Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manajemen Nyeri Nonfarmakologi

Hari/Tanggal : Jumat, 12 november 2021

Waktu : 15 menit

Sasaran : pasien dan keluarga pasien

Penyaji : Tania Febriyanti

Tempat : Ruang Manalagi 2

1. Tujuan
a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu


mengontrol nyeri secara nonfarmakologi.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama
1 x 30 menit klien diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian dari nyeri
2. Mengetahui klasifikasi nyeri
3. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
4. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
2. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


1 3 menit - Menjawab salam
- Salam pembuka
- Mendengarkan
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan topik yang akan
disampaikan
- Menjelaskan materi yang
disampaikan terhadap kesehatan
2 8 menit - Menyampaikan materi tentang Menjelaskan dengan penuh
: perhatian
1. Pengertian nyeri
2. Klasifikasi nyeri
3. Tanda dan gejala nyeri
4. Manajemen nyeri
secara nonfarmakologi

- Tanya jawab - Bertanya


Memberikan kesempatan pada - Menjawab pertanyaan
peserta untuk mengajukan
pertanyaan
- Evaluasi
Memberikan pertanyaan - Menjelaskan dan
tentang mempraktekan
1. Pengertian nyeri
2. Klasifikasi nyeri
3. Tanda dan gejala nyeri
4. Manajemen nyeri
secara nonfarmakologi
3 3 menit Penutup : - Mendengarkan
Menyimpulkan salam penutup - Menjawab salam

3. Strategi pelaksanaan
a. Metode : Ceramah, diskusi
b. Media : Leatflet
4. Setting tempat : Ruang pasien
5. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
· Membuat SAP Kontrak Waktu
· Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet
· Setting
Tempat penyuluhan adalah ruang cengkir 1
2. Evaluasi Proses
· Peserta
• Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
• Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan Pertemuan berjalan dengan lancar.
· Penyuluh
• Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
• Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
· Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif
MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

A. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita


mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas,
gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.

B. Klasifikasi Nyeri

1. Nyeri akut (< 6 bulan)

Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan
dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari
beberapa detik hingga enam bulan.

2. Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu


periode waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih
dari 6 bulan.

C. Tanda dan Gejala Nyeri

1. SUARA

a. Menangis

b. Merintih

c. menarik/ menghembuskan nafas

2. EKSPRESI WAJAH

a. Meringis

b. menggigt lidah , mengatupkan gigi

c. tertutup rapat/membuka mata atau mulut

d. menggigit bibir
3. PERGERAKAN TUBUH

a. Kegelisahan

b. mondar-mandir

c. gerakan menggosok atau berirama

d. bergerak melindungi tubuh

e. otot tegang

4. INTERAKSI SOSIAL

a. menghindari percakapan dan kontak sosial

b. berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri

c. disorientasi waktu

D. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi

 Distraksi

Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal –


hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :

1. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah

2. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan

3. Menonton TV

4. Medengarkan musik, radio, dll

 Relaksasi

Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa


tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom . Tahapan
relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :

1. Ciptakan lingkungan yang tenang

2. Usahakan tetap rileks dan tenang

3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan


udara melalui hitungan 1,2,3

4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil


merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks

5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui


mulut secara perlahan-lahan

7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri

10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa


berkurang

11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5


kali.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:


EGC. Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai