I. LATAR BELAKANG
Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan yang ditandai dengan berbagai gejala klinis
seperti hipertensi, proteinuria, dan edema yang biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah
persalinan. Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia berat dengan tambahan gejala kejang-kejang atau koma.
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit dan meninggal, sebelum
persalinan berlangsung. Banyak faktor resiko ibu hamil dan faktor yang memengaruhi diantaranya adalah usia dan paritas ibu.
Ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun lebih beresiko tinggi untuk hamil dibandingkan bila hamil pada usia normal, yang
biasanya terjadi sekitar 21-30 tahun.
Umur seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi,
psikologi, sosial dan ekonomi
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat :
1. Ibu hamil mengerti tentang Definisi pre-eklampsia
2. Ibu hamil mengetahui klasifikasi pre-eklampsia
3. Ibu hamil mengetahui faktor resiko dari pre-eklampsia
4. ibu hamil mengetahui tanda dan gejala pre-eklampsia
5. Ibu hamil mengetahui dampak dari pre-eklampsia
6. Ibu hamil mengetahui pencegahan pre-eklampsia
IV. METODE
1) Ceramah
2) Tanya jawab
VII. KEGIATAN
PENYULUHAN
Tahap
No Penyuluh Peserta Metode Media
Kegiatan
8. Membagikan leaflet
3 Penutup 1. Memberikan kesempatan pada Audiens bertanya Tanya Leaflet
(10 enit) audiens untuk bertanya tentang jawab,
materi penyuluhan ceramah
2. Menanyakan kembali materi
yang telah dijelaskan Audiens menjawab
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan
bersama peserta Audiens mendengarkan
4. Mengucapkan terimakasih atas Audiens mendengarkan
peran serta audiens yang hadir
dalam penyuluhan
5. Memberikan salam penutup Menjawab salam
X. EVALUASI
1. Evaluasi struktur:
a. Materi sudah dipersiapkan sebelum Penyuluhan
b. Media sudah dipersiapkan sebelum Penyuluhan
c. Tempat sudah siap 1 jam sebelum Penyuluhan
d. SAP sudah dipersiapkan sebelum Penyuluhan
2. Evaluasi proses:
a. Peserta datang tepat waktu 10 menit sebelum penyuluhan dimulai
b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara efektif
3. Hasil :
a. Dari 6 ibu hamil, 2 diantaranya mampu menjawab tentang Definisi pre-eklampsia
b. Dari 6 peserta, 5 diantaranya mampu menjawab tentang tanda dan gejala pre-eklampsia
c. Dari 6 peserta, 3 diantaranya mampu menjawab tentang pencegahan pre-eklampsia
4. Eklampsia
Jika preklampsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklampsia. Eklampsia dapat mengakibatkan kerusakan permanen
organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal. Eklampsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak
bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.
5. Pencegahan
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik adalah meminta ibu hamil untuk
mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklampsia. Diet yang dianjurkan cukup
protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklampsia yang terdiagnosa lebih awal,
akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh
sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklampsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan
risiko terkena preeklampsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi
suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari. Minuman yang baik adalah air putih,
karna air akan mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga
dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per
hari.
4. Olahraga
Berolahraga selama 20-30 menit sehari, 3-5 hari seminggu sudah cukup untuk mencegah pre-eklampsia. Olahraga yang
disarankan tentunya adalah olahraga yang tidak terlalu berat dan aman dijalankan oleh ibu hamil, seperti, jalan cepat,
yoga atau senam khusus ibu hamil dan renang. Ketika berolahraga, pemanasan tidak boleh ditinggalkan, lakukanlah
selama 5-10 menit untuk mempersiapkan tubuh berolahraga. Jika jalan kaki menjadi pilihan, berjalanlah perlahan sebagai
pemanasan. Setelah itu, naikkan intensitasnya, Anda bisa berjalan lebih cepat. Namun, tidak boleh sampai kelelahan.
Saat selesai latihan, jangan mendadak berhenti. Akhiri dengan pendinginan, secara bertahap kurangi kecepatan berjalan
hingga akhirnya berhenti.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas. Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Prawirohardjo S, Pre-eklampsia dan Eklampsia, dalam Ilmu Kebidanan, edisi ke-3, Wiknjosastro H, Saifuddin A, Rachimhadhi T,
penyunting, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005: 281-301
Winkjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka