadinya Eklampsia pada umumnya kejang yang didahului oleh semakin memburuknya Pre Eklampsia dan terjadinya
gejala-gejala nyeri kepala dibagian frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri epigastrium dan hiperrefleksia

1. Dampak yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera ditangani


1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklampsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat
cukup darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau
lahir dengan berat kurang. Preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan
dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan
penglihatan.
2. Lepasnya plasenta.
Preeklampsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir, sehingga terjadi pendarahan dan
dapat mengancam bayi maupun ibunya.
3. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated liver enzym dan low platelet count
(meningkatnya kadar enzim dalam hati dan rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan
muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.

4. Eklampsia
Jika preklampsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklampsia. Eklampsia dapat mengakibatkan kerusakan permanen
organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal. Eklampsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak
bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.

5. Pencegahan
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik adalah meminta ibu hamil untuk
mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklampsia. Diet yang dianjurkan cukup
protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklampsia yang terdiagnosa lebih awal,
akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh
sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklampsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan
risiko terkena preeklampsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi
suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari. Minuman yang baik adalah air putih,
karna air akan mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga
dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per
hari.
4. Olahraga
Berolahraga selama 20-30 menit sehari, 3-5 hari seminggu sudah cukup untuk mencegah pre-eklampsia. Olahraga yang
disarankan tentunya adalah olahraga yang tidak terlalu berat dan aman dijalankan oleh ibu hamil, seperti, jalan cepat,
yoga atau senam khusus ibu hamil dan renang. Ketika berolahraga, pemanasan tidak boleh ditinggalkan, lakukanlah
selama 5-10 menit untuk mempersiapkan tubuh berolahraga. Jika jalan kaki menjadi pilihan, berjalanlah perlahan sebagai
pemanasan. Setelah itu, naikkan intensitasnya, Anda bisa berjalan lebih cepat. Namun, tidak boleh sampai kelelahan.
Saat selesai latihan, jangan mendadak berhenti. Akhiri dengan pendinginan, secara bertahap kurangi kecepatan berjalan
hingga akhirnya berhenti.

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas. Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika

Prawirohardjo S, Pre-eklampsia dan Eklampsia, dalam Ilmu Kebidanan, edisi ke-3, Wiknjosastro H, Saifuddin A, Rachimhadhi T,
penyunting, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005: 281-301
Winkjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai