Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok pembahsan : ASFIKSIA


Sasaran : Para ibu hamil dan ibu yang  bayinya mengalami asfiksia
Pelaksana kegiatan     :
a) Hari/tanggal : Jumat, 24 Desember 2021
b) Waktu : 20 menit
c) Tempat : Ruang NICU
d) Penyaji/penyuluhan : Tania Febriyanti

A. Latar Belakang
Asfiksia neonaturium ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernafas secara spontan dan teratur segera setelah (Hutchinson,1967).keadaan ini
disertai dengan hipoksia,hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis.Hipoksia yang
terdapat pada penderita Asfiksia ini merupakan fackor terpenting yang dapat
menghambat adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin (Grabiel
Duc,1971) .penilaian statistik dan pengalaman klinis atau patologi anatomis
menunjukkan bahwa keadaan ini merupakan penyebab utama mortalitas dan
morbiditas bayi baru lahir.Hal ini dibuktikan oleh Drage dan Berendes (1966) yang
mendapatkan bahwa skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi hipoksia berat
pada bayi saat lahir akan mmperlihatkan angka kematian yang tinggi.
Haupt(1971)memperlihatkan bahwa frekuensi gangguan perdarahan pada
bayi sebagai akibat hipoksia sangat tinggi.Asidosis,gangguan kardiovaskuler serta
komplikasinya sebagai akibat langsung dari hipoksia merupakan penyebab utama
kegagalan ini akan sering berlanjut menjadi sindrom gangguan pernafasan pada
hari-hari pertama setelah lahir(james,1959).Penyelidikan patologi anatomis yang
dilakukan oleh Larrhoce dan Amakawa(1971)Menunjukkan nekrosis berat dan difus
pada jaringan otak bayi yang meninggal karena hipoksia.
B. Tujuan
i. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 30 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan mampu mengetahui tentang Asfiksia.
Ii. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluha,peserta diharapkan dapat :
a.  Mampu menjelasakan pengertian  Asfiksia
b. Mampu menyebutkan penyebab Asifiksia
c. Mampu menyebutakan tanda dan gejala Asfiksia
d. Mampu menjelasakan penangana asfiksia
C. Kegiatan penyuluhan
A. Pelaksanaan kegiatan
1. Materi :
a. Manjelaskan pengertian Asfiksia
b.  Menjelaskan penyebab Asfiksia
c.  Menjelaskan tanda dan gejala Asfiksia
d. Menjelaskan penjegahan Asfiksia
2. Sasaran : orang tua bayi
3. Metode penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi /Tanya jawab
4. Media penyuluhan : leatflet
5. Setting tempat : ruang pasien
B. Proses pelaksanaan
NO KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA
1 Pembukaan 1.mengucapkan salam 1. menjawab salam
(2 menit) 2.memperkenalkan 2. mendengarkan
diri. 3.menjawab
3.evaluasivalidasi 4. mendengarkan
4.menyampaikan 5.menyetujui kontrak
tujuan penyuluhan
5.kontrak waktu,dan
bahasa yang
digunakan dalam
penyuluhan
2 Penyampaian materi 1.menyampaikan Memperhatikan
(10 menit) materi
2.menjelaskan tentang:
  Asfiksia pada ibu hamil
  Menjelaskan pengertian
asfeksia pada ibu
hamil
  Mengali pengetahuan
para ibu hamil tentang
penyebab asfiksia
  Menjelaskan tanda dan
gejala asfiksia pada
ibu hamil
  Menjelaskan
penanganan asfiksia
3 Diskusi ( 5 menit) Memberikan Bertanya dan
kesempataan pada menjawab
audiens atau peserta
untuk bertanya dan
memberikan
pertanyaan
4 Penutup ( 3 menit) a)      Menutup pertemuan Memperhatikan dan
dengan menyimpulkan menjawab salam
yang telah di bahas
b)      Member salam
penutup

C. Evaluasi kegiatan :
1. Evaluasi struktur
a) Persiapan media : media yang digunakan leatflet
b) Peserta : orang tua bayi
2. Evaluasi proses
a) Acara penyuluhan dimulai pada tepat waktunya
b) Penyuluhan mengenai asfiksia berlangsung lancer dan peserta
penyuluhan mengerti tentang penyuluhan yang diberikan.
c) Didalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interkasi antara
penyuluh dengan peserta yang menerima penyuluhan, dalam hal ini
diberikan pertanyaan.
d) Kehadiran peserta diharapkan sekitar 90% dan tidak ada yang
meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
3. Evaluasi hasil
a) Jangka pendek
Peserta penyuluhan mengerti 80% dari apa yang telah disampaikan
dengan criteria mamu menjawab pertanyaan dengan lisan yang akan
diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan
diberikan pertanyaan :
a. Sebutka apa itu asikfisia
b. Sebutkan penyebab/etiologi asfiksia
c. Sebutkan tanda dan gejala asfiksia
d. Sebutkan penanganan pada asfiksia
b) Jangka panjang
a. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil atau pasien yang mengalami
bayi asfiksia sehingga dapat menangani asfiksia pada saat hamil
maupun setelah persalinan.

MATERI PENYULUHAN

A. Defenisi
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara
spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan
mengalami asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan
gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang
mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah
persalinan(AsuhanPersalinanNormal,2007).
Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas
secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin
dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam
kehamilan, persalinan, atau segera setelah bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan
bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan secara sempurna.
Tindakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul. (Wiknjosastro,
1999)
B. Etiologi
a) Asfiksia dalam kehamilan ; biasanya terjadi karena penyakit infeksi, keracunan,
obat-obatan ataupun cedera selama kehamilan.
b) Asfiksia dalam persalinan : Kekurangan O2, tekanan terlalu kuat dari kepala anak
pada plasenta, pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya
ataupun perdarahan banyak
C. Tanda dan Gejala    
a) Pada Kehamilan : Denyut jantung janin lebih cepat dari 160 x/mnt atau kurang
dari 100 x/mnt (dilakukan cek DJJ), halus dan tidak teratur serta adanya
pengeluaran mekonium.
b) Pada bayi setelah lahir :  Bayi pucat dan kebiru-biruan; sulit untuk bernafas atau
tidak ada; kekurangan oksigen (sesak nafas)
D. Penanganan asfiksia
Jika ditemukan adanya bayi baru lahir yang mengalami asfiksia maka
seorang ibu harus memberikan tindakan cepat seperti membuka jalan nafas atau
memberi bantuan untuk bernafas dengan cara memberikan napas buatan lewat
mulut atau hidung. Kemudian letakkan bayi pada lingkungan yang hangat dan
keringkan badannya. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari dada bayi.
Pantau terus bagaimana pernapasan bayi serta periksa suhunya, apakah mengalami
demam atau tidak.
Namun, jika dengan penanganan seperti di atas tidak berhasil, maka
segeralah bawa bayi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih intensif. Pada pelayanan kesehatan tersebut bayi akan
mendapatkan bantuan napas lewat oksigen dan obat-obatan.

DAFTAR PUSTAKA
IOWA Outcomes Project. Nursing Outcomes Clasification (NOC), edisi 2, 2000.
Mosby.
IOWA Outcomes Project. Nursing Interventions Clasification (NIC), edisi 2, 2000.
Mosby.
Ralph dan Rosenberg. 2003. Nursing Diagnosis: Definition and Clasification 2005-
2006. Philadelphila, USA.

Anda mungkin juga menyukai